• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapasitas produksi suatu pabrik ditentukan berdasarkan data impor produk di Indonesia, data konsumsi produk di Indonesia, serta data produksi yang telah ada, sebagaimana dapat dilihat dari berbagai sumber dan data-data yang telah disebutkan sebelumnya. Berdasarkan data-data tersebut, kemudian dapat ditentukan besarnya kapasitas produksi. Adapun persamaan kapasitas produksi adalah sebagai berikut:

KP = DK – DI – DP ....(1.1) KP = Kapasitas Produksi pada Tahun 2020

DK = Data Konsumsi Produk di Indonesia DI = Data Impor di Indonesia pada Tahun 2020 DP = Data Produksi yang Telah Ada di Indonesia

KP = DK – DI – DP

KP = 65.591,90 ton/tahun – 1.342,8 ton/tahun – 0 ton/tahun KP = 64.249,10 ton/tahun

Berdasarkan pertimbangan di atas dan berbagai persaingan yang akan tumbuh pada tahun 2020 maka diambil kapasitas pabrik 2-furaldehyde yang

11

Prarancangan Pabrik 2-Furaldehyde dari Bagas Tebu Menggunakan Katalis Asam Asetat Kapasitas 35.000 Ton/tahun

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung © 2016 Silvia Febriani (1015041065)

direncanakan, yakni 50% dari kapasitas produksi tahun 2020 yakni 32.124,55 ton/tahun ≈ 35.000 ton/tahun.

1.6. Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik merupakan hal yang penting dalam menunjang keberhasilan suatu industri. Kesalahan pemilihan lokasi pabrik dapat menyebabkan biaya produksi menjadi mahal sehingga tidak ekonomis. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dengan cermat agar didapat keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Secara geografis penentuan letak lokasi suatu pabrik sangat menentukan kemajuan pabrik tersebut saat produksi maupun di masa yang akan datang. Sehingga pemilihan lokasi yang tepat dari pabrik akan menghasilkan biaya produksi dan distribusi yang seminimal mungkin. Penentuan lokasi pabrik yang tepat dapat menekan biaya produksi dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Pabrik 2-furaldehyde ini direncanakan akan dibangun dekat dengan lokasi sumber bahan baku di daerah Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Peta daerah Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung ditunjukkan pada Gambar 1.4.

12

Prarancangan Pabrik 2-Furaldehyde dari Bagas Tebu Menggunakan Katalis Asam Asetat Kapasitas 35.000 Ton/tahun

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung © 2016 Silvia Febriani (1015041065)

Gambar 1.4. Lokasi Pabrik

Sumber: Google Maps, 2016

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan lokasi pabrik yang dirancang agar secara teknis dan ekonomis menguntungkan. Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik, antara lain : 1. Penyediaan Bahan Baku

Kriteria penilaian dititikberatkan pada kemudahan memperoleh bahan baku. Dalam hal ini, bahan baku utama berupa pentosan dari bagas tebu yang diperoleh dari PTPN VII Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara; PT. Gunung Madu Plantation, Kabupaten Lampung Tengah; dan Sugar Group Companies yang memiliki 3 anak perusahaan penghasil gula, yaitu PT. Gula Putih Mataram (GPM), Kabupaten Lampung Tengah; PT. Sweet Indolampung (SIL), Kabupaten Lampung Tengah; dan PT. Indolampung Perkasa (ILP),

13

Prarancangan Pabrik 2-Furaldehyde dari Bagas Tebu Menggunakan Katalis Asam Asetat Kapasitas 35.000 Ton/tahun

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung © 2016 Silvia Febriani (1015041065)

Kabupaten Tulang Bawang. Keberlangsungan ketersediaan bahan baku ini dapat dilakukan dengan melakukan kontrak kerjasama antar kedua belah pihak. 2. Tenaga Kerja

Tersedianya tenaga kerja yang terampil mutlak diperlukan untuk menjalankan mesin-mesin produksi. Sumber tenaga yang dibutuhkan baik tenaga berpendidikan tinggi, menengah maupun kerja terampil serta tenaga engineer. Dan tenaga kerja tersebut dapat direkrut dari daerah Lampung, Jawa Barat, dan sekitarnya. Penerimaan tenaga kerja untuk pabrik 2-furaldehyde ini dapat mengurangi jumlah pengangguran di daerah tersebut.

3. Penyediaan Utilitas

Perlu diperhatikan sarana-sarana pendukung seperti tersedianya air, listrik, dan sarana lainnya sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik. Air merupakan kebutuhan yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Apabila ketersediaan air tidak mencukupi, maka keberlangsungan proses akan terganggu. Penyediaan air disuplai dari air sungai yang terlebih dahulu diproses di unit pengolahan air agar layak pakai. Air sungai tersebut digunakan sebagai air proses, air pendingin, dan air sanitasi. Penentuan lokasi pabrik di Terusan Nunyai, Lampung Tengah berdekatan dengan beberapa sumber air. Sumber air yang dapat digunakan untuk keperluan air pabrik diantaranya, Sungai Way Seputih dan Way Sekampung. Sungai Way Seputih memiliki debit 9,4 m3/s dan sungai Way Sekampung 24,6 m3/s (www.academia.edu.2015). Sedangkan kebutuhan bahan bakar dapat diperoleh dari PT Pertamina Refinery Unit III Plaju, Palembang. Penyediaan kebutuhan listrik direncanakan akan disuplai

14

Prarancangan Pabrik 2-Furaldehyde dari Bagas Tebu Menggunakan Katalis Asam Asetat Kapasitas 35.000 Ton/tahun

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung © 2016 Silvia Febriani (1015041065)

secara internal menggunakan pembangkit listrik dengan bahan bakar bagas tebu, dan juga secara eksternal dari PLN Lampung.

4. Pemasaran Produk

Faktor yang perlu diperhatikan adalah letak wilayah pabrik yang membutuhkan 2-furaldehyde dan jumlah kebutuhannya. Daerah Lampung merupakan daerah yang strategis untuk pendirian suatu pabrik karena dekat dengan Jakarta sebagai pusat perdagangan Indonesia.

5. Sarana dan Prasarana Transportasi

Sarana dan prasarana transportasi sangat diperlukan untuk proses penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Lampung merupakan wilayah yang strategis karena terletak di Pulau Sumatera bagian paling selatan. Sehingga berdekatan dengan kawasan industri Jabodetabek, yang merupakan pusat pengembangan industri nasional. Hal ini merupakan peluang yang menjanjikan bagi Provinsi Lampung untuk memperluas jaringan pemasaran dan perdagangan antar-pulau/kota. Lokasi pabrik direncanakan pula dekat dengan jalan raya. Hal ini memudahkan dalam proses distribusi bahan baku maupun produk. Dengan adanya sarana dan prasarana transportasi yang memadai, maka pemilihan lokasi di Kabupaten Lampung Tengah sangat tepat.

6. Karakteristik Lokasi

Karakteristik lokasi ini menyangkut iklim di daerah tersebut, kemungkinan terjadinya banjir, serta kondisi sosial masyarakatnya. Dalam hal ini, Kabupaten Lampung Tengah sangat berpotensi menjadi daerah industri karena memiliki lahan yang masih luas untuk didirikan suatu pabrik di daerah tersebut.

Dokumen terkait