• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODERNISASI MILITER CHINA

3.4 Kapabilitas Militer China

Berdasarkan pemaparan dan pembahasan kebijakan pertahanan nasional China di atas, terlihat bahwa pengembangn militer bagi China merupakan suatu keharusan dalam rangka menjaga dan mempertahankan kedaultan Negara, integritas wilayah dan keamanan nasional, menjamin berlanjutya pembangunan ekonomi, serta meningkatkan kekuatan nasional secara sistematis dan berlanjut. Pengembangan militer China juga dimaksudkan untuk mengamankan dan mendukung tujuan dan tugas pokok pertahanan nasional china, seperti untuk mencegah setiap pelanggaran wilayah territorial, baik darat, laut dan udara dan melawan tindakan agresi.

Dalam jangka panjang, kekuatan militer china ini juga diarahkan untuk mampu menjamin Negara ini menjadi bagian integral dari pengaturan keamanan dikawasan, khususnya Asia Timur. Kekuatan liliter juga dapat dipandang sebagai penjamin untuk menopang pengaruh politik luar negeri China di dunia internasional. Terlihat disini bahwa hard power (kekuatan militer), sebagai ciri utama realism, menjadi salah satu instrument penting dan digunakan China sebagai upaya untuk meningkatkan pengaruh dalam politik hubungan antarbangsam terutama di Asia Timur. pengaruh politik luar negeri China di dunia internasional. Terlihat disini bahwa hard power (kekuatan militer), sebagai cirri utama realism, menjadi salah satu instrument penting dan digunakan China sebagai upaya untuk meningkatkan pengaruh dalam politik hubungan antarbangsam terutama di Asia Timur.

3.4 Kapabilitas Militer China

Setelah mengalami kemajuan pesat dalam bidang ekonomi, China kemudian menggunakannya untuk menopang peningkatan kapabilitas militer mereka. Seluruh matra TPR (Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Darat) dibangun dengan anggaran yang terus bertambah dari tahun ke tahun53. Misi China meningkatkan kapabilitas militernya juga terkait letak geografis mereka yang berada di sepanjang

53 Salah satu catatan menyebutkan, anggaran militer China pada 2007 mencapai 44,94 juta dollar AS, atau bertambah 17,8% dibandingkan tahun sebelunya, dalam ibid. hal 6.

  Laut Kuning, Laut China Timur, dan Laut China Selatan, sehingga menjadi wajar demi mempertahankan kedaulatan wilayah.Peningkatan kapabilitas TPR Angkatan Laut berjalan relatif lambat, tetapi secara bertahap menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. TPR AL China memahami bahwa untuk mencapai kemampuan bertahan yang sangat baik, maka mereka harus mampu memantau (menjaga) pergerakkan kapal perang musuh yang jauh dari perairan China sekalipun. Pada saat yang sama, untuk menaggulangi konflik perbatasan dan perairan yang melibatkan China dan negara-negara di sekitarnya, TPR AL harus mampu memproyeksikan kekuatannya hingga jauh dari wilayah mereka. samudera luas. Secara berangsur, doktrin TPR AL berkembang menjadi sebuah teori AL, termasuk taktik pertempuran, program persenjataan militer laut lepas (bluewater), dan seluruh ajaran kekuatan mentalitas AL (haiyang yishi). Wakil Kepala Staf AL TPR, Laksamana Madya Cheng Mingshang, merupakan konseptor yang memperkenalkan doktrin tersebut pada 1991.

Pada matra angkatan laut, China menaruh perhatian khusus karena kapal perang Amerika Serikat kerap berpatroli di wilayah perairan Asia. China telah memesan kapal yang dilengkapi dua unit rudal penghancur kelas Sovremenyy (Proyek-956), selain itu kapal ini dilengkapi dengan senjata rudal SS-N-22. Kedua, pembuatan dan upgrading (peningkatan kemampuan) delapan buah kapal selam yang dilengkapi dengan rudal jelajah anti-kapal dan torpedo VA-111 Shkval. Kapal-kapal selam China pun kini telah dilengkapi dengan teknologi propulsi air-independent yang menjadikannya mampu diam dan menunggu di bawah permukaan air dalam waktu lama untuk mengejutkan pihak lawan.

Selain angkatan laut, China juga didukung oleh kekuatan angkatan udara yang cukup kuat, di antaranya sekitar 800 unit pesawat tempur termasuk di dalamnya pesawat pembom, pesawat serang darat, pesawat patroli maritim, dan helikopter. Angkatan Udara China memiliki kekuatan sekitar 250.000 personil yang mengoperasikan sekitar 3.000 pesawat tempur dan juga mempunyai 600 sampai 800 sistem rudal. TPR

  Angkatan Udara China ini tercatat sebagai yang terbesar di Asia dan ketiga terbesar di dunia.

Secara personil, China memiliki pasukan Korps Marinir yang kekuatan utamanya terdiri dari dua brigade bersenjata gabungan dengan 6.000 personil, yang ditempatkan pada Armada Laut Selatan, termasuk infantri, artileri, kavaleri, zeni, komlek, anti-tank, dan personil kawal. Korps Marinir memiliki dua rantai komando pararel, yakni operasional di bawah komandan Armada Laut Selatan dan administrasi latihan, peralatan, perencanaan, personil dan kebijakan, di bawah komando Markas Besar Angkatan Laut di Beijing.

Program senjata nuklir China merupakan salah satu yang tersukses di antara negara-negara pengembang nuklir. Kekuatan nuklirnya sangat efektif. China juga berhasil mengembangkan infrastruktur dan fasilitas rancang bangun, pembuatan, pengujian dan pabrikasi sistem rudal nuklir taktis. Secara umum, China memiliki sekitar 400 warheads rudal balistik, yang di antaranya dirancang taktis seperti bom yang dijatuhkan dari pesawat udara dan ranjau darat nuklir.

China merupakan salah satu aktor yang menguasai teknologi angkasa luar selain Amerika Serikat, Rusia dan beberapa negara Eropa Barat. Beberapa contoh prestasi China antara lain telah berhasil meluncurkan satelit-satelit telekomunikasi dan melaksanakan misi penerbangan manusia ke luar angkasa (dua kali pada 2005). China pun melakukan investasi besar dalam pengembangan dan pengerahan sistem berbasis angkasa luar, yakni dengan menempatkan satelit telekomunikasi militer di ruang angkasa, dan dua buah satelit telekomunikasi ganda (untuk keperluan sipil dan militer).

Peningkatan kapabilitas militer China juga terlihat dari kepemilikan mereka dalam bidang teknologi kapal selam, inovasi pesawat tempur multi fungsi, dan kekuatan

  pasukan darat dengan peningkatan kemampuan serta perangkat sistem persenjataan yang semakin maju. China bahkan tidak asing lagi dalam mengadopsi targeting system untuk senjata dengan tingkat akurasi tinggi. Gambarannya, kapabilitas rudal darat-darat China terus meningkat, serta improvisasi pertahanan udara dengan basis darat maupun laut.

Kapabilitas militer China juga semakin mengeksploitasi kemampuan inovasi dengan penggunaan bahan-bahan dan teknologi canggih. Belum lagi program pengembangan senjata nuklir, yang memperoleh perhatian cukup besar. Setiap tahun, China mengalokasikan sekitar lima persen dari dana anggaran pertahanan untuk program pengembangan persenjataan strategis.

China bahkan menjadikan Amerika Serikat sebagai target serangan rudal nuklir, apabila Negara adikuasa tersebut mengintervensi konflik di Selat Taiwan. China kini tengah memperluas kekuatan rudal nuklir dan memungkinkan kekuatan ini menjangkau banyak kawasan dunia di luar Pasifik. Rudal yang kapasitasnya dapat menjangkau target di India dan Rusia, sebenarnya juga bisa menjangkau seluruh Amerika Serikat hingga ke selatan Asia-Pasifik, seperti Australia dan Selandia Baru.