• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik 1 Karakteristik Food Handler

Umumnya responden berumur sampai 41 tahun (77.9%) dengan rentang umur antara 21-60 tahun dan memiliki pengalaman berdagang sampai 10 tahun (76.6%). Berdasarkan data tersebut, semua responden berada pada usia produktif (15-64 tahun) dan umumnya memiliki pengalaman yang cukup (BPS 2010). Umumnya responden memiliki tingkat pendidikan yang rendah (64.9%) dan menjadikan pekerjaan di kios makanan sebagai pekerjaan utamanya (72.7%). Sebagian besar responden tidak pernah mengikuti penyuluhan (58.4%) dan umumnya responden tidak mendapatkan pengawasan dari pihak kampus maupun pemerintah (70.1%).

Umumnya responden di dalam kampus berusia relatif lebih muda dibandingkan dengan responden di luar kampus. Tingkat pendidikan responden di luar kampus secara umum lebih baik dibandingkan dengan responden di dalam kampus. Berdasarkan pengalaman bekerja, umumnya responden di luar kampus memiliki pengalaman bekerja lebih lama dibandingkan dengan responden di dalam kampus. Sebagian besar responden di dalam kampus pernah mengikuti penyuluhan sedangkan responden di luar kampus umumnya tidak pernah mengikuti penyuluhan. Responden di dalam kampus sebagian besar mendapatkan pengawasan dari pihak kampus sedangkan hampir semua responden di luar kampus tidak mendapatkan pengawasan dari pihak pemerintah. Informasi secara lengkap disajikan pada Tabel 3.

Tingkat pendidikan responden di dalam kampus yang terbanyak adalah lulus SD, sedangkan responden di luar kampus tingkat pendidikan terbanyak adalah lulus SMP. Menurut Notoatmodjo (2003) tingkat pendidikan dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu rendah (tidak lulus SD, lulus SD, tidak lulus SMP, lulus SMP, dan tidak lulus SMA) dan tinggi (lulus SMA, diploma, sarjana, dan pascasarjana). Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikannya disajikan pada Tabel 4.

Umumnya responden di dalam dan luar kampus memiliki pekerjaan utama sebagai pedagang (khusus responden yang tidak menjadikan pekerjaan di kios makanan sebagai usaha pokoknya). Pengelompokan tujuan usaha didasarkan pada tingkat ketergantungannya secara ekonomi terhadap kegiatan usahanya. Responden dengan tingkat ketergantungan lebih dari 70% pada penghasilannya sebagai pekerja di kios makanan dikelompokan dalam usaha pokok sedangkan jika tingkat ketergantungannya kurang dari 30% dikelompokan dalam usaha sampingan (Zahid 1997). Sebaran responden berdasarkan pekerjaan utamanya (khusus untuk responden yang memiliki pekerjaan utama selain bekerja di kios makanan) pada Tabel 5.

Hampir semua responden di dalam dan luar kampus mendapatkan penyuluhan dari universitas. Penyuluhan merupakan suatu intervensi dengan memberikan motivasi dan melibatkan seseorang ke dalam suatu aktivitas kemudian mendorong untuk berubah menjadi lebih baik (Sari 2009). Sebaran lembaga atau instansi yang memberikan penyuluhan disajikan pada Tabel 6.

18

 

Tabel 3 Karakteristik utama food handler di kios makanan di dalam dan luar Kampus IPB Dramaga, Bogor

Karakteristik Dalam kampus

(n=35) Luar kampus (n=42) Total (n=77) Umur • Muda (< 31 tahun) 14 (40.0%) 11 (26.2%) 25 (32.5%) • Dewasa (31-41 tahun) 15 (42.9%) 20 (47.6%) 35 (45.4%) • Tua (>41 tahun) 6 (17.1%) 11 (26.2%) 17 (22.1%) Tingkat Pendidikan

• Rendah (tidak lulus SD-tidak lulus SMA) 25 (71.4%) 25 (59.5%) 50 (64.9%)

• Tinggi (SMA-Perguruan Tinggi) 10 (28.6%) 17 (40.5%) 27 (35.1%)

Pengalaman bekerja • Baru (<6 tahun) 17 (48.6%) 15 (35.7%) 32 (41.5%) • Cukup (6-10 tahun) 13 (37.1%) 14 (33.3%) 27 (35.1%) • Lama (>10 tahun) 5 (14.3%) 13 (31.0%) 18 (23.4%) Tujuan usaha • Usaha pokok 24 (68.6%) 32 (76.2%) 56 (72.7%) • Usaha sambilan 11 (31.4%) 10 (23.8%) 21 (27.3%) Keikutsertaan penyuluhan • Pernah 20 (57.1%) 12 (28.6%) 32 (41.6%) • Tidak pernah 15 (42.9%) 30 (71.4%) 45 (58.4%) Pengawasan • Ada 20 (57.1%) 3 (7.1%) 23 (29.9%) • Tidak 15 (42.9%) 39 (92.9%) 54 (70.1%)

Tabel 4 Sebaran tingkat pendidikan food handler di kios makanan di dalam dan luar Kampus IPB Dramaga, Bogor

Pendidikan formal Dalam kampus

(n=35) Luar kampus (n=42) Total (n=77)

Tidak lulus SD 2 (5.7%) 3 (7.1%) 5 (6.5%)

Lulus SD 14 (40.0%) 8 (19.0%) 22 (28.6%)

Tidak lulus SMP 0 (0.0%) 1 (2.4%) 1 (1.3%)

Lulus SMP 8 (22.9%) 12 (28.6%) 20 (26.0%)

Tidak lulus SMA 1 (2.9%) 1 (2.4%) 2 (2.6%)

Lulus SMA 8 (22.9%) 11 (26.2%) 19 (24.7%)

Diploma 1 (2.9%) 2 (4.8%) 3 (3.9%)

Sarjana 1 (2.9%) 4 (9.5%) 5 (6.5%)

Tabel 5 Sebaran usaha pokok food handler di kios makanan di dalam dan luar Kampus IPB Dramaga, Bogor

Pekerjaan utama Dalam kampus (n=35) Luar kampus (n=42) Total (n=77)

Pegawai Negeri Sipil 1 (9.1%) 0 (0.0%) 1 (4.8%)

Pegawai swasta 2 (18.2%) 2 (20.0%) 4 (19.0%)

Pedagang 7 (63.6%) 7 (70.0%) 14 (66.7%)

Buruh 1 (9.1%) 1 (10.0%) 2 (9.5%)

Tabel 6 Sebaran lembaga yang memberikan penyuluhan kepada food handler di kios makanan di dalam dan luar Kampus IPB Dramaga, Bogor

Tempat Dalam kampus

(n=35) Luar kampus (n=42) Total (n=77)

Swasta 0 (0.0%) 1 (8.3%) 1 (3.1%)

19 

 

Responden terbanyak adalah jenis kelamin perempuan (50.6%). Sebagian besar responden adalah pemilik kios (66.2%). Umumnya responden (82.3%) sudah menjadi pemilik kios makanan selama 10 tahun dengan rentang lama kepemilikan antara 1-20 tahun. Umumnya kios makanan (78.5%) memiliki penghasilan minimal sebesar 1 juta rupiah per bulan dan buka sampai dengan 12 jam per harinya (76.6%).

Sebagian besar responden di dalam kampus berjenis kelamin perempuan sedangkan sebagian besar responden di luar kampus berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar responden di dalam dan luar kampus memiliki status pekerjaan sebagai pemilik kios makanan. Umumnya responden di luar kampus sudah menjadi pemilik kios makanan relatif lebih lama dibandingkan dengan responden di dalam kampus. Umumnya kios makanan di luar kampus memiliki penghasilan yang relatif lebih besar daripada kios makanan di dalam kampus. Umumnya kios makanan di luar kampus memiliki jam buka yang relatif lebih lama daripada kios makanan di dalam kampus. Informasi secara lengkap disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Karakteristik tambahan food handler di kios makanan di dalam dan luar

Kampus IPB Dramaga, Bogor

Karakteristik Dalam kampus

(n=35) Luar kampus (n=42) Total (n=77) Jenis kelamin • Laki-laki 15 (42.9%) 23 (54.8%) 38 (49.4%) • Perempuan 20 (57.1%) 19 (45.2%) 39 (50.6%)

Status kepemilikan kios

• Pemilik 24 (68.6%) 27 (64.3%) 51 (66.2%)

• Pekerja 11 (31.4%) 15 (35.7%) 26 (33.8%)

Lama kepemilikan kios

• Baru (<6 tahun) 11 (45.8%) 9 (33.3%) 20 (39.2%)

• Cukup (6-10 tahun) 11 (45.8%) 11 (40.7%) 22 (43.1%)

• Lama (>10 tahun) 2 (8.3%) 7 (25.9%) 9 (17.6%)

Skala usaha

• Kecil (<1 juta) 8 (33.3%) 3 (11.1%) 11 (21.6%)

• Sedang (1 juta-2 juta) 12 (50.0%) 7 (25.9%) 19 (37.3%)

• Besar (>2 juta) 4 (16.7%) 17 (63.0%) 21 (41.2%) Lama berdagang • <8 jam 13 (37.1%) 2 (4.8%) 15 (19.5%) • 8-12 jam 18 (51.4%) 26 (61.9%) 44 (57.1%) • 12-16 jam 4 (11.4%) 13 (31.0%) 17 (22.1%) • 24 jam 0 (0.0%) 1 (2.4%) 1 (1.3%)

4.1.2 Karakteristik Kios Makanan

Sebagian besar bangunan kios makanan (53.2%) merupakan bangunan permanen. Umumnya kios makanan memiliki lantai keramik (84.4%) dan memiliki intensitas cahaya yang terang (89.6%). Hampir semua kios makanan memiliki kelembaban yang kering (97.4%). Umumnya kios makanan berlokasi dekat dengan jalan (81.8%) dan tidak memiliki sumber bau yang dapat menganggu kenyamanan konsumen (85.7%). Umumnya kios makanan tidak menyediakan fasilitas cuci tangan (80.5%) dan membiarkan makanannya dalam kondisi terbuka (83.1%) sehingga sebagian besar kios makanan (58.4%) ditemukan lalat pada tempat penyimpanan makanannya.

Kios makanan di dalam kampus sebagian besar merupakan bangunan semi permanen sedangkan kios makanan di luar kampus sebagian besar merupakan

20

 

bangunan permanen. Kios makanan di dalam kampus memiliki lantai keramik, tanah, dan paving blok, sedangkan kios makanan di luar kampus memiliki lantai keramik dan semen. Secara umum intensitas cahaya di kios makanan di dalam kampus relatif lebih baik dibandingkan kios makanan di luar kampus. Kelembaban kios makanan di luar kampus sedikit lebih baik dibandingkan kios makanan di dalam kampus. Semua kios makanan di luar kampus berlokasi dekat dengan jalan sedangkan kios makanan di dalam kampus beberapa ada yang berlokasi di dalam suatu komplek wilayah bangunan (bangunan kampus). Beberapa kios makanan di luar kampus memiliki sumber bau yang dapat mengganggu kenyamanan konsumen. Jumlah kios makanan di dalam kampus yang menyediakan fasilitas cuci tangan lebih banyak daripada kios makanan di luar kampus. Secara umum kondisi tempat penyimpanan makanan di kios makanan luar kampus lebih baik daripada kios makanan di dalam kampus. Informasi secara lengkap disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8 Karakteristik kios makanan di dalam dan luar Kampus IPB Dramaga, Bogor

Karakteristik Dalam kampus (n=35) Luar kampus (n=42) Total (n=77)

Bangunan • Permanen 5 (14.3%) 36 (85.7%) 41 (53.2%) • Semi permanen 30 (85.7%) 6 (14.3%) 36 (46.8%) Lantai • Tanah 2 (5.7%) 0 (0.0%) 2 (2.6%) • Semen 0 (0.0%) 8 (19.0%) 8 (10.4%) • Keramik 31 (88.6%) 34 (81.0%) 65 (84.4%) • Paving blok 2 (5.7%) 0 (0.0%) 2 (2.6%) Intensitas cahaya • Kurang terang 0 (0.0%) 8 (19.0%) 8 (10.4%) • Terang 35 (100.0%) 34 (81.0%) 69 (89.6%) Kelembaban • Lembab 1 (2.9%) 1 (2.4%) 2 (2.6%) • Kering 34 (97.1%) 41 (97.6%) 75 (97.4%) Lokasi • Dekat jalan 21 (60.0%) 42 (100.0%) 63 (81.8%) • Dalam kampus 14 (40.0%) 0 (0.0%) 14 (18.2%) Sumber bau • Got 0 (0.0%) 7 (16.7%) 7 (9.1%) • Dapur 0 (0.0%) 4 (9.5%) 4 (5.2%) • Tidak ada 35 (100.0%) 31 (73.8%) 66 (85.7%)

Fasilitas cuci tangan

• Ada 10 (28.6%) 5 (11.9%) 15 (19.5%) • Tidak ada 25 (71.4%) 37 (88.1%) 62 (80.5%) Keadaan makanan • Terbuka 35 (100.0%) 29 (69.0%) 64 (83.1%) • Tertutup 0 (0.0%) 13 (31.0%) 13 (16.9%) Keberadaan lalat • Ada 19 (54.3%) 26 (61.9%) 45 (58.4%) • Tidak 16 (45.7%) 16 (38.1%) 32 (41.6%)

21 

 

4.2 Pengetahuan, Sikap, dan Praktik

Dokumen terkait