• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kalimat Inversi Berunsur Inti Predikat, Objek, dan Subjek

Dalam dokumen KALIMAT INVERSI DALAM BAHASA JAWA 2009 (Halaman 65-69)

Kalimat inversi berunsur inti predikat, objek, dan subjek dapat dipilah menjadi beberapa jenis, yaitu (1) kalimat inversi berstruktur predikat-objek-subjek (P-O-S), (2) Kalimat inversi berstruktur pre- dikat-objek-keterangan (P-O-S-(K)), (3) kalimat inversi berstruktur predikat- objek-keterangan-subjek (P-O-(K)-S), dan (4) kalimat inversi berstruktur keterangan-predikat-objek-subjek ((K)-P-O-S).

3.2.1 Kalimat Inversi Berstruktur P-O-S

Dalam bahasa Jawa ditemukan kalimat inversi berstruktur predikat-objek-subjek. Hal itu tecermin dalam kalimat-kalimat berikut ini.

(200) Nguntal lemut cecak kuwi. ‘Memakan nyamuk cicak itu.’ (201) Nggoleki apa kowe?

‘Mencari apa kamu?’ (202) Tukua gula pasir kowe!

‘Belilah gula pasir kamu!’

(204) Nyendikani dhawuh Ki Ajar Adi P. Mangkunegoro. ‘Menyanggupi perintah Ki Ajar Adi P. Mangkunegoro.’ (205) Milih sing endi Sarjilah?

‘Memilih yang mana Sarjilah?’

Kalimat (200)—(205) mengandung fungsi-fungsi sintaktis ter- tentu. Pada kalimat (200) konstituen nguntal ‘memakan’ berfungsi sebagai predikat, konstituen lemut ‘nyamuk’ berfungsi sebagai objek,

kalimat (201) konstituen nggoleki ‘mencari’ berfungsi sebagai pre- dikat, konstituen apa ‘apa’ berfungsi sebagai objek, dan konstituen kowe ‘kamu’ berfungsi sebagai subjek. Pada kalimat (203) konsti- tuen tukua ‘belilah’ berfungsi sebagai predikat, konstituen ‘gula pasir’ gula pasir’ berfungsi sebagai objek, dan konstituen kowe ‘kamu’ berfungsi sebagai subjek. Pada kalimat (204) konstituen nyendikani ‘menyanggupi’ berfungsi sebagai predikat, konstituen dhawuhe Ki Ajar Adi ‘perintah Ki Ajar Adi’ berfungsi sebagai objek, dan konstituen Pangeran Mangkunegoro ‘Pangeran Mangukegoro’ berfungsi sebagai subjek. Pada kalimat (205) konstituen milih ‘memilih’ berfungsi sebagai predikat, konstituen sing endi ‘yang mana’ berfungsi sebagai objek, dan konstituen Sarjilah ‘Sarjilah’ berfungsi sebagai subjek.

3.2.2 Kalimat Inversi Berstruktur P-O-S-(K)

Contoh-contoh kalimat inversi berstruktur predikat-objek- subjek-keterangan ialah seperti berikut.

(206) Ngurangana dhahar lan guling sira wiwit saiki!

‘Kurangilah makan dan tidur kamu sejak sekarang!’ (207) Ngajak aku Mas Aribawa nalika semono.

‘Mengajak saya Mas Aribawa ketika itu.’ (208) Miwiti tirakat Ki Pemanahan ing papan mau.

‘Memulai bertirakat Ki Pemanahan di tempat tadi.’ (209) Arep nggoleki sapa kowe ing kene?

‘Akan mencari siapa kamu di sini?’ (210) Maranana mbahmu kowe saiki!

‘Datangilah nenekmu sekarang!’

Seperti kalimat-kalimat yang lain, kalimat (206)—(210) me- ngandung fungsi-fungsi sintaktis tertentu. Pada kalimat (206) kon- stituen ngurangana ‘kurangilah’ berfungsi sebagai predikat, konsti- tuen dhahar lan guling ‘makan dan tidur’ berfungsi sebagai objek, konstituen sira ‘kamu’ berfungsi sebagai subjek, dan konstituen wiwit saiki ‘sejak sekarang’ berfungsi sebagai keterangan. Pada kali- mat (207) konstituen ngajak ‘mengajak’ berfungsi sebagai predikat, konstituen aku ‘saya’ berfungsi sebagai objek, konstituen Mas

Aribawa ‘Mas Aribawa’ berfungsi sebagai subjek, dan konstituen nalika semono ‘ketika itu’ berfungsi sebagai keterangan. Pada kali- mat (208) konstituen miwiti ‘memulai’ berfungsi sebagai predikat, konstituen tirakat ‘bertirakat’ berfungsi sebagai objek, konstituen Ki Pemanahan ‘Ki Pemanahan’ berfungsi sebagai subjek, dan kon- stituen ing papan mau ‘di tempat tadi’ berfungsi sebagai keterangan. Pada kalimat (209) konstituen arep nggoleki ‘akan mencari’ berfungsi sebagai predikat, konstituen sapa ‘siapa’ berfungsi sebagai objek, konstituen kowe ‘kamu’ berfungsi sebagai subjek, dan konstituen ing kene ‘di sini’ berfungsi sebagai keterangan. Pada kalimat (210) konstituen maranana ‘mendatangilah’ berfungsi sebagai predikat, konstituen mbahmu ‘nenekmu’ berfungsi sebagai objek, konstituen kowe ‘kamu’ berfungsi sebagai subjek, dan konstituen saiki ‘seka- rang’ berfungsi sebagai keterangan.

3.2.3 Kalimat Inversi Berstruktur P-O-(K)-S

Pada subbab 3.2.2 fungsi sintaktis keterangan berdistribusi pada akhir kalimat. Pada subbab 3.2.3 fungsi sintaktis keterangan berdistribusi di tengah kalimat, yaitu mengikuti fungsi objek atau mendahului fungsi subjek. Contoh-contoh kalimatnya ialah seperti berikut.

(211) Ngampirana Darman mengko sore sampeyan! ‘Mengampirilah Darman nanti sore kamu!’ (212) Mipik mas-masan wingi panjenengan?

‘Membeli perhiasan emas kemarin kamu?’ (213) Lagi maos koran ing kamar Pak Sarju.

‘Sedang membaca koran di kamar Pak Sarju.’ (214) Nggawa oleh-oleh wingka babat wingi loro-lorone.

‘Membawa oleh-oleh wingka babat kemarin kedua- duanya.’

(215) Niliki sapa wingi sore Bu Sarna?

‘Menengok siapa kemarin sore Bu Sarna?’

Tampak bahwa kalimat (211)—(215) mengandung fungsi- fungsi sintaktis tertentu. Pada kalimat (211) konstituen ngampirana

‘Darman’ berfungsi sebagai objek, konstituen mengko sore ‘nanti sore’ berfungsi sebagai keterangan, konstituen sampeyan ‘kamu’ ber- fungsi sebagai subjek. Pada kalimat (212) konstituen mipik ‘mem- beli’ berfungsi sebagai predikat, konstituen mas-masan ‘perhiasan emas’ berfungsi sebagai objek, konstituen wingi ‘kemarin’ berfungsi sebagai keterangan, dan konstituen panjenengan ‘kamu’ berfungsi sebagai subjek. Pada kalimat (213) konstituen lagi maos ‘sedang membaca’ berfungsi sebagai predikat, konstituen koran ‘koran’ berfungsi sebagai objek, konstituen ing kamar ‘di kamar’ berfungsi sebagai keterangan, dan konstituen Pak Sarju ‘Pak Sarju’ berfungsi sebagai subjek. Pada kalimat (214) konstituen nggawa ‘membawa’ berfungsi sebagai predikat, konstituen oleh-oleh wingka babat ‘oleh- oleh wingka babat’ berfungsi sebagai objek, konstituen wingi ‘ke- marin’ berfungsi sebagai keterangan, dan konstituen loro-lorone ‘ke- dua-duanya’ berfungsi sebagai subjek. Pada kalimat (215) konsti- tuen niliki ‘menengok’ berfungsi sebagai predikat, konstituen sapa ‘siapa’ sebagai objek, konstituen wingi sore ‘kemarin sore’ berfungsi sebagai keterangan, dan konstituen Bu Sarna ‘Bu Sarna’ berfungsi sebagai subjek.

3.2.4 Kalimat Inversi Berstruktur (K)-P-O-S

Pada subbab ini fungsi sintaktis keterangan berdistribusi di awal kalimat. Hal itu tecermin pada kalimat-kalimat berikut.

(216) Saiki lagi opek pelem bocah-bocahmu.

‘Sekarang sedang memetik mangga anak-anakmu.’ (217) Wingi sore marani sapa bapak?

‘Kemarin sore mendatangi siapa ayah?’ (218) Wektu iki lagi nandur tebu wong desaku.

‘Waktu ini sedang menanam tebu orang di desaku.’ (219) Nalika prawanku ngesir aku dheweke.

‘Ketika saya masih perawan menaksir saya dia.’ (220) Ing desa kene aja nggoda cah wadon kowe!

‘Di desa ini jangan menggoda anak perempuan kamu!’

Tampak bahwa kalimat (216)—(220) mengandung fungsi- fungsi sintaktis. Pada kalimat (216) konstituen saiki ‘sekarang’

berfungsi sebagai keterangan, konstituen lagi opek ‘sedang meme- tik’ berfungsi sebagai predikat, konstituen pelem ‘mangga’ berfung- si sebagai objek, dan konstituen bocah-bocahmu ‘anak-anakmu’ ber- fungsi sebagai subjek. Pada kalimat (217) konstituen wingi sore ‘ke- marin sore’ berfungsi sebagai keterangan, konstituen marani ‘men- datangi’ berfungsi sebagai predikat, konstituen sapa ‘siapa’ berfungsi sebagai objek, dan konstituen bapak ‘bapak’ berfungsi sebagai sub- jek. Pada kalimat (218) wektu iki ‘waktu ini’ berfungsi sebagai kete- rangan, konstituen lagi nandur ‘sedang menanam’ berfungsi sebagai predikat, konstituen tebu ‘tebu’ berfungsi sebagai objek, dan kon- stituen wong desaku ‘orang desaku’ berfungsi sebagai subjek. Pada kalimat (219) konstituen nalika prawanku ‘ketika perawanku’ ber- fungsi sebagai keterangan, konstituen ngesir ‘menaksir’ berfungsi sebagai predikat, konstituen aku ‘saya’ berfungsi sebagai objek, dan konstituen dheweke ‘dia’ berfungsi sebagai subjek. Pada kalimat (220) konstituen ing desa kene ‘di desa sini’ berfungsi sebagai kete- rangan, konstituen aja nggoda ‘jangan menggoda’ berfungsi sebagai predikat, konstituen cah wadon ‘anak perempuan’ berfungsi sebagai objek, dan konstituen kowe ‘kamu’ berfungsi sebagai subjek.

3.3 Kalimat Inversi Berunsur Inti Predikat, Pelengkap, dan

Dalam dokumen KALIMAT INVERSI DALAM BAHASA JAWA 2009 (Halaman 65-69)