Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya di Kabupaten Lamongan yaitu Situs/Makam Nyai Putri Andongsari di Dusun Cancing Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang, di kawasan Pelabuhan Perikanan dekat dengan TPI terdapat Monumen van Der Wijck di Kecamatan Brondong dan Makam Sunan Drajat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran serta Makam Sendang Duwur di Desa Sendang duwur, Kecamatan Paciran. Rencana pengembangan pada kawasan ini adalah dengan melakukan pengamanan terhadap kawasan atau melindungi tempat serta ruang di sekitar bangunan bernilai sejarah, situs purbakala dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu dengan membuat ketentuan-ketentuan yang perlu perhatian.
Gambar 3.10. Kawasan Strategis Sosial Budaya
Rencana Pengelolaan pada Kawasan ini yaitu dengan tetap menjaga dan melindungi bentuk dan fungsi aslinya sehingga tetap terjaga kelestariannya karena kawasan ini memiliki nilai sejarah yang tinggi selain peninggalan sejarah juga merupakan tempat berlangsungnya ritual bagi masyarakat setempat.
a. Kawasan Situs / Makam Nyai Ratu Andongsari
Objek wisata situs makam ini lebih dikenal sebagai makam gunung ratu yang diyakini sebagai ibu kandung Patih Gajah Mada dari Mojopahit. Lokasi ini termasuk dikeramatkan oleh masyarakat yang ditandai oleh adanya kegiatan ritual, baik oleh masyarakat desa Cancing maupun Desa Blawi, berupa acara sedekah Bumi. Pada areal lahan 15x20m terdapat dua makam kecil, tanpa tanda ataupun nisan bertulis, sehingga sulit diketahui kepastian situs tersebut. Di sekitar lokasi tersebut terdapat sendang yang diberi nama Sendang Sidowayah dengan warna air yang selalu berwarna kuning tidak pernah jernih, disamping terdapat juga sebuah sendang yang airnya selalu jernih dan dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi masyarakat sekitar.
Gambar 3.11. Makam Nyai Ratu Andongsari
b. Pengembangan Monumen Van Der Wijck
Pemerintah Belanda memberikan penghargaan kepada masyarakat Brondong berupa tugu peringatan Monumen van Der Wijck, yang terletak di pelabuhan perikanan Nusantara Brondong. Karena jasa para nelayan Brondong yang ikut memberikan pertolongan kepada Kapal mewah milik perusahaan perkapalan Belanda, van der Wijck, yang tenggelam di sekitar perairan Brondong.
Gambar 3.12. Monumen Van Der Wijck
c. Kawasan Makam Sunan Drajat
Sunan Drajat merupakan tokoh penyebar agama islam di Jawa dan termasuk salah satu 9 wali. Sehingga untuk menghormati jasa – jasa Sunan Drajat dan juga dalam upaya melestarikan benda – benda peninggalan bersejarah, di lokasi makam didirikan Museum Sunan Drajat. Makam Sunan Drajat telah ditetapkan sebagai tempat Wisata Ziarah oleh Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata.
Gambar 3.13. Makam Sunan Drajat
d. Kawasan Makam Sendang Duwur
Sunan Sendang Duwur adalah gelar yang diberikan oleh Sunan Drajat kepada Raden Nur Rahmad, karena jasanya dalam menyebarkan Agama Islam. Sunan Sendang Duwur adalah seorang tokoh Kharismatik yang berpengaruh yang dapat disejajarkan dengan para Wali Songo. Bangunan Makam Sendang Duwur berarsitektur tinggi yang menggambarkan perpaduan antara kebudayaan Islam dan Hindu. Makam ini terletak di Desa Sendang Duwur, kecamatan
Paciran. Walaupun letak komplek makam berada di dataran yang cukup tinggi, namun mudah dijangkau oleh kendaraan.
e. Kawasan Situs/Makam Jaka Tingkir
Merupakan tempat tujuan wisata ritual objek wisata situs makam yang lebih dikenal sebagai komplek makam mbah Anggungboyo, hal ini dilihat dari tulisan tangan pada Gapura makam.
Pada Komplek situs makam ini terdapat makam Mbah Anggungboyo yang bersebelahan dengan makam isterinya bernama Putri Campa, sedangkan peninggalan lain yang menyebut nama Jaka Tingkir tidak ditemukan dilokasi tersebut, namun masyarakat percaya bahwa Jaka Tingkir adalah Anggungboyo.
3. Kawasan Strategis Penyelamatan Lingkungan Hidup
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup adalah Sungai Bengawan Solo, Waduk gondang dan Waduk Prijetan yang merupakan waduk terbesar dari beberapa waduk di Kabupaten Lamongan. Rencana pengembangan pada kawasan ini adalah dengan melakukan pengamanan terhadap kawasan atau melindungi tempat serta ruang di sekitarnya. Kawasan ini menyimpan berbagai kehidupan flora dan fauna tertentu dan juga memiliki fungsi penyelamat lingkungan hidup dengan berbagai fungsinya sebagai kawasan lindung.
Kawasan ini dapat digunakan juga sebagai kawasan wisata sekaligus sebagai sumber mata air dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Lamongan.
Gambar 3.14. Kawasan Strategis Penyelamatan Lingkungan hidup
a. Aliran sungai Bengawan Solo
Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan air bersih, maka masyarakat Lamongan memanfaatkan sungai Bengawan Solo sebagai sumber air bersih, selain itu juga dimanfaatkan untuk irigasi bagi sawah. Sungai Bengawan solo yang bersumber dari kota Solo ini melewati jawa timur termasuk di Kabupaten Lamongan yang mana terdapat 3 kecamatan yang dilalui oleh aliran sungai Bengawan Solo yaitu : Kecamatan Karanggeneng, maduran, Laren, Babat, Karangbinangun dan Glagah.
b. Pengembangan Waduk Gondang
Waduk Gondang terletak di Desa Gondang Lor dan Desa Deket Agung, kecamatan Sugio, sekitar 19 Km ke arah barat kota Lamongan. Selain fungsi utamanya sebagai tempat irigasi bagi persawahan dan pertambakan masyarakat Lamongan, waduk Gondang juga dijadikan sebagai tempat objek Wisata. Tidak jauh dari waduk Gondang terdapat Makam Dewi Sekardadu, putri Adipati Blambangan yang diperistri oleh Kanjeng Maulana Iskak.
Oleh masyarakat Gondang dan sekitarnya, Makam Dewi Sekardadu dikenal sebagai Makam Mbok Rondo Gondang sebagai ibu dari Sunan Giri. Makam yang terletak ditepi jalan sebelah timur Waduk Gondang ini ditemukan pada tahun 1911, yang kemudian dilakukan pemugaran pada tahun 1917.
Gambar 3.16. Pengembangan Waduk Gondang
c. Pengembangan Waduk Prijaten
Waduk Prijaten terletak di Kecamatan Kedungpring. Secara umum, waduk ini memiliki fungsi yang sama dengan Waduk Gondang, hanya saja luasannya yang tidak terlalu besar sehingga potensi wisata yang dimiliki masih kurang berkembang.
Gambar 3.17. Pengembangan Waduk Prijaten
Secara umum, diketahui bahwa Kabupaten lamongan memiliki 3 kriteria kawasan strategis, yang mana terdiri dari :
1. Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi. 2. Kawasan strategis sosial budaya.
III - 49 Peta 3.1. Penggunaan Lahan Kabupaten Lamongan
III - 50 Peta 3.2. Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Lamongan