• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Uji Keabsahan Data

Suatu penelitian kualitatif, data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan harus memperhitungkan kebenaran data tersebut. Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi. Tujuan dari triangulasi bukan hanya untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena melainkan lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang ditemukan.

Denzin dalam Moleong (2010:330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini teknik keabsahan data yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi metode atau teknik.

1. Triangulasi Teknik

Pada triangulasi teknik hal pertama yang dilakukan adalah observasi partisipatif dengan metode partisipatif pasif. Observasi partosipatif disini peneliti melakukan penelitian berada di tempat penelitian namun sebagai partisipatif pasif yaitu tidak mengikuti kegiatan hanya sebatas mengamati saja. Partisipatif pasif yang dilakukan pada penelitian ini yaitu mendengarkan informasi pengintegrasian ilmu-ilmu sosial dalam pembelajaran IPS. Sesudah itu peneliti melakukan pengamatan terhadap guru IPS dalam pengintegrasian ilmu-ilmu sosial dalam pembelajaran IPS.

Penelitian ini menggunakan instrumen yang telah disusun berdasarkan hal-hal yang akan diteliti, sehingga peneliti hanya mengisi sesuai dengan keadaan lapangan.

Langkah kedua peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap guru IPS dan peserta didik. Peneliti mewawancarai 2-4 guru IPS tiap-tiap sekolah dan 4 peserta didik di tiap sekolah. Pada kegiatan ini peneliti tidak hanya mencatat hasil wawancara saja tetapi merekam untuk menstranskip hasil wawancara jika ada yang terlewatkan.

Langkah ketiga yaitu mencari dokumen yang berasal dari sumber-sumber resmi seperti data profil sekolah, visi-misi, RPP, bahan ajar IPS, dan foto yang dapat mendukung dalam kelengkapan penelitian. Peneliti bertugas untuk mengkoreksi dari hasil pengematan, wawancara, dan dokumen agar mendapatkan sumber data yang sama. Koreksi data bisa dilakukan dengan melakukan kroscek dari beberapa informan.

Bagan 3.1 Triangulasi Teknik Sumber: Sugiyono, 2016

Berdasarkan bagan tersebut observasi partisipatif yang dilakukan di SMP Negeri 1 Kebumen, SMP Negeri 3 Kebumen, dan SMP

Observasi partisipatif

Wawancara mendalam

Dokumentasi

Sumber data sama

Muhammadiyah 2 Kebumen, peneliti melakukan pengamatan pada waktu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetapi tidak ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran di tiga SMP tersebut pada kegiatan pembelajaran guru menggunakan sumber belajar berupa buku paket dan internet, media pembelajaran dengan LCD, dan dalam menjelaskan materi dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan ceramah.

Pengamatan yang dilakukan pada 13 September 2019 terkait pengintegrasian ilmu-ilmu sosial dalam pembelajaran IPS di kelas guru mengadakan kegiatan cerdas cermat dengan menggunakan soal-soal yang dibuat oleh tiap-tiap kelompok dan soal yang dibuat oleh guru. Soal yang dibuat berkaitan dengan materi ilmu sosial yang diantaranya geografi, ekonomi, sejarah, dan sosiologi. di sela-sela cerdas cermat guru akan menjelaskan sedikit materi untuk meluruskan jawaban jika ada kekeliruan.

Setelah melakukan pengamatan selanjutnya peneliti melakukan wawancara mendalam dengan guru dan peserta didik. Peneliti mewawancarai guru mengenai pengintegrasian materi ilmu-ilmu sosial.

Berikut pernyataan dari Ibu Teguh Patliati “Jadi materi dijelaskan langsung dari sudut geografinya, ekonominya, sejarah, dan sosiologi”

(wawancara tanggal 19 September 2019). Hal ini diperkuat oleh peserta didik yang bernama Muhammad Romadhoni yang mengemukakan bahwa

“Iya, saat menjelaskan materi itu guru menjelaskan semuanya tentang Geografinya, Ekonominya, Sejarahnya, dan Sosiologinya” (wawancara tanggal 5 September 2019).

Pendukung dari data pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti adalah pengumpulan data pada sekolah tersebut melalui sumber tertulis seperti RPP, soal cerdas cermat, dan dokumen lain yang dapat menjadi pendukung dalam penelitian. Setelah terkumpul data dari wawancara dan juga hasil pengamatan maka dikroscek kembali supaya mendapat sumber data yang sama.

Berdasarkan data yang telah didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, memperoleh hasil yang sama bahwa guru dalam mengintegrasikan ilmu-ilmu sosial dengan mengkaitakn materi dari sudut geografi, ekonomi, sejarah, dan sosiologi. pengintegrasian dilakukan dengan mejelaskan secara langsung dan melalui soal-soal cerdas cermat.

2. Triangulasi Sumber

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data berbeda dari yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber yang satu, bisa lebih teruji kebenarannya bilamana dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda, baik kelompok sumber sejenis atau sumber yang berbeda jenisnya. Metode ini peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan yang berbeda untuk mengetahui bagaimana pengintegrasian materi ilmu-ilmu sosial dalam pembelajaran IPS, peneliti tidak hanya

melakukan wawancara terhadap guru melainkan juga melakukan wawancara terhadap siswa yang diajar oleh guru tersebut, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mewawancarai guru IPS dan peserta didik. Guru sebagai informan sumber yang dibutuhkan oleh peneliti. Wawancara mendalam ini bertujuan untuk membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti, maka peneliti melakukan pengecekan dari hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan oleh guru IPS dan peserta didik. contoh wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut.

Wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti dengan informan pertama mengenai pengintegrasian ilmu-ilmu sosial dalam pelaksanaan pembelajaran IPS yaitu menurut guru IPS “Menyesuaikan materinya apa, misal tentang masalah kepadatan penduduk saya jelaskan mulai dari sisi Geografinya, bahwa wilayah tersebut subur atau lokasinya yang merupakan pusat kegiatan. Sisi sejarahnya, sebelum ramai seperti apa. Sisi ekonominya, mata pencahariannya apa, kemudian dari sosiologinya, dampak sosial yang ditimbulkan apa. Tapi kenyataanya tidak semua materi bisa dipadukkan mba” (wawancara tanggal 22 Juli 2019).

Wawancara mendalam dengan informan kedua yaitu peserta didik dalam mengajar guru sudah menerapkan pengintegrasian ilmu-ilmu sosial dalam pelaksanaan pembelajaran IPS yaitu “Sudah, saat penjelasan sudah

dikaitkan tentang ASEAN dijelaskan tentang perekonomiannya, letak geografi, sosiologinya dan sejarahnya” (wawancara tanggal 7 September 2019).

Wawancara mendalam tersebut antara informan satu dan dua dapat dikroscek bahwa guru dalam mengajar sudah mengitegrasikan materi ilmu-ilmu sosial dalam pelaksanann pembelajaran IPS. Pengintegrasian yang dilakukan dengan mengkaitakn antar ilmu sosial yaitu materi geografi, ekonomi, sejarah, dan sosiologi.