• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keabsahan Jual Beli Melalui Internet Menurut Perspektif Ekonomi Islam

a. Registrasi anggota

Registrasi anggota digunakan untuk mengetahui identitas pengunjung atau calon pembeli, sehingga apabila terjadi transaksi jual beli pihak toko online dapat dengan mudah untuk mengetahui identitas atau menghubungi pembeli atau calon pembeli. Dalam registrasi anggota ini terdapat persetujuan antara pembeli dengan penjual setelah selesainya registrasi anggota. Apabila calon pembeli memasukan informasi yang tidak sesuai dalam registrasi anggota kemudian menekan tombol setuju, maka hal ini akan bertentangan dengan pernyataan di atas, sehingga tindakan ini akan merugikan salah satu pihak terutama pemilik toko online. Dalam hal ini Hadits Nabi mengisyaratkan bahwa tidak dibenarkan adanya penipuan dalam jual beli tidak mencantumkan identitas palsu pada saat registrasi).

ْٖع الله يضسشَع ِتا ِعٗ

يثْيى وجس شمر : هاق اَ

)حت لاخ ه : وقف تعيات ارإ( : هاقف شيثىا يف عذخي ّٔا صلى الله عليه وسلم

.ٔييع قفتٍ

Artinya : Ibnu Umar Radiiyallaahu a‟nhu berkata : ada seseorang mengadu kepada Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam bahwa ia tertipu dalam

jual beli. Lalubeliau bersabda : “Jika engkau berjual-beli, katakanlah : Jangan melakukan tipu daya.” Muttafaq Alaihi60

b. Pencarian barang yang akan dipesan

Dalam fasilitas ini, pembeli mendapat kemudahan untuk menemukan atau milih buku yang diinginkan. Hal ini dapat dihubungkan dengan prinsip hukum Islam yang menyebutkan bahwa barang yang diperjual belikan harus jelas sehingga hak pembeli dapat mengetahuinya. Apabila pembeli tidak mengetahui dengan jelas seperti halnya jual beli kerikil (bai‘ul hashat) yang telah jelas larangannya, disebutkan dalam hadis berikut :

الله ه٘سس ىّٖ( : هاق ْٔع الله يضس جشيشٕ يتأ ِعٗ

ٌيسٍ ٓاٗس )سشغىا عيت ِعٗ ,جاصحىا عيت ِع ٌيسٗ الله ىيص

Artinya : Abu Hurairah Radliyallaahu „anhu berkata : Rasulullah Shallallaahu‟alaihi Sallam merang jual beli dengan cara melempar batu dan jual beli gharar (yang belum jelas harga, barang, waktu dan tempatnya). Riwaya Muslim.61

Jual beli kerikil (bai‘ul hashat) adalah jual beli dengan sistem barang undian (tidak pasti), yang mana penjual menyuruh untuk pembeli untuk melemparkan kerikil ke barang dagangannya, kerikil yang jatuh ke barang dagangannya itu yang boleh dibeli.

c. Keranjang Belanja

Pembeli di wajibkan untuk mengisi keranjang belanja sesuai dengan pilihan pembeli, dan Penjual

60

Imam Abu Husain Muslim bin Hajjaj al-Qusyairi al-Naisaburi, Shahih Muslim (Terjemah oleh Adib Bisri Mustofa), Jilid III, Semarang : CV Assyifa‘, 1993, hlm 23

61

tidak bertanggung jawab atas kesalahan pemilihan produk yang dilakukan oleh pembeli. Uraian ini dapat dikaji bahwasannya dalam jual beli, pembeli mendapat hak untuk memilih, meneruskan, atau membatalkan barang yang akan dibeli atau dalam hukum Islam disebut dengan hak khiyar. Sesuai dengan hadits Nabi.

يثْىا ُأ : ٓذح ِع ,ٔيتأ ِع ,ةيعش ِت ٗشَع ِعٗ

ُ٘نت ُأ لاإ , اقشفتي ىتح سايخىات ع اتثَىاٗ عئاثىا : باق صلى الله عليه وسلم

قفص

ٓاٗس )ٔييقتسي ُأ حيشخ اقسافي ُأ ٔى وحيلاٗ , سايخ ح

ِتاٗ , حَي ضخ ِتاٗ , يْطقساذىاٗ , ٔج اٍ ِتا لاإ حسَخىا

) اَّٖ انٍ ٍِ اقشفتي ىتح( : حياٗس يفٗ .دٗساجىا

Artinya : dari Amar Ibnu Syu‟aib, dari ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu „anhu bahwa Nabi Shallallaahu „alaihi wa Sallam bersabda : “Penjual dan pembeli mempunyai hak khiyar sebelum keduanya berpisah, kecuali telah ditetapkan khiyar dan masing-masing pihak tidak diperbolehkan pergi karena takut jual beli dibatalkan. “Riwayat Imam Lima kecuali Ibnu Majah, Daruquthni, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu al-Jarus. Dalam suatu riwayat : “Hingga keduanya meninggalkan tempat mereka”62 d. Informasi Tujuan Pengiriman

Dalam jual beli melalui internet, barang yang diperjual belikan tidak dapat diberikan secara langsung tetapi dengan bantuan jasa pengiriman yang tentunya tujuan pengirimannya harus jelas. Hal ini tidak mempengaruhi sah tidaknya jual beli namun dapat merugikan pihak pembeli, penyebabnya adalah akibat kesalahan dari pembeli sendiri karena

62

memberikan alamat yang salah atau tidak lengkap. Seperti halnya barang yang diperjualbelikan, informasi tujuan pengiriman pun harus jelas, apabila terjadi kesalahan atau kekeliruan memberikan informasi tujuan pengiriman maka barang/buku yang dibeli tidak akan sampai ke alamat tujuan pengiriman yang diinginkan oleh pembeli. Unsur kejelasan harus ada dalam jual beli menurut Ekonomi Islam.

e. Informasi Biaya Pengiriman dan Jangka Waktu Pengiriman

Sebenarnya jual beli melalui internet terjadi dua transaksi yaitu pertama transaksi terhadap barang yang dibeli, dan yang kedua adalah transaksi jasa pengiriman. Seperti yang telah dijelaskan diatas, barang yang dibeli tidak dapat diterima langsung namun dengan bantuan jasa pengiriman. Biaya pengiriman akan menambahkan jumlah pembayaran, hal ini dapat dimaklumi oleh pembeli. Bila pembeli bersedia dan rela untuk membayar biaya pengiriman maka bar ang yang akan dibeli akan dikirim dan sebaliknya bila tidak maka transaksi jual beli batal. Penambahan biaya pengiriman ini diperbolehkan menurut hukum ekonomi islam, karena termasuk dalam unsur jual beli adalah kerelaan baik dari pembeli maupun penjual.

Hal ini sesuai dengan firmanAllah Q.S. An Nisa‘ ayat:29 :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman,

janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh

dirimu, sesungguhnya allah maha penyayang kepadamu.63

f. Informasi Metode Pembayaran

Ada beberapa metode pembayaran yang dapat digunakan oleh pembeli di gramediaonline.com, salah satunya ialah dengan mengirimkan uang (transfer) melalui ATM (Automatic Teller Machine) BCA. Pengiriman barang yang dibeli oleh gramediaonline.com setelah barang tersebut dibayar , adapun alasanya ialah kepastian bahwa pembeli memang berniat dan berkeinginan untuk membeli barang itu. Apabila pembayaran dibelakang maka cenderung pihak toko online dirugikan, misal terjadi kasus pembelian barang yang mana informasi identitas pembeli atau alamat yang diberikan tidak benar dan disengaja oleh pembeli yang ―nakal‖, maka pihak gramedia akan menderita kerugian terhadap barang yang dijual dan tentunya biaya pengirimanya juga. Intinya kerugian yang dialami akibat penipuan yang tentunya bertentangan dengan hukum negara dan hukum islam ataupun hukum ekonomi islam. Hal ini dapat ditunjukkan dengan hadits nabi berikut:

ِّيِثَّْْىا َِِع ِذْيِعَس يِتَأ َِْع

ُش ِجَت َهاَق ٌََّيَس َٗ ِْٔيَيَع ُالله َّوَص

ِءا َذَُّٖشْىا َٗ َِْيِقْي ِّذ ِّصْىا َٗ َِِّيِثَّْْىا َعٍَ ُِْيٍِ َ ْلْا ُف ُْٗذَّصْىا

Artinya: “Dari Abi Sa‟id dari Nabi SAW : Pedagang yang jujur dan terpercaya itu sejajar (tempatnya) di surga dengan para nabi, para shadiq dan para syuhada”.64

g.Bukti Pemesanan

63

Departemen Agama RI,OP.Cit. hlm. 83 64

Imam Abu Husain Muslim bin Hajjaj al-qusyairi al-Naisaburi,

Bukti pemesanan diperoleh dari hasil transaksi oleh pembeli dan penjual, buktitransaksi ini sama fungsinya jual beli secara langsung yaitu sebagai bukti pembelian, apabila ada kesalahan atau kekeliruan maka kedua belah pihak bisa menggunakan bukti ini. Dalam bukti ini berisi kode pembeli, kode pembeli digunakan untuk kode pembayaran agar tidak keliru dengan pembelian pembeli (orang) lain. Intinya adalah adanya bukti dan kejelasan kepastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi. Sedangkan dalil tentang kejelasan terkandung dalam hadits yang bersumber dari Abu Hurairah :

ََّٖ:( َهاَق َُْْٔع ُالله َي ِضَس َج َشْي ِشُٕ يِتَأ َِْع َٗ

ِلله ُلا ُْ٘س َس ى

)ٌيسٍ ٓاٗس ) ِس ُشُغْىا ِعْيَت َِْع َٗ ,ِج اَصَعْىا ِعْيَت َِْع ٌََّيَس َٗ ِْٔيَيَع

Artinya: Abu Hurairah Radliyallaahu „anhu berkata : Rasulullah shallallaahu‟alaihi wa Sallam melarang jual beli dengan cara melempar batu dan jual beli gharar (yang belum jelas harga, barang, waktu dan tempatnya). Riwayat Muslim.65

h. Status Pemesanan (status order)

Dengan menggunakan fasilitas ini pembeli dapat mengetahui apakah barang yang dibeli sudah dikirim atau belum, pembeli juga dapat meneruskan atau membatalkan barang yang dibeli, adapun unsur yang terkandung adalah khiyar terhadap barang yang akan di beli

ُالله َي ِضَس ِشََُع ُِْتِا َِْع َٗ

َّوَص ِالله ُه ُْ٘سَس َِْع ,اَََُْْٖع

اٍََُِْْٖ ٍذ ِحا َٗ ُّوُنَف ,َُِلاُج َّشْىا َعَي اَثَتا َرِإ :( َهاَق ٌََّيَس َٗ ِْٔيَيَع ُالله

, َشْخ ُ ْلاا إََُ ُذَحَأ ُشِّيَخُي َْٗأ ,اًعْيََِج اَّاَم َٗ اَق ِّشَفَتَي ٌَْىاٍَ ِساَي ِخْىاِت

ُْلا إََُ ُذَحَأ َشَّيَخ ُِْإَف

,َعْيَثْىا َةَج َٗ ْذَقَف َلِى َر ىَيَع اَعَي اَثَتَف َشْخ

65 Ibit, hlm

ْذَقَف َعْيَثْىا اٍََُِْْٖ ُذ ِح ا َٗ ْكُشْتَي ٌَْى َٗ ,اَعَي وَثَت َُْأ َذْعَت وَق َّشَفَت ُِْإ َٗ

ٌيسَى ظفيىاٗ ,ٔييع قتٍ )ُعْيَثْىا َةَج َٗ

Artinya: Dari Ibnu Umar Radliyallaahu‟anhu bahwa rasulullah Shallallahu‟alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila dua orang melakukan jual beli, maka masing-masing orang mempunyai hak khiyar (memilih antara membatalkan atau meneruskan jual beli) selama mereka belumberpisah dan masih bersama; atau selama salah seorang di antara keduanya tidak menentukan khiyar pada yang lain, lalu mereka berjual beli atas dasar itu, maka jadilah jual beli itu. Jika mereka berpisah setelah melakukan

jual beli dan masing-masing orang tidak

mengurungkan jual beli, maka jadilah jual beli itu. “Muttafaq Alaihi. Dan lafadznya menurut riwayat

muslim.66 i. Keluar (Logout)

Logout adalah keluar dari transaksi jual beli, keluarnya pembeli dengan logout ataupun keluar dari website adalah sebagai bukti berakhirnya transaksi jual beli. Setelah logout proses jual beli masih berlangsung yaitu kewajiban pihak gramediaonline.com untuk mengirimkan barang kepada pembeli dan sebliknyapihak pembeli mengirimkan sejumlah uang kepada pembeli dan sebaliknya pihak pembeli mengirimkan sejumlah uang kepada pihak toko online dan salah satu pihak diperbolehkan untuk membatalkan (akad) jual beli tersebut, pada dasarnya ketika bertransaksi di website gramediaonline.com hanya pada sisi akadnya saja yang berupa perjanjian diantara kedua belah pihak

66

yang kemudian dilanjutkan pemenuhan kewajiban dan hak masing-masing pihak.

Berdasarkan penjelasan diatas jual beli melalui internet sesuai dengan ekonomi islam dilihat dari segi adanya unsure-unsure: pelaku penjual dan pembeli adalah mumayiz atau baligh dan mengerti apa yang dilakukanya, adanya unsur sighat aqad, adanya unsur kejelasan dan kehalalan barang yang diperjual belikan, adanya unsur kerelaan antar kedua pihak adanya jaminankeamanan baik barang yang dipesan maupun uang yang dikirim dari pihak toko online.

Menurut persepektif hukum ekonomi islam syarat-syarat obyek dalam jual beli pesanan yaitu.67 a. Barang dimungkinkan dapat dikenali melalui sifat

dan jenisnya, karena perbedaan sifat dan jenis akan dapat mempengaruhi pula terhadap tujuan pemesan, dan nilai barang pesanan. Dalam transaksi jual beli melalui internet ini, pembeli mengetahui jenis barang atau jasa yang dibeli, serta diketahui dengan jelas baik merek, kualitas maupun harga serta ketentuan-ketentuan terhadap kerugian barang yang akan dijual belikan.

b. Dietahui dengan jelas kadar dan jumlahnya, baik melalui takaran, timbangan, hitungan, maupun ukuran Dalam Jual beli melalui internet ini dapat diketahui melalui hitungan, berapa jumlah yang dibeli. Pembeli menyebutkan dengan jelas berapa jumlah barang dan harganya, sehingga barang yang dikirim harus sesuai dengan apa yang sudah dipesan sebelumnya.

c. Dapat diserah terimakan pada waktu yang ditentukan, dalam jual beli melalui internet ini, batas waktu pengiriman tertera dengan jelas pada struk belanja misalkan pada saat pembelian batre laptop tertera 3 hari sampai ketujuan dengan sepesifikasi. Dalam hal ini terkadang ada perjanjian antara penjual dan pembeli, ketika dalam jangka waktu tersebut barang belum masuk pada, maka pembeli mempunyai hak untuk melakukan komplain, agar dilakukan pengecekan oleh penjualan.

d. Harga yang harus diserah terimakan keseluruhan pada saat akad sebelum kedua belah pihak (penjual dan pembeli) berpisah. Dalam mekanisme transaksi jual beli melalui internet ini, pembeli membayar secara penuh atas harga yang dibeli meskipun barang belum diterima di tempat. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa mekanisme transaksi jual beli melalui internet ini, jika dilihat dari obyek transaksinya, jual beli ini diperbolahkan, sebagai mana diperbolehkanya transaksi jual beli pesanan.68 Dan transaksi jual beli internet ini tidak termasuk dalam jual beli yang mengandung unsur gharar, karena yang masuk pada kategori jual beli yang mengandung unsur gharar adalah jual beli yang obyeknya tidak dapat dipastikan adanya atau tidak dapat dipasikan jumlah dan ukuranya serta tidak ungkin dapat diserah terimakan, sedangkan dalam

68 Habib Shulton Asnawi, ―Politik Hukum Kesetaraan Kaum Perempuan Dalam Organisasi Masyarakat Islam Di Indonesia,‖ Musãwa

Jurnal Studi Gender Dan Islam 11, no. 1 (29 Januari 2012): 67–84, https://doi.org/10.14421/musawa.2012.111.67-84.

transaksi jual beli melalui internet dapat diketahui melalui sifat dan jenisnya, jelas kadar dan jumlahnya, serta dapat diserahterimakan pada waktu yang ditentukan.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan beberapa pembahasan dan analisis di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut

1. Jual beli melalui internet ditinjau dari segi akad dan khiyar diperbolehkan (absah) menurut hukum Islam. Hal ini sesuai dengan kaidah ushul fiqih yang menyatakan bahwa pada dasarnya akad adalah kesepakatan kedua belah pihak dan akibat hukumnya adalah apa yang mereka tetapkan melalui janji.

2. Jual beli melalui internet menurut hukum Islam diperbolehkan (absah) dilihat dari segi adanya unsur-unsur : pelaku penjual dan pembeli adalah baligh dan mengerti apa yang dilakukannya, adanya unsur sighhat aqad, adanya unsur kejelasan dan halalnya barang yang diperjual belikan, adanya unsur kerelaan antar kedua pihak dan adanya jaminan keamanan baik barang yang dipesan maupun uang yang dikirim dari pihak toko online.

Daftar Pustaka

Abdul Wahid, Himpunan Hadits Shahih Muslim, Arkola, Surabaya, 2004

Ahmad, Syarwani, Muhammad Kristiawan, Tobari Tobari, dan Suhono Suhono. ―Desain Pembelajaran SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III Berbasis Karakter Di Era

Masyarakat Ekonomi ASEAN.‖ Iqra‟: Jurnal Kajian

Ilmu Pendidikan 2, no. 2 (2017): 403–402

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, Amzah, Jakarta, 2010 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, Kencana, Jakarta,

2010

Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Rajawali Perss, Jakarta, 2010

Budi Sutedjo Dharma oetomo, Foenadion, Terminologi Populer

Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003

Cholid Norobuko, Abu Ahmadi, Metode Penelitian, PT, Bumi Aksara, Jakarta, 2008

Dafid Odang, Being An Internet Markete, Rahasia Sukses

Menjual Dengan Internet, Andi, Yogyakarta, 2008 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Edisi Ke-Tiga, Jakarta, Balai Pustaka, 2005 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, Pustaka

Pelajar, Yogyakarta, 2008

Djazuli, A. Kaidah-Kaidah Fikih, Kencana, Jakarta, 2011

Hassan, A. Terjemah Bulughul Maram, CV Diponegoro, Bandung, 2006

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010

Imam Muslim, Terjemah Hadit Shahih Muslim, Husaini, Bandung, 2002

Kartini kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Mandar Maju, Bandung, 1996

Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, CV Fokus

Media,Bandung, 1987

Moch. Anwar, Fiqih Islam, PT Al-ma‘arif, Bandung, 1980 M.Syaf‘i Antonio, Bank Syari‟ah Dari Teori ke Pratek, Gema

Insani Press, Jakarta, 2001

Muhammad Aulia Adnan, Aspek Hukum Protokol Pembayaran

VISA/Master Card Secure Elektronik Transaction (SET),

Depok, 2000

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Gaya Media Pratama, Jakarta, 2007

Rachmat Syafe‘i, Fiqih Muamalah untuk UIN, STAIN, PTAIS,

Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012,

Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010

Zainudin Ali, Hukum Ekonomi Syariah, Sinar Grafika, Jakarta, 2008

Zainudin Hamidy, Fachruddin Hs, Nasharuddin thaha, Johar Arifin , A.Rahman Zainuddin, Terjemah Hadits Shahih

Bukhari 1-4, Widjaya, Jakarta, 1951

http://kamusbisnis.com./arti/keranjang-belanja///keranjang-belanja

Asnawi, Habib Shulton. ―Hak Asasi Manusia Islam dan Barat (Studi Kritik Hukum Pidana Islam dan Hukuman Mati).‖

Jurnal Supremasi Hukum 1, no 1 (2012)

http://www.aifisdigilib.org/uploads/1/3/4/6/13465004/02 ._ham_islam_dan_barat_habib_shulton_asnawi.pdf. ———. ―Kritik Teori Hukum Feminis Terhadap UU. NO. 1

tahun 1974 Tentang Perkawinan: Suatu Upaya dalam Menegakkan Keadilan HAM Kaum Perempuan.‖

Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 4, no. 1 (26 September 2016): 117–30. http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/Ahwal/article/view/04105.

———. ―Membongkar Paradigma Positivisme Hukum dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia: Pemenuhan Hak Asasi Manusia dalam Negara Hukum.‖ SUPREMASI

HUKUM: Jurnal Ilmu Hukum, 2013. http://www.aifis-digilib.org/uploads/1/3/4/6/13465004/02._ham_islam_da n_barat_habib_shulton_asnawi.pdf.

———. ―Politik Hukum Putusan MK Nomor 36/PUU-X/2012 dalam Upaya Mengembalikan Kedaulatan Negara dan Perlindungan HAM.‖ Jurnal Konstitusi 13, no. 2 (27

Agustus 2016): 299–320.

http://ejournal.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php/jk/ar ticle/view/337.

Ahmad, Syarwani, Muhammad Kristiawan, Tobari Tobari, dan Suhono Suhono. ―Desain Pembelajaran SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III Berbasis Karakter Di Era

Masyarakat Ekonomi ASEAN.‖ Iqra‟: Jurnal Kajian

Ilmu Pendidikan 2, no. 2 (2017): 403–402

Mukhlisin, Ahmad. ―Kajian Hukum Islam Terhadap Dinamika Pelaksanaan Zakat Padi Kajian Ilmu Hukum dan Hukum

Islam.‖ Diakses 28 Januari 2018.

http://journaliaimnumetrolampung.ac.id/index.php/jm/art icle/view/49.

———.―Pemanfaatan Harta Wakaf di Luar Ikrar Wakaf Perspektif Hukum Islam dan UU No 41 Tahun 2004 (Analisis Pemanfaatan Harta Wakaf di Desa Taman Fajar Kecamatan Purbolinggo Lampung Tengah)‖

Diakses 28 Januari 2018.

http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/indexphp/mahkama h/article/view/2165/1391.

Subandi. ―Manajemen Zakat, Infaq Dan Shadakah (ZIS) Produktif (ZIS Berbasis Kewirausahaan Di Laziznu Kota Metro Tahun 2015).‖ FIKRI : Jurnal Kajian Agama,

Sosial Dan Budaya 1, no. 1 (3 Maret 2017): 143–68. http://journal.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php/jf/art icle/view/10.

———. ―Menderadikalisasi Faham Radikal Melalui Pendidikan Multikultur Dan Karakter Lokal Di Lampung.‖ FIKRI :

Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan Budaya, 28 Desember 2017, 457–84. https:/doi.org/10.25217/jf.v2i2.175.

Dokumen terkait