• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberhasilan Pelaksanaan Bimbingan Perilaku Adaptif Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Luar Biasa Melati Aisyiyah Bandar

HASIL PENELITIAN A. TEMUAN UMUM

B. TEMUAN KHUSUS

3. Keberhasilan Pelaksanaan Bimbingan Perilaku Adaptif Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Luar Biasa Melati Aisyiyah Bandar

Khalifah Tembung Medan

Jika dilingkungan sekolah mereka akan di perkenalkan dengan siswa satu dengan siswa yang lainnya ini bentuk bimbingan nya itu setiap hari diperkenalkan dan berulang-ulang sehingga mereka kenal dengan teman mereka dan untuk bersosialisasi di masyarakat ini setelah mereka di ajari di sekolah bagaimana berteman mereka bisa dan kemudian mereka akan bisa memperkenalkan diri dengan orang lain. Untuk anak tuna grahita dan tuna rungu biasanya mereka membentuk kelompok tuna rungu ya tuna rungu dan sebaliknya tuna grahita ya tuna grahita. Jika ada anak normal mereka terkadang tidak mau berteman tetapi mereka kita ajari

46

Hasil wawancara dengan pembimbing terapi tunarungu dan tunangrahita ibu Marlina S.H.I pada tanggal 23 April 2018 pada pukul 12.00-13.00 Wib di Sekolah Luar Biasa Melati Aisyiyah

bahwa mereka itu tidak jahat karena jika anak tuna rungu ini mereka menganggap anak-anak normal itu adalah anak yang jahat tetapi kita terus mengajari bahwa mereka tidak la jahat.

Keberhasilan dari pencapaian pembimbing dalam membimbing anak berkebutuhan khusus ini ketika sudah keluar dari sekolah. Yang pertama untuk anak tunarungu mereka mengerti bahwa sanya kata yang tidak mereka pernah ucapkan mereka bisa mengucapkannya. Contoh nya di dalam rumah itu mereka hanya tau ada ibu, bapak, kakak, adek, dan abang. Disekolah mereka akan tau apa itu meja, kursi dan bentuk barang-barang lainnya, sehingga mereka lebih banyak pembendaharaan kosa kata. Sedangkan anak tunagrahita keberhasilan yang mereka alami yaitu mereka bisa membaca dan menulis.

Sekolah Luar Biasa ini hanya sampai SMP saja ketika mereka sudah tammat dari SMP mereka hanya sebagian kecil saja yang melanjutkan pendidikan ke SMA sebagian besar membantu orang tua di rumah atau ikut berjualan. Keberhasilan dalam praktek ibadah banyak juga para anak berkebutuhan khusus ini ketika sudah SMP mereka bisa membaca Alquran dan sudah bisa Shalat dengan khusuk. Keberhasilan dibidang olahraga yaitu futsal dan berenang mereka lebih aktif dalam melakukan kegiatan olahraga dan banyak memenangkan pertandingan. Mereka juga bisa mandiri dalam bergaul yang artinya tidak mesti kita suruh mereka tau sendiri mana teman-teman nya dan satu sama lain mereka saling kenal. Untuk anak tuna grahita mereka

bisa berkomunikasi dan bergaul dengan baik sesame mereka dan anak normal lainnya.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti di SLB Melati Aisyiyah Bandar Khalipah Tembung Medan mengenai pelaksanaan bimbingan perilaku adaptif terhadap anak berkebutuhan khusus di SLB melati asiyiyah Bandar Khalipah Tembung Medan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa:

Bentuk-bentuk pelaksanaan bimbingan perilaku adaptif yang dilakukan pembimbing terhadap anak berkebutuhan khusus yaitu melalui terapi, membaca alqu’an dan iqro, tata cara melaksanakan shalat, keterampilan dan olahraga. Dengan cara pembimbingan langsung melakukan bimbingan dengan lebih banyak praktek daripada teori terhadap anak berkebutuhan khusus, pembimbing agama melakukan bimbingan mulai dari mengambil wudhu, shalat sampai cara membaca ayat-ayat dalam shalat kemudian membaca iqra. Pembimbing juga menggunakan sistem hafalan untuk ayat-ayat atau hal yang perlu untuk dipakai dalam keseharian anak berkebutuhan khusus yaitu seperti doa makan, doa tidur dan lain-lain.

Bimbingan agama oleh pembimbing agama dilaksanakan pada hari jum’at dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Terapi untuk anak tunarungu dan tungrahita dimulai hari senin sampai hari rabu pada pukul

11.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Keterampilan hari sabtu dan olahraga setiap hari rabu dan kamis.

Hambatan yang paling dirasakan oleh pembimbing dalam membimbing anak berkebutuhan khusus ini. Kalau anak tunarungu dia menyampaikan bahasa sangat sulit, karena anak tunarungu ini kan tidak bisa mendengar dan lambat menangkap apa yang disampaikan oleh pembimbing waupun menggunakan bahasa isyarat. Anak-anak tunarungu ini belum tentu bisa mengerti apa yang disampaikan oleh pembimbing. Dalam menerima kalimat atau bahasa yang disampaikan oleh pembimbing dan dalam menerima materi itu kurang dan lambat kalau kita menggunakan bahasa isyarat dan apalagi kalau tidak.

Mengenai keberhasilan yang dicapai oleh pembimbing yang pertama untuk anak tunarungu mereka mengerti bahwa sanya kata yang tidak Mereka pernah mereka ucapkan mereka bisa mengucapkannya. Contoh nya di dalam rumah itu mereka hanya tau ada ibu, bapak, kakak, adek, dan abang. Disekolah mereka akan tau apa itu meja, kursi dan bentuk barang-barang lainnya, sehingga mereka lebih banyak pembendaharaan kosa kata. Sedangkan anak tunagrahita keberhasilan yang mereka alami yaitu mereka bisa membaca dan menulis.

A. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan peneliti yaitu

pelaksanaan bimbingan perilaku adaptif terhadap anak berkebutuhan khusus di SLB Melati Aisyiyah Bandar Khalipah Tembung Medan, maka peneliti memberi saran pembimbing:

1. Disarankan untuk memberikan penghargaan atau setidaknya pujian atas kemajuan yang didapatkan oleh anak berkebutuhan khusus yang dilakukan oleh pembimbing karena pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pengakuan terhadap keberadaannya.

2. Diharapkan untuk para pembimbing agar dapat lebih sabar dan lebih akrab terhadap anak berkebutuhan khusus ini serta lebih menggunakan pendekatan individual agar para anak berkebutuhan khusus ini lebih mudah menangkap materi yang disampaikan pembimbing dan dapat merasa dihargai keberadaannya.

Saran kepada SLB Melati Aisyiyah Bandar Khalipah Tembung Medan sebagai berikut:

a. Menambah jadwal bimbingan agama di SLB Mealati Aisyiyah Bandar Khalipa Tembung Medan sehingga anak berkebutuhan khusus ini tidak mudah lupa dan lebih sering mengulang-ulang materi yang disamapikan pembimbing.

b. Menambah pembimbing agama untuk membimbing para anak

berkebutuhan khusus pembimbing agama ini diharapkan

menangani 4-6 orang satu pembimbing sehingga anak

berkebutuhan khusus lebih akrab dan lebih fokus dalam menerima materi.

c. Menambah pembimbing terapi untuk memberikan terapi terhadap anak berkebutuhan khusus agar mereka lebih fokus dalam menerima terapi yang diberikan oleh pembimbing.

d. Penyediaan sarana dalam pembaharuan metode bimbingan agama di UPT Pelayanan Sosial Karya Wanita Parawasa Berastagi.