• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Kitab Tafsir Al-Jawāhir Fī Tafsir Al-Qur’an Al-Karīm Setiap kitab tafsir tentunya memiliki ciri khas tersendiri yang

AL-QUR‘AN AL-KARĪM

H. Kitab Al-Jawāhir Fī Tafsir Al-Qur’an Al-Karīm

I. Karakteristik Kitab Tafsir Al-Jawāhir Fī Tafsir Al-Qur’an Al-Karīm Setiap kitab tafsir tentunya memiliki ciri khas tersendiri yang

membedakan antar kitab tafsir satu dengan yang lain. Berikut ciri khas yang terdapat dalam kitab tafsir Al-Jawāhir Fī Tafsir Al-Qur’an Al-Karīm karya T{>ant}a>wi> Jawhari>:

66

Rosihon Anwar dan Asep Muharom, Ilmu Tafsir, Cet. I (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), h. 172.

67

Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 31.

48

a. Kitab Al-Jawāhir Fī Tafsir Al-Qur’an Al-Karīm merupakan sebuah terobosan terbaru dalam menafsirkan ayat al-Qur‟an

dengan menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan modern.69

b. Dalam setiap segmen tafsirnya, T{>ant}a>wi> Jawhari> berusaha meyakinkan kepada umat Islam akan ketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan sains, sehingga T{>ant}a>wi> Jawhari> berusaha membangkitkan semangat umat Islam dengan melihat al-Qur‟an yang memberikan dorongan untuk mengkaji alam semesta.

c. T{>ant}a>wi> Jawhari> memulai dengan menyebutkan nama surat, makkiyah-madaniyyah, menyebutkan tujuan surat dari segi bidang ilmunya (misal, hukum, akhlaq, atau tadabbur kisah). Kemudian menafsirkan lafaz dari surat serta menampilkan contoh soal dan jawaban terkait penafsiran yang dibahas. d. Dalam menafsirkan al-Qur‟an, T{>ant}a>wi> Jawhari> memulai

dengan menafsirkan ayat yang dikemukakan dengan

menjelaskan lafdzi secara ringkas, kemudian memasukkan syara’, penjelasan, dan penelitian dengan menggunakan

disiplin ilmu modern yang beragam.70

e. Dalam banyak hal, T{>ant}a>wi> Jawhari> meletakkan dalam tafsirnya gambar-gambar tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan,

69 Fuad Taufiq Imron, Skripsi: “Konsep Gunung dalam Kitab Jawahir fi Tafsir Al-Qur‟an Al-Karim: Perspektif Sains Modern”, h. 75.

49

pemandangan alam, eksperimen ilmiah, juga tabel ilmiah yang bertujuan untuk memberikan gambaran transparan kepada pembaca tentang hal-hal yang T{>ant}a>wi> Jawhari> kemukakan dengan transparansi yang menjadi fakta tersebut benar-benar di depannya dan bersifat nyata.

f. T{>ant}a>wi> Jawhari> mengadopsi pendapat-pendapat ulama Barat dan Timur untuk menjelaskan kepada umat muslim dan non muslim bahwa sesungguhnya al-Qur‟an sebelumnya sudah

membahas masalah ini.71

g. Dalam tafsirnya secara merata memasukkan pandangan-pandangan ilmu pengetahuan secara ilmiah dan disesuaikan kepada al-Qur‟an. Maka penafsirannya mencangkup pemikiran ulama terdahulu dan sekarang, serta bersepakat dengan para pakar hadis dan pemikir agama.

h. Aż-żahabi mengatakan bahwa terkadang T{>ant}a>wi> Jawhari>

memasukkan penjelasan dari kitab injil (Burnaba).72

J. Contoh Penafsiran Ilmiah T{>ant}a>wi> Jawhari>

Seperti yang diketahui bahwa tafsir Jawāhir Fī Tafsir

Al-Qur’an Al-Kari>m adalah salah satu tafsir saintifik, karena banyak memuat penafsiran ilmiah. Di antara penafsiran ilmiahnya adalah penjelasan mengenai firman Allah SWT:

71

Ibid., h. 75.

72

50 1. QS. Al-Baqarah: 61

Dengan judul “petunjuk- petunjuk medis dalam ayat ini”, dia menjelaskan beberapa macam teori kedokteran modern yang telah mapan dan menyebutkan juga beberapa metode pengobatan yang dipakai oleh para dokter di Eropa. Setelah itu dia mengatakan: ”Bukankah metode-metode ini yang di maksud dalam al-Qur‟an? Dan bukankah firman Allah “atastabdilu>nallazi} huwa adna> billazi> huwa khai>r” dalam ayatnya di atas menunjukkan hal itu? Sebab dalam ayat tersebut seakan-akan Allah menyatakan bahwa ”kehidupan Badui dengan makanan manna dan salwa – dua jenis makanan yang ringan dan tidak menimbulkan penyakit – dengan udara bersih dan kehidupan bebas itu lebih baik daripada kehidupan keras dikota ditambah makanan, bumbu masak, daging dan berbagai macam lainnya, disertai dengan kehinaan dan kekejaman para penguasa, serta penuh dengan kecemasan dan keserakahan para tetangga yang senantiasa mengincar harta milikmu dan siap merampasnya bila kamu lengah? Apakah kamu tidak

menyadarinya?.73

2. QS. Ali-Imran: 1 ( ملا )

T{>ant}a>wi> Jawhari> membahas secara panjang lebar dengan judul “rahasia kimiawi dalam huruf hijaiyah untuk

73 Armaningsih, “Studi Tafsir Saintifik: Al-Jawa>hir fi> Tafsi>r Al -Qur’a>n Al- Kari>m Karya Syeikh T{ant}a>wi> Jauhari>”, Vol. 1, No. 1, h. 107-108.

51

umat Islam pada awal surah”. Menurutnya semua bahasa yang ada di dunia diuraikan dari huruf dasarnya, bukan pada perubahan bentuk, atau sumber akar kata. Bahasa adalah

pengantar dalam sebuah pembelajaran sebagai jalan

mengetahui hakikat ilmiah. Misalnya, tidak mungkin mengetahui ilmu matematika kecuali dengan mengetahui angka-angka dasar, atau ilmu arsitektur tanpa mengetahui ilmu dasar dan pengantarnya, dan juga ilmu kimia tanpa mengetahui

unsur-unsur dengan mengurai susunannya.74

3. QS. An-Nu>r: 43

Menurut T{>ant}a>wi> Jawhari,> diawali dengan Allah menggerakkan awan hingga terbentuk gumpalan tebal disebabkan dorongan angin. QS. Furqa>n: 48 dan QS. Al-Hijr: 22, kedua ayat ini merupakan keajaiban dan rumus bagi ilmu pengetahuan. Bukti kekuasaan Allah dengan mengirim angin dan menurunkan hujan agar bumi yang gersang menjadi hidup kembali. Kemudian tiupan angin berfungsi untuk penyerbukan atau mengawinkan tumbuh-tumbuhan. Kata penyerbukan ”حقاول” merupakan salah satu petunjuk dari pemahaman terhadap al-Qur‟an. Ilmu tentang penyerbukan sangat penting dalam ilmu botani karena jumlah daun yang

74

52

terdapat pada bunga jantan dan betina merupakan hasil

pembagian dari proses ilmu ini.75

K. Pro dan Kontra Seputar Tafsir ‘Ilmi: antara Pendukung dan

Dokumen terkait