• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.7 Karakteristik Model TTW Berbantuan Media Audio Visual

2.1.7.1Langkah-Langkah Penerapan Model TTW Berbantuan Media Audio Visual

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran TTW berbantuan media audio visual untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS KD 2.2 menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekan Indonesia, KD 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan serta KD 2.4 menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di kelas VB MI Al Iman Banaran Semarang. Berdasarkan uraian tentang model pembelajaran TTW dan media audio visual dapat disimpulkan langkah-langkah pembelajaran IPS KD 2.2 menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekan Indonesia, KD 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan serta KD 2.4 menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas VB MI Al Iman Banaran Semarang melalui model pembelajaran TTW berbantuan media audio visual yaitu:

a. Guru membuka pelajaran.

b. Guru membagikan LKS kepada siswa beserta prosedur pelaksanaan dalam menjawab LKS.

c. Guru menjelaskan materi dengan berbantuan media audio visual.

d. Siswa membuat catatan kecil saat guru menjelaskan materi pelajaran yang akan dibawa ke forum diskusi (Think).

e. Guru membagi kelas menjadi 9 kelompok secara heterogen.

f. Siswa mendiskusikan jawaban dari LKS bersama kelompok dengan menyatukan catatan kecil yang telah dibuat siswa (Talk).

g. Siswa menulis jawaban LKS secara individu menggunakan kalimat siswa sendiri berdasarkan hasil diskusi kelompok (Write).

h. Siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompok. i. Guru menutup pelajaran.

2.1.7.2Sistem Sosial

Penerapan model pembelajaran TTW berbantuan media audio visual, guru berperan sebagai fasilitator dan mediator siswa dalam proses pembelajaran. Guru dituntut untuk dapat memberikan motivasi dan semangat belajar siswa dalam proses pembelajaran dan mendorong siswa dalam menemukan pemecahan masalah memecahkan di dalam proses pembeajaran. Selain itu guru jaga dituntut untuk dapat mengorganisasi proses pembelajaran dikelas sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini didasarkan pada pendapat para ahli tentang keterampilan dasar mengajar guru serta penjelasan para ahli tentang teori belajar konstruktivisme. Sedangkan peran sisiwa dalam pembelajaran model TTW berbantuan media audio visual adalah sebagai subjek belajar yang aktif dalam menemukan dan membangun pengetahuan secara mandiri sehingga pembelajaran tidak sepenuhnya terpusat

pada guru. Pembelajaran di sekolah akan menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung. Melalui proses tersebut siswa akan berkembang pada aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya.

Tabel 2.2 Ketrampilan guru dan aktivitas siswa dengan model TTW berbantuan media audio visual

No.

Sintaks ModelThink Talk Write Berbantuan media

audio visual

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Guru membuka pelajaran Mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran (keterampilan membuka pelajaran). Mempersiapkan diri mengikuti pelajaran (emotional activities). 2. Guru membagikan LKS kepada siswa beserta petunjuk prosedur pelaksanaan menjawab LKS.

Membagikan LKS kepada siswa beserta petunjuk prosedur pelaksanaan menjawab LKS (keterampilan menjelaskan)

Memahami soal yang diberikan guru (motor activities).

3. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan bantuan media audio visual.

a. Menjelaskan materi pembelajaran dengan berbantuan media audio visual (keterampilan menjelaskan) b. Menampilkan media audio visual (keterampilan mengadakan variasi pembelajaran) a. Memperhatikan penjelasan materi dari guru dengan bantuan media audio visual (visual activities) b. Memperhatikan media

audio visual yang ditayangkan guru (visual activities)

4. Siswa membuat catatan kecil saat guru

menjelaskan materi (Think).

Membimbing siswa membuat catatan kecil pada saat menjelaskan materi (keterampilan pembelajaran perseorangan)

Membuat catatan kecil saat guru menjelaskan materi untuk dibawa ke forum diskusi (mental activities).

5. Guru membagi kelas menjadi 9 kelompok secara heterogen

Membagi siswa menjadi 9 kelompok secara heterogen (keterampilan mengadakan variasi pembelajaran)

Membentuk kelompok diskusi sesuai arahan guru (emotional activities). 6. Siswa mendiskusikan

jawaban LKS bersama kelompok dengan menyatukan catatan kecil yang telah dibuat siswa (Talk).

Membimbing dalam kegiatan diskusi kelompok (keterampilan

membimbing diskusi kelompok kecil)

Mendiskusikan jawaban LKS dengan menyatukan catatan kecil yang telah dibuat siswa (oral activities).

No.

Sintaks ModelThink Talk Write Berbantuan media

audio visual

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

LKS secara individu menggunakan kalimat siswa sendiri berdasarkan hasil diskusi kelompok (Write).

menulis jawaban LKS secara individu menggunakan kalimat siswa sendiri berdasarkan hasil diskusi kelompok (keterampilan

pembelajaran perseorangan)

menggunakan kalimat siswa sendiri secara individu berdasarkan hasil diskusi kelompok (writing activities).

8. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Membimbing presentasi hasil diskusi kelompok (keterampilan mengelola kelas)

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (oral activities).

9. Guru menutup pelajaran. a. Mengadakan evaluasi pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran). b. Menutup pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran) a. Mengerjakan soal evaluasi (writing activities). b. Mengikuti kegiatan akhir dalam pembelajaran (emotional activities) 2.1.7.3Prinsip Reaksi

Penerapan model TTW berbantuan media audio visual memberikan dampak yang baik pada guru dan siswa. Siswa akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Guru akan lebih kreatif dalam manggunakan model dan media yang variatif dalam proses pembelajaran. Komunikasi yang terjalin harus baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa agar suasana pembelajaran tercipta secara kondusif. Dalam menciptakan kondisi yang kondusif dibutuhkan keterampilan dasar mengajar guru yang harus dimiliki oleh setiap guru. Keterampilan dasar mengajar adalah sikap dan perilaku yang harus dimiliki guru yang dijadikan sebagai modal awal untuk menjadi guru yang profesional, karena guru dijadikan figur yang baik bagi siswanya.

Mengadaptasi pendapat Rusman (2014: 80-92) tentang 9 keterampilan dasar mengajar guru, peneliti memfokuskan keterampilan guru yang harus dikuasai dalam peningkatan kualitas pembelajaran IPS KD 2.2 menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekan Indonesia, KD 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan serta KD 2.4 menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan melaui model TTW berbantuan media audio visual pada siswa kelas VB MI Al Iman Banaran Semarang, yaitu: (a) keterampilan membuka pelajaran; (b) keterampilan menjelaskan; (c) keterampilan mengadakan variasi pembelajaran; (d) keterampilan mengelola kelas; (e) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; (f) keterampilan pembelajaran perseorangan; (g) keterampilan menutup pelajaran.

2.1.7.4Sistem Pendukung

Model pembelajaran TTW merupakan model pembelajaran yang menekankan keaktifitasan siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Masalah yang dihadapi bisa didapatkan sumber belajar, misalnya buku pendamping siswa dalam belajar, koran, lingkungan masyarakat dan internet. Masalah dapat juga diberikan melalui media audio visual. Guru berperan sebagai mediator dan fasilitator dalam pembelajaran. Sistem pendukung dalam penelitian ini berupa media audio visual, lembar kerja siswa dan soal evaluasi.

2.1.7.5Dampak Intruksional dan Dampak Pengiring

Dampak instruksional adalah hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan siswa pada tujuan yang diharapkan. Dampak instruksional

yang dicapai dengan model TTW berbantuan media audio visual adalah keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar menggunakan model TTW berbantuan media audio visual dapat meningkat.

Dampak pengiring merupakan hasil belajar yang mengiri hasil pembelajaran yang dilaksanakan. Dampak pengiring yang timbul dalam pembelajaran dengan model TTW berbantuan media audio visual adalah terbentuknya kemampuan berpikir kreatif, tanggung jawab, berpikir kritis, dan percaya diri, kemampuan menulis pada siswa.

2.1.7.6Kelebihan Dan Kekurangan Model TTW Berbantuan Media Audio Visual Penerapan model TTW berbantuan media audio visual dalam pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses pelaksanaannya. Kelebihan dalam model TTW berbantuan media audio visual, yaitu: (a) pembelajaran akan lebih bermakna karena adanya model dan media yang digunakan oleh guru; (b) memudahkan pemahaman siswa karena adanya media dan model yang digunakan oleh guru; (c) mengembangkan siswa dalam memecahkan masalah yang berasal dari isi video yang ditayangkan guru; (d) melatih pemahaman siswa secara individu melalui tayangan video yang diputarkan oleh guru; (e) mengembangkan dan melatih keterampilan berbicara dalam berdiskusi kelompok untuk memecahkan masalah yang dihadapi yang bersumber dari video yang diputarkan oleh guru; (f) mengmbangkan keterampilan menulis pada siswa menggunakan bahasanya sendiri untuk mengembangkan pengetahuan siswa; (g) siswa akan aktif terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

Penerapan pembelajaran model TTW berbantuan media audio visual juga memiliki kelemahan, yaitu: (a) siswa mengalami kesulitan dalam menuliskan catatan kecil karena siswa terbiasa menyalin catatan yang diberikan oleh guru; (b) siswa kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya pada saat berdiskusi; (c) pembelajaran model ini kurang cocok apabila digunakan di kelas rendah; (d) langkah-langkah pembelajaran terlalu rumit sehingga membutuhkan banyak waktu dalam persiapannya.

2.1.7.7Upaya untuk Mengatasi Kelemahan Model TTW Berbantuan Media Audio Visual

Berdasarkan kekurangan model pembelajaran tersebut maka peneliti akan memberikan solusi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya permasalahan selama pembelajaran, solusi tersebut antara lain: (a) guru membimbing siswa dalam menulis catatan kecil pada saat guru, misalnya dengan mengulang bagian materi yang penting dan menuliskan bagian materi yang penting; (b) dalam diskusi kelompok guru memposisikan diri sebagai mediator yang baik dengan membimbing jalannya diskusi dan membimbing kelompok yang membgalami kesulitan; (c) guru menggunakan model pembelajaran TTW berbantuan media audio visual lebih efektif dan efisien jika digunakan dikelas tinggi yaitu kelas V SD; (d) guru harus memahami langkah-langkah model pembelajaran yang digunakan dengan persiapan yang matang seperti menyiapkan RPP, media pembelajaran yang akan digunakan, alokasi waktu harus diperhatikan, serta pembagian kelompok secara heterogen.

2.1.8 Hubungan Model TTW Berbantuan Media Audio Visual dengan

Dokumen terkait