• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAMID ARIES dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:  Bahwa Saksi tidak kenal dengan Para Terdakwa, Saksi hanya kenal dengan

 Bahwa Saksi bekerja di Kapal KM BAHARI I sejak 17 Desember 2015 sebagai nakhoda kapal Bahari I yang mempunyai tugas pokok mengawasi perwira jaga dan ikut secara bergilir melayarkan kapal dan menyandarkan kapal;

 Bahwa seorang Nahkoda tidak bertugas untuk mengecek muatan karena untuk hal itu sudah ada orang dari koperasi yang mengurusinya;

 Bahwa Pemilik Kapal KM BAHARI I adalah Sdr. Judi;

 Bahwa rute operasional kapal Bahari I dari Bengkalis ke Muara Panjang dan dari Muara Panjang memuat sagu ke Cirebon;

 Bahwa Jusman adalah ABK dalam Kapal KM BAHARI I sebagai Juru Minyak yang bertugas mengurusi mesin Kapal KM BAHARI I;

 Bahwa Saksi tidak mengetahui kegiatan lain Jusman;

 Bahwa Saksi tidak mengetahui Jusman membawa sabu-sabu di Kapal Bahari I;  Bahwa Jusman mempunyai kamar pribadi;

 Bahwa Jusman pernah turun dari kapal saat di Selat Panjang karena Jusman mempunyai rumah di Selat Panjang;

 Bahwa Saksi tidak tahu apakah Jusman pernah turun di Cirebon atau tidak karena kalau kapal sandar di Cirebon Saksi pulang dulu ke Jakarta;

 Bahwa pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2016 sekitar pukul 15.00 WIB di pelabuhan Cirebon petugas kepolisian melakukan penggeledahan kapal Bahari I;  Bahwa awalnya saat itu Saksi sedang tidur didalam kamar dan Saksi

dibangunkan oleh Kru kapal bahwa ada yang datang dari Polisi Narkoba yang akan melakukan penggeledahan kapal, kemudian Saksi menemui anggota polisi yang mengatakan bahwa Jusman sudah ditangkap dan kemudian akan dilakukan penggeledahan di kapal;

 Bahwa pada waktu itu semua kru disuruh berkumpul dibelakang, kemudian polisi melakukan penggeledahan dikamar-kamar kapal dan sewaktu penggeledahan di kamar lantai 2 yaitu tepatnya dikamar Jusman ditemukan 1 (satu) plastik klip bening berisikan kristal putih lazimnya disebut sabu-sabu;

 Bahwa Saksi mengetahui Jusman ditangkap dari teman-teman di kapal karena terkait Narkoba;

 Bahwa Saksi tidak pernah masuk kekamar Jusman karena kamar Jusman selalu dalam keadaan tertutup dan dikunci;

 Bahwa Saksi tidak pernah melihat 2 (dua) buah dus aqua didalam kapal;

 Bahwa selama tahun 2016 Saksi berlayar dengan Jusman sudah 2 (dua) kali yaitu pada bulan Januari 2016 dan Maret 2016;

 Terhadap keterangan Saksi tersebut Para Terdakwa menyatakan bahwa Para Terdakwa menyatakan tidak tahu dan tidak menanggapinya;

6. GUNAWAN AMINAH dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

 Bahwa Saksi tidak kenal dengan Para Terdakwa Saksi hanya kenal dengan Karun Alias Ahong dan Yanto Alias Abeng;

 Bahwa hubungan Saksi dengan Karun alias Ahong dan Yanto Alias Abeng adalah Saksi sebagai orang yang disuruh mengantarkan belanjaan sayur dan buah oleh Karun alias Ahong dan Yanto Alias Abeng ke dalam Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan;

 Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Maret 2016 sekitar jam 17.00 WIB bertempat di Jl. Brigjen Katamso Dalam Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Saksi ditangkap oleh petugas kepolisian;

 Bahwa setelah itu petugas kepolisian melakukan penggeledahan dirumah Saksi dan menyita barang – barang milik Saksi berupa : 1 (satu) buah Hand Phone Nokia warna Ungu, 2 (dua) buah Hand Phone Nokia warna biru, 1 (satu) buah Hand Phone Oppo warna hitam, 1 (satu) buah Buku Tabungan Mandiri atas nama Saksi, 1 (satu) buah Buku Tabungan BCA atas nama Saksi, 1 (satu) buah Buku Tabungan BRI atas nama Saksi, 1 (satu) buah Buku Tabungan BNI atas nama Saksi, 1 (satu) buah Kartu ATM Mandiri Platinium, 1 (satu) buah Kartu ATM Paspor BCA Platinium, 1 (satu) buah Kartu ATM BRI, 1 (satu) buah Kartu ATM BNI dan 4 (empat) lembar Slip pengiriman uang dari BRI ke BCA;

 Bahwa Saksi kenal dengan Karun Alias Ahong dan Yanto Alias Abeng sejak pertengahan tahun 2014 ketika Saksi membesuk adik angkat Saksi yang bernama Awi yang juga berada di Lapas Tanjung Gusta, Saksi dikenalkan oleh adik angkat Saksi yang bernama Awi dengan Karun Alias Ahong dan Yanto Alias Abeng;

 Bahwa Karun ada di Lapas Tanjung Gusta karena masalah narkoba sedangkan Yanto karena masalah pembunuhan;

 Bahwa yang menyuruh Saksi membuka rekening atas nama Saksi adalah Karun alias Ahong dan untuk pekerjaan tersebut Saksi diberikan gaji oleh karun alias ahong sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) setiap bulannya dan naik menjadi Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) 4 (empat) bulan sebelum Saksi ditangkap polisi;

 Bahwa tujuan Karun alias Ahong menyuruh Saksi membuka rekening untuk menerima uang dan menstransfer uang sesuai dengan perintah Karun Alias ahong dan Yanto alias Abeng;

 Bahwa setelah itu kemudian Saksi membuka rekening bank Mandiri pada tanggal 03 September 2014, dengan Nomor 1050011562794 di Bank Mandiri Medan Kirana setelah itu Yanto alias Abeng memerintahkan Saksi untuk membuka rekening baru;

 Bahwa atas perintah Yanto alias Abeng kemudian Saksi membuka rekening baru di Bank BNI pada tanggal 30 Juni 2014, dengan Nomor 0350852274 di BNI Cabang Utama USU Medan, Bank BCA pada tanggal 05 Agustus 2014, dengan Nomor 3491300033 di BCA Cabang Iskandar Muda Medan, tanggal 15 Februari 2016, membuka rekening BCA Nomor 3491344677 di BCA Cabang Iskandar Muda Medan dan Bank BRI24 Juli 2014, membuka rekening BRI, dengan Nomor 040401000214564 di BRI pada tanggal 24 Juli 2014, membuka rekening BRI, dengan Nomor 040401000214564 di BRI Cabang Medan Gatot Subroto;

 Bahwa Saksi tidak menggabungkan uang pribadi Saksi direkening-rekening tersebut tetapi untuk uang pribadi Saksi mempunyai rekening di Bank BCA yang satunya lagi;

 Bahwa uang yang dipakai untuk membuka rekening adalah uang dari Yanto Alias Abeng;

 Bahwa tujuan Saksi membuka rekening-rekening tersebut adalah untuk menerima uang masuk dan mentransfernya pada orang-orang sesuai perintah dari Sdr. Yanto alias abeng;

 Bahwa setelah jarak 1 (satu) bulan Saksi membuka rekening di Bank Mandiri ada uang masuk ke rekening tersebut tetapi Saksi lupa berapa jumlahnya;

 Bahwa cara Saksi mengetahui kalau ada uang masuk ke rekening Saksi adalah terlebih dahulu Saksi di SMS oleh Yanto alias Abeng memberitahukan kalau ada uang masuk setelah itu Saksi disuruh mengeceknya di ATM;

 Bahwa setelah ada uang masuk ke rekening atas nama Saksi kemudian Saksi langsung melaporkan kepada Yanto alias Abeng melalui telepon;

 Bahwa setelah mendapat laporan dari Saksi kalau uang sudah masuk ke rekening tersebut kemudian Yanto alias Abeng memerintahkan Saksi dengan cara mengirimkan sms untuk mentransfer sejumlah uang kepada nama – nama yang diperintah oleh Yanto alias Abeng dan nomor rekening yang dituju serta jumlah uang yang harus ditransfer;

 Bahwa yang memberi semua perintah kepada Saksi adalah Yanto alis Abeng karena Karun alias Ahong tidak lancar berbahasa Indonesia ;

 Bahwa Saksi pernah di perintah oleh Yanto alias Abeng untuk mentransfer uang kepada Jusman yaitu :

1. tanggal 10/11/2015 ke rekening BNI 0071159398 atas nama Jusman sebesar Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta Rupiah);

2. tanggal 18/11/2015 ke rekening BNI 0071159398 atas nama Jusman sebesar Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta Rupiah);

3. tanggal 18/11/2015 ke rekening BNI 0071159398 atas nama Jusman sebesar Rp90.000.000,00 (sembilan puluh juta Rupiah);

4. tanggal 11/01/2016, ke rekening BNI 0071159398, atas nama Jusman sebesar Rp115.000.000,00 (seratus lima belas juta Rupiah);

5. tanggal 11/01/2016, ke rekening BNI 0071159398, atas nama Jusman sebesar Rp120.000.000,00 (seratus dua puluh juta Rupiah);

6. tanggal 11/03/2016, ke rekening BNI 0071159398, atas nama Jusman sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta Rupiah);

 Bahwa selain mentransfer uang ke Jusman, Saksi juga pernah disuruh oleh Yanto alias Abeng untuk transfer uang kepada Hendry Unan, Sugiarto alias Acai, Andis dan rekening orang Valas atas nama Lio Hun, Moen Seng dan Oktavia;

 Bahwa Saksi pernah memberikan uang tunai pada Sdr. Yanto Alias Abeng dan Karun di Lapas Tanjung Gusta sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah);

 Bahwa Saksi tidak mengetahui dari siapa uang yang masuk ke rekening atas nama Saksi tersebut;

 Bahwa Saksi pernah diperintah oleh Yanto Alias Abeng sebanyak 1 (satu) kali untuk menyerahkan sejumlah uang pada seseorang yang berlogat Melayu yang logatnya hampir sama dengan logat orang Malaysia di sebuah bank tetapi Saksi lupa nama banknya;

 Bahwa menjelang tahun 2016 berdasarkan feeling Saksi mempunyai kecurigaan kalau uang yang masuk ke rekening milik atas nama Saksi adalah uang transaksi narkoba namun Saksi masih mau melakukan transfer walaupun merasa curiga kalau uang tersebut adalah uang transaksi narkoba karena Saksi butuh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Saksi;

 Bahwa barang bukti hand phone milik anak Saksi yaitu yang berwarna ungu dan hitam sedangkan yang 2 (dua) nya lagi adalah hand phone yang dipakai Saksi untuk komunikasi dengan Sdr. Yanto Alias Abeng;

 Bahwa Saksi tidak pernah transfer uang ke rekening milik Para Terdakwa;

 Bahwa yang menjanjikan Saksi upah setiap bulannya adalah Sdr. Karun alias

Ahong tetapi Saksi lupa bagaimana bahasa Sdr. Karun alias Ahong pada waktu itu;

 Bahwa Saksi bertanya pada Sdr. Karun alias Ahong bagaimana cara penggajian Saksi setiap bulannya dan Karun alias Ahong mengatakan bahwa nanti Sdr. Yanto Alias Abeng yang akan menghubungi Saksi untuk hal tersebut;

 Terhadap keterangan Saksi tersebut Para Terdakwa menyatakan bahwa Para Terdakwa menyatakan tidak tahu dan tidak ada tanggapan atas keterangan saksi tersebut;

7. HENDRY UNAN dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:  Bahwa pada tahun 2016, tanggal dan bulan lupa Saksi ditangkap di daerah

Batam oleh petugas kepolisian karena diduga ada masalah dengan peredaran narkotika;

 Bahwa setelah Saksi ditangkap polisi melakukan penggeledahan dirumah Saksi dan mengambil 5 (lima) buah buku rekening dari bank BCA, Bank Mandiri, Bank OCBC, Bank Panin, dan Bank BRI atas nama Saksi sendiri, 5 (lima) buah token bank dan 1 (satu) buah ATM;

 Bahwa direkening-rekening milik Saksi ada uang masuk tetapi Saksi tidak tahu siapa pengirimnya;

 Bahwa jumlah uang yang masuk ke rekening-rekening milik Saksi tidak tentu jumlahnya hanya seingat Saksi yang paling kecil Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling besar Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah);  Bahwa Sdr. Yanto Alias Abeng yang menyuruh Saksi untuk membuka rekening

keperluannya untuk urusan bola;

 Bahwa awalnya Saksi bisa mengenal Sdr. Yanto Alias Abeng karena dikenalkan oleh kakak Saksi yang bernama Sdr. Karun alias Ahong pada saat Saksi membesuk kakak Saksi tersebut di Lapas Tanjung Gusta karena tersangkut masalah narkotika;

 Bahwa Saksi berusaha menanyakan pada Sdr. Yanto Alias Abeng tentang uang yang masuk ke rekening milik Saksi dan dijawab Sdr. Yanto Alias Abeng kalau uang yang masuk ke rekening milik Saksi adalah uang bola;

 Bahwa Saksi mengetahui kalau ada uang yang masuk ke rekening Saksi atas informasi dari Sdr. Yanto Alias Abeng;

 Bahwa setelah ada uang yang masuk ke rekening Saksi kemudian Saksi melaporkan pada Sdr. Yanto Alias Abeng melalui telephone setelah itu Sdr. Yanto Alias Abeng memerintahkan Saksi untuk mentransfer kembali uang tersebut ke rekening seseorang ;

 Bahwa Saksi tidak ingat pada rekening siapa Saksi mentransfer uang tersebut;  Bahwa Saksi pernah melakukan tarik tunai uang tersebut di ATM;

 Bahwa Saksi tidak dijanjikan upah yang jelas jumlahnya oleh Sdr. Yanto Alias Abeng atas kegiatan transfer tersebut tetapi Saksi suka minta uang kepada Sdr. Yanto Alias Abeng dan selalu dikasih;

 Bahwa Saksi tidak pernah mentransfer sejumlah uang ke rekening Para Terdakwa, Sdr. Ricky Gunawan, Sugianto Alias Acai dan ke valas;

 Terhadap keterangan Saksi tersebut Para Terdakwa menyatakan bahwa Para Terdakwa menyatakan tidak tahu dan tidak ada tanggapan atas keterangan saksi tersebut;

8. RICKY GUNAWAN Als TIO ANGGIAT dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

 Bahwa Saksi diperiksa dan diminta keterangannya oleh Penyidik, pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2016 sekitar pukul 05.00 WIB ketika Saksi berada di Blok B lantai 3 kamar 3060 Lapas Klas IIA Narkotika Jl. Bekasi Timur Nomor 170 A Cipinang, Jakarta Timur, kamar Saksi digeledah oleh petugas Lapas dan handphone Saksi diamankan;

 Bahwa Saksi ditangkap karena Saksi diduga terlibat tindak Narkotika yang dilakukan oleh Para Terdakwa yang tertangkap pada tanggal 16 Maret 2016 sekitar pukul 17.45 WIB di Rest area Jalan Tol Cipali KM 117 arah ke Jakarta, Purwakarta dan sekitar pukul 19.30 WIB dilakukan penggeledahan di Perumahan Burni Citra Lestari Blok A No. 2, Cirebon;

 Bahwa Saksi kenal dengan Asu orang Malaysia didalam Rutan Salemba ketika sama –sama menjalani pidana karena perkara narkoba;

 Bahwa Saksi bersama-sama dengan Asu di rutan Salemba kurang lebih selama 1 (satu) tahun;

 Bahwa pada saat itu Asu sudah bebas terlebih dahulu namun Saksi dan Asu masih saling berhubungan karena pada saat Asu bebas memberikan nomor handphone kepada Saksi;

 Bahwa pada pertengahan tahun 2014, ketika Saksi sedang menjalani hukuman di Lapas Klas II A Narkotika Jakarta melalui Ahwa temannya Asu Saksi ditawari untuk menjadi operator narkoba yang pekerjaannya Saksi disuruh oleh Asu untuk mencari orang guna menerima dan menyerahkan sabu-sabu dan Ecstasy;

 Bahwa sebagai operator narkoba Saksi Ricky Gunawan bertugas untuk memonitor penerimaan sabu-sabu dan ecstasy oleh Terdakwa I dari orang suruhan Sdr. Asu dan penyerahan sabu-sabu dan ecstasy oleh Terdakwa I kepada orang suruhan Sdr. Asu;

 Bahwa atas tawaran pekerjaan dari Sdr. ASU tersebut Saksi mendapatkan upah Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) untuk setiap kilogram sabu-sabu dan Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk setiap 5.000 (lima ribu) butir pil ecstacy;

 Bahwa oleh karena Saksi pada saat itu, masih menjalani hukuman maka Saksi meminta Sdr. Hidayat yang ketika itu juga sedang menjalani hukuman di Lapas Klas I Cipinang untuk dicarikan orang yang mau bekerja menerima dan menyerahkan Narkotika;

 Bahwa kemudian Sdr. Hidayat memberikan nomor handphone Terdakwa I kepada Saksi;

 Bahwa kemudian sekitar bulan Nopember 2014 Saksi menghubungi Terdakwa I yang ketika itu sedang menjalani hukuman di Lapas Klas I Cipinang untuk

menawarkan pekerjaan menerima dan menyerahkan narkotika dengan upah sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) per 1 (satu) kilogram sabu atau per 10.000 butir Ecstasy;

 Bahwa setelah Terdakwa I selesai menjalani hukuman sekitar Bulan Desember 2014 Saksi menyuruh Muhammad Rizki untuk melakukan survey ke Cirebon mencari rumah kontrakan untuk menerima, mengemas dan mengantar barang narkotika;  Bahwa setelah Terdakwa I memberitahukan bahwa Terdakwa I telah menemukan

rumah kontrakan di Perumahan Bumi Citra Lestari Blok A No. 2 Jl. Jenderal Sudirman, Kp. Wanacala, RT/RW. : 03/018, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon seharga Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per tahun kemudian Saksi memberitahukan hal tersebut kepada Asu namun pada saat itu tidak ada jawaban dari Asu sehingga Saksi juga belum memberikan jawaban kepada Terdakwa I ;  Bahwa pada tanggal 1 Januari 2016 Sdr. ASU menelpon dan menyuruh Saksi untuk

mencari orang untuk mengontrak rumah di Cirebon yang akan digunakan untuk menyimpan Sabu-Sabu dan Ecstasy, kemudian Saksi menelpon Terdakwa I untuk mencari rumah kontrakan dengan menggunakan uang Terdakwa I terlebih dahulu;  Bahwa pada tanggal 3 Januari 2016, Terdakwa I menelpon dan memberitahu Saksi

kalau Terdakwa I telah menyewa rumah kontrakan di Perumahan Bumi Citra Lestari Cirebon dengan harga Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per tahun;

 Bahwa setelah mendapat rumah kontrakan kemudian Saksi menyuruh Terdakwa I untuk menempati rumah tersebut sambil menunggu pekerjaan dari Saksi;

 Bahwa setelah itu Saksi memberitahukan Sdr. Asu bahwa Terdakwa I telah menyewa rumah kontrakan di Perumahan Bumi Citra Lestari Cirebon dengan menggunakan uang Muhammad Rizki terlebih dahulu;

 Bahwa pada tanggal 5 Januari 2016 sekitar pukul 09.00 WIB, Sdr. ASU menelpon Saksi memberitahukan bahwa Sdr. ASU akan memberikan mobil untuk digunakan Terdakwa I melakukan pekerjaan menerima dan menyerahkan narkotika dan memberikan uang pengganti sewa rumah dan Sdr. ASU meminta nomor handphone Terdakwa I untuk diserahkan kepada orang suruhan Sdr. ASU yang bernama Alex yang akan menyerahkan mobil dan uang kepada Terdakwa I;  Bahwa sekitar pukul 14.00 WIB Terdakwa I menelpon Saksi memberitahu bahwa

Terdakwa I telah menerima mobil Toyota Rush hitam Nopol B 2129 JA dan uang pengganti sewa rumah kontrakan sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);  Bahwa pada tanggal 6 Januari 2016, Sdr. ASU menelpon Saksi meminta alamat

Perumahan Bumi Citra Lestari Cirebon, karena orangnya Sdr. Asu akan mengirim paket berisi alat press, timbangan, plastik alumunium foil dan alat hitung Ecstasy, setelah itu Saksi menelpon dan menanyakan alamat rumah kontrakan di Cirebon kepada Terdakwa I memberitahu bahwa akan ada kiriman paket berisi alat press,

timbangan, plastik alumunium foil dan alat hitung Ecstasy yang dikirim ke rumah kontrakan Terdakwa I ;

 Bahwa pada tanggal 8 Januari 2016, Sdr. ASU menelpon Saksi memberitahu akan mengirim paket berisi handphone dan kartu perdana untuk digunakan oleh Terdakwa I setiap menerima atau menyerahkan narkotika kepada orang suruhan Saksi;

 Bahwa pada tanggal 10 Januari 2016, Terdakwa I menelpon Saksi memberitahukan bahwa Terdakwa I telah menerima paket kiriman berisi 5 buah handphone terdiri dari 2 buah handphone Black Berry dan 3 buah handphone Nokia serta 2 buah dus berisi kartu perdana, setelah itu Saksi menelpon dan memberitahukan kepada Sdr. ASU;

 Bahwa pada tanggal 17 Januari 2016, Sdr. ASU menelpon Saksi meminta nomor handphone Terdakwa I karena orangnya Sdr. ASU akan menyerahkan 10 bungkus Ecstasy dimana setiap bungkusnya berisi 5.000 butir Ecstasy dan memberitahu apabila orang yang akan menyerahkan Ecstasy menelpon Terdakwa I agar menyebutkan kode “775” ;

 Bahwa setelah itu Saksi menelpon dan memberitahukan perintah Asu tersebut kepada Terdakwa I ;

 Bahwa pada tanggal 18 Januari 2016 sekitar pukul 12.30 WIB, Terdakwa I menelpon memberitahu Saksi bahwa Terdakwa I telah menerima 2 (dua) buah dus berisi Ecstasy di Mall Ramayana Cirebon;

 Bahwa kemudian Saksi meminta Terdakwa I untuk membawa Ecstasy tersebut ke Perumahan Bumi Citra Lestari Cirebon untuk dibuka dan dihitung;

 Bahwa Terdakwa I kemudian memberitahukan Saksi bahwa 2 (dua) buah dus tersebut masing-masing dus berisi 5 (lima) bungkus dan masing-masing bungkusnya berisi 5.000 butir Ecstasy, sehingga totalnya sebanyak 50.000 (lima puluh ribu) butir Ecstasy;

 Bahwa pada tanggal 13 Maret 2016, Sdr. ASU menelpon Saksi untuk memberitahukan bahwa akan ada kiriman sabu-sabu dan meminta nomor handphone yang digunakan Terdakwa I, setelah itu Saksi menelpon dan memberitahu Terdakwa I bahwa besok akan ada penyerahan 50 (lima puluh) bungkus sabu-sabu yang masing-masing bungkus berisi 1 (satu) kilogram Sabu-sabu dan Saksi meminta Terdakwa I untuk menggunakan kode “775”;

 Bahwa pada tanggal 14 Maret 2016 Terdakwa I menelpon memberitahu Saksi bahwa telah menerima 4 (empat) buah dus berisi Sabu-sabu setelah itu Saksi memerintahkan Terdakwa I untuk membawa Sabu-sabu ke rumah kontrakan untuk dibuka dan ditimbang;

 Bahwa setelah Terdakwa I menelpon Saksi memberitahu bahwa 4 (empat) buah dus yang diterimanya setelah dibuka berisi 2 (dua) buah dus masing-masing berisi 15 (lima belas) bungkus dimana masing-masing bungkusnya berisi Sabu-sabu dengan berat 1 kilogram sedangkan 2 dus lainnya masing-masing berisi 10 (sepuluh) bungkus dan masing-masing bungkus berisi sabu-sabu dengan berat 1 kilogram, sehingga totalnya sebanyak 50 (lima puluh) kilogram Sabu-sabu setelah itu Saksi memberitahukan kepada Sdr. ASU;

 Bahwa setelah itu Sdr. ASU meminta Saksi untuk menyerahkan 20 (dua puluh) kilogram Sabu-sabu kepada Mr X2 dengan kode “007” dan Sdr. ASU memberikan nomor handphone Mr. X2 dengan kode “007” setelah itu Saksi menelpon Terdakwa I untuk menyerahkan 20 kilogram Sabu-Sabu kepada Mr. X2 dengan kode “007” dan nomor handphone Mr. X2 untuk berkomunikasi dalam proses penyerahannya;

 Bahwa kemudian Terdakwa I menelpon dan memberitahu Saksi bahwa 20 kilogram Sabu-sabu telah diserahkan kepada Mr. X2 dengan kode “007” setelah itu Saksi memberitahukan kepada ASU bahwa sabu-sabu telah diserahkan kepada Mr. X2 dengan kode 007 dan ASU memberitahu bahwa temannya yang bernama ACIN akan menelpon Saksi untuk menerima penyerahan Sabu-sabu dan Ecstasy di Jakarta;

 Bahwa kemudian ACIN menelpon dan meminta Saksi agar menyerahkan 11,5 kilogram Sabu-sabu dan 20.000 butir Ecstasy kepada Alex di Jakarta;

 Bahwa kemudian Saksi menelpon dan menyuruh Terdakwa I agar menyerahkan 11,5 kilogram Sabu-sabu dan 20.000 butir Ecstasy yang disimpan di dalam tas kepada Sdr. ALEX di Jakarta;

 Bahwa malam harinya Terdakwa I menelpon memberitahu Saksi bahwa Terdakwa I telah tiba di Jakarta, setelah itu Saksi memberitahu Sdr. ACIN dan ACIN memberi nomor handphone ALEX kepada Saksi kemudian nomor handphone ALEX Saksi beritahukan kepada Terdakwa I ;

 Bahwa kemudian Terdakwa I menelpon dan memberitahu bahwa telah menyerahkan 11,5 kilogram Sabu-sabu dan 20.000 butir Ecstasy kepada ALEX di Jakarta;

 Bahwa setelah itu pada malam hari Sdr. ASU menelpon Saksi dan meminta nomor handphone Terdakwa I yang digunakan, karena orangnya Sdr. ASU akan menyerahkan 35 bungkus @ berisi 1 kilogram Sabu-sabu kepada Terdakwa I dan ASU memberitahukan bahwa kode yang digunakan untuk Terdakwa I adalah “775”, kemudian Saksi memberitahukan kepada Terdakwa I ;

 Bahwa pada tanggal 15 Maret 2016 Terdakwa I menelpon dan memberitahu Saksi bahwa telah menerima 1 (satu) buah dus berisi Sabu-sabu kemudian Saksi meminta Terdakwa I membawa Sabu-sabu ke rumah dan menghitung jumlahnya;  Bahwa setelah Terdakwa I menghitung jumlah sabu-sabu, Terdakwa I menelpon dan memberitahu bahwa Sabu-sabu yang diterima sebanyak 20 (dua puluh) bungkus masing-masing berisi 1 kilogram Sabu-sabu, kemudian Saksi memberitahu Sdr. ASU dan ASU meminta untuk menyerahkan 20 (dua puluh) bungkus Sabu-sabu tersebut kepada Mrs. X dengan kode “88” dan memberikan nomor handphone Mrs. X dengan kode “88”;

 Bahwa setelah itu Saksi menelpon dan menyuruh Terdakwa I membeli koper untuk menyimpan 20 (dua puluh) bungkus Sabu-sabu dan menyerahkan 20 (dua puluh) bungkus Sabu-sabu tersebut kepada Mrs. X dengan kode “88” ;

 Bahwa kemudian Terdakwa I menelpon dan memberitahu Saksi bahwa 20 (dua puluh) bungkus Sabu telah diserahkan kepada Mrs. X dengan kode “88” (Mrs. X), setelah itu Saksi memberitahukan hal tersebut kepada Sdr. ASU, kemudian ASU

Dokumen terkait