• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Radiasi matahari dan keberadaan ruang terbuka

5.2 Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu

a b

Gambar 12 Sumber air pada masing-habitat (a. habitat terestrial, b. Habitat riparian).

5.2 Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu

Jumlah total jenis kupu-kupu yang ditemukan di Kawasan Wisata Alam Lembah Cilengkrang Taman Nasional Gunung Ciremai adalah sebanyak 95 jenis dengan jumlah individu sebanyak 2044 individu dari lima famili, yaitu Papilionidae (9 jenis), Pieridae (10 jenis), Nymphalidae (46 jenis), Lycaenidae (14 jenis) dan Hesperidae (16 jenis). Jumlah jenis dan individu yang ditemukan di lokasi penelitian lebih banyak dibandingkan penelitian keanekaragaman kupu-kupu di Taman Nasional Tanjung Puting oleh Indriani (2010) yang melaporkan terdapat 76 jenis kupu-kupu dari lima famili dan famili yang paling dominan

yaitu famili Nymphalidae. Efendi (2009) melaporkan keanekaragaman kupu-kupu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak terdapat 61 jenis dengan 7032 individu dari lima famili dan famili yang paling dominan yaitu famili Nymphalidae. Keanekaragaman kupu-kupu lebih tinggi pada penelitian Sumah (2012) di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yaitu terdapat 144 jenis dari 6.802 individu kupu-kupu yang tergolong dalam empat famili dan Nymphalidae juga merupakan famili dengan jumlah jenis terbanyak.

Famili Nymphalidae merupakan famili dengan jumlah jenis dan individu paling banyak. Nymphalidae merupakan famili kupu-kupu yang mempunyai anggota paling besar dan penyebaran luas dibandingkan dengan lainnya (Smart 1975). Dari total jumlah 95 jenis kupu-kupu yang ditemukan, diantaranya terdapat dua jenis kupu-kupu yang dilindungi pemerintah melalui PP No. 7 Tahun 1999 dan termasuk dalam Apendix II CITES, yaitu Troides helena dan Troides cuneifera (Gambar 13). Troides Helena dan Troides cuneifera biasanya dijumpai pada siang hari saat cuaca panas. Jenis kupu-kupu raja ini biasanya terbang tinggi di sekitar area terbuka pada habitat riparian, dan mengitari tumbuhan kaliandra yang sedang berbunga (Gambar 14) dan beberapa kali ditemukan sedang melakukan perkawinan (mating).

a b

Gambar 13 Jenis kupu-kupu yang dilindungi Undang-Undang (a. Troides cuneifera, b. Troides helena).

Gambar 14 Troides helena pada tumbuhan kaliandra.

Jumlah jenis kupu-kupu yang ditemukan di habitat riparian lebih banyak dari pada jumlah jenis di habitat terestrial. Total kupu-kupu yang ditemukan di habitat terestrial yaitu 71 jenis kupu-kupu dengan total individu sebanyak 1137 individu, sedangkan di habitat riparian ditemukan sebanyak 77 jenis kupu-kupu dengan total individu sebanyak 907 individu (Lampiran 12). Jumlah jenis kupu-kupu lebih banyak ditemukan di habitat riparian sedangkan jumlah individu lebih banyak di habitat terrestrial, hal ini disebabkan oleh jumlah jenis dan individu dari famili Nymphalidae di terestrial lebih banyak daripada di riparian, sedangkan di riparian lebih banyak terdapat jenis dari famili Lycaenidae dan Hesperidae dengan jumlah individu yang lebih sedikit. Jumlah jenis dan individu pada kedua tipe habitat dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Jumlah jenis dan individu kupu-kupu pada kedua tipe habitat

Famili Jumlah jenis

Jumlah individu Terestrial Riparian Terestrial Riparian

Papilionodae 8 8 101 156 Pieridae 7 9 238 58 Nymphalidae 38 34 662 297 Lycaenidae 11 13 119 367 Hesperidae 7 13 17 29 Total 71 77 1137 907

Penangkapan kupu-kupu dilakukan menggunakan jaring kupu-kupu dan food trap. Food trap digunakan untuk mengantisipasi kupu-kupu yang susah ditangkap dan tidak terjangkau jika melakukan penangkapan dengan jaring. Adapun umpan pakan yang di gunakan yaitu pisang busuk, madu dan urin. Trap diletakkan di berbagai kondisi lingkungan, seperti pinggiran sungai, tempat terbuka, dan semak yang mewakili kondisi habitat pada setiap jalurnya.

Jenis kupu-kupu yang ditemukan menggunakan perangkap dengan umpan pisang busuk yaitu Melanitis leda (11 individu), Mycalesis horsfieldi (34 individu), Mycalesis janardana (12 individu), Tanaecia trigerta (1 individu) dan Stibochiona coresia (17 individu). Jenis kupu-kupu yang ditemukan menggunakan perangkap dengan umpan madu yaitu Mycalesis horsfieldi (7 individu) dan Melanitis leda (4 individu) dan jenis kupu-kupu yang ditemukan menggunakan trap dengan umpan urin hanya satu jenis kupu-kupu yaitu Udara akasa, jenis ini merupakan jenis yang aktif mencari sumber mineral di pasir dan bebatuan basah di pinggir sungai, menurut Pyle dan Hughes (1992) kupu-kupu dari famili Lycaenidae memang menyukai genangan air dan lumpur. Umpan pisang busuk merupakan umpan yang paling banyak di datangi oleh kupu-kupu, dan semua jenis yang mengunjungi umpan pisang busuk berasal dari famili Nymphalidae (Gambar 15), hal ini sesuai dengan pernyataan Pyle dan Hughes (1992) bahwa kupu-kupu dari famili Nymphalidae menyukai buah-buahan busuk dan getah tumbuhan.

5.2.1 Tingkat kekayaan, keanekaragaman dan kemerataan kupu-kupu

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui tingkat kekayaan, keanekaragaman dan kemerataan kupu-kupu di masing-masing habitat seperti pada Tabel 11.

Tabel 11 Perbandingan tingkat Kekayaan (Dmg), Keanekaragaman (H’) dan Kemerataan (E) kupu-kupu di masing-masing habitat

Perbedaan keanekaragaman kupu-kupu dapat dilihat dari nilai analisis data kekayaan, keanekaragaman dan kemerataan. Habitat riparian memiliki kekayaan dan keanekaragaman jenis yang lebih tinggi daripada habitat terestrial, hal ini diperkuat dengan di lakukannya uji t-student yang membandingkan parameter keanekaragaman jenis Shannon (H’) pada masing-masing habitat dan menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara keanekaragaman di habitat terestrial dan riparian. Berdasarkan nilai indeks yang mendekati kemerataan maksimal (E mendekati 1), maka kelimpahan individu jenis kupu-kupu di habitat terestrial dan riparian merata. Menurut Efendi (2009), semakin besar nilai kemerataan jenis kupu-kupu, maka penyebaran jenis kupu-kupu merata dan tidak ditemukan dominasi oleh jenis kupu-kupu tertentu. Semakin kecil nilai kemerataan jenis, maka penyebaran jenis tidak merata dan terjadi dominasi oleh jenis kupu-kupu tertentu. Keanekaragaman kupu-kupu pada kedua habitat secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 13 dan 14.

5.2.2 Dominansi

Dominansi berfungsi untuk menentukan jenis kupu-kupu yang dominan, sub-dominan dan non-dominan. Walaupun kelimpahan individu jenis kupu-kupu di habitat terestrial dan riparian merata, tetapi dominansi jenis kupu-kupu yang non dominan pada setiap tipe habitatnnya terdapat lebih besar dari 50%. Dominansi dapat dilihat dari jumlah individu jenis, semakin tinggi jumlah individu jenis maka jenis tersebut akan semakin dominan. Habitat terestrial terdapat 4,23% jenis kupu-kupu dominan, 8,45% sub-dominan dan 87,32% jenis non-dominan dan di habitat riparian terdapat 7,89% jenis kupu-kupu dominan,

Habitat Jumlah jenis Jumlah individu Dmg H’ E Terestrial 71 1137 9,95 3,04 0,71 Riparian 76 907 11,16 3,43 0,79

9,21% jenis sub-dominan dan 82,89% jenis non-dominan. Jenis kupu-kupu dominan dan sub-dominan di masing-masing habitat dapat dilihat pada tabel 12 dan dominansi kupu-kupu secara lengkap tersaji pada Lampiran 13 dan 14.

Tabel 12 Jenis kupu-kupu dominan dan sub-dominan di masing-masing habitat

Tipe habitat Kategori dominansi

Jenis kupu-kupu sub-dominan Jenis kupu-kupu dominan

Terestrial Jamides celeno (4,66%) Ypthima pandocus (24,10%)

Euploea eunice (3,52%) Delias belisama (15,48%)

Graphium sarpedon (3,17%) Mycalesis horsfieldi (9,27%)

Mycalesis janardana (2,73)

Euploea mulciber (2,46%)

Junonia iphita (2,37%)

Riparian Papilio memnon (4,85%) Ypthima pandocus (10,80%)

Papilio helenus (4,63%) Jamides celeno (10,36%)

Pithecops corvus (4,41%) Udara akasa (7,50%)

Delias belisama (3,64%) Junonia iphita (6,17%)

Graphium sarpedon (2,76%) Prosotas nora (5,62%)

Acytolepys puspa (2,32%) Ionolice helicon (5,18%)

Euploea mulciber (2,21%) 5.2.3 Kesamaan jenis

Berdasarkan hasil perhitungan, indeks kesamaan jenis antar dua komunitas habitat terestrial dan habitat riparian yaitu 0,56. Nilai ini menunjukan bahwa terdapat 56% jenis kupu-kupu yang sama pada habitat riparian dan terestrial dari total jumlah jenis pada kedua habitat (53 jenis yang sama pada kedua habitat dari total 95 jenis). Jumlah jenis yang hanya ditemukan di habitat terestrial yaitu 18 jenis , dan jumlah jenis yang hanya ditemukan di habitat riparian yaitu 23 jenis.

Jenis Papilio paris dari famili Papilionidae yang hanya ditemukan di habitat riparian sering terlihat hinggap di tepian sungai pada bebebatuan basah, begitu juga jenis Cyrestis luthea, Polyura atthamas dan Libythea myrrha dari famili Nymphalidae juga sering ditemukan pada bebatuan dan pasir di tepian sungai dan sekitar kolam pemandian air panas yang merupakan areal terbuka. Jenis Euploea eunice yang hanya ditemukan di habitat terestrial banyak ditemukan beraktivitas di pohon alpukat yang sedang berbunga bersama dengan genus Euploea lainnya.

Genus Euploea lebih banyak ditemukan di habitat terestrial, sedangkan di habitat riparian hanya ditemukan beberapa individu saja. Sari (2008) juga mengungkapkan hal yang sama dalam penelitiannya bahwa Papilio paris hanya di temukan di sekitar telaga dan Euploea eunice hanya di temukan di tepian hutan.

Dokumen terkait