• Tidak ada hasil yang ditemukan

Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan Geografi

32 Gambar 4 Lokasi penelitian.

Tabel 7 Komposisi penggunaan lahan tahun 2003

No. Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase (%)

1. Lahan Basah

Irigasi Teknis

Irigasi Setengah teknis Irigasi Sederhana/Desa PU Irigasi Sederhan/desa non PU Tadah Hujan Rawa 51.688 17.020 2.949 3.836 17.923 9.808 1,52 21,14 6,96 1,21 1,57 7,33 4,01 0,06 2. Lahan Kering Perkampungan/pekarangan Tegal/kebun/ladang/huma Penggembalaan padang rumput Sementara tidak diusahakan Hutan rakyat

Hutan negara

Perkebunan negara dan swasta Rawa yang tidak ditanami Tambak Kolam/tebet/empang Lain-lain 192.791 29.296 76.676 1,777 0,72 18.793 37.348 16.188 0,10 0,43 2.716 9.242 78,86 11,98 31,36 0,73 0,03 7,69 15,28 6,62 0,0041 0,0176 1,11 3,78 Jumlah 244.479 100

Sumber : BPS & Bapeda Kabupaten Ciamis (2004)

Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa potensi lahan pertanian di Kabupaten Ciamis pada tahun 2003 terdiri atas 31,36 % kebun milik rakyat, 21,14 % sawah, dan kehutanan sebesar 22,97 %. Lahan sawah yang beririgasi umumnya sudah dapat ditanami padi dengan panen dua kali dalam satu tahun, sedangkan sawah tadah hujan hanya satu kali setahun. Masih luasnya lahan hutan, bermanfaat sebagai kawasan yang dapat menjaga siklus hidrologis guna memenuhi ketersediaan air bagi kepentingan rumah tangga, industri, dan pertanian. Sedangkan lahan untuk perikanan dan peternakan penggunaannya masih relatif sangat rendah, walaupun sebenarnya Kabupaten Ciamis memiliki potensi yang cukup prospektif, khususnya di bidang perikanan.

Topografi dan Kelerengan

Secara garis besar topografi permukaan wilayah Kabupaten Ciamis dibedakan menjadi :

1. Wilayah Ciamis bagian Utara yang merupakan dataran tinggi pegunungan dan berbukit terutama di wilayah Gunung Sawal, dengan ketinggian antara 600 - 1000 m diatas permukaan laut dan kemiringan lereng antara 15 - 40

% dan di atas 40 %. Wilayah ini dominan sebagai kebun campuran, perkebunan, dan hutan.

2. Wilayah Ciamis bagian Tengah dan Selatan yang terdiri atas dataran rendah yang sebagian bergelombang dengan ketinggian antara 25 - 500 m di atas permukaan laut dan sebagian kecil dengan kemiringan lereng antara 15 - 40 persen serta wilayah dataran rendah di pesisir pantai yang landai dengan ketinggian antara 0 - 25 m dari permukaan laut dan kemiringan lereng 0 - 15 %. Wilayah ini lebih dominan sebagai lahan basah berupa sawah dan rawa.

Kondisi kelerengan di Kabupaten Ciamis ditunjukan pada Gambar 5.

Gambar 5 Kelas lereng.

Geologi dan Jenis Tanah

Kondisi tanah di Kabupaten Ciamis banyak dipengaruhi oleh batuan induk dan faktor lainnya. Dilihat dari stuktur geologis, tanah di Kabupaten Ciamis memiliki batuan induk yang terdiri atas : Aluvial, Undifferentiated Volcanic Products, Pliocene Sedimentary facies, Miocene Sedimentary facies, dan Miocene Limestone facies.

Sedangkan jenis tanah pada umumnya bervariasi teridiri atas Latosol coklat, Latosol coklat kemerahan, Aluvial kelabu, Aluvial kelabu kuning, Asosiasi aluvial kelabu tua, Glei humus rendah, Grumusol kelabu, Andosol coklat kekuningan, Podsolik, Asosiasi Podsolik merah kekuningan dan Litosol, dan Kompleks Podsolik merah kekuningan dan Regosol (BPN 1992). Jenis tanah di Kabupaten Ciamis ditunjukkan Gambar 6.

Gambar 6 Jenis tanah.

Hidrologi

Wilayah Kabupaten Ciamis sebagian besar termasuk kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy yang meliputi 15 Kecamatan. Sungai-sungai lainnya merupakan anak Sungai Citanduy, yaitu Sungai Ciliwung, Cirende, Cimuntur, Ciharus, Cileueur, dan Ciseel yang berhulu di Utara dan bermuara ke Samudra Indonesia. Sungai besar lainnya yang berada di bagian Selatan adalah Sungai Cijulang dan Cimedang dengan Anak Sungai Cigugur dan Cisodong. Sungai-sungai kecil lainnya yaitu Sungai Citanjung, Cikembulan, dan Ciputrapingggan, dimana semua sungai tersebut mengalir ke Samudra Indonesia.

Keberadaan sungai tersebut akan sangat mempengaruhi kondisi tata air, baik air permukaan maupun air tanah dangkal. Pada umumnya keadaan air permukaan (sungai dan mata air) mengalir sepanjang tahun. Adapun kedalaman air tanah di Kabupaten Ciamis beragam, wilayah Ciamis bagian Utara sesuai dengan ketinggian lokasinya relatif dalam ± 10 m dibandingkan dengan Ciamis bagian Selatan yang rata-rata mempunyai kedalaman air tanah antara 0 - 5 m. Selain sungai di wilayah Ciamis bagian Utara terdapat danau, yaitu Situ Lengkong yang luasnya sekitar 100 ha dan merupakan tempat objek wisata. Mengingat potensi sumber air permukaan yang dimiliki cukup besar, maka pengembangan lahan sawah berpengairan di Kabupaten Ciamis masih bisa ditingkatkan. Ketersediaan air di Kabupaten Ciamis ditunjukkan pada Gambar 7.

Perairan lepas di Kabupaten Ciamis adalah laut selatan Samudra Indonesia yang berada di wilayah Ciamis bagian Selatan. Pemanfaatannya sampai saat ini yang cukup menonjol adalah untuk kegiatan pariwisata, selain itu dimanfaatkan pula bagi kegiatan perikananan berupa penangkapan serta budidaya hatchery. Khusus dalam usaha perikanan, sumberdaya laut yang ada belum termanfaatkan secara optimal.

Iklim

Menurut Schmidt dan Ferguson, iklim di Kabupaten Ciamis termasuk kedalam iklim A dan beriklim tropis dengan curah hujan berkisar antara 2500 - 4000 mm per tahun di daerah pegunungan dan 1500 - 2000 mm per tahun di daerah dataran rendah dengan kelembaban udara berkisar antara 70 - 89 %. Apabila dilihat dari jumlah air hujan per bulan maka hampir sepanjang tahun Kabupaten Ciamis mengalami hujan, kecuali bulan Juni, Juli, dan Agustus yang relatif jarang. Peta curah hujan Kabupaten Ciamis ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8 Kelas curah hujan.

Demografi a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Berdasarkan registrasi, penduduk Kabupaten Ciamis pada akhir bulan Desember 2003 sebanyak 1.451.456 orang. Dibandingkan dengan tahun 2002, jumlah penduduk tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 0,20 %. Dari segi komposisinya, di Kabupaten Ciamis lebih banyak perempuan, yaitu terdiri dari 719.335 orang laki-laki dan 732.121 orang perempuan dengan sex ratio sebesar 98,25. Jumlah penduduk dari tahun 1993 sampai dengan 2003 seperti tertera pada Tabel 8.

Tabel 8 Jumlah penduduk dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2003

No. Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

1. 1993 716.827 745.741 1.462.568 2. 1994 717.411 747.133 1.464.544 3. 1995 718.140 748.432 1.466.572 4. 1996 782.780 797.742 1.580.522 5. 1997 782.618 798.047 1.580.655 6. 1998 782.087 798.097 1.580.184 7. 1999 794.066 805.021 1.599.087 8. 2000 795.702 806.980 1.602.682 9. 2001 795.234 808.177 1.603.411 10. 2002 795.178 808.910 1.604.088 11. 2003 719.335 732.121 1.451.456

Sumber : BPS & Bapeda Kabupaten Ciamis (2004)

Pertumbuhan penduduk berakibat pada naiknya kepadatan di wilayah Kabupaten Ciamis yang mempunyai luas sebesar 2.444,79 km2 menjadi 594 orang per km2. Dari segi penyebarannya, 8,10 % penduduk Kabupaten Ciamis bertempat tinggal di Kecamatan Ciamis sehingga mempunyai kepadatan tertinggi (2.050 orang per km2). Kepadatan cukup tinggi juga dialami oleh Kecamatan Cikoneng, Cihaurbeuti, dan Kawali. Kepadatan penduduk juga tampak dari rata-rata anggota keluarga yang mencapai 3,21 %, sehingga secara umum setiap keluarga memiliki 3 sampai dengan 4 orang anggota keluarga. Rasio jenis kelamin ini sangat berkaitan dengan keperluan penyediaan lapangan pekerjaan di suatu daerah mengingat bahwa laki-laki pada umumnya sebagai pecari nafkah. b. Penduduk menurut struktur umur

Dilihat dari struktur umur, penduduk Kabupaten Ciamis pada tahun 2003 berusia antara 0 - 14 tahun 394.830 orang, usia antara 15 - 54 tahun sebanyak 866.385 orang, dan usia di atas 55 tahun sebanyak 190.241 orang. Dengan asumsi bahwa penduduk usia produktif adalah penduduk berumur antara 15 - 54 tahun, maka penduduk usia produktif di Kabupaten Ciamis pada tahun 2003 mencapai 866.385 orang atau sebesar 59,69 % yang terdiri dari 428.579 laki-laki dan 437.806 perempuan. Persentase penduduk usia produktif tersebut menunjukkan bahwa dari setiap 100 penduduk, kehidupannya tergantung pada 60 orang penduduk usia produktif atau untuk satu orang penduduk usia poduktif selain menanggung biaya hidup dirinya sendiri juga menanggung biaya hidup 0,4 jiwa penduduk usia non produktif.

c. Pencari kerja menurut pendidikan

Jumlah pencari kerja di Kabupaten Ciamis pada tahun 2003 sebesar 7.295 orang yang terdiri dari 3.971 laki-laki dan 3.324 perempuan. Berdasarkan pendidikannya, pencari kerja tersebut terdiri dari Sarjana sebanyak 1.457 orang, Sarjana Muda sebanyak 1.641 orang, tamatan SLTA sebanyak 3.821 orang, dan SLTP sebanyak 308 orang, serta sisanya SD kebawah. Gambaran tentang pencari kerja dipelihatkan pada Tabel 9.

Tabel 9 Jumlah pencari kerja menurut tingkat pendidikan tahun 2003 No. Tingkat Pendidikan Laki-laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (orang) Persentase (%) 1. SD 52 43 95 1,30 2. SLTP 172 136 308 4,22 3. SLTA 2.122 1.699 3.821 52,39 4. DI-DIII 798 816 1.614 22,12 5. S1 827 630 1.457 19,97 6. S2 0 0 0 0 Jumlah 3.971 3.324 7.295 100

Sumber : BPS & Bapeda Kabupaten Ciamis (2004) d. Penyebaran dan Kepadatan Penduduk

Penyebaran dan kepadatan penduduk di Kabupaten Ciamis tahun 2003 tidak merata antara daerah perkotaan dan pedesaan maupun antar kecamatan, dengan rata-rata kepadatan penduduknya adalah 594 orang/km2, dimana dilihat dari distribusi kepadatan penduduknya lebih terkonsentrasi di bagian Utara dan Tengah dibandingkan di bagian Selatan.

Beberapa kecamatan yang tergolong padat peduduknya antara lain Kecamatan Ciamis, Cikoneng, Cihaurbeuti, dan Kawali dengan kepadatan kepadatan penduduk rata-rata 1449,5 orang/km2. Kecamatan yang tergolong rendah kepadatannya antara lain Kecamatan Cigugur, Langkaplancar, Kalipucang, dan Cijulang dengan kepadatan penduduk rata-rata 239 jiwa/km2. Pola penyebaran penduduk yang demikian disebabkan oleh berbagai faktor antara lain potensi sumberdaya alam dan aksesibilitas seperti ditunjukkan Gambar 9.

Sosial dan Ekonomi

Dalam bidang pendidikan, di Kabupaten Ciamis pada tahun 2003, terdapat 303 Taman Kanak-kanak, 1.063 SD, 90 SLTP, 26 SMU dan 16 SMK serta 3 Akademi/Perguruan Tinggi. Untuk melayani kesehatan masyarakat, terdapat

sarana berupa 1 Rumah Sakit Umum daerah, 51 Puskesmas, 110 Puskesmas Pembantu dan 34 Puskesmas Keliling. Selain itu juga terdapat sarana dan prasarana kesehatan yang dikelola swasta yakni 2 rumah sakit dan 29 Balai Pengobatan.

Gambar 9 Kepadatan penduduk tahun 2003.

Pada tahun 2003, PDRB Kabupaten Ciamis mengalami kenaikan dari 3,5 % menjadi 3,8 %, peningkatan ini disebabkan oleh naiknya kembali produksi yang menyumbang cukup besar bagi PDRB yakni sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran serta pengangkutan dan komunikasi. Sektor pertanian di Kabupaten Ciamis masih menjadi penggerak roda perekonomian sehingga pengaruhnya terhadap laju pertumbuhan ekonomi sangat signifikan sebear 30,37 %, sektor perdagangan dan restoran sebesar 24,36 %, dan sektor jasa sebeser 11,69 %. Sektor industri pengolahan memberikan sumbangan sebesar 7,16 5, sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan kontribusi sebesar 8,35 %, dan lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN