• Tidak ada hasil yang ditemukan

satu sama lain. Namun dilihat dari sisi manusia, lingkungan merupakan sesuatu yang pasif, sedangkan manusia yang aktif, sehingga lingkungan sangat tergantung dengan keadaan manusia. Dalam penelitian ini lingkungan mencakup dua aspek yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik sekitar kawasan industri dapat dilihat dari keadaan air, tanah dan udara. Sementara lingkungan sosial sekitar kawasan industri dalam penelitian ini adalah keadaan masyarakat sekitar kawasan industri di kecamatan Solokan Jeruk dilihat dari keadaan sakit atau tidak nya masyarakat, pendidikan, mata pencaharian, pendapatan dan kepemilikan fasilitas hidup.

2. Upaya Menjaga Lingkungan

Adanya dampak dari pencemaran limbah pabrik terhadap kesehatan masyarakat, sementara masyarakat tidak mengetahui dan menyadari hal itu, maka harus ada sosialisasi kepada masyarakat agar dapat mengambil tindakan – tindakan yang berkaitan dengan pencegahan, atau upaya – upaya untuk memenimalisir dampak yang ada. Namun jika tidak terdapat dampak dari pencemaran limbah pabrik terhadap tingkat kesejateraan masyarakat, maka perlu ada identifikasi upaya apa yang harus dilakukan sehingga lingkungan yang tercemar dapat ditangani sehingga lingkungan dapat tetap terjaga.

3. Dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas Kawasan Industri

Dampak dari aktivitas di kawasan industri terhadap lingkungan ini dapat dilihat dari lingkungan fisik yaitu adanya pengaruh terhadap udara, air dan tanah. Sedangkan dari lingkungan sosial dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan industri tersebut, yang berpengaruh terhadap keadaan kesehatan, mata pencaharian, pendapatan, pendidikan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

E. Alat dan Bahan Pengumpulan Data

Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengumpulan data pada penelitian adalah sebagai berikut :

1. Alat

a. Pedoman wawancara adalah alat yang digunakan sebagai panduan dalam wawancara terhadap responden yang terdiri dari masyarakat. b. Checklist lapangan adalah alat dalam observasi lapangan untuk

akhirnya mengetahui keadaan fisik Kecamatan Solokan Jeruk. c. Kamera digital untuk mendokumentasikan kondisi fakta di lapangan. d. GPS (Global Positioning System),untuk memberikan informasi

mengenai letak astronomis, kemiringan lereng dan ketinggian lokasi penelitian.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu peta rupa bumi Indonesia skala 1 : 25.000 lembar Majalaya, Pakutandang, Cicalengka dan Ujung Berung serta data Kecamatan Solokan Jeruk dalam angka 2011.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam proses pengumpulan data dilakukan dengan alat pengumpul data yang dikenal dengan instrumen data.

Dalam penelitian ini teknik dan instrumen penelitian dalam proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu :

1. Observasi lapangan

Menurut Tika (2005 : 44) “observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian”. Sedangkan observasi lapangan yaitu observasi yang dilakukan terhadap objek ditempat kejadian atau tempat berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek yang diteliti. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk melihat keadaan fisik daerah tersebut. Adapun instrumen yang digunakan adalah checklist.

2. Wawancara

Menurut Tika (2005 : 49) “wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian”.

Wawancara dilakukan melalui komunikasi verbal dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada responden yang mana dalam penelitian ini yaitu masyarakat Kecamatan Solokan Jeruk untuk mengetahui keadaan fisik dan sosial. Adapun kisi – kisi Instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4

Kisi – kisi Instrumen Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Bentuk

Instrumen Sasaran Butir Soal Kawasan Industri Aktivitas Industri Jumlah Indusri Jenis Industri Jumlah Pekerja Jenis Limbah Dokumen Kecamatan Lingkungan Lingkungan Fisik Air Tanah Udara Lembar Observasi 6 – 14 3 – 5 15,16,19 Lingkungan Sosial Kesehatan Mata Pencaharian Pendapatan Pendidikan Kepemilikan fasilitas hidup Pedoman Wawancara Masyarakat 20 –23 5 – 8 9 – 14 15 16 - 19

Sumber : Hasil Penelitian 2013

3. Studi Literatur

Menurut Hasan (2004 : 24) “studi literatur adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagaian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya”. Penulis menggunakan literatur berupa buku – buku, majalah dan informasi lainnya yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti sebagai landasan teori dan sebagai pembanding atau pendukung informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

4. Studi Dokumentasi

Menurut Usman dan Setiady Akbar (2009 : 69) “teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen – dokumen”. Studi dokumentasi yang dilakukan berupa pengumpulan data dan informasi tentang lingkungan baik fisik maupun sosial.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Menurut Tika (2005:63), “data yang diproleh kemudian diolah untuk

memudahkan dalam menganalisis”. Adapun langkah-langkah pengolahan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.Memeriksa data apakah sudah memenuhi seperti yang telah diharapkan. 2.Menyusun dan mengelompokkan data yang sejenis, dikerjakan dengan

sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.

3.Tabulasi, yaitu menyajikan data baik kedalam bentuk tabel, bagan, maupun gambar.

2. Teknik Analisis Data

Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasi untuk selanjutnya dianalisa untuk mencari makna yang lebih luas dan implikasi dari hasil – hasil analisa (Efendi dan Singarimbun, 1989 : 213).

Setelah data terkumpul dengan melalui langkah – langkah di atas maka data yang telah diperoleh kemudian diolah melalui analisis statistik. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut : 1. Analisis deskriptif, yaitu teknik analisa dengan maksud untuk

mendeskripsikan.

2. Analisis statistik, yaitu analisis mengenai kumpulan fakta yang dapat mengungkapkan suatu persoalan dengan formula statistik sebagai berikut :

1. Perhitungan Persentase :

Analisis persentase digunakan untuk mengukur kecenderungan jawaban responden. Santoso (2001 : 229) mengemukakaan “untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis persentase dengan menggunakan formula”. Formula persentase sebagai berikut.

Keterangan P = Persentase

f = Frekuensi setiap kategori jawaban

n = seluruh responden 100 = Bilangan konstanta

Jika perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran dan pengumpulan data. Adapun kriteria persentase yang digunakan sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Skor No Prosentase skor Kriteria

1 100 Seluruhnya

2 75 – 99 Sebagaian besar

3 51 – 74 Lebih dari setengahnya

4 50 Setengahnya

5 25 – 49 Kurang dari setengahnya

6 1 – 24 Sebagian kecil

7 0 Tidak ada

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kecamatan Solokan Jeruk memiliki lingkungan fisik yang mulai tercemar atau terpengaruh oleh aktivitas industri yang menghasilkan limbah cair, gas dan padat. Air di Kecamatan Solokan Jeruk ada beberapa unsur yang melebihi batas baku mutu namun ketersediaan air cukup. Sementara tanah di Kecamatan Solokan Jeruk mulai terpengaruh limbah padat yang dihasilkan industri dan limbah cair yang diproduksi mempengaruhi area pesawahan milik masyarakat. Sementara udara di Kecamatan Solokan Jeruk berdebu dan kurangnya penghijauan di Kecamatan Solokan Jeruk mengakibatkan daerah sekitar menjadi gersang.

Adanya kawasan industri di Kecamatan Solokan Jeruk juga berpengaruh terhadap keadaan masyarakat Kecamatan Solokan Jeruk. Kesehatan masyarakat di Kecamatan Solokan Jeruk tergolong baik, sedangkan pendidikan masyarakat semakin tahun banyak masyarakat yang sekolah hingga jenjang SMA, hal ini karena banyak masyarakat yang ingin bekerja sebagai buruh pabrik dengan syarat harus memiliki ijasah SMA. Berkurangnya tingkat pengagguran di Kecamatan Solokan Jeruk juga merupakan hal cukup baik, hal ini menyebabkan cukup terpenuhinya kebutuhan masyarakat dengan adanya pendapatan yang di dapat setiap bulan.

Aktivitas industri yang terjadi di Kecamatan Solokan Jeruk menyebabkan terjadinya penurunan lingkungan masyarakat baik fisik maupun sosial. Namun adanya kesadaran masyarakat tentang pencemaran yang terjadi akibat aktivitas industri dan penurunan lingkungan menyababkan masyarakat berupaya untuk tetap menjaga lingkungannya. Dengan menjaga pola makan dan kesehatan juga meningkatkan jenjang pendidikan minimal SMA adalah upaya masyarakat menjaga lingkungan fisik dan juga sosial untuk dapat bersaing dengan pendatang yang bekerja mencari pekerjaan di bidang industri.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka terdapat beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dan memberikan saran mengenai lingkungan sekitar kawasan industri sebagai berikut.

1. Dinas dinas terkait hendaknya mensponsori dan melakukan upaya – upaya konservasi air, udara dan tanah di Kecamatan Solokan Jeruk. 2. Perlu adanya penyuluhan tentang lingkungan kepada masyarakatdi

Kecamatan Solokan Jeruk agar masyarakat dapat menyadari pentingnya lingkungan yang baik. Selain itu memberikan juga penyuluhan – penyuluhan tentang penanganan limbah yang sudah masuk ke wilayah Kecamatan Solokan Jeruk.

3. Selain itu hendaknya masyarakat dapat meningkatkan kualitas lingkungannya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat juga kualitas hidup yang lebih baik agar kualitas lingkungan masyarakat tetap terjaga dengan baik.

4. Perlu dilaksanakan uji laboratorium terhadap hasil – hasil pertanian baik yang bersifat nabati maupun hewani agar diketahui bahwa layak konsumsi atau tidak.

5. Perlu melaksanakan pemantauan oleh lembaga – lembaga terkait secara berkala terhadap limbah – limbah yang dihasilkan oleh pabrik – pabrik industri baik melalui UKL, UPL, Amdal maupun secara langsung mengambil sampel dari pabrik – pabrik yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachmat, I. 1984. Geografi Ekonomi. Jurusan Pendidikan Geografi. IKIP : Bandung

Abdurachmat, I dan Maryani, E. 1997. Geografi Ekonomi. Jurusan Pendidikan Geografi. IKIP : Bandung

Anonim. (2011). Kabupaten Bandung Dalam angka 2011. Kerja Sama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dengan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Bandung.

Anonim. (2011). Kecamatan Solokan Jeruk Dalam angka 2011. Pemerintah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat.

Anonim. (1998). Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Tahun 1997 tentang Perhitungan Dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara. Pusat Info Data Indonesia

Anonim. (2008). Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). . Pusat Info Data Indonesia Anonim. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan No 416 Tahun 1990 tentang

Syarat – Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Pusat info Data Indonesia. Anonim. (1999). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 18 Tahun 1999

Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Pusat info Data Indonesia.

Anonim. (2009). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri. Pusat info Data Indonesia.

Anonim. (2005). Persawahan Di Rancaekek Tercemar Limbah Beracun.

www.Pikiran-Rakyat.com

Anonim. (1992). Undang – Undang No 24 Tentang Penataan Ruang. Jakarta : Nuansa Mulia.

Anonim. (1997). Undang – Undang No 23 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta : Nuansa Mulia.

Anonim. (1982). Undang – Undang No 4 Tentang Pencemaran. Jakarta : Nuansa Mulia.

Anonim. (1984). Undang – Undang No 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian. Jakarta : Nuansa Mulia.

Anonim. (2012). Undang – Undang Republik Indonesia No 2 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Jakarta : Sinar Grafika

Anonim. (2000). Undang – Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). 2000. Jakarta : Sinar grafika.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.BPS Kabupaten Bandung 2011. Kabupaten bandung Dalam Angka

Daryanto. (2004). Masalah Pencemaran. Bandung : Tarsito

Dharmawan, A. (1984). Aspek – Aspek Dalam Sosiologi Industri. Bandung : Bina Cipta

Entjang, I. (2000). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Citra Aditya Abadi.

Ginting, P. (2008). Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri.

Bandung : Yrama Widya.

Hardjowigeno, S. (2007). Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Presindo.

Jayadinata, Johara T. (1986). Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan Wilayah. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Komarudin, (1997). Menelusiri Pembangunan Perumahan dan Permukiman.

Jakarta : Yayasan Real Estate Indonesia – PT Rakasindo.

Miranti, Ermina dalam Economic Review No 209, September 2007. Mancermati kinerja Tekstil Indonesia : Antara Potensi dan Peluang.

http://www.bni.co.id

Mutakin, Awan. (2007). Keragaman dan Perilaku kelingkungan.

Nazir, Moh (2009). Metode Penelitian, Edisi 3. Bogor : Ghalia Indonesia

Pasya Kamil, Gurniwan. (2002). Geografi (Pemahaman Konsep dan Metodologi).

Bandung : Buana Nusantara.

Rafi’I, Suryatna. (1995). Meteorologi dan Klimatologi. Bandung : Angkasa

Razif, M. (2001). Pengolahan Air Minum. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Reksoatmodjo, Tedjo. (2006). Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Jakarta : Refika Aditama

Saefuddin. (1998). Udara bersih Sebagai Kebutuhan Makhluk Hidup. Bandung : Angkasa.

Santoso, S. (2001). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta : Elek Media Komputido

Singarimbun. (1989). BAB III Metode Penelitian, (http://www.geocities.com) Soemarwoto, Otto. (2007). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta.

Gadjah Mada University Press.

Soeriatmadja, Re. (2000). Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta

Sumaatmadja, N. (1986). Perspektif studi Sosial. Bandung: Alumni Sumaatmadja, N. (1989). Studi Lingkungan Hidup. Bandung : Alumni

Sumaatmadja, N. (1998). Manusia dalam Konteks Sosial, Budaya dan LingkunganHidup. Bandung : CV Alfabeta

Surakhmad, Winarno. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah (dasar metode teknik).

Bandung : Tarsito

Suriawiria, Unus. (1996). Air dalam kehidupan dan lingkungan yang sehat.

Bandung. Alumni

Susilo, Rachmad K. (2008). Sosiolog Lingkungan. Malang : Rajawali Pers Tika, M.P. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara Widowati, Wahyu. (2008). Efek Toksik Logam. Jakarta : Andi

Dokumen terkait