• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI

B. Kehidupan Membiara

7. Karya Dalam Pengetahuan Umum

Istilah karir sering diartikan sebagai pekerjaan dan jabatan. Individu yang memiliki status tinggi atau yang mendapat kemajuan cepat dalam pekerjaannya dikatakan sukses dalam karirnya. Namun, karir mempunyai makna yang lebih luas dari istilah-istilah tersebut.Karir dapat dicapai melalui pekerjaan yang kita rencanakan dengan cermat dan selalu dikembangkan agar lebih maju. Akan tetapi, pekerjaan bukan satu-satunya dan tidak selamanya yang dapat menunjang pencapaian karir, terutama bila pekerjaan yang kita lakukan tidak seimbang, serasi dan selaras dengan kehidupan.

Panji Anoraga (2005) mengatakan karya/pekerjaan adalah sesuatu yang manusiawi. Malah sesungguhnya, bekerja/berkarya memanusiakan manusia, sehingga seorang manusia yang tidak bekerja/berkarya, sebenarnya tidak lengkap kemanusiaannya. Karena manusia bekerja tidak saja untuk mendapatkan penghasilan yang minimal layak untuk menghidupi dirinya sendiri dan keluargannya, tetapi juga untuk memenuhi tuntutan kemanusiaannya, bahkan untuk memuliakan pribadinya sebagai manusia.

Winkel dan Hastuti (2005) mengatakan bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapakan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi

tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. Bidang pekerjaan sangat bermakna dalam kehidupan seseorang, karena sebagian besar waktu dan perhatiannya dicurahkan pada kepentingan pekerjaan. Bila seorang tidak merasa puas dengan pekerjaannya, maka ia akan frustrasi dan tegang, kemungkinan besar akan pindah bidang pekerjaan hanya supaya merasa lebih puas, lepas dari pertimbangan balas jasa.

Masyarakat tradisional memilih pekerjaan tidak merupakan tantangan, karena ia mengikuti tradisi keluarga tanpa berpikir jauh- jauh. Sedangkan dalam masyarakat modern yang mengenal banyak variasi dan jenis ragam pekerjaan dewasa ini, orang muda harus berpikir panjang sebelum mengikatkan diri pada suatu bidang pekerjaan dalam jangka waktu yang lama. Dalam hal ini, peranan pendidikan menjadi semakin penting baik dalam menyediakan berbagai program studi, juga sebagai persiapan untuk memasuki dunia pekerjaan, maupun dalam menyajikan berbagai aneka kegiatan bimbingan yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan dunia pekerjaan.

Menurut konsepsi pendidikan karier, salah satu wujud upaya pendidikan karier atau pendidikan jabatan harus sama-sama berorientasi pada pendampingan proses perkembangan manusia muda, selain itu juga pendampingan pada manusia pada intinya adalah

bertujuan untuk memanusiakan manusia muda (sitou timou tumotou, Samratulangi). Memilih lapangan pekerjaan serta mempersiapkan diri untuk memangku suatu jabatan yang dipilih, menghadapkan orang muda pada tantangan yang berat, karena banyak hal yang harus ditinjau dan diperhitungkan sekaligus.

Hornby (1957) karya adalah pekerjaan, profesi. Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila sesuatu yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keberadaan dirinya, kemampuannya, dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai dengan bidangnya maka dapat dipastikan ia akan kurang bergairah dalam bekerja, kurang senang, dan kurang tekun. Agar seseorang bekerja dengan baik, senang tekun diperlukan adanya kesesuaian tuntutan dari pekerjaan atau jabatan itu dengan apa yang ada dalam diri individu yang bersangkutan. Maka untuk mengarah ke hal tersebut, diperlukan bimbingan secara baik dan hal tersebut merupakan salah satu tugas dari pembimbing untuk mengarahkannya.

Murray (dalam Supriatna, 2009:8) karir dapat dikatakan sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang saling berhubungan. Dalam hal ini seseorang memajukan kehidupannya dengan melibatkan berbagai perilaku, kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi dan cita - cita sebagai satu rentang hidupnya sendiri (the span of one’s life).

Pengertian karir yang dikemukakan oleh Hornby (dalam Walgito, 2010:201) bahwa karir adalah pekerjaan, profesi. Seseorang

akan bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila yang dikerjakan itu sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuannya dan minatnya.

Abraham Maslow (dalam Kaswan, Career development, hal 47), Karier merupakan usaha yang terorganisasi dan terencana yang terdiri atas aktivitas atau proses yang terstruktur yang menghasilkan usaha perencanaan timbal balik antara pegawai dan organisasi. Maka pengembangan karier dapat disimpulkan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur kegiatan seseorang, dalam kehidupannya untuk mengembangkan dan memperbaiki diri dengan tujuan mendapatkan keseimbangan, antara karier individu dengan jenjang karier yang ditentukan oleh organisasi.

Tolbert (dalam Herawati, 2010) menyatakan bahwa “karir adalah sekuens okupasi-okupasi dimana seseorang ikut serta di dalamnya: beberapa orang mungkin tetap dalam okupasi yang sama sepanjang tahap-tahap kehidupannya. Sedang yang lainnya mungkin memiliki rangkaian okupasi-okupasi yang begitu berbeda”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Arthur, Hall dan Lawrence (dalam Patton dan McMahon, 2006) bahwa karir digambarkan sebagai "the evolving sequence of a person's work experiences over time", again emphasising the centrality of the themes of work and time. Sementara itu, Patton dan McMahon (2006) mendefinisikan bahwa

karir sebagai "the pattern of influences that coexist in an individual's life over time”.

Konstitusi frater CMM (Art 221-222) karya adalah usaha dalam pelayanan yang mengena pada sasaran setepat mungkin untuk setiap pekerjaan yang diselenggarakan oleh persekutuan. Dimapun kita berkarya, senantiasa harus berefleksi makna dari karya yang lebih manusiawi dan adil dalam karya.

Pendapat yang dikemukakan oleh Arthur dan kawan-kawan tentang karir lebih menekankan pada pekerjaan seseorang yang terus berkembang. Sementara itu Patton dan McMohan lebih menekankan pada kehidupan individu itu sendiri. Dari pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka dalam penelitian ini karir didefenisikan sebagai suatu rentang aktivitas individu dalam menjalani peristiwa-peristiwa dan peran-peran kehidupan yang keseluruhannya menyangkut tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaannya

Menurut Kaswan (2014) karier adalah pekerjaan dari hasil pelatihan atau pendidikan yang ingin dilakukan orang dalam waktu yang lama.Pengertian karier tersebut diperkuat ileh Andrey Collin (2006:60) yang menyatakan “individual work histories, sequences of and patterns in accupations and work positions and upward progress in an occupation or in life generally”.Intinya, karier merupakan riwayat pekerjaan seseorang, serangkaian dan pola dalam pekerjaan

dan posisi pekerjaan serta kemajuan dalam pekerjaan atau dalam kehidupan.

Bagi peneliti karya adalah pekerjaan yang diemban oleh seseorang sebagai kesiapsediaan dalam tugas pelayanan hidupnya, agar lengkap hidupnya sebagai seseorang yang memiliki status dalam pekerjaannya.Karena setiap orang yang memiliki pekerjaan selalu memberikan pelayanan kepada instansi, organisasi dan atau masyarakat.Dengan demikian pekerjaan atau karya sebetulnya pengabdian atau pelayanan bagi sesama.

BAB III

METODE PENELITIAN.

Bab ini memaparkan jenis penelitian, tempat dan waktu, subyek dan obyek penelitian, teknik pengumpulan data, keabsahan data dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Dokumen terkait