• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

C. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Guru atau pendidik perlu memahami bahwa semua siswa memiliki kebutuhan meskipun intensitasnya bervariasi antara siswa satu dengan yang lainnya. Kebutuhan siswa juga bervariasi sesuai dengan tahapan perkembangannya, meski pada umumnya meliputi kebutuhan fisik, kognitif, emosi, sosial, dan intelektual. Hal ini akan menentukan bagaimana siswa dalam masing-masing tahapan akan belajar dan berkembang sesuai dengan kemampuannya.

Rita Eka Izzaty, dkk (2008: 104) menjelaskan tentang beberapa perkembangan yang terjadi pada anak usia Sekolah Dasar, antara lain:

1. Perkembangan Fisik

Kegiatan fisik sangat diperlukan untuk mengembangkan kestabilan tubuh dan gerak serta melatih koordinasi untuk menyempurnakan berbagai keterampilan. Kebutuhan untuk selalu bergerak peru bagi anak karena energi yang tertumpuk pada anak perlu adanya penyaluran. Selain itu, kegiatan jasmani diperlukan untuk lebih menyempurnakan berbagai keterampilan menuju keseimbangan tubuh, karena pada prinsipnya selalu aktif bergerak itu penting bagi anak.

48

Menurut Piaget (Rita Eka Izzaty, 2008: 105) Masa kanak-kanak akhir atau masa usia SD berada dalam tahap operasi konkret dalam berfikir (usia 7-12 tahun. Dimana pada mas itu anak berfikir logis terhadap objek yang konkret. Kemampuan berfikir ditandai dengan aktivitas mental seperti mengingat, memahami dan memecahkan masalah.

3. Perkembangan Bahasa

Pada tahap perkembangan ini anak lebih baik kemampuannya dalam memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan, sehingga perkembangan bahasa nampak pada perubahan perbendaharaan kata dan tata bahasa. Belajar membaca dan menulis membebaskan anak- anak dari keterbatasan untuk berkomunikasi langsung. Menulis merupakan tugas yang dirasa lebih sulit daripada membaca bagi anak. Cara belajar menulis dilakukan setahap demi setahap dengan latihan dan seiring dengan perkembangan membaca, karena membaca memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa.

4. Perkembangan Moral

Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Pengembangan moral termasuk nilai-nilai agama dan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk sikap dan kepribadian anak. Misalnya: mengenalkan anak paa nilai-nilai agama dan memberikan pengarahan terhadap anak tentang hal-hal yang terpuji dan tercela.

49 5. Perkembangan Emosi

Emosi memainkan peran yang penting dalam kehidupan anak. Akibat dari emosi ini juga dirasakan oleh fisik anak trutama bila emosi itu kuat dan berulang-ulang. Sering dan kuatnya emosi anak akan merugikan penyesuaian sosial anak. Pergaulan yang semakin luas dengan teman sekolah atau teman sebaya lainnya akan mengembangkan emosinya. Anak akan belajar bahwa ungkapan emosi yang kurang baik tidak ditrima oleh teman-temannya. Sehingga anak akan mengendalikan ungkapan-ungkapan emosi yang kurang dapat ditrima oleh teman-temannya.

6. Perkembangan Sosial

Perkembangan emosi tak dapat dipisahkan dengan perkembangan sosial, yang sering disebut sebagaiperkembangan tingkah laku sosial. Ciri yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya adalah ciri sosialnya. Dunia sosio-emosional anak menjadi semakin kompleks dan berbeda pada masa ini. Interaksi dengan keluarga dan teman sebaya memiliki peran yang penting. Sekolah dan hubungan dengan guru menjadi hal yang penting dalam hidup anak. Pemahaman tentang diri dan perubahan dalam perkembangan gender dan moral menandai perkembangan anak selama masa usia SD.

Dalam Psikologi perkembangan ada fase-fase atau periode-periode perkembangan dimana setiap fase perkembangan tersebut memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri yang disebut karakteristik seseorang atau anak.

50

Menurut Noehi Nasution, (1992:43) periode perkembangan dibagi menjadi dua fase, yaitu:

1. Masa-masa kelas rendah sekolah dasar, kira-kira berumur 6 tahun atau 7 tahun sampai umur 9 tahun atau 10 tahun.

2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar yaitu kira-kira umur 9 tahun atau 10 tahun sampai kira-kira umur 12 tahun atau 13 tahun.

Ciri-ciri atau karakteristik anak pada masa-masa kelas tinggi sekolah dasar (Noehi Nasution, 1992:44) adalah:

a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis.

b. Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar.

c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh ahli-ahli mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor.

d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang- orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keiginannya, setelah kira-kira umur 11 tahun pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri.

e. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah.

f. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan tradisional; mereka membuat peraturan sendiri

Senada dengan apa yang yang dikemukakan oleh Noehi Nasution, Rita Eka Izzati, dkk (2008: 116) juga menyatakan bahwa karakteristik anak pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

a. Perhatian tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari. b. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis.

c. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus.

d. Anak memamndang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya disekolah.

51

e. Anak- anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.

Sedangkan menurut Nasution dalam Forum UM (2010: 1)

mengatakan bahwa:

“masa kelas tinggi sekolah dasar mempunyai beberapa sifat khas sebagai berikut : (1) adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari- hari yang kongkrit, (2) amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar, (3) menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti teori faktor ditaksirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor, (4) pada umumnya anak menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan sendiri, (5) pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah, (6) anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama”.

Dari pendapat beberapa ahli diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa karakteristik anak usia Sekolah Dasar kelas V atau kelas tinggi rata-rata mereka tertarik terhadap sesuatu yang praktis dan konkret, rasa ingin tahu dan ingin belajar tinggi, serta mulai menyukai hal-hal khusus misalnya mata pelajaran tertentu.

Dokumen terkait