• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya: Mayor Jenderal Anumerta D.I Panjaitan (1925 1965)

Dalam dokumen | Bio-Kristi (Halaman 106-109)

Loyalitas Tinggi Terhadap Tuhan dan Negara Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

Panjaitan lahir di Balige, Tapanuli. Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya, ia masuk sekolah militer. Pada waktu itu Indonesia sedang dalam pendudukan Jepang. Sebagai anggota militer ia harus mengikuti latihan Gyugun. Selanjutnya ia ditugaskan sebagai anggota Gyugun di Pekanbaru, Riau, hingga Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Setelah kemerdekaan RI, bersama para pemuda lainnya ia membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang menjadi cikal bakal TNI.

Di TKR, ia mengawali kariernya sebagai komandan batalyon, kemudian tahun 1948 menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi. Seterusnya, ia menjadi Kepala Staf Umum IV Komandemen Tentara Sumatera. Ketika Pasukan Belanda melakukan Agresi Militer II-nya, ia diangkat menjadi pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PPPDRI). Setelah Indonesia memperoleh pengakuan kedaulatan dan Agresi Militer Belanda II berakhir, ia diangkat menjadi Kepala Staf Operasi Tentara & Teritorial (T&T) I/Bukit Barisan di Medan. Selanjutnya ia dipindahkan lagi ke Palembang menjadi Kepala Staf T&T II/Sriwijaya.

Setelah mengikuti kursus Militer Atase (Milat) tahun 1956, ia ditugaskan sebagai Atase Militer RI di Bonn, Jerman Barat. Ketika masa tugasnya telah berakhir, ia pun pulang ke Indonesia. Tahun 1962, ia ditunjuk menjadi Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad). Inilah jabatan terakhir yang diembannya saat peristiwa Gerakan 30 September 1965 terjadi.

Ketika menjabat Asisten IV Men/Pangad, ia mencatat prestasi tersendiri atas keberhasilannya membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk PKI. Dari situ diketahui bahwa senjata-senjata tersebut dimasukkan ke dalam peti-peti bahan bangunan yang akan dipakai dalam

pembangunan gedung CONEFO (Conference of the New Emerging Forces). Senjata- senjata itu diperlukan PKI yang sedang giat-giatnya mengadakan persiapan

melancarkan pemberontakan. Keberhasilan Mayjen Panjaitan membongkar pengiriman tersebut serta penolakannya terhadap rencana PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri atas buruh dan tani, membuat dirinya masuk daftar salah satu perwira Angkatan Darat yang dimusuhi oleh PKI. Kebencian PKI itu kemudian berujung pada aksi penculikan serta pembunuhan dirinya saat pemberontakan Gerakan 30 September 1965.

Pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965 sekelompok orang berpakaian Pengawal Presiden mendatangi Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan. Mereka mengatakan bahwa Presiden Soekarno memanggilnya. Panjaitan sebenarnya merasa heran akan

107

pemanggilan mendadak itu. Namun karena loyalitasnya pada pimpinan tertinggi militer, Presiden Soekarno, ia pun berangkat dengan berpakaian resmi. Firasatnya yang tajam sepertinya merasakan bahaya yang sedang terjadi. Sebelum memasuki mobilnya, sambil tetap berdiri perwira Kristen ini berdoa lebih dulu kepada Tuhan. Namun belum selesai menutup doanya, pasukan PKI sudah memberondongnya dengan peluru. Ia bersama enam perwira lainnya (Achmad Yani, Suprapto, S. Parman, M.T. Haryono, Sutoyo S., dan Pierre Tendean) pada waktu itu gugur demi mempertahankan ideologi Pancasila. Ia gugur sebagai Pahlawan Revolusi, kemudian dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, pangkatnya yang sebelumnya masih Brigadir Jenderal kemudian dinaikkan satu tingkat menjadi Mayor Jenderal Anumerta.

Diambil dan disunting dari:

Nama situs = TokohIndonesia.com Penulis = juka-atur

Alamat URL = http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/p/panjaitan-di/index.shtml Tanggal akses = 21 Agustus 2010

Kunjungi Facebook Bio-Kristi di: http://fb.sabda.org/biokristi

Tahukah Anda: Arti Pahlawan

"Pahlawan" adalah sebuah kata benda. Secara etimologi kata "pahlawan" berasal dari bahasa Sanskerta "phala", yang bermakna hasil atau buah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.

Pahlawan adalah seseorang yang berpahala yang perbuatannya berhasil bagi kepentingan orang banyak. Perbuatannya memiliki pengaruh terhadap tingkah laku orang lain, karena dinilai mulia dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat bangsa atau umat manusia.

Dalam bahasa Inggris pahlawan disebut "hero" yang diberi arti satu sosok legendaris dalam mitologi yang dikaruniai kekuatan yang luar biasa, keberanian dan kemampuan, serta diakui sebagai keturunan dewa. Pahlawan adalah sosok yang selalu membela kebenaran dan membela yang lemah.

Dalam cerita perwayangan dikenal tokoh Arjuna dari Pandawa dinilai sebagai pahlawan yang membela kebenaran dari kebatilan. Pahlawan juga dipandang sebagai orang yang dikagumi atas hasil tindakannya, serta sifat mulianya, sehingga diakui sebagai contoh dan tauladan.

Pahlawan sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam prestasi gemilang dalam bidang kemiliteran. Pada umumnya pahlawan adalah seseorang yang berbakti kepada

108

masyarakat, negara, bangsa dan atau umat manusia tanpa menyerah dalam mencapai cita-citanya yang mulia, sehingga rela berkorban demi tercapainya tujuan, dengan dilandasi oleh sikap tanpa pamrih pribadi.

Seorang pahlawan bangsa yang dengan sepenuh hati mencintai negara bangsanya sehingga rela berkorban demi kelestarian dan kejayaan bangsa negaranya disebut juga sebagai patriot.

Kategori pahlawan pun ada banyak, tergantung dengan prestasi yang

disumbangkannya, seperti pahlawan kemanusiaan, pahlawan nasional, pahlawan perintis kemerdekaan, pahlawan revolusi, pahlawan proklamasi, pahlawan iman, pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan kesiangan, dan sebagainya.

Sisipan

Dapatkan Kumpulan Bahan Natal di Situs Natal SABDA

Bulan November telah tiba. Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami

menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA telah menyediakan wadah di situs < http://natal.sabda.org > bagi setiap pelayan Tuhan agar bisa saling berbagi bahan- bahan Natal dalam bahasa Indonesia. Ada banyak bahan yang bisa Anda dapatkan dengan gratis antara lain: Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Review Situs Natal, e-Kartu Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dan bahkan sarana diskusi tentang topik Natal.

Yang istimewa adalah situs Natal ini dirancang sebagai situs yang interaktif, sehingga Anda juga dapat berpartisipasi aktif dengan mengirimkan bahan-bahan Natal Anda, menulis blog atau artikel, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada rekan pengunjung lain. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs Natal Indonesia. Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama-Nya.

109

Bio-Kristi 057/Desember/2010: John Wilbur

Dalam dokumen | Bio-Kristi (Halaman 106-109)