• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

3. Karbon Organik Tanah (%)

Dari hasil sidik ragam pada Lampiran 7 dan 8 diketahui bahwa faktor

perlakuan abu tulang sapi dan beberapa jenis asam organik serta interaksinya

tidak berpengaruh nyata terhadap C-organik tanah Ultisol setelah inku basi satu

bulan.

Hasil uji beda rataan pengaruh pemberian abu tulang sapi terhadap

Tabel 6. Kadar Karbon Organik tanah Ultisol Pada Pemberian Abu Tulang Sapi Setelah Inkubasi Satu Bulan

Abu Tulang Sapi C-organik

---%---

T0 0.92

T1 1.04

T2 1.04

T3 0.97

Ket :Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada

DMRT α 0.05.

Ket:

T0 = 0g abu tulang sapi/300g BTKO T1 = 0.61g abu tulang sapi/300g BTKO T2 = 1.23g abu tulang sapi/300g BTKO T3 = 1.84g abu tulang sapi/300g BTKO

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa C-organik tanah Ultisol

cenderung naik. Tetapi tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap semua

perlakuan.

Hasil uji beda rataan pengaruh pemberian asam organik terhadap

C-organik tanah Ultisol setelah inkubasi satu bulan disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Kadar Karbon Organik Tanah Ultisol Pada Pemberian Asam Organik setelah Inkubasi Satu Bulan

Asam Organik C-organik

---%--- Kontrol 0.99 Laktat 0.93 Sitrat 1.03 Nanas 1.01

Ket :Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada

DMRT α 0.05

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian asam organik tidak

Hasil uji beda rataan pengaruh pemberian abu tulang sapi dan asam

organik terhadap C-organik tanah Ultisol setelah inkubasi satu bulan disajikan

pada Tabel 8.

Tabel 8. Kadar Karbon Organik Tanah Ultisol Pada Pemberian Kombinasi Abu Tulang Sapi dan Asam Organik Setelah Inkubasi Satu Bulan

Abu tulang Asam organik

---%---

Kontrol Laktat Sitrat Nanas

T0 0.82 0.79 0.99 1.03

T1 1.05 1.06 1.03 0.97

T2 1.14 0.94 1.05 1.00

T3 0.93 0.90 1.03 1.00

Ket :Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada

DMRT α 0.05

Ket:

T0 = 0g abu tulang sapi/300g BTKO T1 = 0.61g abu tulang sapi/300g BTKO T2 = 1.23g abu tulang sapi/300g BTKO T3 = 1.84g abu tulang sapi/300g BTKO

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi abu tulang

sapi dan asam organik tidak berpengaruh nyata.

Pembahasan

pemberian abu tulang sapi dan asam organik berpengaruh sangat nyata

terhadap P-tersedia tanah. Sementara pH tanah berubah secara nyata karena

pemberian asam organik atau abu tulang sapi. Tetapi tidak berpengaruh nyata

terhadap C-organik tanah. Pemberian asam organik memberikan pengaruh yang

nyata terhadap pH tanah, tetapi tidak berpengaruh nyata pada C-organik tanah.

Hasil pengaruh pemberian abu tulang sapi dan asam organik terhadap

P-tersedia tanah, pH tanah, dan C-organik tanah setelah di inkubasi satu bulan

Tabel 9. Hasil Pengaruh Pemberian Abu Tulang Sapi dan Asam Organik Terhadap P-Tersedia Tanah, pH Tanah, dan C-Organik Tanah Setelah Inkubasi Satu Bulan

Perlakuan Fosfat Tersedia

(ppm) pH

C-Organik (%)

Abu Tulang Sapai (T) ** ** tn

Asam Organik (O) * ** tn

T*O ** tn tn

Pemberian abu tulang sapi dan asam organik berpengaruh sangat nyata

terhadap P-tersedia tanah. Pada dosis 0 dan 1 yaitu 0.61 g abu tulang sapi dengan

penambahan berbagai jenis asam organik (0+K, 0+L, 0+S, dan 0+N), (T1+K,

T1+L, T1+S, dan T1+N) tidak menunjukkan pengaruh yang nyata namun

mengalami peningkatan P, dan menurut kriteria BBPM (1982) masih tergolong

kriteria sangat rendah sampai dengan rendah.

Pada dosis 2 yaitu 1.23 g abu tulang sapi dengan penambahan beberapa

jenis asam organik (T2+K, T2+L, T2+S, dan T2+N) menunjukkan pengaruh yang

tidak nyata, namun mengalami peningkatan P dan menurut kriteria BPPM (1982)

tergolong sedang.

Pada dosis abu tulang sapi sebesar 1.84 g abu tulang sapi dengan

penambahan beberapa jenis asam organik (T3+K, T3+L, T3+S, dan T3+N)

menunjukkan pengaruh yang nyata pada perlakuan T3S yaitu 36.97 ppm P (abu

tulang sapi + asam sitrat). peningkatan P yang terjadi pada dosis 1.84 g

abu tulang sapi menurut kriteria BPPM (1982) tinggi sampai dengan sangat tinggi.

Pemberian abu tulang sapi pada dosis 1.84 g abu tulang sapi + asam sitrat

sangat nyata meningkatkan ketersediaan P dan menurut kriteria BPPM (1982)

tulang sapi sudah tinggi sehingga dapat menggantikan ion H+ dan Al3+ pada

kompleks jerapan yang menjadikan pH tanah meningkat sehingga fiksasi P oleh

ion Al dan Fe terlepas dan P tersedia dalam tanah dan menurut

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat, (2010) menyatakan bahwa Ion sitrat juga

dapat bereaksi dengan ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat

mengikat logam-logam dengan pengkelatan sehingga ion Al dan Fe terkhelat oleh

ion sitrat dan P-tersedia dalam tanah dalam jumlah yang tergolong sangat tinggi

menurut kriteria BPPM (1982), namun pada dosis T3 abu tulang sapi tanpa

pemberian asam organik pun sudah dapat meningkatkan ketersediaan P dalam

tanah yaitu 29.45 ppm P dan menurut kriteria BPPM (1982) ini tergolong tinggi.

Dari hasil penelitian pemberian abu tulang sapi dan asam organik dapat

meningkatkan ketersedian P dalam tanah, hal ini disebabakan karena peningkatan

pH yang terjadi dalam larutan tanah yang disebabkan pemberian abu tulang sapi

dan asam organik sehingga dapat mengikat ion-ion Al dan Fe yang memfiksasi P

dapat terlepas dan P tersedia dalam tanah.

Peningkatan pH tanah akibat pemberian abu tulang sapi ini disebabkan

adanya kandungan Ca pada abu tulang sapi sehingga dapat menggantikan

kedudukan ion H+ dan Al3+ pada kompleks jerapan koloid tanah sehingga

persentase kejenuhan basa akan naik dan demikian dengan pH larutan tanah akan

meningkat.

Pemberian asam organik juga dapat meningkatkan pH tanah, sedangkan

jenis asam organik tidak berpengaruh nyata terhadap pH tanah. Peningkatan pH

tanah dengan pemberian asam organik ini disebabakan asam organik dapat

tanah yang kemudian akan membentuk senyawa komplek dan sukar larut, dengan

demikian konsentrasi Al dan Fe dalam tanah yang bebas akan berkurang sehingga

pH tanah dapat meningkat.

Pemberian abu tulang sapi dan asam organik tidak memberikan pengaruh

yang nyata terhadap C-organik tanah hal ini disebabkan tidak adanya bahan

Dokumen terkait