• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN TEORI

2. Kearifan Lokal

a. Pengertian kearifan lokal

Pengertian kearifan lokal (local wisdom) dalam kamus terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) dan lokal

(local), dalam kamus Inggris – Indonesia John M. Echols

dan Hassan Sadhily, local berarti setempat sedangkan

wisdom sama dengan kebijaksanaan. Secara umum

kearifan lokal (local wisdom) adalah gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.8

Kearifan lokal berasal dari bahasa Arab dari akar kata „arafa – ya‟rifu yang berarti memahami atau menghayati, kemudian membentuk kata masdar „urfan yang artinya “kearifan” bisa diartikan dengan sikap, pemahaman, dan kesadaran yang tinggi terhadap sesuatu. Al-Qur‟an menjelaskan kearifan lokal dalam surat al-Hujurat: 13

8http:///WikipediaIndonesia.org









































Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Q.S Al-Hujurat:13)

Berdasarkan ayat tersebut, dapat diketahui bahwa Allah menciptakan manusia kemudian menjadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling kenal-mengenal, dimana dalam suatu bangsa mempunyai kebiasaan, adat-istiadat yang berbeda-beda. Sehingga dapat disimpulkan dalam suatu bangsa tersebut mempunyai kearifan lokal.

Kearifan lokal menurut Magdalia Alfian diartikan sebagai pandangan hidup dan pengetahuan serta sebagai strategi kehidupan yang berwujud aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam memenuhi

kebutuhan mereka.9 Dalam seminar nasional Fisika dan pendidikan Fisika, pengertian kearifan lokal adalah gagasan-gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.10 Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

Menurut Rahyono, kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat.11 Artinya, kearifan lokal adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain. Nilai-nilai tersebut akan melekat sangat kuat pada masyarakat tertentu dan nilai itu sudah melalui perjalanan waktu yang panjang, sepanjang keberadaan masyarakat tersebut. Menurut Nuraini Asriati bentuk kearifan lokal dalam masyarakat

9 Magdalia Alfian, Potensi Kearifan Lokal dalm Pembentukan Jati

Diri dan Karakter Bangsa, Prosiding The 5th International Cofereence on

Indonesian Studies: “Ethnicity and Globalization”. Jakarta: FIPB UI, 2013 10 Zuhdan Kun Prasetyo, “Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan

Lokal”, Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika, Surakarta:14

September 2013, h. 3. (http://Fisika.uns.ac,id ) 11

Rahyono FX, Kearifan Budaya dalam Kata, (Jakarta: Wedatama Widyasastra. 2009), hlm. 34

dapat berupa budaya (nilai, norma, etika, kepercayaan, adat istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus).12 Nilai-nilai luhur terkait kearifan lokal ialah:

1) Cinta kepada Tuhan, alam semesta beserta isinya 2) Tanggungjawab, disiplin, dan mandiri

3) Jujur

4) Hormat dan santun 5) Kasih sayang dan peduli

6) Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah

7) Keadilan dan kepemimpinan 8) Baik dan rendah hati

9) Toleransi,cinta damai, dan persatuan.

Kearifan lokal didefinisikan sebagai kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.13 Kearifan lokal atau sering disebut local wisdom dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan akal budinya (kognisi) untuk bertindak dan bersikap terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi dalam

12 Nuraini Asriati. (2012). Mengembangkan Karakter Peserta Didik

Berbasis Kearifan Lokal Melalui Pembelajaran di Sekolah. Jurnal

Pendidikan Sosiologi dan Humaniora. 2(III). Hlm. 106-119. 13

Gobyah, I. Ketut (2003) Berpijak Pada Kearifan local. www.balipos.co.id.

ruang tertentu.14 Kearifan (wisdom) secara etimologi berarti kemampuan seseorang dalam menggunakan akal pikirannya untuk menyikapi sesuatu kejadian, obyek atau situasi, sedangkan lokal menunjukkan ruang interaksi dimana peristiwa atau situasi tersebut terjadi. Dengan demikian, kearifan lokal secara substansial merupakan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat yang diyakini kebenarannya dan menjadi acuan dalam bertindak dan berperilaku sehari-hari. Oleh karena itu, kearifan lokal merupakan entitas yang sangat menentukan harkat dan martabat manusia dalam komunitasnya.15

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal merupakan gagasan yang timbul dan berkembang secara terus-menerus di dalam sebuah masyarakat berupa adat istiadat, tata aturan/norma, nilai, budaya, bahasa, kepercayaan, dan kebiasaan sehari-hari.

b. Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal

Kearifan Lokal dalam hal ini juga dapat disebut dengan keunggulan lokal, local genius atau local wisdom, seperti yang dikatakan oleh Kemendikbud bahwa Istilah

14 Suastra, I.W. 2010. Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal di SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Jilid 43, No.1, April 2010

15

Geertz, C. Kebudayaan dan Agama, (Yogyakarta: Kanisius Press, 1992), hlm. 26

local wisdom, local genius, kearifan Lokal, yang kemudian disebut keunggulan lokal Kearifan lokal dapat dimasukkan ke dalam pendidikan sebagai salah satu usaha untuk melestarikan budaya lokal yang terdapat pada suatu daerah.

1) Landasan Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal

a) Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah menuntut pelaksanaan otonomi

daerah danwawasan demokrasi dalam

penyelenggaraan pendidikan.

b) PP nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonomi dalam bidang pendidikan

c) Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 Bab XIV pasal 50 ayat 5 menegaskan bahwa

pemerintah kabuppaten/ kota mengelola

pendidikan dasar dan menengah, serta satuan pendidikan yang berbasis pendidikan lokal d) Peraturan pemerintah RI nomor 19 tahun 2005

Bab III pasal 14 ayat I bahwa kurikulum untuk

SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang

sederajat, dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal.16

16

Jamal Ma‟mur Asmani, Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal, (Jogjakarta: Diva Press, 2012), hlm. 42

2) Tujuan pendidikan berbasis Kearifan Lokal

Pendidikan berbasis kearifan lokal tentu memiliki tujuan yang bersifat positif bagi peserta didik, diantaranya yaitu:

a) Agar peserta didik mengetahui keunggulan lokal daerah tempat tinggal, memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan kearifan lokal tersebut. b) Mampu mengolah sumber daya, terlibat dalam

pelayanan/jasa atau kegiatan lain yang berkaitan dengan keunggulan, sehingga memperoleh penghasilan sekaligus melestarikan budaya, tradisi, dan sumber daya yang menjadi unggulan daerah, serta mampu bersaing secara nasional dan global.

c) Peserta didik diharapkan mencintai tanah kelahirannya, percaya diri menghadapi masa depan, dan bercita-cita mengembangkan potensi lokal, sehingga daerahnya bias berkembang pesat seiring dengan tuntutan era globalisasi dan informasi.17

17

Jamal Ma‟mur Asmani, Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal, (Jogjakarta: Diva Press, 2012), hlm. 41

3 Listrik Statis

Dokumen terkait