• Tidak ada hasil yang ditemukan

a) Pengeloaan kawasan permukiman dilakukan untuk menyediakan tempat bermukim yang sehat dan aman dari bencana alam serta dapat memberikan lingkungan yang sesuai untuk pengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya adat istiadat, mutu dan keindahan lingkungan alam untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

b) Kriteria Penetapan

• kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kawasan permukiman yang aman dari bahaya bencana alam, sehat dan mempunvai akses untuk

kesempatan berusaha.

• kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan pemukiman secara ruang dapat memberikan manfaat:

 ketersediaan areal pemukiman dan mendayagunakan prasarana dan sarana investasi yang ada di daerah sekitarnya;

 mendorong kegiatan lain yang ada di sekitarnya;  tidak mengganggu fungsi lindung;

 tidak mengganggu upaya kelestarian sumber daya alam;  meningkatkan pendapatan masyarakat;

 meningkatkan kontribusi pada pendapatan daerah dan nasional;  meningkatkan kesempatan kerja;

 mendorong perkembangan masyarakat. c) Arahan pengelolaan kawasan peruntukan permukiman :

• pengembangan kawasan budidaya yang secara teknis dapat digunakan untuk permukiman harus aman dari bahaya bencana alam, sehat, mempunyai akses untuk kesempatan berusaha dan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan ketersediaan permukiman, mendayagunakan fasilitas dan utilitas disekitarnya serta meningkatkan sarana dan prasarana perkembangan kegiatan sektor ekonomi yang ada.

• pengembangan permukiman perdesaan dilakukan dengan menyediakan fasilitas dan infrastruktur secara berhirarki sesuai dengan fungsinya sebagai: pusat pelayanan antar desa, pusat pelayanan setiap desa, dan pusat pelayanan pada setiap dusun atau kelompok permukiman

• menjaga kelestarian permukiman perdesan khususnya kawasan pertanian. • pengembangan permukiman perkotaan dilakukan dengan tetap menjaga fungsi

dan hirarki kawasan perkotaan serta tetap memperhatikan proporsi kawasan terbangun terhadap ruang terbuka baik berupa ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau.

• membentuk cluster-cluster permukiman untuk menghindari penumpukan dan penyatuan antar kawasan permukiman, dan diantara cluster permukiman

disediakan ruang terbuka hijau

• pembentukan perkotaan metropolitan, dihubungkan dengan sistem transportasi yang memadai diantaranya mass rapid transit.

• pengembangan KEK untuk kegiatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

• perkembangan perkotaan menengah dilakukan dengan membentuk pelayanan wilayah yang mampu mendorong pertumbuhan wilayah sekitarnya.

• permukiman perkotaan kecil dilakukan melalui pembentukan pusat pelayanan skala kabupaten dan perkotaan kecamatan yang ada di kabupaten.

• permukiman kawasan khusus seperti penyediaan tempat peristirahatan pada kawasan pariwisata, kawasan permukiman baru sebagai akibat perkembangan infrastruktur, kegiatan sentra ekonomi, sekitar kawasan industri, dilakukan dengan tetap memegang kaidah lingkungan hidup dan bersesuaian dengan RTRW masing-masing kabupaten/kota.

• kawasan peruntukan permukiman diarahkan tersebar di setiap kabupaten/kota di Provinsi Banten

3.4.5 RENCANA KAWASAN STRATEGI PROVINSI BANTEN

Sebelum penetapan kawasan strategis, Provinsi Banten telah memiliki Kawasan Andalan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRWN, bahwa Provinsi Banten diarahkan untuk Kawasan Andalan yaitu Kawasan Bojonegara – Merak – Cilegon dengan sektor unggulan industri, pariwisata, pertanian, perikanan, dan pertambangan. Selain itu diarahkan pula kawasan andalan Laut Krakatau dan sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan, pertambangan, dan pariwisata. Dalam upaya mendukung perkembangan Kawasan Andalan tersebut, perlu adanya penetapan kawasan strategis yang merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap :

a. tata ruang di wilayah sekitarnya;

b. kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan dibidang lainnya; dan/atau c. peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kawasan Strategis merupakan kawasan yang mempunyai karakter khusus dan perlu ditangani secara tersendiri, dan kawasan tersebut diarahkan untuk :

a. Pengelolaan kawasan yang berpotensi mendorong perkembangan kawasan sekitar dan/atau berpengaruh terhadap perkembangan wilayah Provinsi Banten secara umum. b. Pengelolaan kawasan perbatasan dalam satu kesatuan arahan dan kebijakan yang saling

bersinergi.

c. Mendorong perkembangan/revitalisasi potensi wilayah yang belum berkembang.

d. Penempatan pengelolaan kawasan diprioritaskan dalam kebijakan utama pembangunan daerah.

e. Mendorong tercapainya tujuan dan sasaran pengelolaan kawasan. f. Peningkatan kontrol terhadap kawasan yang diprioritaskan.

g. Mendorong terbentuknya badan pengelolan kawasan yang diprioritaskan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang menetapkan bahwa kawasan yang termasuk dalam kawasan strategis adalah Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya, pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

a. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, antara lain, adalah kawasan perbatasan negara, termasuk pulau kecil terdepan/kawasan pesisir, dan kawasan latihan militer.

b. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, antara lain, adalah kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan Pelabuhan bebas.

c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara lain, adalah kawasan adat tertentu, kawasan konservasi warisan budaya, termasuk warisan budaya yang diakui sebagai warisan dunia.

d. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, antara lain, adalah kawasan pertambangan minyak dan gas bumi termasuk pertambangan minyak dan gas bumi lepas pantai, serta kawasan yang menjadi lokasi instalasi tenaga nuklir.

e. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, antara lain, adalah kawasan pelindungan dan pelestarian lingkungan hidup, termasuk kawasan

yang diakui sebagai warisan dunia seperti Taman Nasional Ujung Kulon.

1. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan

Yang termasuk kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan antara lain adalah kawasan perbatasan negara, termasuk pulau kecil terdepan, dan kawasan latihan militer (menurut Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang).

Dalam penentuan kawasan strategis pertahanan dan keamanan dilakukan dengan strategi penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan, mengembangkan kegiatan budi daya untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan, mengembangkan kawasan lindung sebagai zona penyangga.

Dokumen terkait