• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR

Dalam dokumen (1) PRA BAB (Judul Daf Ragaan) (Halaman 21-33)

Puji syukur dan alhamdulillah kepada Allah. SWT, karena berkat rihdo dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan tulisan disertasi yang berjudul “Kebijakan Hukum Pidana Dalam Menanggulangi Dampak Negatif Pluralisme Agama di Indonesia”, meskipun masih terdapat banyak kekurangan. Disertasi ini merupakan refleksi peneliti terhadap fenomena paham pluralisme agama di Indonesia. Beberapa masyarakat memiliki paham yang berbeda terhadap agama, mereka bukan teisme, tetapi mereka percaya terhadap keberadaan semua agama dan paham kepercayaan, sehingga mereka beranggapan bahwa semua agama sama hanya cara atau jalan beribadahnya saja yang berbeda-beda.

Indonesia memberikan kebebasan terhadap rakyatnya untuk memiliki agama/kepercayaan, Indonesia juga perlu mengatur kehidupan beragamanya, karena tidak hanya kelompok mainstream yang dihormati tetapi juga

memperhatikan kelompok-kelompok lain yang marginal yang acapkali terlupakan

tentang keberadaan mereka. Kebebasan yang diharapkan adalah kebebasan yang tidak sekonyong-konyong bebas, tetapi lebih kepada kebebasan dalam arti memperhatikan sifat toleransi, sehingga tidak menimbulkan konflik, maka upaya untuk merekontruksi kebijakan hukum pidana dalam upaya penanggulangan dampak negatif pluralisme agama di Indonesia, berdasarkan pada Pasal 28, 29 UUD 1945, Pasal 156a KUHP, UU No.1/PNPS/1965 maka upaya merekontruksi aturan hukum yang ada dengan menggunakan sarana penal harus memperhatikan keadaan masyarakat yang pluralitas dibawah payung Ketuhanan Yang Maha Esa

yang menjadi basis dalam kehidupan beragama. Pemaknaan akan pluralitas ini akan menguatkan rasa saling hormat-menghormati sesama pemeluk agama, maka dengan sendirinya toleransi kehidupan beragama akan terwujud.

Dalam menulis disertasi ini banyak keterbatasan penulis dalam bidang-bidang filsafat hukum dan ilmu sosial, karena antara hukum dan perkembangan sosial kemasyarakatan selalu berkaitan erat, tanpa ridho Allah. SWT, dan petunjukNya, serta bimbingan dari Promotor dan Co-Promotor dan pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya penulis ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Pimpinan Universitas Diponegoro (UNDIP) Bapak Rektor Prof. Drs. Sudharto P. Hadi., MES, PhD.

2. Pimpinan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP), yakni Bapak Dekan Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH., M.Hum, dan para Pembantu Dekan yang telah menerima untuk melanjutkan studi di Program Doktor Ilmu Hukum UNDIP.

3. Ketua Program Doktor Ilmu Hukum Prof. Dr. F.X. Adji Samekto, S.H., M.Hum., Prof. Dr. Esmi Warasih Pujirahayu, SH., MS., Dr. Nanik Triastuti, SH., M.Hum., (Ketua dan Sekretaris PDIH Priode 2007-2012), Sekretaris PDIH UNDIP Prof. Dr. Rahayu, SH., M.Hum, Sekretaris Bidang Akademik dan Dr. R.B. Sularto, SH., M.Hum, Sebagai Sekretaris Bidang Keuangan yang telah memberikan Bantuan selama menempuh pendidikan di PDIH UNDIP.

4. Pengurus dan staff PDIH KPK UNDIP-UNILA Prof. Dr. I Gede Arya Bagus Wiranata, SH., MH., dan ibu Risty, SH., MH, di Lampung.

5. Departemen Pendidikan Nasional melalui Dirjen Dikti yang telah memfasilitasi beasiswa bagi mahasiswa angkatan III tahun 2010 KPK-UNDIP UNILA.

6. Koordinator Kopertis Wilayah II Sumbagsel di Palembang, Prof. Dr. Diah Natalisa, M.B.A, yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk melanjutkan pendidikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro Semarang.

7. Pendiri dan Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda bapak Alm. Prof. H. Abu Daud Busroh, SH.,

8. Ibunda Hj. Jauhariah, SH., MM., MH, yang selalu membantu dan memberikan motifasi baik moril maupun materil.

9. Bapak H. Firman Freaddy Busroh, SH. M.Hum yang telah memberikan spirit dan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi di PDIH UNDIP. 10.Bapak Dr. H.M. Idris, S.E., M.Si, Rektor Universitas Muhammadiyah

Palembang, beserta staf dan jajaran yang selalu memberikan semangat dan motivasi bagi penulis.

11.Bapak Ir. Zainul Bahri, MT., Dekan Fakultas Teknik UMP, beserta staf dan jajaran yang selalu memberikan semangat dan motivasi bagi penulis.

12.Bapak-bapak di Pengadilan Negeri Palembang, POLDA SUMSEL, POLRESTA Palembang, Kejaksaan Negeri, Depag Kota.

13.Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda. 14.Civitas Akademika Fakultas Teknik UMP.

15.Yang terhormat dan amat terpelajar Prof. Dr. Nyoman Serikat Putra Jaya, SH., MH., yang tidak hanya memposisikan sebagai Promotor, tetapi juga

sebagai motivator (sebagai orang tua yang membimbing anaknya), dimana ia telah membimbing, memperkaya dan menanamkan pemahaman arti penting ilmu hukum dalam kemaslahatan manusia untuk kehidupannya, seta bersedia mempromosikan peneliti dalam meraih derajat ilmu hukum tertinggi pada program tersebut.

16.Yang terhormat dan amat terpelajar Prof. Dr. Arief Hidayat SH., MS, selaku Co-Promotor yang telah memotivasi cara berfikir (sebagai orang tua yang membimbing anaknya) sehingga penulis dapat memperkaya dan memaknai teori-teori tentang ilmu hukum dan ilmu sosial serta memberikan semangat yang luar biasa dengan selalu mengajak berifikir dan memberikan kebebasan berfikir dalam tulisan-tulisan disertasi ini.

17.Para Guru besar yang terhormat dan amat terpelajar Tim Penguji Seminar Hasil Penelitian Disertasi dan Penguji Ujian Pra-Promosi (Tertutup), yang telah memberikan bantuan, saran dan masukkan yang amat berharga bagi penyelesaian Disertasi ini, yang terhomat dan terpelajar Prof. Dr. F.X. Adji Samekto, S.H., M.Hum., Prof. Dr. Rahayu, SH., M.Hum, Prof. Dr. Mudjahirin Thohir,. Prof. Dr. Yusriyadi, SH, MS., Prof. Dr. Barda Nawawi Arief, SH., dan Prof. Dr. Eddy OS. Hiariej, SH.,M.Hum.

18.Seluruh Staf administrasi Program Doktor Ilmu Hukum UNDIP, Mbak Alvi, Mbak Linda, Mbak Dandy, Mbak Yusti, Mbak Dian, Pakde Daryono, Pak Darno, Pak Muhadi, Mas Rury, Mas Darmanto, Mas Gofur, Mas Mintarno dan lain-lain yang telah membantu penulis selama belajar di PDIH UNDIP. 19.Ibunda Noncik dan Alm. Ayahanda Kasrun tercinta yang selalu kusayangi

20.Alm mertuaku, Ayahanda Asrowi Daud dan ibunda Atiah yang selalu kami sayangi.

21.Teman-teman di Depag Kota Palembang, MUI, Muhammadiyah, NU, PGI, KWI, WALUBI, Klenteng Dwi Kwam In, Gereja Mangga Besar, Parisida Kenten, Vihara Budayana di Palembang.

22.Teman-temanku angkatan angkatan 3.17 KPK UNDIP UNILA diantaranya, Dr. Heni Siswanto SH., MH., Dr. FX. Sumarja, SH.,MH., H., Dr. Hj. Erlina, SH., M.Hum, Dr. Tami Rusli, SH., MH., Surnaryo, SH., MH., H. Didiek R. Mawardi, SH., MH., Suta Tri Herlianto, SH., MH., Kingkin Wahyuningdiah, SH., MH., , Syafrudin, SH.,M.H., Amnawati, SH., MH., (Alm) Darma Setiawan, SH., MH., Erry Setia Negara, SH., MH, Candra Perbawati, SH.,MH., Zuhraini, SH., MH., Eli Nurlaili, dan Zulfikar Ali Bhuto, SH., MH., yang selalu menjadi teman debat, diskusi, konsultasi, sekalian teman-teman yang selalu memberi semangat.

23.Istriku Dra. Rosita Asrowi, anak-anak-ku Azka Nugraha dan Inka Verandera Nugraha yang kucintai dan kusayangi.

24.Teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa karya akademik disertasi ini tentu masih banyak kekurangan untuk dikategorikan sebagai karya sempurna, mengingat keterbatasan kemapuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif.

Akhirnya harapan penulis semoga karya tulis disertasi ini akan memberikan manfaat baik bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang

Hukum mamupun sebagai pedoman bagi kebijakan pemerintah dalam kaitannya dengan kebijakan hukum pidana terhadap dampak negatif pluralisme agama di Indonesia.

Semarang, Maret 2015 Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

RINGKASAN ... vi

SUMMARY ... xiv

KATA PENGANTAR ... xxi

DAFTAR ISI ... xxvii

GLOSSARY ... xxix

DAFTAR SINGKATAN ... xxxii

DAFTAR TABEL ... xxxiv

DAFTAR RAGAAN ... xxxvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Fokus Studi dan Permasalahan ... 18

2.1. Fokus Studi ... 18

2.2. Permasalahan ... 20

1.3. Kerangka Pemikiran ... 21

1.4. Tujuan dan Kontribusi Penelitian ... 29

4.1. Tujuan Penelitian ... 29 4.2. Kontribusi Penelitian ... 29 4.2.1. Kontribusi Teoretik ... 29 4.2.2. Kontribusi Praktis ... 30 1.5. Proses Penelitian ... 31 5.1. Tipe Penelitian ... 31 5.2. Paradigma ... 32 5.3. Jenis Penelitian ... 34 5.4. Pendekatan Penelitian ... 35

5.5. Metode Penelitian Yang Dipilih ... 40

5.5.1. Lokasi Penelitian ... 40

5.5.2. Sumber Data ... 41

5.5.3. Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Hukum ... 43

5.5.4. Teknik Analisa Data ... 45

5.5.5. Teknik Interpretasi, Evaluasi dan Teknik Pengecekan ----

Keabsahan (Validasi) Data ... 47

1.6. Orisinalitas Penelitian ... 49

BAB II KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DAN PLURALISME AGAMA DI INDONESIA

2.1. Pengertian dan Ruang Lingkup Kebijakan Hukum Pidana ... 55

2.1.1. Pengertian Kebijakan Hukum Pidana ... 61

2.1.2. Ruang Lingkup Kebijakan Hukum Pidana ... 65

2.1.3. Pluralisme dalam perspektif Pancasila ... 75

2.1.4. Pluralisme Agama Dalam Dimensi Hukum ... 85

2.1.4.1. Pengertian Kriminalisasi ... 91

2.1.4.2. Kriminalisasi Pluralisme Agama ... 106

2.2. Pluralisme Agama di Indonesia ... 112

2.2.1. Pengertian Agama, Pluralisme, dan Pluralisme Agama ... 116

2.2.2. Pengertian Pluralisme Agama dalam Dimensi Teologis- dan Dimensi Sosiologis ... 123

2.2.3. Pengertian Adat Istiadat, Kebudayaan dan Keyakinan/ Kepercayaan ... 130

2.3. Pluralisme dan Hak Asasi Manusia Secara Universal ... 133

2.3.1. Kebebasan Kehidupan Beragama di Indonesia ... 142

2.3.2. Wancana Pluralisme Agama di Indonesia ... 148

2.3.3. Agama Sebagai yang Non-Derogable Rights ... 157

2.3.4. Jaminan Hukum Hak Asasi Manusia dalam Kebebasan Beragama .... 172

BAB III REALITA SESUNGGUHNYA DAN DAMPAK PLURALISME- AGAMA DIINDONESIA 3.1. Realita Penduduk Kota Palembang ... 180

3.2. Realita Pluralisme Agama di Indonesia ... 199

3.2.1. Pluralisme agama dalam perspektif Islam ... 215

3.2.2. Pluralisme agama dalam perspektif Kristen ... 226

3.2.3. Pluralisme agama dalam perspektif Katolik ... 229

3.2.4. Pluralisme agama dalam perspektif Hindu ... 235

3.2.5. Pluralisme agama dalam perspektif Budha ... 244

3.2.6. Pluralisme agama dalam perspektif Konghucu ... 250

3.3. Dampak Pluralisme Agama di Indonesia ... 254

3.3.1. Dampak Pluralisme Agama Dalam Konteks Sosial ... 257

3.3.2. Dampak Pluralisme Agama dalam Kehidupan Beragama ... 262

3.3.3. Realitas Sosial Pluralisme Agama dan Benturan dengan - Hukum Pidana ... 266

BAB IV KEBIJAKAN HUKUM PIDANA SAAT INI TERHADAP - PLURALISME AGAMA DI INDONESIA 4.1. Kebijakan Hukum Pidana Saat ini Terhadap Dampak Negatif - Pluralisme Agama di Indonesia ... 273

4.1.1. Pluralisme Agama dalam Konteks ke-Indonesiaan ... 287

4.1.2. Pluralisme Agama Dalam Konteks Aliran / Paham Sesat ... 299

4.1.3. Kebijakan Pemerintah dalam Pengujian UU No.1/PNPS/ 1965 ... 308

4.2. Kriminalisasi Pluralisme Agama Sebagai Tindak Pidana Penodaan - Agama di Indonesia ... 337

4.2.2. Pengaturan Dalam KUHP ... 331

4.2.3. Pengaturan Dalam UU No.1/PNPS/1965 ... 337

4.2.4. Pluralisme sebagai Bentuk Penodaan Agama ... 345

4.2.5. Pluralisme sebagai Bentuk Aliran Sesat Perspektif MUI ... 350

BAB V REKONSTRUKSI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM UPAYAPENANGGULANGANDAMPAKNEGATIFPLURALISME AGAMA DI INDONESIA PADA MASA MENDATANG. 5.1. Perbandingannya Dengan Berbagai Negara ... 353

5.1.1. Jepang ... 358

5.1.2. Malaysia ... 362

5.1.3. Vatikan ... 365

5.2. Rekontruksi Terkait Kebijakan Hukum Pidana Menggunakan- Upaya/Sarana Penal ... 368

5.3. Rekontruksi Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Pluralisme- Agama di Indonesia dalam RUU KUHP Tahun 2012 ... 384

BAB VI PENUTUP 6.1. Simpulan ... 439 6.2. Implikasi Studi ... 441 6.3. Rekomendasi ... 443 DAFTAR PUSTAKA ... 445 INDEKS ... 469

GLOSSARY

Aliran = ajaran.

Beragama adalah : menganut (memeluk) agama, mematuhi segala ajaran agama, taat kepada agama.

Dampak adalah : pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik negatif maupun positif.

Deisme adalah pandangan hidup atau ajaran yg mengakui adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta, tetapi tidak mengakui agama karena ajarannya didasarkan atas keyakinannya pada akal dan kenyataan hidup.

Dimensi Sosial adalah : dimensi yang melihat dari tingkah laku manusia dalam kelompok sosial, keluarga dan sesama lainnya serta penerimaan norma sosial dan pengendalian tingkah laku.

Dimensi Teologis adalah : dimensi pengetahuan tentang Tuhan, dasar-dasar kepercayaan kepada Tuhan dan agama berdasarkan pada kitab-kitab Suci.

Eksklusivisme : adalah paham yang mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat.

Faham : adalah semangat atau kecenderungan ke arah pengembangan sekte tertentu dalam sebuah agama.

Fatwa adalah : sebuah keputusan atau nasihat resmi yang diambil oleh sebuah lembaga atau perorangan yang diakui otoritasnya.

Ideologi : kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-pemahaman, pendapat-pendapat, atau pengalaman-pengalaman.

Inklusivisme : di luar agama yang dipeluknya juga terdapat kebenaran, meskipun tidak seutuh atau sesempurna agama yang dianutnya.

JIL adalah : Jaringan Islam Liberal.

Kepercayaan : adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu sebagai yang benar.

Liberalisme agama: adalah memahami nash-nash agama (al-Qur‟an dan Sunnah) dengan menggunakan akal pikiran yang bebas, dan hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.

Non Derogable Rights adalah : hak asasi manusia (HAM) yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.

Panteisme : adalah penyembahan (pemujaan) kepada semua dewa dari berbagai kepercayaan.

Paradigma : adalah cara berfikir, kerangka berfikir, atau cara pandang seseorang dalam memikirkan dan memahami sesuatu (permasalahan).

Paradigma Konstruktivisme adalah : paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas sosial bersifat relatif.

Pluralisme Agama menurut MUI adalah: Suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama.

Pluralitas agama adalah: sebuah kenyataan bahwa di negara atau daerah tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan.

Realitas sosial adalah : merupakan suatu peristiwa yang memang benar terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Sekte : adalah sebuah kelompok keagamaan atau politik yang memisahkan diri dari kelompok yang lebih besar, biasanya karena pertikaian tentang masalah-masalah doktriner.

Sekulerisme agama: adalah memisahkan urusan dunia dari agama, agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan, sedangkan hubungan sesama manusia diatur hanya dengan berdasarkan kesepakatan sosial.

Sosial adalah : merupakan segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungan non-individualis. Setiap manusia memang tidak bisa hidup sendirian. Seseorang membutuhkan orang lain untuk mendukung hidupnya.

Teisme adalah : kepercayaan terhadap satu dewa.

Teologi adalah : pengetahuan tentang Tuhan, dasar-dasar kepercayaan kepada Tuhan dan agama berdasarkan pada kitab-kitab Suci.

Tindak Pidana Penodaan Agama adalah : barang siapa dengan sengaja dimuka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang ada pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan dan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia.

Truth Claim (Klaim Kebenaran) adalah : agamaku atau agama kami adalah agama terbenar dan satu-satunya agama keselamatan.

Dalam dokumen (1) PRA BAB (Judul Daf Ragaan) (Halaman 21-33)

Dokumen terkait