KEADAAN IKLIM
2. KEADAAN IKLIM
Kota Jakarta dan pada umumnya di seluruh daerah di Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga terjadi musim penghujan.
Pada tahun 2009 suhu udara yang diamati di empat stasiun pengamat tidak terlihat adanya perbedaan yang nyata walaupun suhu udara sangat tergantung pada tinggi rendahnya stasiun pengamat terhadap permukaan air laut. Secara umum Kota Jakarta beriklim panas dengan rata-rata suhu maksimum udara berkisar 34,2 0C pada siang hari dan suhu minimum udara berkisar 23,7 0C pada malam hari. Suhu maksimum tercatat di stasiun pengamat Pondok Betung yaitu 35,8 0C. Sedangkan kelembaban udara maksimum rata di Kota Jakarta sebesar 85,17% dan rata-rata minimum sebesar 64,58%, dengan rata-rata-ata curah hujan sepanjang tahun sebesar 164,42 mm2.
2. CLIMATE
Generally, regions in Indonesia only have two season, including Jakarta city. The dry season in June to September is influenced by the Australia Continental air masses. Meanwhile the rainy season in December to March is influenced by the Asia Continental and Pacific Ocean air masses passing over oceans. The air contains a great deal of moisture and causes rain fall in Indonesia.
In 2009, the temperature, humidity, rainfall, wind velocity and rainfall were watched in four observation station in Jakarta. The variation of measurements is influenced by the altitude of each location. In General, climate condition of Jakarta is tropical zone, with the highest temperature was around 34,2oC at day and the average lowest temperature was about 23,7oC at night.. The highest temperature was recorded 35.8oC in the Pondok Betung observation station. Meanwhile the relative maximum humidity was 85,1% and the relative minimum was 64,58% with the rainfall intensity, was reached 164,42 mm2.
http:/
/jakar
ta.bps
CLIMATE
Jakarta In Figures 2010 19
Gambar 2.1.
Suhu Udara Maksimum/Minimum dan Rata-Rata Menurut Stasiun Pengamatan, 2009
Figure Maximum/Minimum, and Average Temperature by Observation Station, 2009 (O Celcius)
http:/
/jakar
ta.bps
.go.id
CLIMATE
Jakarta In Figures 2010 21
2. KEADAAN IKLIM / CLIMATE
Tabel
: 2.1.
Kondisi Cuaca Menurut Stasiun Pengamatan, 2009 Table Weather Conditions by Observation Station, 2009
Stasiun Pengamatan / Observation Station Uraian
Description Pondok
Betung Cengkareng Jakarta
Tanjung Priok (1) (2) (3) (4) (5) Suhu / Temperature (0C) Maksimum / Maximum 35.8 33.5 33.8 33.7 Minimum / Minimum 22.9 23.0 24.4 24.6 Rata-Rata / Average 28.0 27.4 28.5 28.5
Kelembaban Udara / Relative Humidity (%) Maksimum / Maximum 96 93 93 93 Minimum / Minimum 57 62 56 58 Rata-Rata / Average 77 80 74 74 Tekanan Udara Atmospheric Pressure (mbs) 1 006.8 1 010.9 1 010.0 1 010.5 Arah Angin
Wind Direction (Point) 360 360 270 270
Kecepatan Angin
Wind Velocity (M/SE) 3.6 4.6 4.9 5.3
Curah Hujan
Rainfall (mm2) 2 294.5 1.716.8 1.973.0 1 630.5
Penyinaran Matahari
Sunlight (%) 55 51 53 52
Sumber / Source: Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika.
http:/
/jakar
ta.bps
KEADAAN IKLIM
22 Jakarta Dalam Angka 2010
Tabel
: 2.2.
Suhu Udara Jakarta Menurut Bulan, 2009 Table Temperature in Jakarta by Month, 2009
Suhu Udara / Temperature Bulan Month Maksimum Maximum Minimum Minimum Rata-Rata Average (1) (2) (3) (4) Januari/January 30.3 24.5 27.1 Pebruari/February 30.4 24.4 27.2 Maret/March 32.6 25.2 28.3 April/April 32.7 25.9 28.9 Mei/May 32.6 25.6 28.5 Juni/June 33.0 25.4 28.9 Juli/July 32.9 25.2 28.7 Agustus/August 33.2 25.5 29.0 September/September 33.8 25.7 29.4 Oktober/October 33.7 25.7 29.4 Nopember/November 32.8 25.4 28.4 Desember/December 31.9 25.7 28.5
Sumber / Source: Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika.
http:/
/jakar
ta.bps
CLIMATE
Jakarta In Figures 2010 23
Tabel
: 2.3.
Kelembaban Udara Jakarta Menurut Bulan, 2009 Table Relative Humidityin Jakarta by Month, 2009
Kelembaban Udara / Relative humidity (%) Bulan Month Maksimun Maximum Minimum Minimum Rata-Rata Average (1) (2) (3) (4) Januari/January 92 62 81 Pebruari/February 92 66 81 Maret/March 85 67 76 April/April 86 69 76 Mei/May 89 67 77 Juni/June 84 70 75 Juli/July 76 56 68 Agustus/August 77 63 69 September/September 77 61 68 Oktober/October 81 62 70 Nopember/November 90 64 75 Desember/December 93 68 77
Sumber / Source: Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika
http:/
/jakar
ta.bps
KEADAAN IKLIM
24 Jakarta Dalam Angka 2010
Tabel
: 2.4.
Curah Hujan dan Hari Hujan Jakarta Menurut Bulan, 2009 Table Rainfall by Month and Frequency of Rain in Jakarta by Month, 2009
Bulan Month
Curah Hujan Rainfall (mm2)
Banyaknya Hari Hujan Frequency of Rain (days)
(1) (2) (3) Januari/January 547.9 23 Pebruari/February 231.9 22 Maret/March 141.4 12 April/April 92.7 11 Mei/May 223.4 16 Juni/June 74.4 5 Juli/July 10.4 4 Agustus/August 6.5 2 September/September 88.3 4 Oktober/October 63.3 5 Nopember/November 303.7 16 Desember/December 189.1 16
Sumber / Source: Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika
http:/
/jakar
ta.bps
CLIMATE
Jakarta In Figures 2010 25
Tabel
: 2.5.
Rata-rata Cuaca Jakarta Menurut Bulan, 2009 Table Average of weather in Jakarta by Month, 2009
Bulan Month Tekanan Udara Atmospheric Pressure (mbs) Arah Angin Wind Direction (Point) Kecepatan Angin Wind Velocity (M/SE) Penyinaran Matahari Sunlight (%) (1) (2) (3) (4) (5) Januari/January 1 009,9 294 4,8 32 Pebruari/February 1 008,6 254 5,3 32 Maret/March 1 009,1 270 5,5 65 April/April 1 009,0 315 4,9 46 Mei/May 1 008,6 165 3,9 50 Juni/June 1 009,8 180 5,5 54 Juli/July 1 010,4 180 4,1 66 Agustus/August 1 010,1 165 4,2 71 September/September 1 010,4 169 4,3 76 Oktober/October 1 010,4 248 4,2 62 Nopember/November 1 008,8 270 4,8 40 Desember/December 1 009,6 330 3,9 41
Sumber / Source: Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika
http:/
/jakar
ta.bps
KEADAAN IKLIM
26 Jakarta Dalam Angka 2010
Tabel
: 2.6.
Kualitas dan Baku Mutu Udara Menurut Lokasi Pengukuran, 2009 Table Standard Qualification and Air Qualities by Measure Location, 2009
Metode Sesaat / Temporary Methode Lokasi Pengukuran Measure Location NO2 (µg/Nm3) SO2 (µg/Nm3) TSP (µg/Nm3) Pb (µg/Nm3) (1) (2) (3) (4) (5)
I Daerah Pemukiman / Housing Area
1. Dinas Pertamanan 15,63 4,73 114 0,021
2. Kantor Kec. Cilincing 32,33 8,24 264 0,009
3. Kantor Kelurahan Tebet 56,34 7,61 154 0,011
4. Mesjid Al-Firdaus 25,05 6,49 168 0,021
5. IPAK Lubang Buaya 18,65 4,58 162 0,006
II Daerah Industri / Industry Area
1. PT.JIEP Pulo Gadung 28,5 10,06 296 0,009
III Daerah Perkantoran / Office Area
1. Mesjid Istiqlal 22,46 8,92 151 0,007
2. Kuningan (BPLHD) 44,58 5,03 170 0,0014
IV Daerah Rekreasi / Recreation Area
1. Dunia Fantasi Ancol 23,39 9,23 170 0,004
Catatan / Note: Kriteria Ambien Kualitas Udara ( Nilai Baku Mutu) :
- Nitrogen Oksida (NO2) = 0,0500 ppm = 92,00 µg/m3 / 24 jam - Sulfur Dioksida (SO2) = 0,1000 ppm = 260 µg/m3 / 24 jam - TSP = 150 (µg/m3) =230 µg/m3 / 24 jam
Sumber / Source : BPLHD Provinsi DKI Jakarta
http:/
/jakar
ta.bps
PEMERINTAHAN
Government
http:/
/jakar
ta.bps
.go.id
GOVERNMENT
Jakarta In Figures 2010 29
3. PEMERINTAHAN
Pada saat pendudukan Jepang, yakni semenjak 8 Agustus 1942, kota Jakarta
diubah namanya dari Jayakarta menjadi
Djakarta Toku-Betsu Shi. Kemudian sejak September 1945, pemerintah kota Jakarta berganti menjadi Pemerintah Nasional Kota Djakarta, dan pemerintahan dipegang oleh seorang Walikota sampai akhir tahun 1960.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1974, tentang pokok-pokok pemerintahan di Daerah, ditetapkan Jakarta sebagai Ibukota Negara RI yang merupakan salah satu dari 26 Daerah Otonomi Tingkat I (Provinsi) di Indonesia. Pejabat Walikota dan Gubernur terdahulu yang pernah memegang tampuk pemerintahan daerah sebagai berikut: 1. Mr.Suwiryo,Walikota ...(1945 - 1951)
2. Sjamsuridjal, Walikota….(1951 - 1953)
3. Sudiro, Walikota….…...(1953 - 1960)
4. Dr.Sumarno, Mayjen TNI AD (Purn),
Gubernur…..………….….(1960 - 1965)
5. Henk Ngantung,Gubernur.. (1965 -1966)
6. H. Ali Sadikin, Letjen TNI AL (Marinir Purn),Gubernur.………….(1966 - 1977)
7. H. Tjokropranolo, Letjen TNI AD
(Purn), Gubernur ………...(1977 - 1982)
8. R. Soeprapto, Mayjen TNI AD (Purn),
Gubernur……..….…..…(1982 - 1987)
9. Wiyogo Atmodarminto, Letjen TNI AD
Gubernur………...…...(1987 - 1992) 10. H. Surjadi Soedirdja, Mayjen TNI AD,
Gubernur …….…...……(1992 - 1997) 11. Sutiyoso, Letjen AD (Purn),
Gubernur……… (1997 - 2007) 12. Dr. Ing.H.Fauzi Bowo,
Gubernur………..(2007 - sekarang)
3. GOVERNMENT
Since Japan has colonized Jakarta in 8th August 1942, It had changed the name of Djakarta from Jayakarta to Djakarta Toku Betsu Shi. Then in September 1945, governmental of Jakarta City has been changed to Jakarta National Administration, and government administration was held by a Mayor until the end of 1960.
Based on the Act No. 5 of 1974 about Fundamental of Regional Government, Jakarta was stated as the Capital City of Indonesia, which was one of 26 Regional Development (Province) in Indonesia. The former Mayors and Governors which held the authority in regional government are as followed:
1. Mr.Suwiryo,Mayor……….(1945 - 1951) 2. Sjamsuridjal, Mayor…….(1951 - 1953) 3. Sudiro, Mayor….…….…..(1953 - 1960) 4. Dr.Sumarno, Maygen TNI AD (Purn),
Governor…..…………...….(1960 - 1965) 5. Henk Ngantung,Governor.(1965 - 1966) 6. H. Ali Sadikin, Liutgen TNI AL (Marinir
Purn),Gobernor.….……...(1966 - 1977) 7. H. Tjokropranolo, Liutgen TNI AD
(Purn) Governor …….…..(1977 - 1982) 8. R. Soeprapto, May.gen TNI AD (Purn)
Governor………..…….……(1982 - 1987) 9. Wiyogo Atmodarminto, Liutgen TNI AD Governor………...(1987 - 1992) 10. H. Surjadi Soedirdja, Maygen TNI AD,
Governor …….…….………(1992 - 1997) 11. Sutiyoso, Liutgen AD (Purn),
Governorr ……...………… (1997- 2007) 12. Dr.Ing.H. Fauzi Bowo,
Governor……….…..(2007- present)
http:/
/jakar
ta.bps
PEMERINTAHAN
30 Jakarta Dalam Angka 2010 Jakarta sebagai Ibu Kota Negara RI, pada
tahun 2009, dihuni lebih kurang oleh 2.149.811 Keluarga (KK), yang tersebar di 267 kelurahan, 2.694 RW dan 29.904 RT.
Dari 94 orang Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009 - 20014 komposisi menurut jenis kelamin, masih menunjukkan dominasi laki-laki (sekitar 76%). Dari tingkat pendidikannya, kualitas anggota dewan sudah sangat memadai karena hanya sekitar 9,6 persen saja yang berpendidikan SMA. Adapun komposisi anggota dewan menurut usia, sama besarnya antara anggota yang kurang dari 45 tahun dengan yang lebih senior.
Berbagai permasalahan yang disampai-kan masyarakat kepada DPRD DKI Jakarta terjadi peningkatan dibanding masa bakti sebelumnya, dari 26 kasus menjadi 30 kasus pada periode 2009. Kasus terbanyak berupa permasalahan pasar/pedagang kakilima dan tenaga kerja masing-masing sebanyak 17 kasus dan 6 kasus.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2009 mencapai 80.496 orang, terdiri dari 41.653 orang laki-laki (51,74 persen) dan 38.496 orang perempuan (48,263 persen) dengan tingkat pendidikan umumnya SLTA sebanyak 39.313 orang (49,71 persen), sementara yang berpendidik-an Strata 1 sebberpendidik-anyak 25.371 orberpendidik-ang (31,52 persen).
Sedangkan PNS di luar lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta tercatat sebanyak 21.949 orang terdiri dari 14.191 orang laki-laki (64,65 persen) dan 7.758 orang perempuan (35,35 persen). Bila dilihat dari tingkat pendidikannya, umumnya PNS di luar lingkungan Pemda Provinsi DKI Jakarta berpendidikan Diplima IV/Strata I sebanyak 8.943 orang (40,74 persen), disusul
As a Capital City, in 2009, Jakarta was inhabited by around 2,149,811 families (Head of Household), which spread out in 267 districts, 2,694 RW’s and 29,904 RT’s.
Based on gender composition of the Regional Representative Council member in period 2009 -2014, it was showed that male has dominated about 76 percent. The education level of council member is relatively better. There is only 9,6 percent of council member who have lower education level. In addition, the age composition of the council member seems equally between the older member and younger.
In the period of 2009, various problems conveyed by community to the Regional Representative Council are increased from 26 cases to 30 cases. Majority of the cases are street vendor problems and land/ housing dispute each of 17 cases and 5 cases.
The number of Local Government employees of DKI Jakarta in 2009 reached 80,496 persons, they consists of 41.6533 men (51.57 percent) and 38,496 women (48.26 percent). The majority education level of them have senior high school as 39,313 persons or 49.71 percent, and Strata I as 25,371 persons or 31.52 percent.
Meanwhile the number of Civil Servants in non local Government of DKI Jakarta in 2009 recorded as 21.949 persons. They consists of 14,191 men (67.13 percent) and 7,758 women (38.87 percent). The education level of them dominated by DiplomaIV/ Strata I as 8,943 persons or 40.74 percent, and for Senior High School about 5,794 persons or 26.4 percent.
http:/
/jakar
ta.bps
GOVERNMENT
Jakarta In Figures 2010 31
SLTA sebanyak 5.794 orang (26,4 persen). Tahun 2004 merupakan babak baru dalam demokrasi di Indonesia. Untuk pertama kalinya, pada tahun 2004, presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2004, diselenggarakan untuk memilih presiden dan wakil presiden periode 2004-2009. Pasangan Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. Mohammad Yusuf Kalla adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mendapatkan suara terbanyak pada pemilihan presiden dan wakil presiden 2004, sementara pada Pemilu tahun 2009 adalah pasangan Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono M.Ec. untuk periode 2009-2014.
Tahap pertama dari rangkaian tahapan Pemilu adalah Pemilu Legislatif. Pemilu legislatif tahun 2004 diikuti 24 partai politik, sedangkan tahun 2009 diikuti 34 partai politik. Pemilu ini bertujuan untuk memilih calon anggota legislatif (DPR, DPRD, dan DPD). Dalam Pemilu Legislatif di DKI Jakarta baik dalam Pemilu 2004 maupun 2009 empat partai besar pemenangnya adalah Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Golongan Karya.
Dalam Pemilu Legislatif tahun 2004 dari 6,46 juta suara 68,99 persen diantaranya suara sah, 7,35 persen suara tidak sah, dan 23,66 persen tidak menggunakan hak pilih. Sedangkan pada Pemilu Legislatif tahun 2009 dari 7,06 juta suara 53,84 persen diantaranya suara sah, 4,20 persen suara tidak sah, dan 41,96 persen tidak menggunakan hak pilih.
In 2004 a new chapter in democracy in Indonesia. For the first time, in the year 2004, the president and vice president directly elected by the people. General election presidential and vice-president in 2004, was held to elect a president and vice president 2004-2009 period. Couple Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono and Drs. Mohammad Yusuf Kalla is the couple's president and vice president who got the most votes in the presidential and vice-president in 2004, while the election of 2009 is paired Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono and Prof. Dr. Boediono M.Ec. for the period 2009-2014.
The first stage of a series of stages General elections are Legislative elections. Legislative elections in 2004 followed by 24 political parties, while the year 2009 followed by 34 political parties. This election aims to select candidates for the legislature (DPR, DPRD, and DPD). In the legislative election in Jakarta both in 2004 and 2009 General Election four major party winner is the Democratic Party, the Prosperous Justice Party (PKS), Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP), and Golkar.
In legislative elections in 2004 from 6.46 million votes 68.99 percent of them valid votes, 7.35 percent of the vote invalid, and 23.66 percent are not using the right to vote. While the legislative elections in 2009 from 7.06 million votes 53.84 percent of them valid votes, 4.20 percent of the vote invalid, and 41.96 percent are not using the right to vote.
http:/
/jakar
ta.bps
GOVERNMENT
Jakarta In Figures 2010 33
Gambar 3.1.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan di Luar Lingkungan Pemerintah Provinsi Menurut Tingkat
Pendidikan, 2009
Figure Number of Local Government Employees and Non Local Government Employees by Education Level, 2009
http:/
/jakar
ta.bps
GOVERNMENT
Jakarta In Figures 2010 35
Gambar 3.2.
Persentase Empat Partai Besar Pemenang Pemilihan Legislatif Menurut Nama Partai, 2004 dan 2009
Figure Percentage of Winning Big Four Party Legislative Election by Name of Party, 2004 and 2009