DAS Cicatih merupakan sub-DAS dari DAS Cimandiri yang secara geografis terletak antara 106o39’8’’-106o57’30’’ BT dan 6o42’54’’-7o00’43’’ LS yang secara administratif masuk ke dalam Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. DAS Cicatih ini memiliki lima Sub-DAS yaitu Sub-DAS Ciheulang, Sub-DAS Cileuleuy, Sub-DAS Cicatih Hulu, Sub-DAS Cipalasari dan Sub-DAS Cikembar. Secara administratif terdapat 15 kecamatan yaitu Bojong Genteng, Caringin, Cicantayan, Cibadak, Cicurug, Cidahu, Cikembar, Cikidang, Cisaat, Kadudampit, Kalapanunggal, Nagrak, Parakansalak, Parungkuda, dan Warungkiara di DAS Cicatih ini.
Tabel 7. Luas Wilayah DAS Cicatih Berdasarkan Luas Kecamatan
No Kecamatan Luas (Ha)
1 Cicurug 6.032,21 2 Cidahu 3.871,63 3 Parakansalak 5.184,88 4 Caringin 3.371,34 5 Kadudampit 3.699,44 6 Nagrak 10.551,66 7 Kalapanunggal 1.059,09 8 Parungkuda 2.567,99 9 Bojonggede 2.020,59 10 Cikidang 315,88 11 Cibadak 4.413,03 12 Cicantayan 2.836,35 13 Cisaat 852,53 14 Warungkiara 926,38 15 Cikembar 5.583,06 Total 53.286,06
DAS Cicatih-Cimandiri merupakan wilayah yang terkenal sebagai penghasil air minum pegunungan sehingga banyak terdapat pabrik air minum kemasan. Di wilayah Sub DAS Cicatih Hulu, secara administratif terdapat di Kecamatan Cidahu dimana disini terdapat 18 pabrik air minum kemasan yang secara ekstensif beroperasi. Hasil survei Balai PSDA Cisadea-Cimandiri yang melakukan survei pada discharge mata air menunjukkan bahwa di mata air
Cibuntu mempunyai kapasitas discharge 695 l/dt. Selain itu aliran sungai pada DAS ini salah satunya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik berkekuatan 18,36 Mega Watt. Wilayah ini juga merupakan daerah perkebunan dan pertanian (sawah).
1. Topografi
Ketinggian tempat bervariasi mulai 200 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada daerah hilir sampai mencapai 3000 mdpl di Gunung Pangrango. DAS Cicatih merupakan daerah yang berbukit-bukit sampai bergunung pada daerah Gunung Salak dan Pangrango, diselingi dengan dataran/lembah diantara bukit dan sungai yang mengalir di sela-selanya.
Kemiringan lereng bervariasi mulai dari datar - sangat curam. Daerah sangat curam sekali dengan kemiringan lebih dari 50% terletak di daerah hulu sungai dimana terdapat Gunung Salak dan di Sub-DAS Ciheulang yang terdapat Gunung Pangrango dan Gunung Gede. Secara keseluruhan DAS Cicatih merupakan daerah yang datar sampai landai seperti di Sub-DAS Cikembar. Sekitar 68% wilayah ini merupakan wilayah yang datar sampai landai yang berkemiringan antara 0-20 %. Wilayah dengan kemiringan lereng dengan kategori sangat curam sekali (>50%) sekitar 3% dari keseluruhan wilayah atau 1589 ha. Tabel 8 menyajikan luas (ha) dan persentasenya untuk masing-masing kelas kemiringan lereng.
Tabel 8. Persentase Luas Lahan Pada Berbagai Kelas Kemiringan Lereng
No Kelas lereng Kemiringan Luas (%)
1 Datar 0-10% 45
2 Landai 10-20% 23
3 Agak curam 20-30% 15
4 Curam 30-40% 10
5 Sangat curam 40-50% 4
2. Iklim
DAS Cicatih memiliki curah hujan yang tinggi dengan rata-rata curah hujan tahunan lebih dari 2.000 mm.
Berdasarkan perhitungan curah hujan wilayah dengan metode Polygon Thiessen dari delapan stasiun hujan yaitu Cicurug, Sekarwangi, Cikembar, Sinagar, Cibunar, Cipeundeuy, Cipetir, dan Cisampora, selama kurun waktu 4 tahun (2002-2006) didapatkan bahwa curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus dan tertinggi pada bulan Desember. Setelah mencapai nilai maksimum curah hujan akan mengalami penurunan dan akan kembali naik pada bulan April setelah itu kembali mengalami penurunan sampai mencapai nilai minimum pada bulan Juli (Gambar 6).
Gambar 6. Grafik Curah Hujan Rata-rata di DAS Cicatih 2002 - 2006.
Menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson daerah-daerah di DAS Cicatih termasuk ke dalam tipe iklim A yang berarti daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropik dan B yang berarti daerah basah dengan vegetasi masih hutan hujan tropik (Tabel 9). Sedangkan berdasarkan klasifikasi iklim Koppen seluruh wilayah DAS Cicatih termasuk tipe iklim Af yang berarti suhu minimumnya lebih dari 18 oC dan curah hujan minimumnya lebih dari 60 mm.
Grafik Kelembaban Udara Bulanan Pakuwon Tahun 1984-2004 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Bulan
RH(
%
)
Tabel 9. Tipe iklim Schimdt-Ferguson dan Koppen Pada Daerah-daerah di DAS Cicatih
Stasiun Tipe Iklim
Schimdt-Ferguson Koppen Parakansalak A Af Cicurug B Af Cipetir A Af Sinagar A Af Mandaling B Af Cisampora B Af Cikembang B Af Salabintana A Af Sukabumi B Af Sumber: Harmailis (2001)
Berdasarkan grafik kelembaban udara relatif diketahui bahwa kelembaban udara di DAS Cicatih mencapai nilai maksimum pada bulan Februari dan minimum pada bulan Juli, Agustus, dan September. Kelembaban rata-rata bulanan di wilayah ini berkisar antara 84% sampai 89% (Gambar 7).
Gambar 7. Grafik Kelembaban Udara di DAS Cicatih
Dan berdasarkan grafik radiasi diketahui bahwa radiasi di DAS Cicatih mencapai nilai maksimum pada bulan Agustus dan minimum pada bulan Januari. Radiasi rata-rata bulanan di wilayah ini berkisar antara 29% sampai 53% (Gambar 8).
Grafik Radiasi Bulanan Pakuwon Tahun 1984-2004 0 10 20 30 40 50 60
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Bulan R adi as i ( % )
Gambar 8. Grafik Radiasi di DAS Cicatih 3. Penutupan Lahan
Terdapat tujuh tipe penutupan lahan di DAS Cicatih, yaitu hutan, kebun/perkebunan, tegalan, sawah, pemukiman, rumput/tanah kosong, semak belukar, dan tubuh air. Tipe penutupan lahan yang mendominasi wilayah ini adalah kebun/perkebunan yang mencapai 28% dari luasan total atau sekitar 14.720 ha sedangkan tubuh air hanya menempati luasan 9 ha (0,02%). Luas dan persentase penutupan lahan di DAS Cicatih dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini.
Tabel 10. Luas (ha) Daerah Pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan Penutupan lahan Luas (%) Luas (Ha)
Hutan 14,58 7769,11 Kebun/perkebunan 27,87 14850,82 Pemukiman 12,54 6682,07 Rumput/tanah kosong 0,35 186,50 Sawah 18,98 10113,69 Semak belukar 8,22 4380,11 Tegalan/lading 17,44 9293,09 Tubuh air 0,02 10,66 Total 100,00 53286,06
Daerah hutan berada pada daerah hulu yang mempunyai kelerengan curam sampai sangat curam tepatnya disekitar Gunung Salak dan Gunung Pangrango. Hanya sebagian kecil hutan yang berada di daerah tengah DAS
yaitu yang berada di Gunung Walat. Daerah persawahan sebagian besar berada di wilayah tengah dan hulu DAS yang berada pada daerah dengan kemiringan kurang dari 15%.
B. POTENSI SUMBERDAYA AIR DI DAS CICATIH