• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Pembangunan di Desa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Pembangunan di Desa

Kerajaan Alita merupakan salah satu dari konfederasi limae Ajatapparang yang terbentuk sekitar tahun 1523 M, yakni kerajaan Sidenreng, kerajaan sawitto, kerajaan Suppa, kerajaan rappang dan kerajaan alitta.Desa Alitta dengan aneka ragam kekayaan yang dimiliki dari segi sejarah, kebudayaan dan infrastruktur. Dan menjadi tolak ukur pemerintah desa Alitta dari desa –desa lainnya yang ada di kabupaten Pinrang. Yang dapat menjadi acuan pembangunan di hari-hari berikutnya.

Sebagai perencanaan yang menjabarkan dari RPJMDes maka seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh desa secara bertahap dan berkesinambungan harus dapat menghantarkan tercapainya visi misi desa. Visi misi desa Alitta disamping merupakan visi misi calon kepala desa terpilih juga di integrasikan dengan keinginan bersama masyarakat desa dimana proses penyusunan dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun / Rw sampai tingkat desa.

Visi adalah suatu gambaran yang menentang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan visi desa Alitta.

Ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di desa Alitta sepertipemerintah desa, BPD( Badan permusyawaratan desa), tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa danmasyarakat deswa pada umumnya . Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di kecamatan. Maka berdasarkan pertimbangan visi desa Alitta adalah “Meningkatkan sumber daya manusia yang religius dalam pembangunan desa Alitta sebagai daerah agraris dan destinasi budaya”

Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misis-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilakukan oleh desa agar tercapainya desa yang mandiri.

Sebagaimana penyusunan Visi, Misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dalam melihat potensi dan kebutuhan desa Alitta, sebagaimana proses yang dilakukan maka Misi desa Alitta adalah :

1. Menjalankan pembangunan fisik yang terterah dan terencana sesuai hasil musyawarah

2. Melakukan pembangunan non fisik yang berkeseimbangan

3. Berjuang bersama seluruh warga mewujudkan desa Alitta sebagai desa yang maju dengan potensi yang dimilikinya

4. Membranding desa Alitta menjadi ikon desa adat dan budaya, serta menjadikan sebagai salah satu destinasi wisata di kabupaten Pinrang.

Tabel 4.1 Hasil Pendataan SDGS 2021 RT/ Dusun Kepala Keluarga

Laki –laki

Kepala Keluarga Perempuan

Jumlah KK Dusun Alitta

Rt. 1 107 38 145

Rt. 2 75 36 111

Rt. 3 70 23 93

Jumlah 252 97 349

Dusun Lapakkita

Rt.1 123 35 158

Rt. 2 114 30 144

Rt. 3 80 24 104

Jumlah 317 89 406

Dusun Polejiwa

Rt. 1 10 3 13

Rt. 2 13 3 16

Rt. 3 0

Jumlah 23 6 29

Total 592 192 784

Dusun Jumalah Penduduk Laki- Laki

Jumlah Penduduk Perempuan

Jumlah Penduduk Dusun Alitta

Rt. 1 210 230 440

Rt. 2 141 165 306

Rt. 3 137 134 271

Jumlah 488 529 1017

Dusun lapakkita

Rt. 1 229 257 486

Rt. 2 210 225 435

Rt. 3 173 162 335

Jumlah 612 644 1256

Dusun Polejiwa

Rt. 1 19 17 36

Rt. 2 28 28 56

Rt. 3 0

Jumlah 47 45 92

Total 1147 1218 2365

Sumber Data: Staf administrasi kantor desa Alitta

Tabel 4.2 Batas wilayah

No Letak Desa/ Kabupaten

1 Sebelah Utara Kelurahan Pammase,kec.Tiroang

2 Sebelah Selatan Desa Makkawaru

3 Sebelah Barat Desa Pananrang

4 Sebelah Timur Kabupaten Sidrap

Sumber Data : Staf administrasi kantor desa Alitta

Tabel 4.3 Daftar Sumber Daya Alam

1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Ha

Sawah 570 Ha

Tanah Kering Ha

Luas Perkebunan 720 Ha

Luas pekarangan 255 Ha

Luas Prasarana Umum Lainnya 510 Ha

2 Tanah Sawah

Sawah Irigasi Teknis Ha

Sawah tadah Hujan 120 Ha

3 Tanah kering

Tegal/ladang 45 Ha

Pekarangan 255 Ha

4 Tanah perkebunan 720 Ha

5 Luas tanaman pangan menurut komoditas

Jagung 150 Ha

Kacang tanah Ha

Padi sawah 570 Ha

Ubi kayu 1 Ha

Cabe 12 Ha

6 Hasil tanaman dan luas tanaman buah-buahan

Mangga 7 Ha

Pisang 8 Ha

Nenas Ha

Sumber data : Kantor desa Alitta

a. Evaluasi Program/ Kegiatan Pembangunan

Permasalahan yang cukup besar di tingkat desa, bukan semata-mata disebabkan oleh internal desa,melainkan juga di sebabkan permasalahan makro baik di tingkat kecamatan,kabupaten,provinsi maupun pemerintrah. Permasalahn yang terjadi akan semakin besar manakalah tidak pernah dilakukan identifikasi permaslahan sesuai sumber penyebab masalah beserta tingkat siginifikasinya secara partisipasif. Ketidak cermatan mengidentifikasi permasalahan sesuai suara masyarakat secara tidak langsung menghambat efektifitas dan efesiensi perencanaan program Pembangunan yang pada akhirnya inefiensi anggaran.

Dalam merumuskan prioritas perencanaan pembangunan desa harus mempertimbangkan kondisi obyektif desa yaitu kondisi yang menggambarkan situasi yang ada di desa, baik mengenai sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya lainnya, serta memoertimbangkan, antara lain keadilan gender, perlindungan terhadap anak, pemberdaya keluarga, keadilan bagi masyarakat miskin, warga disabilitas dan marginal, pelestarian lingkungan hidup, pendayagunaan teknologi tepat guna dan sumber daya lokal,pengarusutaman perdamaian,serta kearifan lokal.

Dilanjutkan dengan pertanyaan penulis terkait, bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam perencanaan program pembangunan di desa Alitta apakah masyarakat di libatkan dalam proses pembangunan.

“Mulai dari awal yang namanya pembangunan ada yang di katakan perencanaan yang dimulai dengan merapatkan disitu mulai yang namanya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan,dalam proses pembangunan biasanya ada faktor penghambat seperti pembebasan lahan karena biasanya masyarakat tidak ingin memberikan lahannya dikarenakan harga jual yang diinginkan masyarakat tidak sesuai dengan harga jual yang di tawarkan oleh aparat desa,itulah yang menjadi kendala utama dalam proses pembangunan desa. Tetapi ada juga yang dapat kita berikan penjelasan dengan baik karena ini adalah hal kepentingan bersama atau kata lain

kepentingan masyarakat sendiri jadi masyarakat akan menyadari bahwa betapa pentingnya sebuah keterlibatan dalam proses pembangunan.”55

Pertanyaan terhadap masyarakat desa alitta, apakah masyarakat terlibat dalam evaluasi pembangunan desa Alitta

“Iya, masyarakat di libatkan dalam evaluasi pembangunan setiap ada rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh pemerintah desa sebelum pelaksanaan dan setelah pelaksanaan masyarakat turut di libatkan.56

Selanjutnya Evaluasi pelaksanaan pembangunan pada RKP desa, evaluasi pembangunan dilakukan melalui analisis terhadap kesesuaian antara program dan kegiatan yang terdapat dalam RKP desa dan APB desa Tahun 2020 dengan implementasi pelaksanaan pembangunan. Dari analisis tersebut diperoleh beberapa catatan masalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan kewenangan hak asal usul

Kewenangan berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat dalam RKP desa Tahun 2020 melaksanakannya secara maksimal dengan tidak bertentangan pada perundang-undangan yang berlaku.

2. Berdasarkan kewenangan lokal berskala desa

Kewenangan lokal berskala desa dalam RKP desa tahun 2020 belum terlaksana secara keseluruhan dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan perubahan RKP desa dan perubahan APB Desa.

Berdasarkan peraturan desa Alitta nomor 3 tahun 2019 tentang RPJM desa Alitta tahun 2019-2025 prioritas masalah yang harus diselesaikan meliputi pembangunan jalan desa, peningkatan hasil pertanian melalui pembangunan infrasturktur jalan tani dan saluran irigasi serta pembenahan BUM desa dan data profil desa melalui pengembangan sistem informasi. RKP desa sebagai satu kesatuan

55 Muzakkir, A.Md, Sekretaris desa wawancara oleh penulis di kantor desa Alitta 8 Februari 2022

56 Satria Masyarakat desa Alitta wawancara oleh penulis di desa Alitta 8 februari 2022

mekanisme perencanaan daerah dalam proses penyusunan harus juga memperhatikan prioritas kebijakan pembangunan daerah, mulai dari evaluasi renca kecamatan dan ataupun hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun sebelumnya serta prioritas kebijakan daerah tahun berikutnya.

Sebagai rencana strategis pembangunan tahunan desa, RKP desa merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat reguler yang pelaksanaannya dilakukan oleh pemerintah desa dengan melibatkan seluruh masyarakat desa dengan semangat gotongroyong. RKP desa merupakan satu-satunya dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang dipakai sebagai pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintah desa selanjutnya sebagai dasar penyusunan APB desa tahun anggaran bersangkutan. Rancanagan RKP desa disusun oleh pemerintah desa, dibahas dan disepakati oleh pemerintah desa, BPD dan masyarakat dalam musrenbang desa, dan selanjutnya ditetapkan dengan peraturan desa. Peraturan desa ditetapkan oleh kepala desa selanjutnya diundangkan dalam lembaran desa oleh sekretaris desa.

Dasar Hukum

1. Undang undang nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan Nasional ( Lembaran negara republik Indonesia tahun 2004 nomor 104)

2. Undang undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa ( lembaran negara republik Indonesia tahun 20014 nomor 7)

3. Peraturan pemerintah nomor 79 tahun 2005 tentang pedoman pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah ( Lembaran negara republik indonesia tahun 2005 nomor 165, tambahan lembaran negara republik Indonesia nomor 4593)

4. Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan.tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan

daerah ( Lembaran negara republik Indonesai tahun 2007nomor 82, tambahan lembaran negara republik Indonesai nomor4737

5. Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan Undang undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa (Lembaran negara republik Indonesia tahun 2014 nomor 123, tambahan lembaran negara republik Indonesia nomor 5539) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2019 ( Lembaran negara republik Indonesai tahun 2019 nomor 41)

6. Peraturan pemerintah nomor 60 tahun 2014 tentang dana desa yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara ( lembaran negara republik Indonesia tahun 2014 nomor 168, tambahan lembaran negara republik indonesia nomor 5558 ) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2016 ( Lembaran negara republik indonesia tahun 2016 nomor 57 ).

Tabel 4.4 Nama tim penyusun rencana kerja pemerintah Desa (RKP Desa) No

Nama Jabatan Jabatan dalam

Tim

1 Iskandar Ari Kepala Desa Pembina

2 Muzakkir, A.Md Sekretaris Desa Ketua

3 H.Bennung Ketua LKD Sekretaris

4 Muh Ashar Amin Kepala Dusun Alitta Anggota

5 Latti japareng Kepala Dusun Lapakkita Anggota

6 H. Relleng Kepala Dusun Polejiwa Anggota

7 Kamaria Tokoh masyarakat Anggota

8 Rahman Tokoh masyarakat Anggota

9 Darwin Tokoh masyarakat Anggota

10 Rahman sakka Tokoh masyarakat Anggota

11 Hamida KPM Anggota Sumber data: Kantor Desa Alitta

Pembangunan desa merupakan awal dari kemajuan bangsa. Diera otonomi daerah masyarakat di masing-masing desa di tuntut untuk siap dalam menghadapi beragam tantangan. Dengan kesiapan itu, desa-desa diharapkan bermetamorfosis menjadi desa yang mandiri dan sejahtera.57 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan hakikat pembangunan nasional. Allah Swt menciptakan manusia sebagai makhluk yang memiliki kelemahan, yaitu tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain, sehingga mendorong manusia untuk bersatu dan saling membantu agar manusia tidak sombong dan arogan.

Sejalan dengan pertanyaan penulis kepada ketua LKD desa Alitta yakni bapak H.Bennung bahwa bagaimana peran kepala desa Alitta dalam Pelaksanaan pembangunan.

“Peran kepala desa Alitta dalam pelaksanaan pembangunan sangatlah berpengaruh dalam kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa, menurut bapak H.Bennung ketua LKD(lembaga kemasyarakatan desa) peran kepala desa alitta saat ini sudah bagus di bandingkan dengan kepala desa sebelumnya beliau mengatakan sekitar 90% program pembangunan berhasil tapi memang ada beberapa program kerja yang belum tercapai. Meski begitu menurut bapak H.Bennung kepala desa Alitta pada saat ini sudah cukup baik, diantara pembangunan- pembangunan yang terlaksana yaitu”

Tabel 4.5 Hasil Pembangunan

No Nama Pembangunan Jumlah

1 Jembatan 1

2 Posyandu 1

3 Pasar desa 1

4 Tempat pelelangan Ikan 1

5 Polindes 1

57 Wisnu Indrajit, dkk, Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan (Jakarta : Instans Publishing, 2014), h. 80.

6 Pustu 1

7 Perawatan saluran irigasi 2

Sumber data :Kantor desa Alitta

“Bapak H. Bennung selaku ketua LKD mengatakan peran kepala desa sudah cukup baik, bagi beliau yang sudah cukup lama sebagai ketua lembaga kemasyarakatan, kepala desa dalam pelaksanaan pembangunan sebagai upaya mensejahterakan masyarakat sudah bagus,baik dalam pembangunan infrakstruktur maupun pemberdayaan masyarakat,adanya keterbukaan kepada masyarakat mengenai aturan-aturan dan program yang akan dijlankan benar-benar dilakukan “58

Selanjutnya dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan Bapak Iskandar Arif selaku kepala desa dalam menjalankan perannya sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dan mensejahterakan masyarakat beliau menjelaskan bahwa beliau mengadakan hal-hal meliputi :

1. Musren yaitu musyawarah desa antar dusun untuk menjamin aspirasi perdusunan,agar adanya keterbukaan antara masyarakat dan aparat pemerintah desa agar dengan mudah mengetahui apa yang sedang dirasakan masyarakatnya dan apa yang diinginkan masyarakatnya

2. Meratakan alokasi dana desa dengan baik supaya seluruh masyarakat dapat merasakan hak yang harus diterima dan mendapatkan timbal balik dari apa yang mereka harapkan

“Menurut bapak Iskandar arif selaku kepala desa sama halnya yang dikatakan bapak muzakkir selaku sekretaris desa faktor pengahmbat dari sebuah pembangunan yaitu sulitnya akses pembebasan lahan, serta terlambatnya pencairan dana desa. Bapak iskandar arif mengatakan dalam menjalankan perannya dalam pelaksanaan pembangunan sebagai upaya mensejahterakan masyarakat tentu saja tidak hanya dari beliau sendiri akan tetapi dari pemerintah desa yang ikut serta dan bekerjasama dalam menjalankan dan mengurus tugasnya masing-masing serta ada faktor besar yang sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan pembangunan itu sendiri yaitu faktor dari masyarakat desa Alitta.

Dimana masyarakat yang sangat antusias mendukung dan mempercayakan

58 H. Bennung , Ketua LKD wawancara oleh penulis di desa Alitta 9 februari 2022

apapun yang diusulkan oleh beliau selaku kepala desa, partisipasi masyarakat yang tinggi dan sering mengadakan gotong royong sebagai upaya mensukseskan dan mendukung apapun yang diperintahkan oleh pemerintahan desa.”59

Dalam Undang undang Nomor 25 tahun 2004 (penjelasan pasal 2 ayat 4 huruf d) menjelaskan bahwa partisipasi masyarakat merupakan keikut sertaan masyarakat untuk mengakomodasi kepentingan mereka dalam proses penyusunan rencana pembangunan. Dengan demikian partisipasi masyarakat mempunyai peran yang sangat pentig untuk mendorong proses pembangunan yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.60

Musyawarah Pembangunan desa (Musrenbang) merupakan suatu forum terbuka pihak yang bersama-sama mengidentifikasi dan menentukan prioritas kebijakan pembangunan masyarakat. Kegiatan ini berfungsi sebagai proses negosiasi, rekonsiliasi dan harmonisasi perbedaan antara pemangku kepentingan pemerintah dan non pemerintah, sekaligus mencapai konsensus bersama tentang proritas kegiatan pembangunan dan anggaran. Berdasarkan undang undang desa musyawarah desa diselenggarakan minimal satu kali dalam setahun. Musyawarah desa dilakukan antara badan permusyawaratan desa, pemerintah desa dan unsur masyarakat berdasarkan permendagri nomor 114 tahun 2014, diselenggarakan oleh badan permusyawaratan desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategi. Seperti yang dilakukan oleh pemerintah desa Alitta melakukan musrenbang membahas mengenai rancangan dan penetapan RKP desa yang bertindak sebagai narasumber adalah bapak kepala desa kegiatan musrenbang ini membahas dan menyepakati rancangan RKP desa.

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada masyarakat desa alitta, apa arti partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.

“Keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi dalam pembangunan desa sangat berarti bagi kami masyarakat desa, seperti dalam musyawarah yang dilakukan

59 Iskandar arif, Kepala Desa Alitta wawancara oleh penulis di kantor Desa Alitta 9 februari 2022

60 Moc. Solekhan, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi Masyarakat (Malang: setara press, 2014), h. 20-21.

oleh pemerintah desa yang melibatkan masyarakat dalam hal ini kami merasa pemerintah desa sangat terbuka mengenai hal-hal dalam pembangunan desa”61

Partisipasi dalam pelaksanaan pembangunan merupakan hubungan antara perencanaan dan pelaksanaannya cukup erat. Masalah pelaksanaannya sudah cukup dipertimbangkan dalam menyusun rencana hal ini agar terdapat jaminan yang lebih besar dalam merealisasikan tujuan dan sasaran-sasaran dan rencana itu. Oleh sebab itu, rencana harus diupayakan semaksimal mungkin. Pembangunan meliputi pengaruh daya dan dana administrasi, koordinasi dan penjabarannya dalam program pembangunan. Tahap pelaksanaan dilakukan setelah tahap perencanaan selesai dan partisipasi masyarakat dapat dilihat dari proses pelaksanaan program pemanfaatan dana desa di Desa Alitta. Selain itu proses partisipasi dapat dilihat dari keaktifan masyarakat dalam ikutserta melaksanakan pekerjaan dalam kegiatan pembangunan cagar budaya bujung lapakkita dimana masyarakat turut dalam proses pemugaran.

dalam kegiatan pembuatan pembangunan untuk menunjang setiap program pembangunan di Desa Alitta.

Partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga secara gotong royong dan sumbangan uang atau material serta keahliannya, merupakan bentuk dukungan sosial masyarakat dalam menerima hasil pembangunan secara bertanggung jawab.

Musrenbang merupakan ajang dimana setiap masyarakat secara individual diberikan ruang dalam menyampaikan semua gagasan dan ide yang ada di dalam masyarakat Alitta, tidak hanya dituntut untuk mengutarakan sebuah gagasan, mereka juga dituntut untuk berani melakukan penolakan jika bagi mereka sebuah ide atau gagasan tidak elevan untuk dilaksanakan, Musrenbang memberikan ruang bagi masyarakat desa Alitta untuk melakukan pengawasan terhadap ide atau gagasan.

Pengawasan masyarakat membantu pemerintah dalam mengerjakan projek-projek selanjutnya baik projek yang sudah berjalan dan yang akan berjalan dilakukan dengan baik dan sesuai dengan keputusan dan hasil yang dinanti oleh masyarakat.

61 Hajra , masyarakat desa alitta wawancara oleh penulis 10 februari 2022

Dari Hasil wawancara dan observasi langsung di lapangan dapat penulis simpulkan bahwa Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan hingga terlaksananya suatu pembangunan turut dilibatkan mulai dari awal perencanaan, musrenbang hingga penyusunan rencana kerja pembangunan desa (RKP Desa).

Partisipasi masyarakat sangat di perlukan dalam proses pembangunan agar terciptanya kesejahteraan masyarakat desa dan terwujudnya desa yang bersinergi.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa untuk saling bekerja sama membangun desa.

Tingkatan Sinergitas mengenai kerjasama antara masyarakat dan kepala desa dalam membangun desa Alitta,lebih lanjut penulis mendapat jawaban dari hasil wawancara yang di lakukan terhadap beberapa narasumber

“Partisipasi masyarakat memiliki banyak bentuk,mulai dari yang berupa keikutsertaan langsung masyarakat dalam program pemerintah maupun yang sifatnya tidak langsung berupa sumbangan dana,tenaga,pikiran,maupun pendapat dalam pembuatan kebijakan pemerintah.”62

“Kerjasama antara masyarakat dan kepala desa mulai dari penyusunan perencanaan sampai pada perumusan program-program pembangunan melalui diskusi selalu melibatkan masyarakat”63

“Partisipasi secara utuh yang melibatkan aktor-aktor pembangunan daerah mulai dari tahap perencanaan,pelaksanaan sampai pada monitoring dan evaluasi merupakan daya dorong guna meningkatkan kerjasama antara masyarakat dan kepala desa serta pemerintah desa”64

“Partisipasi sebagai strategi pembangunan dan proses penentuan keputusan publik sangat bergantung pada kesadaran masyarakat untuk mau melibatkan diri dalam proses pembangunan. Kerjasama antara masyarakat dan kepala desa dalam pembangunan Desa Alitta pada praktiknya sudah baik, dilihat dari keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa.”65

62 Sarifuddin,Masyarakat Desa Alitta wawancara pada tanggal 28 Juni 2022

63 Muskin Rahim Anggota BPD Alitta wawancara pada tanggal 28 Juni 2022

64 A.indarwati Staf Kantor Desa Alitta wawancara pada tanggal 28 Juni 2022

65 Muzakkir, A.Md, Sekretaris desa wawancara oleh penulis di kantor desa Alitta 28 Juni 2022

“Untuk pelaksanaan pembangunan Desa Alitta upaya mutlak yang dilakukan pemerintah desa dalam meningkatkan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah desa dengan meningkatkan kapasitas aparat pemerintahan desa.”66 Kerjasama yang terjalin anatara masyarakat dan Pemerintahan desa di buktikan berdasarkan hasil observasi langsung dilapangan seperti

Gambar 4.1: Kerjasama masyarakat dan Kepala Desa

Bentuk Kerja Sama Waktu Pelaksanaan Dokumentasi Pengelolaan

pembangunan mata air salompang

11 November 2021

Pembangunan Infrastruktur desa

6 Desember 2021

Pembebasan Lahan TPU

20 Februari 2022

Sumber : Staf Kantor Desa Alitta (Indarwati)

Hal Pertama yang harus disiapkan oleh kepala desa adalah inventarisasi bidang/potensi yang akan dikerjasamakan kemudian disusun dalam prioritas dan

66 Patonangi S.kom Wakil Ketua BPD desa wawancara oleh penulis tanggal 28 Juni 2022

Persiapan

Penyusunan Rancangan

Kerjasama

Pelaksanaan

dibahas dalam musyawarah yang diselenggarakan Oleh BPD.Dalam Musyawarah desa tersebut dapat menyepakati atau tidak untuk melakukan kerjasama. Selanjutnya Pemerintah Desa melakuan Penyusunan kerjasama kepada masyarakat melalui Musyawarah,melalui musyawarah kepala desa menerima masukan dari masyarakat, Kemudian setelah melakukan musyawarah maka selanjutnya tahap pelaksanaan dan memutuskan kegiatan yang tertuang dalam musyawarah desa.Dari hasil Observasi langsung kegiatan kerjasama yang dilakukan masyarakat dan kepala desa Alitta adalah pengelolaan mata air salompang dimana dalam melakukan kerjasmaa tersebut telah melalui tahap persiapan,penyusunan rancangan kerjasama serta tahap pelaksanaan.

Gambar 4.2 : Tahapan,penyusunan, dan pelaksanaan pembangunan

Persiapan Penyusunan Rancanagan

Kerjasama

Pelaksanaan

Musrembang(Musyawarah Rencana Pembangunan Desa

Penyusunan rancangan Kerjasama

11 November 2021

Sumber : Staf kantor Desa Alitta (Indarwati)

Dari hasil Observasi beserta wawancara terhadap beberapa narasumber mengenai tingkatan sinergitas kerjasama antara masyarakat dan kepala desa dalam membangun desa Alitta bahwa, antara masyarakat dan kepala desa sudah dapat dikatakan bersinergi yaitu kerjasama yang menghasilkan keseimbangan yang harmonis sehingga menghasilkan sesuatu yang optimum.

Konsistensi pengembangan Desa harus didukung dengan komitmen,kesadaran serta partisipasi aktif seluruh pihak yang berkepentingan terhadap kemajuan

desa,sebagai wadah untuk mewujudkan kesejahtraan masyarakat.Secara umum keberhasilan pengembangan Desa akan sangat tergantung kepada kemampuan aparatur pemerintah Desa serta segenap komponen yang terkait dalam penyelenggaraan pemerintahan desa,dalam memahami dan memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki.Tingkat keberhasilan pencapaian hubungan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah desa tergantung dari bagaimana kepala desa serta jajarannya dalam mengatur masyarakatnya.

Untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan,inisiatif dan kreatifitas dari anggota masyarakat yang lahir dari kesadaran dan tanggung jawab sebagai manusia yang hidup bermasyarakat dan diharapkan tumbuh berkembang sebagai suatu partisipasi. Partisipasi merupakan keterlibatan masyarakat secara aktif juga keterlibatan dalam proses penentuan arah,strategi kebijaksanaan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.Partisipasi bukan hanya sekedar salah satu tujuan dari pembangunan tetapi merupakan bagian dalam proses pembangunan.

B. Upaya Pemerintah Desa Alitta dalam Menerapkan Undang undang Nomor

Dokumen terkait