• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERAN PEMUDA KARANG TARUNA, JIWA WIRAUSAHA

B. Jiwa Wirausaha Muslim

2. Karakteristik Wirausahawan Muslim

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata karakter diartikan sebagai watak, sifat atau tabiat.73 Sedangkan pengertian karakter dalam Kamus Psikologi pada umumnya ditujukan pada sifat suatu obyek mahluk hidup, terutama manusia. Karakter merupakan bagian dari pembahasan ilmu-ilmu sosial seperti psikologi, antropologi atu sosiologi. Pembahasan tentang karakter pada ilmu psikologi pada umumnya terbatas pada manusia sebagai individu (perseorangan). Istilah karakter dalam psikologi digunakan kepada integrasi kebiasaan, sentimen dan ideal yang membuat tindakan seseorang relatif stabil dan dapat diramalkan.74

Meurut antropologi dan sosiologi, karakter biasanya dikaitkan dengan sifat suatu kelompok yang dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya atau posisi-posisi sosialnya dalam sebuah struktur masyarakat. Jika karakter menunjuk pada integrasi kebiasaan, sentimen dan ideal yang berpengaruh terhadap

73 Peter Salim, Kamus Bahasa Indonesia….., h. 662.

74 James Drever, Kamus Psikologi, terj. Nancy Simanjutak (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986), h. 53.

52

tindakan seseorang yang relatif stabil, tentunya karakter tersebut bersumber dari sebuah konsep ideal tentang kepribadian yang integratif, menunjuk pada satu sikap dan reaksi positif tertentu dalam menghadapi permasalahan kehidupan. Beberapa definisi yang menggambarkan siapa itu wirausaha, memakai beberapa istilah yang menunjukkan sebuah pengkarakteran seperti sifat semangat, inovatif dan kreatif.

Seorang wirausaha muslim harus profesional, terutama dalam berbisnis. Wirausaha muslim harus memiliki karakteristik yang baik didasarkan pada pandangan Al-Quran dan Hadist. Sehingga dia bisa menjalankan bisnis dengan baik dalam bimbingan Allah SWT dan mencapai sukses di dunia dan akhirat., sebagaimana surat Al-Jumu‟ah [62] ayat 9 dan 10, yang berbunyi:

Artinya: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum‟at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (Al-Jumu‟ah [62]:9-10).75

Kutipan ayat ini menunjukkan bahwa setiap pekerjaan itu mengharap berkah Allah SWT, maka dari itu kita harus selalu mengingatnya. Adapun sikap yang harus dimiliki wirausaha muslim meliputi:76

75 Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemah….., h. 554.

76 Yogi Nurfauzi, “Peran Wirausaha Muslim dalam Implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”, dalam Jurnal Ekonomi Islam el-Jizya, Vol. 4 No. 2 Juli - Desember 2016, h. 380-382.

53

a. Sikap pelaku usaha, yakni:

1) Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive

thinking).

2) Repons yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian, kritikan, cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, kesulitan.

3) Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, bersifat prestatif dan tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (think for the future, not the past), tidak mau hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyamanan sesaat.

4) Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor).

5) Sikap selalu ingin tahu, membuat selalu mencari jalan keluar bila ingin maju.

6) Sikap yang ingin selalu bagian unit yang terbaik buat orang lain sehingga sikap ini sangat baik untuk semua orang.

7) Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga menimbulkan dampak yang baik untuk dunia sekelilingnya. 8) Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, dan semangat

yang kuat untuk meraih mimpi. b. Perilaku pelaku usaha, yakni:

1) Perilaku wirausaha secara individu, meliputi: a) Teguh pendiriannya.

b) Selalu yakin dengan yang dikerjakan dan lakukan, sehingga tekadang cenderung keras kepala tetapi sebenarnya mempunyai konsep dan alasan yang kuat dalam melakukan sesuatu.

54

c) Berperilaku profesional dalam arti punya tanggung jawab, komitmen tinggi, disiplin, berusaha tetap konsisten pada pendiriannya, serta jujur dan terbuka.

d) Optimis dalam segala perilaku yang dilakukan.

e) Berpikir positif dalam mendengar serta menanggapi suatu saran atau cercaan, bahkan ejekan dari teman dan keluarganya.

f) Tidak gegabah dan penuh dengan rencana dalam setiap tindakan. g) Selalu berorientasi “pasti ada jalan keluarnya” sehingga selalu

berpikir kreatif dan inovatif untuk menemukan solusinya. 2) Perilaku wirausaha secara sosial dan lingkungan, meliputi:

a) Berpenampilan rapi dan ingin disukai oleh setiap orang. b) Berperilaku baik sehingga banyak orang yang menyukainya. c) Senang memotivasi orang lain untuk tujuan yang baik.

d) Menjadi teladan bagi teman bisnisnya, karyawan, dan pelanggan. e) Pandai bergaul dan cakap dalam berkomunikasi sehingga banyak

orang yang senang padanya.

3) Perilaku wirausaha dalam bekerja, di antaranya:

a) Berorientasi pada tujuan dan tetap berkeinginan kuat pada hasil yang sempurna.

b) Gila kerja (workaholic) dan bekerja dengan baik sehingga tidak menyukai kelemahan (perfectionist).

c) Tidak suka menunda pekerjaan dan selalu ingin cepat diselesaikan. d) Haus prestasi sempurna (excellence).

55

f) Energik dan semangat dalam bekerja dan mengerjakan tugas. g) Paling menyukai pekerjaan yang baru dan menantang.

h) Kreatif dan inovatif sehingga selalu mempunyai ide-ide yang cemerlang dan bisa keluar dari tekanan.

4) Perilaku wirausaha dalam menghadapi resiko, seperti: a) Mengevaluasi resiko dan dampaknya terlebih dahulu. b) Mencari keputusan yang tepat dan optimal.

c) Tidak takut terhadap resiko karena ia kuat dalam hal intuisinya. d) Waspada dan antisipasi sehingga selalu berperilaku proaktif. 5) Perilaku wirausaha dalam kepemimpinan (leadership), yaitu:

a) Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan. b) Perilakunya hati-hati karena menjadi contoh bagi yang lain. c) Membuat karyawan tenang dalam menjalankan tugasnya. d) Mempunyai kharisma dan berjiwa besar.

Terkait karakteristik wirausaha muslim, Buchari Alma menguraikan bahwa sembilan di antara sepuluh pintu rezeki umat Islam terdapat dalam perdagangan. Perdagangan ini bisa dikatakan juga sebagai wirausaha, bisnis atau entrepreneur, karena itu hendaknya seorang muslim memiliki karakter untuk mencapai kesukesannya, yaitu: niat, raqwa dan tawakkal, jujur dan sykur, selalu bangung pagi dan mencari rezeki setelah itu, zakat-infaq-shodaqah (ZIS), toleransi, dan silaturahim.77

77

56

Dokumen terkait