• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Kebaya sebagai Aset Nasional Bangsa dan Sejarahnya

Kebaya merupakan salah satu pakaian tradisional Indonesia yang termasuk dalam kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga. Kebaya dikenal sebagai pakaian tradisional wanita Indonesia yang memiliki nilai historis dan seni yang tinggi. Deskripsi tentang kebaya dapat diuraikan sebagai berikut:110

One of the well-known fashions of Indonesia is “Kebaya”. Kebaya is originally from Java and it is also a work of art. Because of its detailed decorations, this traditional costume is considered timeless it takes lots of time to make it. Materials used for making this costume are very high quality; there are always selected Indonesian fabrics with specific and special patterns used for shirts, sleeves, and lapels. Because of its elegance, Indonesians love to wear Kebaya for special occasions, such as traditional weddings.

Kebaya is usually worn by women. It is a blouse with lots of decorations and it is sheer. Women wear a “kemben”, like a tank top, underneath the blouse and then over the blouse, they put on necklaces as additional accessories. Furthermore, for the skirt, known as a “sarong”, people wrap a large sheet of fabric around the waist. Usually, the sarong also has traditional designs. These designs are “hand-drawn designs which are converted onto fabric with wax; then, the fabric is dyed, scraped, and dyed again color by color until the design is complete”. Kebaya is one of the famous fashions of Indonesia; it is very unique and detailed; therefore, a lot of people love to wear it.

Peneliti batik, Rens Heringa dalam tulisannya, ”Batik Pasisir as Mestizo

Costume”111 memperlihatkan evolusi kebaya bahkan asal kata kebaya. Diduga istilah kebaya berhubungan dengan kata cambay, walaupun ini sebetulnya lebih menunjuk nama cita (kain kapas bermotif bunga) yang diimpor dari Pelabuhan Cambay di

110 Sisylia Octavia Candra, Loc. Cit.

India. Nama ini diberikan untuk blus longgar buka depan yang dipakai perempuan dan laki-laki pada abad ke-15. Meskipun istilah kebaya menurut Heringa berasal dari kata Persia untuk pakaian seperti ini, cabay, tetapi imigran Muslim dari China pada abad ke-15 mungkin juga berperan memperkenalkan kebaya, mengingat baju longgar berlengan panjang buka depan yang dikatupkan pada tepi-tepinya mirip dengan baju China Bei-zi. Baju ini digunakan perempuan dari kalangan sosial bawah pada masa Dinasti Ming (abad ke-14 hingga ke-17).

Perjalanan kebaya dari bentuk awalnya menjadi busana yang dikenakan banyak masyarakat di Nusantara saat ini adalah perubahan karena campur tangan orang-orang yang merasa perlu mengubah kebaya sesuai kebutuhan waktu. Perubahan dari kebaya longgar menjadi bentuk jam pasir mengikuti bentuk tubuh terjadi setelah Indonesia merdeka dan dibantu oleh perempuan sendiri yang tidak keberatan badannya dibungkus korset demi bentuk seperti lebah secara instan. Sebelum itu, kebaya longgar yang dikenakan dengan kutang katun menjadi pakaian sehari-hari karena nyaman dan cocok untuk iklim tropis.

Materi kebaya pun berevolusi. Bila awalnya cita adalah bahan kebaya, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 perempuan China Peranakan dan Indo Eropa kelas atas menghias kebaya mereka dengan renda. Bentuk kebaya pun terus berkembang, menggunakan kutubaru, ditangkupkan langsung di depan, ada yang berkerah tegak. Panjang pun berubah. Bila awalnya mencapai mata kaki, kebaya kian memendek mencapai tengah betis, tengah paha, atau di bawah pinggul.112

b. Macam-macam Kebaya

Di Indonesia, untuk busana tradisional wanita dalam bentuk kebaya dikenal beberapa macam, antara lain:113

1) Kebaya Jawa

112 Yayasan Harapan Kita, Indonesia Indah: Busana Tradisional, dalam Ninuk M Pambudy & Ilham Khoiri, Anugerah Kebaya Anne Avantie, Kompas, 22 April 2007.

Biasanya berbentuk sederhana dengan bentuk leher V, panjangnya sampai di bawah pantat. Biasanya dibuat dari bahan bludru dengan bordir emas.

2) Kebaya Kartini

Hampir sama dengan Kebaya Jawa, tetapi terbuat dari bahan katun dan bordirannya sederhana. Contohnya seperti pakaian kebaya yang dikenakan R.A. Kartini.

3) Kebaya Encim atau Kebaya None Betawi

Terbuat dari bahan organdi atau katun, model kerah V, dengan bordir sepanjang kerah sampai bawah (bagian sisi yang menerus dari kerah). Terkadang bagian bawahnya juga dibordir.

4) Kebaya Kutubaru

Kebaya dengan model ada “jembatan” atau kain penghubung di tengah kebaya, untuk menghubungkan sisi kanan dan sisi kiri pakaian kebaya.

5) Kebaya Sunda

Kebaya Sunda di Bandung hingga tahun 1941, terbagi menjadi kebaya menak dan kebaya cacah. Perbedaan antara kebaya menak dengan kebaya cacah sangat signifikan baik ditinjau dari shape, line, silhouette, proportion, texture, ragam hias, detil serta trimming. Menak lebih mendominasi pada pemakaian seluruh gaya kebaya Sunda sedangkan cacah cenderung menggunakan gaya

samleh kecil.

Layaknya jenis fashion lainnya yang selalu mengalami perubahan dan perkembangan, kebaya juga terus mendapatkan modifikasi dari para perancang kebaya di tanah air. Mengenai modifikasi, Sisylia Octavia Candra dalam tulisan

Traditional Fashions of Indonesia menyebutkan:114

Kebaya has been simplified and modified. Formerly, there were not lots of varieties and decorations. Modern Kebayas are combined with Eastern and Western styles. Also, there are numerous varieties of

114 Sisylia Octavia Candra, Loc. Cit.

materials used to make Kebayas, from ordinary to elegant and shiny materials with lots of beads on it.

Perkembangan kebaya dari macam-macam kebaya yang berbentuk pakem sebagaimana telah diuraikan di atas menjadi kebaya modern hasil modifikasi tangan-tangan perancang kebaya Indonesia menjadi tren sendiri saat ini.115 Beberapa perancang kebaya Indonesia yang mengembangkan kebaya modifikasi diantaranya Edward Hutabarat, Anne Avantie, Raden Sirait, Ammy Atmanto, Adjie Notonegoro, Ferry Sunarto. Melalui kreatifitas berkarya perancang-perancang kebaya tersebut, saat ini kebaya modifikasi sangat diminati oleh masyarakat. Keistimewaan kebaya-kebaya modifikasi ini adalah permainan detil dari struktur kebaya itu sendiri.116

2. Eksistensi Anne Avantie dalam Bidang Perancangan Kebaya Modifikasi di

Dokumen terkait