• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Tedy Candra Lesmana, dkk (2015),

dengan judul “Hubungan sikap kepala keluarga tentang pencegahan

berdarah dengue di dusun Miri desa Sriharjo Kecamatan Imogiri

Kabupaten Bantul”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 285 KK dengan sampel 74 orang. Analisis data dengan Spearman Rank. Sikap KK tentang pencegahan DBD di Dusun Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, termasuk dalam kategori kurang sebanyak 64,86%. Sikap kurang responden mencerminkan beberapa KK cenderung kurang peduli tentang pencegahan DBD dan pelaksanaannya. Perilaku mencegah DBD di Dusun Miri, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Bulan Maret Juli 2015 termasuk pada kategori kurang sebanyak 55,41%.

Persamaan :

Dalam penelitian ini sama-sama menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelatif. Pendekatan yang digunakan yaitu cross sectional.

Perbedaan :

Perbedaan ada pada tempat penelitian, waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian.

2. Penelitian yang dilakukan oleh I N Gede Sayasa, dkk (2008), dengan

judul “Hubungan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat dengan

keberadaan vektor demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Selatan”. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode observational dengan jenis penelitian cross

sectional. Lokasi penelitian di wilayah kerja puskesmas I Denpasar

Selatan. Sumber data didapatkan melalui wawancara kepada responden dengan panduan kuisioner. Populasi penelitian adalah semua kepala keluarga yang tinggal dan menetap di wilayah kerja puskesmas I Denpasar Selatan. Sampel didistribusikan pada masing-masing desa di wilayah kerja puskesmas I Denpasar Selatan secara proposional dengan rincian : Kelurahan Sesetan sebesar 34 KK, Desa

Sidakarya 25 KK dan Kelurahan Panjer 31 KK. Pengambilan unit analisis sampel dilakukan secara systematic random sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data-data berupa karakteristik maupun kondisi responden. Untuk kegiatan observasi disediakan lembar observasi terhadap semua variabel yang diteliti. Data yang didapatkan dianalisis dengan cara analisis deskriptif, analisis analitik dengan uji statistik chi

square untuk mengetahui hubungan antara variabel faktor lingkungan

dan variabel perilaku masyarakat dengan keberadaan vektor demam berdarah dengue. Hasil observasi di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Selatan menunjukkan bahwa dari 90 responden yang diteliti, diketahui 40 responden (44,4%) tidak mempunyai kebiasaan menggantung pakaian dan 50 responden (55,6%) mempunyai kebiasaan menggantung pakaian. Berdasarkan uji statistik menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan menggantung pakaian dengan keberadaan vektor DBD dengan nilai koefisien kontingensi sebesar 0,237.

Persamaan :

Dalam penelitian ini sama-sama menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelatif. Pendekatan yang digunakan yaitu cross sectional. Uji statistik menggunakan chi square. Perbedaan :

Perbedaan ada pada tempat penelitian, waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian.

Al-Garadi, M,A. (2015). Epidemiological Reviewof Dengue Fever in Yamen.

Internasional Journal of Advanced Research, Vol3, 1578-1584.

Arikuto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aris, Santjaka. (2011). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika.

Aryati, I, Ketut, Catur., dkk. (2012). Hubungan Pengetahuan Sikap dan Tindakan Masyarakat dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara. Jurnal Kesehatan

Lingkungan, 4, 118-123.

Azwar, S. (2007). Sikap manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cakravarti, A., et al. (2012). Awarnessof Changing Trends in Epidemiology of Dengue Feveris Essential for Epidemiological Surveilance. Indian Journal

of Medical Microbiology, 30, 222-226.

Candra, Aryu. (2010). Dengue Hemorragic Fever: Epidemiology, Pathogenesis, and Its Transmission Risk Factors. Asparator, 2, 110-119.

Departemen Kesehatan RI. (2015). Penanggulangan Demam Berdarah Dengue. (diakses pada 9 Oktober 2016 pukul 21.00 WIB).

Dinas Kesehatan. (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2015. Kebumen: Dinkes.

Ginanjar, Genis. (2007). Apa yang Dokter Anda Tidak Katakan tentang Demam

Berdarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Hernilawati. (2013). Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Makasar: Pusaka As Salam.

Hastati, Oktri. (2008). Demam Berdarah Dengue: Penyakit & Cara

Pencegahannya. Yogyakarta: Kanisius.

Irianto, Agus. (2004). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Kemenkes, RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kemenkes RI 2015.

Lesmana, T.C., et al. (2016). Hubungan Sikap Kepala Keluarga tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Dusun Miri Desa Sriharjo Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul. Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol 9

(1): 11-99.

Marini, Dina, (2010). Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Mengenai DBD Pada Keluarga Di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2009. KTI. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Maulana, Heri.DJ. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Maulana, Nova. (2014). Buku Ajar Sosiologi & Antropologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Montung, D. (2012). Hubungan Antara Karakteristik Individu, Pengetahuan, Sikap dengan Tindakan Masyarakat Dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Minahasa Utara. Tesis. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Mulyono, S,P. (2013). Bentuk-bentuk Penerapan Norma Hukum Adat Dalam Kehidupan Masyarakat di Jawa Tengah., 252-261.

Muslim. (2007). Etika Dan Pendekatan Penelitian Dalam Filsafat Ilmu Komunikasi (Sebuah Tinjauan Konseptual Dan Praktikal). Jurnal

Komunikologi, 4, 83-87.

N, Frida. (2008). Mengenal Demam Berdarah Dengue. Jakarta: CV Pamularsih. Notoatmodjo, S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Cetakan I.

Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Lingkungan Terhadap Kepadatan Larva Aedes Aegypti di Wilayah Zona Merah Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulloh, Jakarta.

Priyoto. (2014). Teori Sikap dan Perilaku Dalam Kesehatan: Dilengkapi Dengan

Contoh Kuisioner. Yogyakarta: Nuha Medika.

Pujiyanti, A., Trapsilowati, W. (2010). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Kutowinangun, Salatiga. Jurnal Vektora, vol II, 2.

Riwidikdo Handoko, S.Kp. (2013). Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS

Dalam Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press.

Satari, H.I dan Meliliasari, M. (2004). Demam Berdarah. Jakarta: Puspa Swara Sitio, Anton. (2008). Hubungan Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Medan

Perjuangan Kota Medan. Universitas Diponegoro Semarang. Semarang. Soegijanto, S. (2006). Demam Berdarah Dengue. Edisi 2. Surabaya: Airlangga

University.

Sofia, dkk (2014). Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dan Perilaku Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Aceh Besar Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dan Perilaku Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal

Kesehatan Lingkungan Indonesia, vol. 13 (1): 30-38.

Suhendro, dkk. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi VI. Jakarta: Internal Publishing.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Suryandono, Aji. (2009). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Kepala Keluarga Tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) Di RW I Kelurahan Medono Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Suyasa, I,N,G., et al. (2008). Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Denpasar Selatan. Echotropic: Journal of

Environmental Science, vol 3 (1): 1-6.

Wati, Widia E. (2009). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

WHO. (2009). Dengue: Guidelinesfor Diagnosis, Treatment, Prevention, and

Control. New Edition. Geneva: World Health Organization.

Xue. (2012). Bab III Metode Penelitian. http:// www. repository.my.ac.id>bitstream. Diakses tanggal 19 Januari 2017.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini telah mendapatkan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan menyatakan mengizikan menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong yang bernama Imroatus Sholikhah dengan judul

“Hubungan Perilaku Masyarakat dan Upaya Pencegahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Gombong II”.

Saya percaya dan mengerti bahwa jawaban yang saya isi ini akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.

Demikian bantuan saya kepada saudara, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Kebumen, .... April 2017

Lampiran 6

KUISIONER

HUBUBANGAN PERILAKU MASYARAKAT DAN UPAYA

Dokumen terkait