• Tidak ada hasil yang ditemukan

Katolik untuk SD kelas II.Yogyakarta: Kanisius

2. Pengalaman peserta didik dan guru.

3. Lembaga Alkitab Indonesia 2004, Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia.

Pendekatan

Kateketis dan saintiik.

Metode

Tanya jawab, cerita, informasi dan releksi.

Waktu

4 jam pelajaran (Jika pelajaran ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan atau lebih secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru.)

Pemikiran Dasar

Menjadi juara atau berhasil mendapatkan kedudukan istimewa merupakan kebanggaan setiap orang. Ketika mengikuti suatu lomba, anak-anak akan berusaha untuk menjadi juara. Begitu juga dalam hal bersekolah,

mereka berusaha untuk naik kelas dengan nilai raport yang istimewa. Semangat anak-anak untuk meraih prestasi istimewa merupakan hal yang positif. Namun hal ini perlu disertai dengan kesadaran bahwa sesungguhnya untuk meraih prestasi istimewa orang harus memiliki keinginan yang kuat untuk berusaha, berlatih, dan bekerja keras.

Dalam Kitab Kejadian 25:19-34 dikisahkan tentang Yakub yang begitu besar keinginannya untuk mendapatkan hak anak sulung. Dia berusaha dan akhirnya berhasil mendapatkan hak anak sulung dari Esau, kakaknya. Dengan hak anak sulung itu, Yakub mendapatkan hak istimewa di dalam keluarganya. Berkat Tuhan yang seharusnya diturunkan dari ayah mereka Ishak, kepada anak sulungnya Esau, kini menjadi milik Yakub. Dengan berkat itu, Yakub mengemban peranan penting, baik di dalam keluarganya maupun di dalam sejarah keselamatan. Yakub diangkat oleh Allah menjadi Bapa bangsa Israel.

Melalui pelajaran ini kita akan membimbing peserta didik untuk memiliki semangat seperti Yakub, ingin mendapatkan yang baik dan istimewa di dalam hidup ini. Misalnya, berusaha untuk naik kelas dengan nilai rapor yang istimewa, berusaha untuk menjadi juara dengan semangat juang yang tinggi, berusaha menjadi pemimpin yang cakap dan bijaksana untuk kebaikan banyak orang. Selanjutnya, mereka perlu menyadari bahwa prestasi yang istimewa hanya bisa didapatkan melalui kerja keras, semangat juang yang tinggi, tekun berlatih, dan tidak mudah putus asa jika mengalami kesulitan.

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

Guru mengajak peserta didik untuk membuka pelajaran dengan berdoa, misalnya:

Doa

Terima kasih Tuhan.

Engkau memberi kami kemampuan untuk menjadi juara.

Ajari kami untuk berjuang. mendapatkan hasil yang terbaik

di sekolah atau di mana pun kami berjuang. Amin

Langkah Pertama

Menggali Pengalaman Hidup

1. Pengamatan

Guru mengajak peserta didik mengamati gambar anak-anak yang sedang melakukan kegiatan lomba lari.

2. Pendalaman

Guru mengajak peserta didik untuk bertanya atau menyatakan pendapatnya atas peristiwa pada gambar, bertanya, misalnya:

a. Apa yang dilakukan anak-anak pada gambar?

b. Bagaimana perasaan orang yang menjadi juara? Apa yang dia dapatkan?

c. Ceritakan pengalamanmu mengikuti perlombaan. d. Apa saja yang kamu lakukan supaya bisa menjadi juara?

e. Bagaimana pendapatmu bila orang ingin menjadi juara tetapi malas berlatih?

3. Peneguhan

Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan peserta didik, misalnya:

Setiap orang ingin menjadi juara, atau mendapatkan kedudukan istimewa. Untuk menjadi juara, orang harus tekun berlatih, memiliki semangat juang yang tinggi, tidak mudah putus asa jika mengalami kesulitan atau kegagalan. Berusahalah untuk mendapatkan hasil terbaik dan menjadi juara di kelasmu, atau di mana pun kamu berjuang.

4. Penugasan

Guru mengajak peserta didik untuk mewarnai gambar, memberi judul dan menuliskan namanya.

Langkah Kedua

Menggali Pengalaman Kitab Suci

1. Pengamatan

Guru mengajak peserta didik mengamati gambar tentang Esau dan Yakub, dan mendengarkan cerita Esau dan Yakub.

Esau dan Yakub (Kejadian 25:19-34)

Inilah riwayat Ishak, anak Abraham.

Ketika Ishak berumur empat puluh tahun ia menikah dengan Ribka, saudara Laban, orang Aram.

Setelah lama menikah, Ribka belum juga mempunyai anak karena ia mandul. Lalu Ishak berdoa, mohon kepada Tuhan agar istrinya diberi anak. Dan Tuhan yang Mahabaik mengabulkan doa Ishak. Tak lama kemudian Ribka mengandung. Ia mengandung anak kembar. Sebelum anak-anak itu lahir, mereka telah bergelut di dalam rahim ibunya. Kata Ribka, “Mengapa hal ini terjadi pada diriku?” Lalu Ribka memohon petunjuk kepada Tuhan.

Dan Tuhan berkata kepadanya, “Dua bangsa ada di dalam rahimmu; kau akan melahirkan dua bangsa yang berpencar, adiknya lebih kuat dari kakaknya, dan kakak akan menjadi pelayan bagi adiknya.”

Ketika tiba saatnya untuk bersalin, Ribka melahirkan dua anak laki- laki kembar.

Yang sulung warnanya merah, dan kulitnya seperti jubah yang berbulu. Sebab itu ia dinamakan Esau.

Waktu anak yang kedua dilahirkan, tangannya memegang tumit Esau. Sebab itu ia dinamakan Yakub. Pada waktu itu Ishak berumur enam puluh tahun.

Kedua anak itu bertambah besar. Esau menjadi pemburu yang cakap dan suka tinggal di padang, sedangkan Yakub yang tenang lebih suka tinggal di rumah.

Ishak lebih sayang kepada Esau, sebab Ishak suka makan daging hasil buruan Esau. Ribka isterinya lebih sayang kepada Yakub.

Pada suatu hari ketika Yakub sedang memasak sayur kacang merah, datanglah Esau yang baru pulang dari perburuannya. Ia nampak lelah dan lapar.

Kata Esau kepada Yakub, “Saya lapar sekali. Berikanlah saya sedikit kacang merah itu.”

Jawab Yakub, “Boleh, asal kau berikan kepadaku hakmu sebagai anak sulung.”

Kata Esau, “Sebentar lagi aku akan mati kelaparan, apa gunanya bagiku hak anak sulung itu.

Kata Yakub, “Bersumpahlah dahulu kepadaku bahwa hak kesulunganmu akan kau berikan kepadaku.”

Esau bersumpah dan memberi hak anak sulungnya kepada Yakub. Setelah itu Yakub memberi roti dan sebagian dari sayur kacang merah itu kepada Esau. Ia makan dan minum lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau meremehkan haknya sebagai anak sulung.

Pendalaman

Guru mengajak peserta didik untuk bertanya atau menyatakan pendapatnya atas peristiwa Esau dan Yakub, misalnya:

a. Siapakah nama ayah dan ibu Yakub. b. Apakah arti hak anak sulung?

c. Bagaimana cara Yakub mendapatkan hak anak sulung? d. Sebutkan prestasi apa saja yang ingin kamu dapatkan.

e. Apa sajakah yang harus kamu lakukan agar bisa meraih prestasi yang istimewa?

4. Peneguhan

Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan peserta didik, misalnya:

Hak anak sulung adalah hak istimewa di dalam keluarga, menurut tradisi Yahudi. Anak sulung mempunyai derajat tertinggi dalam keluarga setelah ayahnya.

Berkat Tuhan pada ayah akan diwariskan ke anak sulung.

Yakub berusaha memperoleh hak anak sulung karena ia ingin mendapatkan kedudukan yang istimewa didalam keluargannya.

Sebaliknya, Esau meremehkan hak anak sulung yang dimilikinya. Ia rela menukarkannya dengan sepiring sayur kacang merah.

Marilah kita tiru semangat Yakub untuk berusaha mendapatkan yang istimewa di dalam hidup kita. Misalnya, berusaha naik kelas dengan nilai raport yang istimewa, belajar yang tekun dan rajin supaya kelak menjadi pemimpin yang bijaksana dan dihormati.

Langkah Ketiga

Releksi dan Aksi

1. Releksi

Guru mengajak peserta didik untuk membandingkan pengalamannya dengan pengalaman Kitab Suci.

2. Aksi

Guru mengajak peserta didik untuk meminta berkat pada Pastor atau pemuka agama. Kemudian menuliskan pada buku tugasnya nama Pastor atau pemuka agamamu, dan melaporkannya pada guru.

Penutup

Rangkuman

Guru memberikan rangkuman pelajaran ini, misalnya:

● Hak anak sulung adalah hak istimewa di dalam keluarga, menurut tradisi Yahudi. Anak sulung mempunyai derajat tertinggi sesudah ayahnya.

● Berkat Tuhan pada ayah akan diwariskan ke anak sulung.

● Yakub berusaha memperolah hak anak sulung karena ia ingin mendapatkan kedudukan yang istimewa.

● Esau meremehkan hak anak sulungnya dan menukarkannya dengan sepiring sayur kacang merah.

● Setiap orang ingin mendapatkan kedudukan istimewa atau menjadi juara.

● Untuk menjadi juara, orang harus tekun berlatih, memiliki semangat juang yang tinggi.

● Tuhan memberkati anak-anak yang berjuang untuk mendapatkan hasil istimewa dan menjadi juara.

“Berkat Tuhan penting untuk setiap orang”