• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ACUAN TEORETIS

C. Karangan Deskripsi

1. Pengertian Karangan Deskripsi

Kata deskripsi diambil dari bahasa Inggris description yang tentu saja berhubungan dengan kata kerjanya to describe (melukiskan dengan bahasa). 36 Tulisan deskripsi adalah tulisan yang bersifat menyebutkan karakteristki-karakteristik suatu objek secara keseluruhan, jelas dan sistematis.

Karangan deskripsi adalah bentuk tulisan yang melukiskan objek yang sebenarnya dengan tujuan untuk memperluas pengalaman dan pengetahuan pembaca. Deskripsi yaitu menguraikan, memberikan atau melukiskan.

“Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan untuk memberikan kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat peristiwa dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis.37

Dalam karangan deskripsi penulis berusaha semaksimal mungkin agar pembaca seolah-olah dapat melihat, mengalami, merasakan apa yang sedang dideskripsikan. Penulis tidak hanya harus kaya kosakata, tetapi juga harus mampu menggunakan kata yang sesuai dan “hidup” untuk memberikan

satuhan psikologis kepada pembaca dan dengan demikia pembaca bisa benar-benar memahami isi tulisan dan mencapai tujuan fungsionalnya.

. "Terdapat dua sikap yang dapat memengaruhi pikiran penulis, yaitu sikap objektif dan sikap subjektif.38 Jika penulis melukiskan suatu benda secara subjektif mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya, maka karangan tersebut dinamakan deksripsi realistis, sedangkan jika penulis

36

Lamuddin Finoza, Ibid., hlm. 190.

37

Asul Wiyanto, Terampil Menulis Paragraf,(Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004), hlm. 64.s

38 Niknik M. Kuntarto,

Cermat dalam Barbahasa Teliti dalam Berpikir, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010), Cet Ke- 8, hlm. 231

melukiskan suatu benda dengan memasukkan unsur objektif, penulis turut menginterprestasi pandangan dirinya terhadap benda yang dilukisnya, karangan yang ia buat adalah jenis deskripsi impresionistis.

Deskripsi adalah bentuk karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu, benda atau peristiwa. Deskripsi berkaitan dengan kesan pancaindra. Melalui deskripsi, pembaca diajak melihat, mendengar, atau merasakan sesuai dengan yang dilukiskan.

Karangan deskripsi terbagi atas dua macam, yaitu deskripsi ekspositaris dan deskripsi impresionistik.39 Melalui deskripsi ekspositoris, penulis mengajak pembaca agar mengetahui apa yang dilukiskan. Misalnya, orang melukiskan gedung bertingkat: dari bawah ke atas, dari kiri ke kanan, atau melukiskan ruang kuliah: ukuran, letak papan tulis, deretan kursi, meja dosen, dan lain-lain.

Deskripsi impresionistik menghendaki adanya kesan atau reaksi. Misalnya, seseorang bisa melukiskan kepribadian penghuni sebuah kamar kerja. Orang bisa melukiskan demikian rupa, sehingga kesan pembaca terhadap penghuni dalam cerita di atas cermat dan rapi. Mungkin juga atas dasar lukisan itu, penghuni kamar tersebut menurut penilaian pembaca, adalah orang yang tidak rapi dan jorok.

Menggambarkan adalah kata kunci dari pengertian tulisan deskripsi, dan dengan dasar itulah dapat dipahami bahwa fungsi sosial dari tulisan deskripsi adalah memberikan gambaran kepada pembaca. Dalam tulisan deskripsi, penulis berusaha semaksimal mungkin agar pembaca seolah-olah dapat melihat, mengalami, merasakan apa yang ditulis pengarang.

39

2. Ciri-Ciri Karangan Deskripsi

Dalam menulis karangan deskripsi siswa harus memperhatikan ciri-ciri karangan deskripsi. Ciri-ciri-ciri karangan deskripsi yang sekaligus sebagai pembeda dengan eksposisi. Adapun ciri-ciri karangan deskripsi sebagai berikut:

a. Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perinci tentang objek.

b. Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.

c. Deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dengan pilihan kata yang menggugah; sedangkan ekposisi gayanya lebeih lugas.

d. Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan sehingga objek pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia.

e. Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang.40

3. Langkah Menyusun Karangan Deskripsi

Untuk melakukan pendeksripsian ada langkah-langkah yang harus diperhatikan. Adapun langkah-langkah menyusun karangan deskripsi tersebut adalah sebagai berikut:41

a. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan;

Dalam menulis karangan deskripsi seseorang harus menentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan agar lebih mudah untuk menulisnya. b. Tentukan tujuan;

Dengan menulis deskripsi maka tujuan hendak dicapai ialah memberikan gambaran dan rincian suatu objek kepada pembaca. Jika seseorang menulis dalam bentuk deskripsi sugestif maka tujuan menulis ialah berusaha menciptakan penghayatan melalui imajinasi pembaca terhadap objek tertentu. Akan tetapi, jika seseorang itu menulis dalam bentuk

40

M. Atar Semi, Menulis Efektif, (Padang: Angkasa raya, 1990), hlm. 43.

41 Yosi Abdiyanti Tiondaon,

Langkah-langkah Menulis karangan Deskripsi, di akses

deskripsi teknis maka tujuan menulis ialah berusaha menanamkan pengertian kepada pembaca terhadap objek tertentu dengan cara memberikan indentifikasi dan informasi mengenai objek tersebut.

c. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan

Bahan tulisan dapat diperoleh melalui berbagai cara, di antaranya :

1. Dengan mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang akan ditulis.

2. Membaca buku, Koran, majalah, atau bahan bacaan lainnya. Cara seperti ini disebut studi bacaan atau studi kepustakaan.

3. Melalui wawancara dengan narasumber yang menguasai permasalahan

yang ingin kita ketahui.

d. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan);

Umpamanya seseorang hendak menulis karangan deskripsi tentang Desa dengan bahan-bahan yang telah dikumpulkan.

e. Menguraikan kerangka karangan menjadi deskripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan.

Setelah menyusun kerangka karangan selanjutnya menguraikan kerangka karangan menjadi karangan deskripsi.

4. Contoh Karangan Deskripsi

Tepat pukul 06.00 WIB aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. Serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak lapak-lapak para pedagang yang sedang menjajakan dagangan berupa sayur mayur yang terlihat begitu segar dengan

bermacam-macam warna, dan ada juga seorang pembeli yang sedang memilih-milih sayuran. Pasar di dekat rumahku hanya pagi saja, orang-orang biasanya menyebut dengan sebutan pasar kaget.

Sumber: karangan penulis

Dokumen terkait