• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus GlaxoSmihKline

Beberapa tahun terakhir GSK terkenal dengan permasalahannya dalam dunia kesehatan. Salah satu permasalahan tersebut adalah kasus suap GlaxoSmithKline di Cina. Kasus GlaxoSmithKline di Cina berawal dari tuduhan kecurangan operasional yang dilakukan GlaxoSmithKline yang berasal dari laporan seorang whistleblower melalui email terhadap perusahaan di bulan Januari 2013. Dalam email tersebut disebutkan dugaan bahwa tim penjualan perusahaan telah menargetkan beberapa dokter yang berpengaruh dan memberikan dokter tersebut sejumlah hadiah mahal ataupun uang. Email tersebut dikirimkan bersamaan dengan rekaman skandal seks petinggi GlaxoSmithKline China, Mark Rilley.

ChinaWhys, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Mr Humphrey, disewa oleh GlaxoSmithKline untuk menginvestigasi siapa whistleblower dan pihak yang melakukan rekaman tersebut. Pihak GlaxoSmithKline menduga bahwa email tersebut dikirimkan oleh Vivian Shin Wen, yang telah keluar di akhir tahun 2012. Laporan atas investigasi tersebut diberikan pada Juni 2013, tetapi tidak terungkap siapa pihak yang melakukan rekaman tersebut.

Dalam email tersebut disebutkan juga bahwa GlaxoSmithKline mengirimkan beberapa dokter untuk liburan mahal dan menyamarkannya sebagai konferensi serta menggunakan jasa agen travel untuk menyalurkan suap kepada dokter dan kepada para pejabat.

Email dari whistleblower tersebut bukan hanya berisi tentang biaya travel, tetapi juga berisi tentang strategi agresif perusahaan yang sebagian besar berkaitan dengan kegiatan suap menyuap serta berisi tuduhan sebagai berikut :

 GlaxoSmithKline memalsukan pencatatannya untuk menyembunyikan kejahatan termasuk penyuapan dan promosi penggunaan obat-obatan yang belum disetujui kegunaannya

 Pemberian uang kepada dokter dalam penjualan produk

 GlaxoSmithKline membuat skema kepatuhan yang digunakan untuk menutupi korupsi yang ada

33

 Kegagalan GlaxoSmithKline dalam menginvestigasi tim penjualan mereka

Menurut GlaxoSmithKline, perusahaan telah menginvestigasi sejumlah dugaan dengan menggunakan external legal dan audit advice kemudian atas investigasi tersebut terungkap beberapa kecurangan tetapi tidak ditemukan kecurangan yang berhubungan dengan tuduhan yang ada dalam email tersebut. Sejak kasus ini terungkap, empat orang eksekutif senior telah ditahan termasuk Liang Hong yang merupakan wakil presiden dan manager operasi yang mengungkapkan kepada stasiun televisi Cina tentang cara penyaluran uang melalui agen perjalanan dengan merancang konferensi kesehatan, yang beberapa diantaranya sebenarnya tidak pernah diadakan. Mark Rilley pun sebagai kepala GlaxoSmithKline Cina terdahulu juga mengalami penahanan.

Pada tanggal 26 Juli 2013 dirilis data-data terbaru atas kasus ini. Para pekerja GlaxoSmithKline mengakui bahwa mereka memang melakukan tindakan penyuapan kepada dokter dengan memberikan hadiah, biaya perjalanan, dan pembayaran atas peresepan obat. Para karyawan tersebut juga mengakui bahwa dalam beberapa kasus, GlaxoSmithKline mengkompensasi seminar kedokteran fiktif. Atas pengakuan ini, 18 orang karyawan ditahan. Tak lama kemudian Mr Humprey yang merupakan investigator, yang telah disebutkan sebelumnya, dan istrinya, Yu Yingzeng, ditangkap. Badan Otoritas Cina tidak pernah secara eksplisit mengungkapkan hubungan antara kasus GSK dengan keduanya. Dalam hal ini hanya dikatakan bahwa persidangan mereka akan dilakukan secara tertutup. Keduanya diduga ditangkap karena dugaan perbuatan melanggar hukum yakni penjualan informasi pribadi konsumen termasuk alamat dan anggota keluarga.

Menurut Humprey selama bertindak sebagai investigator, Humphrey tidak ditunjukkan email yang berisi dugaan whistleblower ketika menginvestigasi kasus ini. Dalam beberapa minggu sebelum dia ditangkap, dia baru menyadari dan percaya bahwa dugaan yang diungkapkan oleh whistleblower adalah benar.

Akibat kasus ini, penjualan GlaxoSmithKline dari bulan Juli ke September menurun sebesar 61% dan dilanjutkan dengan penurunan sebesar 29% pada kuartal ke empat di tahun 2013. Pada tanggal 4 April 2014, GlaxoSmithKline memecat karyawannya sejumlah 7.000 orang karena melanggar aturan biaya.

34

Pada tanggal 14 Mei 2014, Kepolisan Cina mengumumkan hasil investigasi dengan menegaskan bahwa perusahaan dan para eksekutifnya akan dituntut dan sebagai akhir dari kasus ini pada bulan September 2014, GlaxoSmithKline mengumumkan bahwa unitnya yang di Cina akan membayar denda sebesar 3 milyar Yuan setelah terbukti menyuap pegawai non-pemerintah di negara tersebut.

Kasus GlaxoSmithKline menjadi sorotan karena meskipun telah melakukan 20 kali audit internal di Cina dalam satu tahun dan penyelidikan selama 4 bulan di awal tahun 2013 seperti yang disebutkan di atas, para eksekutif seperti menutup mata atas terjadinya kasus korupsi ini. Beberapa pendapat mengatakan bahwa biaya agen perjalanan ini terlihat sangat valid tetapi dibantah dengan pendapat lain yang mengatakan bahwa seharusnya biaya perjalanan yang tinggi memunculkan pertanyaan di dalam GlaxoSmithKline dan juga di pada pihak auditor eksternal yakni Pricewaterhouse Coopers.

Menurut konsultan yang telah bekerja di perusahaan, alasan yang memungkinkan terjadinya kasus ini terletak pada pembayaran yang tidak dicatat dan keterlibatan senior manager. Tuduhan suap melalui agen perjalanan bukan (dari GSK sendiri) dan banyaknya transaksi individual yang jumlahnya tidak material, menyebabkan tidak diangkatnya kasus ini oleh auditor. Hal ini merupakan tindakan kecurangan yang rapi dan terjadi tingkat kolusi yang tinggi sehingga sulit untuk terdeteksi.

Menurut para ahli industri, pemberian hadiah dan pembayaran kepada para dokter untuk bersedia meresepkan obat adalah hal yang lazim dan hal ini juga merupakan salah satu hal yang mengancam bagi industri farmasi di Cina. Oleh karena itu, penggunaan hak untuk melakukan internal audit juga bukan merupakan hal yang mudah bagi GlaxoSmithKline, yang merupakan perusahaan multinasional, terutama jika pihak yang diharapkan akan membantu pelaksanaan audit juga terlibat dalam kecurangan tersebut akibat anggapan ‘budaya’ yang ada.

Para ahli di bidang audit mempertanyakan mengapa dan apakah auditor GlaxoSmithKline tidak dapat menyusuri biaya pemasaran mereka. Menurut para ahli tersebut, bukti atas kejadian tersebut seharusnya dapat dilihat dari sejumlah cek yang ditulis untuk agen perjalanan yang digunakan untuk mengirimkan dokter ke konferensi kesehatan. Hal tersebut dapat menjadi bias karena pengiriman dokter ke seminar

Dokumen terkait