• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA

A. Kajian Teoritik

3. Kanker Payudara

70

meskipun penyakit kanker payudara telah dialami dan kemo terapy wajib dilakukan.

4) Melemparkan tantangan.

Sebelum konselor melemparkan sebuah tantangan, konselor harus mengenal potensi yang dimiliki klien. Tantangan akan memotivasi seorang klien berada dalam takaran tertentu. Tantangan yang terlalu tinggi bisa menjadi demotivator. Demikian tantangan yang terlalu rendah juga tidak akan memberikan motivasi.

3. Kanker Payudara

Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa 8-9 persen wanita akan mengalami kanker payudara. Hal itu menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun, lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di eropa, dan sekitar 175.00 di amerika serikat. Masih menurut WHO, pada tahun 2000 ada sekitar 1,2 juta wanita yang terdiagnosis kanker payudara, dan lebih dari 700.000 meninggal karenanya.

Di indonesia, belum ada data statistik akurat mengenai kanker payudara. Namun, bedasarkan data yang terkumpul dari rumah sakit, ditemukan kenyataan bahwa kanker payudara menduduki posisi pertama di antara kanker lain yang menyerang wanita.

71

Diantara kanker lain yang bisa menyerang wanita, kanker payudara termasuk anker yang menjadi peyebab utama kematian pada wanita. Setiap tahun, di amerika serikat ada 44.000 pasien meninggal karena kanker payudara, sedangkan di eropa jumlahnya mencapai 165.000. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50% pasien mengalami kanker payudara stadium akhir, dan hanya bertahap hidup 18-30 bulan.76

a. Pengertian payudara dan kanker payudara.

Payudara terdiri dari lobus, lobulus, yang dihubungkan oleh duktus. Payudara juga berisi darah dan pembuluh-pembuluh getah bening. Pembuluh-pembuluh getah bening terkumpul pada struktur yang disebut kelenjar getah bening. Kumpulah getah bening ditemukan dibawah lengan, di atas tulang selangka, pada dada, dan di bagian tubuh yang lainnya.

Secara bersama-sama pembuluh getah bening dan kelenjar getah bening memebentuk sistem getah bening (limfatik), yang menyalurkan suatu cairan yang disebut limfa ke seluruh bagian tubuh. Limfa terdiri dari sel-sel yang membantu melawan infeksi dan penyakit.

Sedangkan kanker payudara merupakan penyebab kematian pada wanita yang menduduki urutan kedua. Kanker payudara juga bisa terjadi pada kaum pria, meski jumlah kasusnya lebih kecil.

76 Tim Naviri, Buku Pintar Kesehatan dan Kecantikan Payudara (Jakarta: PT Elex Media Komputido, 2016), hal. 79.

72

Deteksi dan pengobatan efektif yang dilakukan sejak awal diharapkan bisa mengurangi jumlah kematian yang disebabkan oleh kanker payudara pada wanita, dan diharapkan pula metode-metode baru mengenai pencegahan kanker terus dipelajari.77

Kanker payudar adalah tumor ganas yang dimulai pada sel-sel payudara. Tumor ganas adalah sekelompok sel-sel kanker yang dapat tumbuh dan berkembang, menyerangi jaringan sekitarnya, atau menyebar (metastasis) ke daerah-daerah tubuh lainnya.78

Peyitas kanker payudara rentan terhadap hampir semua penyakit kronis. Kanker payudara sangat mungkin dialami pasien obesitas, tatapi kenaikan berat badan juga mudah terjadi pada peyitas kanker payudara yang telah menyeleseikan pengobatannya. Jika seseorang memilili penyakit komplikasi berupa obesitas, maka bahaya kencing manis, tekanan darah tinggi, dan hiperledemia akan meningkat. Sementara itu, banyak wanita mengalami menopause setelah menjalani pengobatan kanaker payudara.

Akibatnya, osteoporosis akan mudah menyerang, dan

kemungkinan itu akan bertambah jika wanita tersebut juga

77

Tim Naviri, Buku Pintar Kesehatan dan Kecantikan Payudara (Jakarta: PT Elex Media Komputido, 2016), hal. 83.

78 Tim Naviri, Buku Pintar Kesehatan dan Kecantikan Payudara (Jakarta: PT Elex Media Komputido, 2016), hal. 87.

73

mengonsumsi inhibitor aromatase untuk membatasi produksi hormon.79

b. Proses terbentuknya kanker payudara.

Kanker payudara bisa menyerang siapa sajam dengan berbagai latar belakang. Meski penyakit ini juga meyerang pria, namun umumnya kebanyakan wanita yang terserang kanker payudara. Tinggi rendahnya resiko untuk terjangkit kanker payudara terkait oleh beberapa sebab dan bayak faktor. Pertanyaannya sekarang, bagaimana proses terbentunkya kanker payudara?

Kanker dimulai dari tumbuhnya sel-sel kanker. Sel-sel kanker dapat menyumbat semu jaringan dan organ-organ tubuh, termasuk payudara. Bagian-bagian tubuh, termasuk payudara memiliki sel-sel yang normal. Sel-sel normal itu tumbuh dan membelah untuk membentuk sel-sel baru, saat dibutuhkan. Ketika sel-sel yang normal telah menjadi tua atau rusak, sel-sel tersebut digantikan sel-sel baru yang menempati tempat mereka sebelumnya.

Namun proses itu kadang tidak berjalan seperti seharusnya. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak membutuhkannya, sementara sel-sel yang tua dan rusak tidak mati seperti seharusnya.

79 Cho Belong, Shin Dongwook, Choi Hochun, Son Kiyoung, Oh Bumjo, DO’s dan

DON’Ts Pasca Kanker: Panduan Lengkap Pemulihan Kesehatan Bagi Peyitas (Bandung: PT

74

Mereka membentuk sebuah jaringan yang sering disebut gumpalan atau tumor.

Tumor adalah kumpulan jaringan tidak normal, yang disebabkan oleh sel-sel yang membelah lebih banyak dari seharusnya, atau yang tidak mati. Ada dua jenis tumor pada payudara, yaitu tumor yang dapat menyebabkan kanker dan yang tidak.

Tumor yang tidak menyebabkan kanker biasanya tidak berbahaya, jarang menyerang jaringan disektarnya, tidak berkembang ke bagian lain tubuh, dan bisa diangkat serta tidak tumbuh kembali. Namun, tumor yang dapat menyebabkan kanker bisa mengancam kehidupan, bisa menyerang organ dan jaringan sekitarnya, dapat berkembang ke organ tubuh lain, dan seringkali bisa diangkat namun kadang-kadang tumbuh kembali. Dalam hal ini kankar payudara terbentuk oleh tumor yang menyebabkan kanker.80

c. Penyebab dan faktor resiko kanker payudara.

Bisa dibilang penyebab pasti kanker payudara belum diketahui. Namun, bedasarkan banyak riset yang telah dilakukan,

80 Tim Naviri, Buku Pintar Kesehatan dan Kecantikan Payudara (Jakarta: PT Elex Media Komputido, 2016), hal. 92.

75

diketahui bahwa sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko pada individu tertentu.81 Diantara faktor risiko kanker payudara adalah:

1) Radiasi.

Penelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa

pengurangan jumlah penyinaran sinar-X pada bagian dada, terutama penyinaran yang dilakukan pada usia remaja, bisa menurunkan resiko kanker payudara. Pengobatan penyakit Hodgkin dengan radiasi pada masa kanak-kanak bisa menyebabkan wanita mengalami peningkatan risiko kanker payudara dikemudian hari.

2) Faktor hormonal.

Hormon-hormon ang dihasilkan oleh indung telur pada wanita bisa meningkatkan risiko perkembangan kanker payudara. Pengangkatan salah satu atau kedua indung telur bisa menurunkan resiko kanker. Penggunaan obat penekan produksi esterogen bisa menghambat pertumbuhan sel tumor.

Permulaan menstruasi pada usia yang sudah dewasa dan kehamilan penuh juga menurunkan risiko kanker payudara. Namun, hal itu tidak berlaku bagi wanita yang ibunya, adiknya, atau bibinya, mengidap penyakit kanker payudara.

81 Tim Naviri, Buku Pintar Kesehatan dan Kecantikan Payudara (Jakarta: PT Elex Media Komputido, 2016), hal. 79.

76

3) Makanan dan gaya hidup.

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak tertinggi

kemungkinan terkena kanker payudara lebih tinggi,

dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi makanan dengan kadar lemak rendah. Sementara olahraga, terutama pada usia remaja, bisa menurunkan tingkat hormon, sehingga bisa menurunkan risiko kanker payudara.

4) Genetik.

Wanita yang mewarisi gen-gen tertentu beresiko lebih besar untuk mengembangkan kanker payudara. Karena itu,

sampai saat ini penelitian yang dimaksud untuk

mengembangkan metode yang bisa digunakan untuk

menentukan gen-gen mana yang beresiko tinggi masih terus dilakukan.82

d. Kiat menurunkan risiko kanker kanker payudara.

Sembilan dari sepuluh wanita bersedia membuat perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko kanker payudara. Kenyataan itu tentu positif, karena sampai saat ini kanker payudara masih menjadi upaya mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, khususnya dalam hal kanker payudara.

82 Tim Naviri, Buku Pintar Kesehatan dan Kecantikan Payudara (Jakarta: PT Elex Media Komputido, 2016), hal. 83-84.

77

Berikut ini adalah beberapa kiat yang bisa dilakukan wanita untuk menghindari, atau setidaknya menurunkan risiko terkena kanker ayudara;83

1) Perhatikan diri sendiri. 2) Menyususi.

3) Cari tahu riwayat keluarga. 4) Mengurangi asupan alkohol.

5) Menjada keseimbangan berat badan. 6) Olahraga.

7) Memeriksa payudara secara rutin.