• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keamanan Tubuh Bendungan Tanah dari Ragam Kerusakan

Dalam dokumen HANDOKO PUTRO S. 940907003 Part I (Halaman 32-37)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.3 Keamanan Tubuh Bendungan Tanah dari Ragam Kerusakan

2.1.3 Keamanan Tubuh Bendungan Tanah dari Ragam Kerusakan

Bendungan memiliki kedalaman atau ketinggian. Tinggi bendungan merupakan beda tinggi secara vertikal antara puncak dan bagian terbawah dari pondasi bendungan. Tinggi bendungan harus ditentukan secara optimal yaitu dengan memperhatikan tinggi ruang bebas dan tinggi air untuk operasi waduk. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan tinggi ruang bebas antara lain:

1.Tinggi ruang bebas (freeboa rd) untuk bendungan urugan minimal 1 meter lebih tinggi dibanding bendungan beton karena air sama sekali tidak boleh melimpah melewati puncak bendungan.

2.Peninggian puncak bendungan urugan selama proses konstruksi tidak boleh dihitung sebagai bagian dari tinggi ruang bebas.

3.Jika di sebelah hilir bendungan terdapat daerah yang padat penduduknya atau bangunan vital, maka tinggi ruang bebas harus diambil lebih besar.

(Soedibyo, 1988).

Gambar 2.3 Dilatasi berisi Wa ter Stop di antara 2 pelat beton di Bendungan Cirata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Konstruksi tubuh bendungan tanah, secara umum harus menyediakan bangunan pelimpah dan atau bangunan pengeluaran yang cukup kapasitasnya untuk mencegah terjadinya limpasan yang melewati puncak bendungan. Apabila terpaksa ada air yang melimpas melewati puncak bendungan, hanya diperbolehkan yang berasal dari gelombang yang terjadi karena angin, tanpa menimbulkan kerusakan tubuh bendungan yang berarti.

Lereng di hulu dan hilir bendungan harus tidak mudah longsor. Lereng di hulu bendungan harus stabil dan aman dalam semua kondisi, baik pada waktu waduk kosong, penuh air maupun permukaan air turun dengan tiba-tiba (ra pid dra wdown). Demikian pula untuk lereng di sebelah hilir, harus stabil dan aman pada semua kondisi. Aman di sini meliputi aman terhadap geser, aman terhadap penurunan bendungan dan aman terhadap rembesan, (Soedibyo, 1988).

Kegagalan bendungan tanah dapat dikelompokkan kedalam 3 kategori umum. Kategori tersebut adalah kegagalan overtopping, kegagalan rembesan, dan kegagalan struktur. (North Ca rolina Departement of Environment a nd Natura l Resurces, 2007)

Desain tubuh bendungan tanah harus diperhitungkan dari beragam kerusakan yang mungkin dapat terjadi. Kerusakan pada tubuh bendungan tanah dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu

1. Tipe Kerusakan karena Pengaruh Hidrolik dan Hidrologi (Tabel 2.1) 2. Tipe Kerusakan karena Pengaruh Perembesan Air ( Tabel 2.2) 3. Tipe Kerusakan karena Pengaruh Struktur (Tabel 2.3)

Tanda-tanda kerusakan, penyebab, dan cara perbaikan masing-masing tipe kerusakan dapat dilihat pada Tabel 2.1, Tabel 2.2, dan Tabel 2.3.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Tabel 2.1 Tipe kerusakan karena pengaruh hidrolik dan hidrologi

No Tipe Tanda-tanda Penyebab Cara Perbaikan

1 Pelimpasan (overtopping)

Aliran air waduk melimpah melewati puncak bendungan dan menggerus tanah urugan

Kapasitas pelimpah kurang Pelimpah harus didesain untuk banjir lebih tinggi (konservatif) PMF Penyumbatan pelimpah

akibat batang kayu / bahan runtuhan (debris)

Pembersihan secara kontinyu terhadap debris dan batang kayu; desain pelindung berupa jaring / hindari desain pelimpah di lokasi berpotensi longsor Penurunan tubuh / pondasi

bendungan akibat : -Tanah urugan/pondasi lunak,

-Pergerakan ulang sesar aktif,

-Goncangan gempa

Tambah tinggi jagaan dengan meninjau pengaruh penurunan 2 Erosi akibat Gelombang air dalam waduk Lubang-lubang pada lereng hulu bendungan

Kekurangan riprap; gradasi riprap terlalu halus; riprap masuk ke dalam urugan

Desain riprap yang baik dan lengkapi dengan saringan (filter)

3 Erosi kaki timbunan

Kaki lereng hilir bendungan terkikis oleh aliran air

Saluran pelimpah terlalu dekat dengan urugan bendungan; kekurangan riprap

Pasang tembok

pelindung; desain riprap dengan berat yang cukup

4 Erosi akibat air hujan

Alur-alur di permukaan urugan.

Drainase pada permukaan lereng hilir kurang baik; tidak ada pelindung gebalan rumput

Pembuatan saluran pembuang pada lereng hilir dan pemasangan gebalan rumput

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Tabel 2.2 Tipe kerusakan karena pengaruh rembesan air

Tipe Tanda-tanda Penyebab Cara Perbaikan

Bocoran Dinding / dasar waduk rembes air

Dinding / dasar waduk rembes air

Beri bla nket dari lempung yang dipadatkan; isi rongga dengan injeksi semen/dinding diafragma Pondasi rembes air akibat

adanya lensa-lensa pasir, kerikil, rekahan, & batuan mudah larut

Pondasi rembes air akibat adanya lensa-lensa pasir, kerikil, rekahan, & batuan mudah larut

Gunakan dinding diafragma; injeksi semen; bla nket kedap air di hulu bendungan

Tubuh bendungan rembes air Tubuh bendungan rembes air Lengkapi dengan inti kedap air Konduit yang bocor Konduit yang bocor. Lengkapi dengan joint fleksibel

yg kedap air (wa terstops dan injeksi semen)

Retakan pada tubuh

bendungan karena penurunan

Retakan pada tubuh

bendungan karena penurunan

Kupas perlapisan tanah yg punya kompresibilitas tinggi,cegah perubahan tajam pd lereng a butment; padatkan tanah pada kadar air di atas OMC Retakan susut pada tubuh

bendungan

Retakan susut pada tubuh bendungan

Gunakan tanah berplastisitas rendah; pemadatan yg baik tidak selalu pada OMC

Erosi buluh oleh rembesan air

Retakan pada tubuh bendungan

Retakan pada tubuh bendungan

Kupas perlapisan tanah ber-kompresibilitas tinggi; cegah perubahan tajam pada lereng a butment; pasang filter dra in yang baik

Retakan susut. Retakan susut. Gunakan tanah berplastisitas rendah; pemadatan yang baik tidak selalu pada OMC Lensa-lensa pasir di pondasi Lensa-lensa pasir di pondasi Gunakan sumur pematus; filter

drain dan dinding halang Rembesan lewat bidang

kontak antara konduit / tembok dengan tubuh bendungan

Rembesan lewat bidang kontak antara konduit / tembok dengan tubuh bendungan

Pasang dinding halang;

pemadatan tanah yang baik pada bidang kontak, cegah dengan pembuatan konduit di bawah timbunan

Bocoran lewat konduit Bocoran lewat konduit Sambungan fleksibel dan kedap air

Lubang buatan binatang di tubuh bendungan

Lubang buatan binatang di tubuh bendungan

Pasang riprap / kasa pada permukaan lereng.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Tabel 2.3 Tipe kerusakan karena pengaruh struktur

Tipe Tanda-tanda Penyebab Cara Perbaikan

Longsoran Pondasi

Longsoran pada seluruh bendungan; satu bagian lereng / kedua bagian lereng bergerak dengan arah berlainan yang berakibat terangkatnya pondasi searah dengan gerakan

Pondasi tanah lunak Landaikan lereng; buat dengan berm; gali bahan lunak; stabilisasi tanah Peningkatan tekanan air

pori pada lensa-lensa pasir / lanau

Pasang drainase berupa paritan dalam yang dilengkapi filter / sumur pematus

Longsoran lereng Hulu

Longsoran lereng hulu dengan bagian pondasi di bawah kaki terangkat sedikit

Lereng terlalu tegak. Landaikan lereng / lengkapi dengan berm (counterweight). Tanah timbunan lemah Tingkatkan kepadatan / gali

dengan bahan yang baik Penurunan air waduk

secara tiba-tiba

Landaikan lereng / lengkapi dengan berm

Longsoran lereng Hilir

Longsoran lereng hilir dengan bagian pondasi dibawah kaki terangkat sedikit

Lereng terlalu tegak Landaikan lereng / lengkapi dengan berm.

Tanah urugan lemah Tingkatkan kepadatan / ganti dengan bahan yang lebih baik. Penurunan kekuatan geser

tanah oleh rembesan; penjenuhan akibat rembesan air / air hujan

Pasang inti kedap air, filter dra in dan drainase permukaan.

Runtuhan Aliran ( F low Slides)

Tanah mengalami likuifaksi Timbunan tanah tidak berkohesi bersifat lepas akan menurunkan kekuatan gesernya akibat vibrasi, ledakan; rembesan

Pemadatan yg baik; lakukan analisis dinamik pada daerah bergempa kuat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dalam dokumen HANDOKO PUTRO S. 940907003 Part I (Halaman 32-37)

Dokumen terkait