BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Karakteristik Responden
Karakteristik responden menguraikan atau memberikan gambaran mengenai identitas peternak dalam penelitian ini. Adapun karakteristik peternak dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin seseorang merupakan salah satu karakteristik yang dapat mempengaruhi usaha peternakan.Penelitian ini menggunakan 15 peternak sebagai
sampel. Di bawah ini
berdasarkan jenis kelamin yaitu sebagai berikut:
Gambar 2. Karakteristik peternak berdasarkan jenis kelamin (Sumber: Data Primer setelah diolah, 2016).
Dari gambar 2
menjalankan usaha peternakan ayam ras peternak yang berjenis kelamin la peternak yang berjenis kel
menunjukkan bahwa dalam pemeliharaan atau dalam menjalankan us peternakanayam ras pedaging dominan dilakukan oleh pihak laki
2. Umur
Dalam kegiatan usaha peternakan sangat membutuhkan umur yang tergolong produktif dalam melakukan usaha peternakan. Menurut Barthos (2001), tingkat umur produktif yaitu 15
27%
sampel. Di bawah ini disajikan karakteristik peternak ayam ras pedaging jenis kelamin yaitu sebagai berikut:
Karakteristik peternak berdasarkan jenis kelamin
Sumber: Data Primer setelah diolah, 2016).
gambar 2 di atas, dapat diketahui bahwa dari 15
menjalankan usaha peternakan ayam ras pedaging sebagian besar dilakukan oleh peternak yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 11 orang, sedangkan peternak yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 4 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pemeliharaan atau dalam menjalankan us peternakanayam ras pedaging dominan dilakukan oleh pihak laki-laki.
Dalam kegiatan usaha peternakan sangat membutuhkan umur yang tergolong produktif dalam melakukan usaha peternakan. Menurut Barthos (2001), tingkat umur produktif yaitu 15 sampai 64 tahun, sedangkan umur yang tidak
73%
JENIS KELAMIN
LAKI
PEREMPUANG
35
disajikan karakteristik peternak ayam ras pedaging
, dapat diketahui bahwa dari 15 orang yang pedaging sebagian besar dilakukan oleh orang, sedangkan orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pemeliharaan atau dalam menjalankan usaha
laki.
Dalam kegiatan usaha peternakan sangat membutuhkan umur yang tergolong produktif dalam melakukan usaha peternakan. Menurut Barthos (2001), sedangkan umur yang tidak
LAKI-LAKI PEREMPUANG
produktif berada di bawah peternak diharapkan
mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam berusaha khususnya beternak ayam ras pedaging. Hal ini disebabkan untuk bekerja diperlukan kondisi tubuh yang sangat sehat dan pemikiran yang matang.
Untuk lebih jelasnya grafik berikut akan memperlihatkan karakteris peternak berdasarkan
Gambar 3. Karakteristik Peternak berdasark (Sumber: Data Primer setelah
Dari Gambar 3
21-30 tahun. Kondisi ini menunjukan bahwa rata umur yang produktif yang memiliki kemampuan fisik
mengelolah usaha peternakan ayam ras pedaging lebih produktif. dengan pendapat Swastha
40%
di bawah 15 dan di atas 65 tahun. Pada usia sangat produktif, peternak diharapkan mampu mencapai puncak produktiv
mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam berusaha khususnya beternak s pedaging. Hal ini disebabkan untuk bekerja diperlukan kondisi tubuh yang sangat sehat dan pemikiran yang matang.
Untuk lebih jelasnya grafik berikut akan memperlihatkan karakteris peternak berdasarkan umur.
Karakteristik Peternak berdasarkan Umur
Sumber: Data Primer setelah diolah, 2016).
Gambar 3 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata umur peternak b
ondisi ini menunjukan bahwa rata–rata responden berada pada umur yang produktif yang memiliki kemampuan fisik yang mendukung dalam mengelolah usaha peternakan ayam ras pedaging lebih produktif.
dengan pendapat Swastha dkk.(1997), yang menyatakan bahwa tingkat
6% 40% 7% 7%
UMUR
3665 tahun. Pada usia sangat produktif, mampu mencapai puncak produktivitas untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam berusaha khususnya beternak s pedaging. Hal ini disebabkan untuk bekerja diperlukan kondisi tubuh
Untuk lebih jelasnya grafik berikut akan memperlihatkan karakteristik
peternak berkisar rata responden berada pada yang mendukung dalam Hal ini sesuai menyatakan bahwa tingkat
10-20 TAHUN 21-30 TAHUN 31-40 TAHUN 41-50 TAHUN >50 TAHUN
37
produktivitas kerja seseorang akan mengalami peningkatan sesuai dengan pertambahan umur, kemudian akan menurun kembali menjelang usia tua.
3. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu jenis pekerjaan atau tanggung jawab. Dengan latar pendidikan seseorang dianggap mampu melaksanakan suatu pekerjaan tertentu serta tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Dalam usaha peternakan faktor pendidikan tentunya sangat diharapakan dapat membantu masyarakat dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas ternak yang dipelihara atau diternakkan. Tingkat pendidikan yang memadai tentunya akan berdampak pada kemampuan manajemen usaha peternakan yang di gelutinya. Klasifikasi Responden berdasarkan tingkat pendidikan yang ada di Desa Punaga dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini:
Gambar 4. Karakteristik Responden (Sumber:Data Primer setelah diolah, 2016).
Dari Gambar 4 di desa punaga, rata–
orang dan Sekolah Menengah P Menengah Atas (SMA)
menempuh pendidikan level tinggi (Sarjana).
pendidikanberhubungan dengan cara beternak ayam ras. P juga sangat mempengaruhi cara berfikir peternak.
4. Skala Usaha
Kepemilikan ayam ras pedaging dimiliki oleh responden.
bervariasi tergantung dari kondisi usahanya. Adapun klasifikasi responden
33%
Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber:Data Primer setelah diolah, 2016).
Gambar 4 di atas dijelaskan bahwa latar pendidikan peternak plasma –rata berpendidikan. Tingkat Sekolah Dasar (SD)
orang dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 1 orang, Sekolah (SMA) sebanyak 8 orang, dan sisanya hanya 5
menempuh pendidikan level tinggi (Sarjana). Hal ini menunjukan
berhubungan dengan cara beternak ayam ras. Pendidikan yang tinggi sangat mempengaruhi cara berfikir peternak.
Kepemilikan ayam ras pedaging dan banyaknya ayam rasa pedaging yang oleh responden. Jumlah kepemilikan ternak yang dimiliki responden bervariasi tergantung dari kondisi usahanya. Adapun klasifikasi responden
7% 7%
53%
Tingkat Pendidikan
38
berdasarkan Tingkat Pendidikan
bahwa latar pendidikan peternak plasma (SD) sebanyak 1 orang, Sekolah ak 8 orang, dan sisanya hanya 5 orang yang Hal ini menunjukan bahwa tingkat endidikan yang tinggi
dan banyaknya ayam rasa pedaging yang Jumlah kepemilikan ternak yang dimiliki responden bervariasi tergantung dari kondisi usahanya. Adapun klasifikasi responden
SD SMP SMA SARJANA
menurut berdasarkan jumlah kepemilikan yang ada di pada Gambar 5 berikut ini :
Gambar 5. Karakteristik peternak berdasarkan Skala Usaha (Sumber: Data Primer setelah diolah, 2016).
Terlihat bahwa klasifikasi jumlah kepemilikan ternak ayam ras pedaging yang dimiliki oleh peternak di desa punaga
memelihara 1000-3000 ekor per
kepemilikan ternak sangat berpengaruh terhadap jumlah tingkat pendapatan peternak, dan tentunya juga semakin banyak jumlah kapasitas ternaknya maka jumlah tenaga kerja yang
ternak tersebut.