• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

Metode pengumpulan data penelitian ini yaitu:

1. Angket

Angket adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya guna mendapatkan informasi atau data. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yakni angket yang disusun dengan meyediakan jawaban sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada

50

jawaban yang dipilih.5 Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai karakter peduli lingkungan dan peduli sosial siswa kelas X SMA Negeri 1 Batangan. Penyebaran angket dilakukan melalui media google form. Dalam angket ini digunakan skala Likert sebagai pengukuran sikap. Sugiyono berpendapat bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.6

Sebelum instrumen disebarkan kepada responden, maka langkah awal yang dilakukan adalah melakukan uji coba instrumen. Adapun alat yang digunakan dalam analisis uji coba instrument meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya.7 Metode ini digunakan untuk mendapatkan mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yang yang terdapat dalam buku rapor dan data pendukung penelitian, seperti profil sekolah, keadaan guru dan keadaan siswa.

5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), pp. 28–29.

6 Sugiyono, Model Penelitian …, hlm. 93.

7 Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, hlm.

231.

51 F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegitan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Adapun tahapan untuk menganalisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila alat tersebut memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir instrumen.

Butir instrumen yang valid akan digunakan sebagai data sedangkan yang tidak valid akan dibuang atau tidak dipakai.

Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas butir instrumen adalah teknik korelasi product moment, dengan bantuan Microsoft Excel menggunakan rumus sebagai berikut:

π‘Ÿπ‘₯𝑦= N Ξ£XY βˆ’ Ξ£X Ξ£Y

√{𝑁 Σ𝑋2βˆ’ (Ξ£X)2} {𝑁 Ξ£π‘Œ2βˆ’ (Ξ£Y)2} Dimana:

rxy : koefisiesn korelasi antara X dan Y N : jumlah sampel

Ξ£X : jumlah produk skor butir item (X) Ξ£Y : jumlah produk skor butir total (Y)

52

Ξ£X2 : jumlah kuadrat skor butir item (X) Ξ£Y2 : jumlah kuadrat skor butir (Y)

Ξ£XY : jumlah produk skor butir item (X) dikali produk skor butir total (Y)

Hasil perhitungan rhitung kemudian dikonsultasikan pada r tabel product moment dengan taraf signifikansi 5%.

Apabila nilai rhitung > rtabel maka butir instrumen valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk pengukuran terhadap suatu angket yang melihat apakah angket tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.8 Untuk mencari reliabilitas angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

π‘Ÿ11= [ π‘˜

π‘˜ βˆ’ 1] [1 βˆ’Ξ£π›Όπ‘ 2 𝛼𝑑 2 ] Keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir soal atau pertanyaan Σ𝛼𝑏 2 : jumlah varian butir

𝛼𝑑 2 : variabel total

8 Agus Sutiyono, Pengembangan Instrumen Evaluasi Hasil Belajar (Semarang: CV. Karya Abadi Jaya, 2015), hlm. 89.

53

Kemudian hasil r11 yang didapat dari perhitungan dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%.

Jika r11 > rtabel maka dapat dinyatakan angket tersebut reliabel.

2. Teknik Analisis Data a. Analisis Pendahuluan

Pada analisis pendahuluan ini, data yang diperoleh dari responden kemudian dimasukkan ke dalam tabel yang akan diberi skor pada tiap alternatif jawaban yang menjadi acuan dalam penelitian. Dalam analisis ini peneliti menyusun tabel distribusi frekuensi sesuai variabel yang ada yaitu prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (X) dan karakter peduli lingkungan (Y1) karakter peduli sosial (Y2). Data prestasi belajar diperoleh dari nilai rapor, sedangkan untuk data karakter peduli lingkungan dan peduli sosial diambil dengan menggunakan instrumen angket. Hal ini untuk memudahkan perhitungan dalam pengolahan data selanjutnya.

1) Penskoran

Data yang diperoleh dari angket, kemudian dianalisa dalam bentuk angka dengan cara memberi nilai pada setiap item jawaban yang telah diberikan kepada responden dengan menggunakan skala Likert. Adapun jawaban dari setiap item soal diberi skor sebagai berikut:

54

Tabel 3.1

Penskoran angket berdasarkan Skala Likert Pernyataan

positif Skor Pernyataan

negatif Skor 2) Mencari rentang data (range)

R = NT – NR Keterangan:

R : rentang data NT : nilai tertinggi NR : nilai terendah 3) Mencari nilai interval

K = 1+3,3 log N Keterangan:

K : banyak kelas interval Log : logaritma

N : jumlah subjek 4) Menentukan panjang interval

P = 𝑅

𝐾 Keterangan:

P : panjang interval

55 R : rentang data

K : banyak kelas interval 5) Mencari nilai rata-rata (mean)

𝑋̅ =Σ𝑋

𝑁 dan π‘ŒΜ… =Ξ£π‘Œ

𝑁

Keterangan:

𝑋̅ : rata-rata variable X π‘ŒΜ… : rata-rata variable Y

Ξ£X : jumlah skor dalam distribusi X Ξ£Y : jumlah skor dalam distribusi Y N : banyaknya responden

6) Mencari standar deviasi SD = √Σ(π‘‹βˆ’π‘‹Μ…2)

π‘βˆ’1

Keterangan:

SD : standar deviasi 𝑋̅ : rata-rata variable X N : banyaknya responden b. Analisis Uji Persyaratan Data

1) Uji Normalitas

Penggunaan statistik parametis mensyaratkan bahwa setiap variabel yang akan dianalisis harus berditribusi normal. Maka sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diambil

56

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

Pada penelitian ini digunakan uji Kolmogorov-smirnov.

Apabila hasilnya menunjukkan nilai Asymp. sig di atas 0,05 maka variabel terdistribusi normal. Untuk mempermudah perhitungan penulis menggunakan bantuan software SPSS 25.

2) Uji Linearitas

Uji lineriaritas merupakan suatu teknik statistika yang digunakan untuk menguji apakah hubungan antar variabel memiliki hubungan yang bersifat linier atau tidak linier. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Dasar pengambilan keptusan uji linear yang digunakan yaitu apabila nilai signifikansi pada ouput SPSS lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan linier antara variabel X dan Y.

c. Analisis Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran dari hipotesis dalam penelitian ini. Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel X dan variabel Y. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik correlation product moment. Adapun Langkah-langkah dalam analisis uji hipotesis korelasi adalah sebagai berikut:

57

1) Uji Korelasi Product Moment Pearson

Pengujian ini digunakan untuk menguji dua variabel apakah ada hubungan atau tidak, dengan jenis data keduanya adalah sama, yaitu rasio atau interval dan berdistribusi normal. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: 9

π‘Ÿπ‘₯𝑦= 𝑁 Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’ (Σ𝑋)(Ξ£π‘Œ)

√{𝑁Σ𝑋2βˆ’ (Σ𝑋)2}{π‘Ξ£π‘Œ2βˆ’ (Ξ£π‘Œ)2} Keterangan:

rxy : koefisien korelasi antara X dan Y N : jumlah sampel

Ξ£XY : jumlah perkalian antara skor X dan skor Y Ξ£X : jumlah seluruh skor X

Ξ£Y : jumlah seluruh skor Y Ξ£X2 : jumlah hasil kuadrat skor X Ξ£Y2 : jumlah hasil kuadrat skor Y

Setelah diadakan uji korelasi selanjutnya membandingkan nilai hasil perhitungan (rxy) dengan nilai tabel (rtabel) pada tabel baik signifikansi 5% dan 1% dengan kemungkinan: Jika rxy > rtabel, maka hipotesis diterima.

Sedangkan Jika rxy < rtabel, maka hipotesis ditolak.

Perhitungan uji hipotesis dilakukan dengan bantuan SPSS

9 Syahrun dan Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Bandung: Citapustaka Media, 2012), hlm. 156.

58

25. Dengan dasar pengambilan keputusan apabila nilai sig lebih dari 0,05 maka Ha ditolak, H0 diterima.

Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka berpedoman pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat 2) Uji Signifikansi Korelasi antara Variabel X dan Y

Uji signifikansi merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis. Uji signifikansi untuk korelasi biasanya dilanjutkan dengan uji-t. Uji-t adalah salah satu uji hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian. Jenis uji ini bertujuan untuk membandingkan apakah rata-rata sebuah populasi atau dua populasi memiliki perbedaan secara signifikan.10 Dalam pengujian ini dugunakan rumus sebagai berikut:

10 Nila Kesumawati, Pengantar Statistika Penelitian (Depok:

Rajawali Pers, 2017), hlm. 112.

59

𝑑 = π‘Ÿπ‘₯π‘¦βˆšπ‘› βˆ’ 2

√1 βˆ’ (π‘Ÿπ‘₯𝑦)2 Keterangan:

t : nilai t hitung r : nilai korelasi

n : jumlah data pengamatan

Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel untuk taraf kesalahan 5% uji dua pihak.

Jika thitung lebih besar dari ttabel maka terdapat hubungan antara variabel X dan Y, dan jika harga thitung kurang dari ttabel maka tidak terdapat hubungan antara X dan Y.

60 BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Batangan. Adapun data mengenai profil sekolah didapatkan melalui metode dokumentasi. Berikut adalah profil sekolah tempat penelitian berlangsung:

a. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Batangan

NPSN : 20339057

Alamat Lengkap : JL. Raya Juwana-Rembang KM.

8 Batangan, Pati

Telepon : 0295-4746444

Email : smaba_pati@yahoo.com

Status Sekolah : Negeri

Akreditasi : A

b. Letak Geografis SMA Negeri 1 Batangan

SMA Negeri 1 batangan merupakan sekolah menengah atas yang berada di kecamatan Batangan. Sekolah ini tepatnya berlokasi di JL. Raya Juwana-Rembang KM. 8 Batangan, Pati. Ditinjau dari letaknya, SMA Negeri 1 Batangan sangat strategis untuk dijangkau, karena letaknya berada di dekat

61

jalan pantura. Ditinjau dari kondisinya, sekolah ini nyaman untuk dilakukan proses pembelajaran karena bersih, rapi, dan asri.

2. Deskripsi Data Khusus Penelitian

a. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)

Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) diwujudkan dalam bentuk nilai belajar yang diambil dari nilai rapor semester genap. Yang dapat dilihat pada lampiran 7.

Berdasarkan lampiran 7, diketahui bahwa penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Batangan melalui data hasil belajar dengan 75 responden menunjukkan bahwa nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah 74.

b. Karakter Peduli Lingkungan dan Peduli Sosial

Data karakter peduli lingkungandan peduli sosial siswa diperoleh menggunakan instrumen penelitian yaitu angket yang disebarkan kepada siswa kelas X dengan jumlah responden 75 melalui media google Form. Kemudian menentukan nilai kuantitatif dengan menjumlahkan skor jawaban. Dapat dilihat pada lampiran 7.

Dari lampiran 7 dapat diperoleh jumlah nilai angket setiap responden berbeda-beda. Berdasarkan hasil tersebut, terdapat nilai tertinggi untuk karakter peduli lingkungan yakni 93 dan nilai terendah 49. Sedangkan untuk nilai tertinggi karakter peduli sosial yakni 95 dan nilai terendah 56.

62 B. Analisis Data

1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Uji validitas ini bertujuan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan untuk penelitian valid atau tidak agar hasilnya dapat dipercaya. Data yang digunakan dalam uji validitas ini adalah karakter peduli lingkungan (Y1) dan peduli sosial siswa (Y2). Hasil perhitungan rhitung kemudian dikonsultasikan pada rtabel product moment dengan taraf signifikansi 5% (0,361; n=30). Apabila nilai rhitung > rtabel maka butir instrumen valid, sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka butir tidak valid.

Berdasarkan perhitungan uji validitas butir instrumen pada lampiran 2 dan 3 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Klasifikasi hasil uji coba angket variabel Y

No. Variabel Nomor soal Jumlah

63 27

Jumlah 37 13 50

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil uji coba yang dilakukan pada siswa kelas X yang berjumlah 30 orang terdapat 17 butir instrumen karakter peduli lingkungan dan 20 butir instrumen karakter peduli sosial yang valid. Sedangkan instrumen yang tidak valid pada karakter peduli lingkungan terdapat 6 butir dan pada karakter peduli sosial 7 butir. Maka terdapat 37 butir yang digunakan dalam penelitian dan 13 lainnya dibuang.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontuk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara Bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai alpha>rtabel maka reliabel. Tenik pengujian reliabilitas instrument ini menggunkan rumus Cronbach’s Alpha dengan bantuan software SPSS 25 dan menghasilkan data berikut ini (hasil ouput terdapat pada lampiran 5):

Tabel 4.2

Hasil analisisis reliabilitas butir instrumen Variabel N Nilai alpha rtabel keterangan

Y1 23 0,732 0,361 reliabel Y2 27 0,735 0,361 reliabel

64

Berdasarkan kedua tabel diatas dapat dijelaskan bahwa angket karakter peduli lingkungan dan peduli sosial bersifat reliabel, karena r11 = 0,732 dan 0,735 > 0,361.

2. Analisis Data

1) Analisis Pendahuluan

a) Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (X)

Adapun cara menentukan kualifikasi dan interval nilai variabel X dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Mencari nilai interval K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 75

= 1+ 3,3 (1,85) = 7,19 (dibulatkan menjadi 7) 2. Mencari rentang data (range)

R = NT – NR

= 90 – 74 = 16

3. Menentukan Panjang interval

i = R/K = 16/7 = 2.29 (dibulatkan menjadi 2) Selanjutnya untuk mengetahui frekuensi variabel X maka dibuat tabel berikut:

Tabel 4.3

Distribusi frekuensi skor data prestasi belajar PAI No Kelas interval Frekuensi

Absolut

Frekuensi Relatif

1 72 – 74 1 1,3%

2 75 – 77 7 9,3%

65

3 78 – 80 8 10,7%

4 81 – 83 20 26,7%

5 84 – 86 25 33,3%

6 87 – 89 9 12%

7 90 - 92 5 6,7%

Jumlah 75 100%

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa prestasi belajar Pendidikan Agama Islam terdapat frekuensi terbanyak yaitu pada skor 84-86 sebanyak 25 responden dengan persentase 33,3% dan frekuensi terendah yaitu 72-74 sebanyak 1 responden dengan persentase 1,3%.

Setelah diketahui diketahui ditribusi frekuensi tersebut, kemudian mencari standar deviasi nilai dan menentukan kualitas dengan menggunakan program SPSS 25, sehingga mendapatkan hasil output sebagai berikut:

Tabel 4.4 Descriptive Statistics

prestasi belajar PAI

N Valid 75

Missing 0

Mean 83.32

Std. Deviation 4.051

Minimum 74

Maximum 90

Setelah diketahui nilai rata-rata variabel X (prestasi belajar PAI) sebesar 83,32 dan nilai standar deviasi

66

sebesar 4,051 kemudian mencari kualitas variabel X sebagai berikut:

M + 1,5 SD = 83,32 + 6,08 = 89,40 M + 0,5 SD = 83,32 + 2,03 = 85,35 M – 0,5 SD = 83,32 – 2,03 = 81,29 M – 1,5 SD = 83,32 – 6,08 = 77,24

Dari hasil data diatas kemudian diperoleh tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5

Kualitas variabel prestasi belajar PAI Rata-rata Interval Kualitas kriteria

83,32

89 keatas Sangat baik

Cukup 85 – 89 Baik

81 – 84 Cukup 77 – 80 Kurang 77 kebawah Sangat kurang

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel X yaitu prestasi belajar PAI termasuk kategori

β€œcukup” pada interval 81-84 b) Karakter Peduli Lingkungan (Y1)

Setelah menentukan nilai kuantitatif dengan menjumlahkan skor jawaban data sebagaimana terlampir pada lampiran 7 kemudian dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Mencari nilai interval K = 1 + 3,3 log n

67

= 1 + 3,3 log 75

= 1+ 3,3 (1,85) = 7,19 (dibulatkan menjadi 7) 2. Mencari rentang data (range)

R = NT – NR

= 93 – 49 = 44

3. Menentukan Panjang interval

i = R/K = 44/7 = 6,28 (dibulatkan menjadi 6) Selanjutnya untuk mengetahui frekuensi variable Y1

maka dibuat tabel berikut:

Tabel 4.6

Distribusi frekuensi skor data karakter peduli lingkungan

No Kelas interval Frekuensi Absolut

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa skor angket karakter peduli lingkungan siswa terdapat frekuensi terbanyak yaitu pada skor 74-80 sebanyak 20 responden dengan persentase 25,3% dan frekuensi terendah yaitu 47-52 dan 88-94 sebanyak 1 responden dengan persentase 1,3%.

68

Setelah diketahui diketahui ditribusi frekuensi tersebut, kemudian mencari standar deviasi nilai dan menentukan kualitas dengan menggunakan program SPSS, sehingga mendapatkan hasil output sebagai berikut:

Tabel 4.7 Descriptive Statistics

Karakter Peduli Lingkungan

N Valid 75

Missing 0

Mean 72.25

Std. Deviation 8.960

Minimum 49

Maximum 93

Setelah diketahui nilai rata-rata variabel Y1

(karakter peduli lingkungan) sebesar 72,25 dan nilai standar deviasi sebesar 8,960 kemudian mencari kualitas variable Y1 sebagai berikut:

M + 1,5 SD = 72,25 + 13,44 = 85,69 M + 0,5 SD = 72,25 + 4,48 = 76,73 M – 0,5 SD = 72,25 – 4,48 = 67,77 M – 1,5 SD = 72,25 – 13,44 = 58,81

Dari hasil data diatas kemudian diperoleh tabel sebagai berikut:

69

Tabel 4.8

Kualitas variabel karakter peduli lingkungan Rata-rata Interval Kualitas kriteria

72,25

85 keatas Sangat baik

Cukup 76 – 85 Baik

67 – 75 Cukup 58 – 66 Kurang 66 kebawah Sangat kurang

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variable Y1 (karakter peduli lingkungan) termasuk kategori β€œcukup” pada interval 67-75

c) Karakter Peduli Sosial

Setelah menentukan nilai kuantitatif dengan menjumlahkan skor jawaban data sebagaimana terlampir pada lampiran 7 kemudian dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Mencari nilai interval K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 75

= 1+ 3,3 (1,85) = 7,19 (dibulatkan menjadi 7) 2. Mencari rentang data (range)

R = NT – NR

= 95 – 56 = 39

3. Menentukan Panjang interval

i = R/K = 39/7 = 5,57 (dibulatkan menjadi 6)

70

Selanjutnya untuk mengetahui frekuensi variable X maka dibuat tabel berikut:

Tabel 4.9

Distibusi frekuensi skor data karakter peduli sosial No Kelas interval Frekuensi

Absolut

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa skor angket karakter peduli sosial siswa terdapat frekuensi terbanyak yaitu pada skor 79-84 sebanyak 26 responden dengan persentase 34,7% dan frekuensi terendah yaitu 55-60 sebanyak 2 responden dengan persentase 2,7%.

Setelah diketahui diketahui ditribusi frekuensi tersebut, kemudian mencari standar deviasi nilai dan menentukan kualitas dengan menggunakan program SPSS 25, sehingga mendapatkan hasil output sebagai berikut:

Tabel 4.10 Descriptive Statistics

Karakter Peduli Sosial

N Valid 75

71

Missing 0

Mean 79.60

Std. Deviation 8.450

Minimum 56

Maximum 95

Setelah diketahui nilai rata-rata variabel Y1 (karakter peduli lingkungan) sebesar 79,60 dan nilai standar deviasi sebesar 8,450 kemudian mencari kualitas variabel Y1

sebagai berikut:

M + 1,5 SD = 79,60+ 12,68 = 92,28 M + 0,5 SD = 79,60+ 4,23 = 83,83 M – 0,5 SD = 79,60– 4,23 = 75,37 M – 1,5 SD = 79,60– 12,68 = 66,92

Dari hasil data diatas kemudian diperoleh tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11

Kualitas variabel karakter peduli sosial Rata-rata Interval Kualitas kriteria

79,60

92 keatas Sangat baik

Cukup 83 – 92 Baik

75 – 82 Cukup 66 – 74 Kurang 66 kebawah Sangat kurang

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel Y2 (karakter peduli sosial) termasuk kategori

β€œcukup” pada interval 75-82.

72 2) Uji Persyaratan Data

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi berditribusi normal atau tidak. Dalam pengujian ini digunakan teknik Kolmogorov-smirnov yang dihitung dengan bantuan SPSS 25 yaitu sebagai berikut: a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas

73

Untuk mengetahui hasil perhitungan uji normalitas dengan Kolmogorov-Sminov, dapat dilihat pada kolom Asymp. sig. Dalam uji ini data dikatakan berditribusi normal jika nilai Asymp. sig > 0,05. Berdasarkan data output diatas, diketahui bahwa variabel prestasi belajar (X) diperoleh nilai sebesar 0,185. Karena nilai Asymp. sig 0,185 > 0,05 maka data tersebut berditribusi normal. Pada variabel karakter peduli lingkungan (Y1) diperoleh nilai sebesar 0,200. Karena nilai Asymp. sig 0,200 > 0,05 maka data tersebut berditribusi normal. Pada variabel karakter peduli sosial (Y2) diperoleh nilai sebesar 0,200. Karena nilai Asymp. sig 0,200>0,05 maka data tersebut berditribusi normal.

a) Uji Linieritas

Tujuan melakukan pengujian linieritas untuk mengetahui apakah variable bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Kriteria yang diterapkan untuk menyatakan kelinieran adalah nilai sig pada baris Deviation form Linearity > 0,05. Berikut adalah hasil uji linearitas (hasil SPSS terdapat pada lampiran 8):

Tabel 4.13

Hasil uji linieritas antara variabel X dan Y Uji

linieritas

Sig. Kondisi Keterangan

X β†’ Y1 0,163 0,05 Linier X β†’ Y2 0,147 0,05 Linier

74

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai sig.

(0,163 dan 0,136) > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut bersifat linier.

3) Uji Hipotesis

Pengujian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam sebagai variable X dan Karakter peduli lingkungan dan peduli sosial sebagai variable Y.

Untuk membuktikan hipotesis tersebut, maka pada penelitian ini akan dilakukan uji hipotesis satu persatu dengan menggunakan analisis korelasi product moment dengan menggunakan bantuan SPSS 25 dan menghasilkan data sebagai berikut:

a) Uji korelasi X dengan Y1

Tabel 4.14

Nilai korelasi antara prestasi belajar PAI dengan karakter peduli lingkungan

Pearson Correlation 1 .050

Sig. (2-tailed) .671

N 75 75

Pearson Correlation .050 1

75

Karakter Peduli Lingkungan

Sig. (2-tailed) .671

N 75 75

Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui bahwa rxy

= 0,050, untuk taraf signifikansi 5% dan 1% dengan df=75-2 = 73 diperoleh rtabel (0,227 dan 0,295). Karena rxy

< rtabel maka hipotesis Ha ditolak dan H0 diterima.

Sedangkan nilai sig = 0,671 > 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang antara prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan karakter peduli lingkungan siswa kelas X SMA Negeri 1 Batangan.

Berdasarkan tabel 3.2 yaitu tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi, maka rxy = 0,050 termasuk dalam interval 0,00 – 0,199. Sehingga variable X dan Y1

memiliki tingkat hubungan yang sangat rendah. Untuk kontribusi variabel Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (X) terhadap variabel karakter peduli lingkungan (Y1) sebesar 0,0025 atau 0,25% (terdapat pada lampiran 9)

Kemudian melakukan uji signifikansi korelasi antara variable X dan Y1 dengan rumus:

𝑑 = π‘Ÿπ‘₯π‘¦βˆšπ‘›βˆ’2

√1βˆ’(π‘Ÿπ‘₯𝑦)2

76

Dari perhitungan di atas diperoleh t hitung = 0,427 untuk kesalahan 5% dan 1% uji dua pihak dengan dk = 75-2 = 73 diperoleh t tabel = 1,99 dan 2,64. Karena t hitung (0,427) < t tabel (1,99 dan 2,64), maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variable X dan Y.

b) Uji korelasi X dengan Y2

Tabel 4.15

Nilai korelasi antara prestasi belajar PAI dengan karakter peduli sosial

Pearson Correlation 1 .326**

Sig. (2-tailed) .004

N 75 75

Karakter Peduli Sosial

Pearson Correlation .326** 1

Sig. (2-tailed) .004

N 75 75

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

77

Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa rxy = 0,326, untuk taraf signifikansi 5% dan 1% dengan df=75-2 = 73 diperoleh rtabel (0,227 dan 0,295). Karena rxy > rtabel

maka hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak. Sedangkan nilai sig = 0,004 < 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan yang antara prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan karakter peduli sosial siswa kelas X SMA Negeri 1 Batangan.

Berdasarkan tabel yaitu tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi, maka rxy = 0,326 termasuk dalam interval 0,20 – 0,399. Sehingga variabel X dan Y2

memiliki tingkat hubungan yang rendah. Untuk kontribusi variabel Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (X) terhadap variabel karakter peduli sosial (Y2) sebesar 0,106 atau 10,6% (terdapat pada lampiran 9)

Kemudian melakukan uji signifikansi korelasi antara variable X dan Y1 dengan rumus:

𝑑 = π‘Ÿπ‘₯π‘¦βˆšπ‘›βˆ’2

√1βˆ’(π‘Ÿπ‘₯𝑦)2

𝑑 = 0,326√75βˆ’2

√1βˆ’(0,326)2 𝑑 =0,326 (8,54)

√0,8937 𝑑 = 2,784

0,9454 = 2,950

78

Dari tabel di atas diperoleh t hitung = 2,950 untuk kesalahan 5% dan 1% uji dua pihak dengan dk = 75-2 = 73 diperoleh t tabel = 1,99 dan 2,64. Karena t hitung (2,950) >

t tabel (1,99 dan 2,64), maka terdapat hubungan yang signifikan antara variable X dan Y2.

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya hubungan prestasi belajar Pendidikan agama Islam dengan karakter peduli lingkungan dan peduli sosial siswa kelas X SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2020/2021. Berdasarkan data penelitian yang dianalisis maka dilakukan pembahasan sebagai berikut:

1. Hubungan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dengan Karakter Peduli Lingkungan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Batangan Tahun Ajaran 2020/2021

Berdasarkan hasil analisis uji korelasi product moment diperoleh harga rxy sebesar 0,050. Maka nilai korelasi tergolong dalam korelasi yang sangat rendah. Kemudian indeks korelasi product moment dibandingkan dengan angka indeks pada tabel nilai r product moment (rtabel). Dimana pada taraf signifikansi 5% dan 1% angka indeks korelasi memiliki harga lebih kecil (rxy < rtabel), hal ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak.

Sedangkan nilai sig=0,671 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan prestasi belajar

79

Pendidikan agama Islam dengan karakter peduli lingkungan dan siswa kelas X SMA Negeri 1 Batangan tahun ajaran 2020/2021.

Setelah diketahui besarnya korelasi variabel X dan Y1, maka selanjutnya adalah membuktikan apakah hubungan yang signifikan antara prestasi belajar Pendidikan agama Islam dengan karakter peduli lingkungan siswa melalui uji t. dari perhitungan di atas diperoleh harga thitung = 0,427. Kemudian harga t hitung dikonsultasikan pada t tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1% yang diperoleh sebesar 1,99 dan 2,64.

Karena harga t hitung < t tabel maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi belajar Pendidikan agama islam

Karena harga t hitung < t tabel maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi belajar Pendidikan agama islam