• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Kajian Tentang Pendidikan Agama Islam

3. Karakteristik Pendidikan Agama Islam

Karakteristik Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:

a. PAI merupakan rumpuan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok (dasar) yang terdapat dalam agama islam. b. Tujuan PAI adalah untuk terbentuknya peserta didik yang beriman

dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan mengamalkan ajaran pokok agama Islam dalan kehidupan sehari-hari.

84

Zuhairini, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam..., hal. 12 85

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya..., hal. 373 86

62

c. PAI, sebagai sebuah program pembelajaran, diarahkan pada (a) menjaga aqidah dan ketaqwaan peserta didik, (b) menjadi landasan untuk lebih rajin mempelajari ilmu-ilmu lain yang diajarkan di sekolah/madrasah.87

d. Pembelajaran PAI tidak hanya menekankan penguasaan kompetensi kognitif saja, tetapi juga afektif dan psikomotoriknya.

e. Isi mata pelajaran PAI didasarkan dan dikembangkan dari dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Disamping juga dari istinbath atau ijtihad para ulama sehingga bersifat umum, rinci dan mendetail.

f. Materi PAI dikembangkan dari tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu aqidah, syari‟ah dan akhlak.

g. Out Put program pembelajaran PAI di sekolah/madrasah adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak mulia yang merupakan misi utama dari diutusnya Nabi Muhammad SAW di dunia ini.88

Untuk itu Pendidikan Agama Islam tidak hanya menitikberatkan pada upaya dalam memberikan materi ajaran agama Islam secara bertahap dan berjenjang. Maka seharusnya Pendidikan Agama Islam malahan cenderung ditargetkan dalam muatan dan waktu yang terbatas.

87

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 5

88

Nazarudin, Manajemen Pembelajaran: Imlplementasi Konsep, Karakteristik dan Metodelogi Pendidikan Agama Islam. (Jogjakarta: Teras, 2007), hal. 13

63 4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Secara umum tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dam pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang yang lebih tinggi”.89

Sedangkan tujuan Pendidikan Agama Islam sendiri diarahkan pada pencapaian tujuan, yakni tujuan jangka panjang (tujuan umum) dan tujuan jangka pendek atau tujuan khusus adalah merupakan hasil penjabaran dari tujuan pendidikan jangka panjang tadi atau tujuan hidup. Karena tujuan umum tersebut akan sulit dicapai tanpa dijabarkan secara operasional dan terperinci secara spesifik dalam suatu pengajaran.

Maka jika diperhatikan tujuan dari Pendidikan Agama Islam sejalan dengan tujuan hidup manusia itu sendiri, yakni sebagaimana tercermin dalam firman Allah dalam surat Adzariat ayat 56:

           

Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (QS. Ad-Zariat: 56)90

89

Abdul Majid dan Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004..., hal. 135

90

64

Dengan demikian tujuan Pendidikan Islam haruslah diarahkan pada pencapaian tujuan akhir tersebut, yakni membentuk insan yang senantiasa berhamba kepada Allah dalam semua aspek kehidupannya.91 Dari beberapa tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu:

a. Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam. b. Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan

peserta didik terhadap ajaran agama Islam.

c. Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta didik dalam menjalankan ajaran Islam.

d. Dimensi pengamalannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telaj diimani, dipahami dan dihayati atau diinternalisasi oleh peserta didik itu mampu menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk menggerakkan, mengamalkan, dan menaati ajaran agama dan nilai-nilainya dalam kehidupan pribadi, sebagai manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta mengaktualisasikan dan merealisasikannyan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka ruang lingkup materi PAI (kurikulum KBK) pada dasarnya mencakup tujuh unsur pokok, yaitu Al-Qur‟an-Hadits, keimanan, syari‟ah, ibadah, muamalah, akhlak, dan

91

Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi & Pengajaran Agama & Bahasa Arab. (Jakarta: Raja Grafindo, 1992), hal. 11

65

tarikh (sejarah Islam) yang menekankan pada perkembangan politik.92 Pada kurikulum KTSP tahun 2006 dipadatkan menjadi lima unsur pokok, yaitu: Al-Qur‟an, keimanan, akhlak, fiqh, dan bimbingan ibadah, serta tarikh/sejarah yang lebih menekankan pada perkembangan ajaran agama, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Jika dilihat dari sistematika ajaran Islam, maka unsur-unsur pokok itu memiliki hubungan yang erat, sebagaimana dapat dilihat pada skema berikut ini:93

Gambar 3.1

Dari sistematika tersebut, berikut ini dapat dijelaskan mengenai kedudukan dan kaitan yang erat antara unsur-unsur pokok materi pendidikan agama Islam.

92

Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar..., hal.79 93

66

Al-Qur‟an Hadits merupakan sumber utama ajaran agama Islam, dalam artian merupakan sumber akidah (keimanan), syari‟ah, ibadah, muamalah, dan akhlak sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Akidah (ushuluddin) atau keimanan merupakan akar atau pokok agama, ibadah, muamalah, dan akhlak. Bertitik tolak dari akidah, dalam arti sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah. Syari‟ah merupakan sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan makhluk lainnya. Dalam hubungannya dengan Allah di atur dalam ibadah dalam arti khas (thaharah, sholat, zakat, puasa dan haji). Dan dalam hubungan dengan sesama manusia dan lainnya diatur dalam muamalah dalam arti luas. Akhlak merupakan aspek sikap hidup dan kepribadian hidup manusia, dalam artian bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan manusia lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan / seni, Iptek, olahraga / kesehatan dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh. Sedangkan tarikh (sejarah kebudayaan) Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha beribadah dan bermuamalah, berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang dilandasi oleh akidah.

Dokumen terkait