• Tidak ada hasil yang ditemukan

HOTEL BEST SKIP PALEMBANG, 22 MEI 2014

4. Karakteristik Kurikulum

Kurikulum 2013 ini dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2. Madrasah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di madrasah dan masyarakat;

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements) kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Hadirin yang Berbahagia

Dalam tatanan materi pembelajaran Kurikulum 2013 selalu melakukan Evaluasi ulang ruang lingkup materi :

l Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa

l Mempertahankan materi yang sesuaidengan kebutuhan siswa

l Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional

l Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional.

l Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan

l Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang : Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan

l Sikap, Keterampilandan Pengetahuan yang terintegrasi

l Belajar berbasis inquiri (Inquiry-Based Learning)

Hadirin yang Berbahagia

Strategi pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan menyediakan kesempatan untuk pembelajaran bermakna pendekatan pembelajaran pemecahannya tidak ditentukan

sebelumnya, (c) peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil, (d) peserta didik bertanggungjawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan, (e) melakukan evaluasi secara berkelanjutan, (g) hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya, dan (i) kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

l Belajar berbasis kerja (Work-Based Learning) yang memerlukan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untukmempelajari materi pelajaran berbasis sekolah dan bagaimana materi tersebut dipergunakan kembali di dalam tempat kerja. Jadi dalam hal ini tempat kerja atau sejenisnya dan berbagai aktivitas dipadukan dengan materi pelajaran untuk kepentingan siswa (Smith, 2001)

l Belajar Kooperatif (Cooperatif Learning) yang memerlukan pendekatan pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar

l Moving Class: merupakan pola pengelolaan kelas untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik aktif mencari dan menemukan kelas sesuai minat, bakat, kompetensi yang harus dimiliki peserta didik

l Praktik Lapangan: merupakan pelaksanaan pembelajaran di alam yang bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan kinerja sesuai dengan kompetensi pembelajaran

l Pelayanan Team Teaching: merupakan suatu pelayanan pembelajaran secara tim dari setiap rumpun atau kelompok mata pelajaran

l Penilaian kinerja (Performance Assessment) Penilaian ini merupakan bentuk penilaian yang membangun respon peserta didik dalam bentuk meminta performansi/tampilan atau menciptakan produk yang menggambarkan pemikiran,

keotentikan, keterpaduan, proses, kedalaman dan luasan penguasaan kompetensi peserta didik

l Portofolio Bentuk ini merupakan sistem pengumpulan hasil kerja peserta didik yang dianalisis untuk menunjukkan kemajuan belajar peserta didik dalam jangka waktu tertentu.

l Penilaian Diri-Sendiri (Student Self-Assessment) Penilaian diri-sendiri digunakan untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran yang di dalamnya merupakan integrasi dari kemampuan kognitif, motivasi, dan sikap terhadap pembelajaranan. Dengan penilaian diri sendiri peserta didik dapat mengontrol, menonitor, dan melakukan pengaturan diri demi kemajuan pembelajaran.

Hadirin yang Berbahagia

Dalam kaitan ini saya melihat peran Madrasah, sangat penting, saya mengharapkan supaya kita harus mampu menjadi “Agen Perubahan” dan Pembaharuan guna memberikan ruang dan solusi terhadap upaya-upaya dan implementasi Kurikuklum 2013 oleh sebab itu pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan yang itujukan untuk meningkatkan pengetahuan, Penilaian Diri-Sendiri (Student Self- Assessment) Penilaian diri-sendiri digunakan untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran yang di dalamnya merupakan integrasi dari kemampuankognitif, motivasi, dan sikap terhadappembelajaranan. Dengan penilaian dirisendiri peserta didik dapat mengontrol, menonitor, dan melakukan pengaturan diri demi kemajuan pembelajaran.

Hadirin yang Berbahagia

Dalam kaitan ini saya melihat peran Madrasah, sangat penting, saya mengharapkan supaya kita harus mampu menjadi “Agen Perubahan” dan Pembaharuan guna memberikan ruang dan solusi terhadap upaya-upaya dan implementasi Kurikuklum 2013 oleh sebab itu pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan kognitif, motivasi,

dan sikap terhadappembelajaranan. Dengan penilaian dirisendiri peserta didik dapat mengontrol, menonitor, dan melakukan pengaturan diri demi kemajuan pembelajaran.

Hadirin yang Berbahagia

Dalam kaitan ini saya melihat peran Madrasah, sangat penting, saya mengharapkan supaya kita harus mampu menjadi “Agen Perubahan” dan Pembaharuan guna memberikan ruang dan solusi terhadap upaya-upaya dan implementasi Kurikuklum 2013 oleh sebab itu pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan daya saing sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat Sumatera Selatan. Kata kunci dari semua ini adalah “disiplin dan pendidikan” .

Bila kebijakan pendidikan yang dikembangkan telah secara nyata diorientasikan bagi kepentingan masyarakat, maka tinggal bagaimana kita menyikapi ini sehingga antara pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan dan masyarakat sebagai stake holder dapat secara bersama menopang pendidikan yang ada. Bila kedua elemen ini tidak dalam satu visi, maka jelas kebijakan yang dibuat akan menjadi “mandul”. Semakin sering kebijakan diambil atas dasar aspirasi yang hidup dalam suatu masyarakat, maka semakin terbuka kemungkinan partisipasi yang sehat dari masyarakat terhadap perwujudan tujuan akhir dari kebijakan itu.

Hadirin yang Berbahagia

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan Workshop Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah hal guna meningkatkan kwalitas atau Sumber Daya Manusia (SDM).

Dalam Undang Undang Gerakan Pramuka Nomor : 12 tahun 2010 dijelaskan bahwa pengembangan potensi diri sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam berbagai upaya penyelenggaraan pendidikan, antara lain melalui gerakan pramuka. Gerakan Pramuka

selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Pada Pasal 4 Undang Undang Gerakan Pramuka menjelaskan bahwa; Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

Hadirin yang Berbahagia

Meindaklanjuti Undang-Undang Gerakan Pramuka Nomor : 12/2010 tersbut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengimpelentasikannya dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Kegiata Ekstrakurikuler yang menyebutkan pada ;

Dokumen terkait