• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberlanjutan Pemanfaatan Hasil Kegiatan

Dalam dokumen I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Halaman 37-46)

dan 2 s/d bulan yang bersangkutan (%)

B. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa 1. Kerangka dan Strategi Pemanfaatan Hasil

V. PENUTUP A.Kesimpulan

1. Keberlanjutan Pemanfaatan Hasil Kegiatan

Untuk kelanjutan pemanfaatan produk formula pestisida nabati ke depan dirasa perlu untuk pengembangan penerapan teknologi pemnafaatan produk formula pestisida nabati dan agens hayati secara terpadu efektif dan efisien ditingkat petani terutama daerah sentra produksi karet.

2.Keberhasilan Dukungan Program Ristek

Untuk keberhasilan penerapan teknologi pemanfaatan produk pestisida nabati dan agens hayati dalam mengatasi penyakit tanaman karet terutama penyakit JAP Karet perlu dukungan dari pihak terkait terutama program Ristek dan Pemerintah Pusat dan Daerah. Sehingga permasalahan penyakit tanaman karet terutama penyakit JAP dapat diatasi dan dapat meningkat produksi karet dan ekonomi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Arwiyanto, T. 1998. Pengendalian Secara Hayati Penyakit Layu Bakteri Pada Tembakau. Laporan Riset Unggulan Terpadu IV (1996-1998). Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi Dewan Riset Nasional. 58p.

Abo-Elyousri., Karnal,A., Zakaullah Khan., Magd El-Morsi Award, and Montaser Fawzy-Morsi-Abedel-Moneim., 2010. Evaluation of plant extracts and Pseudomonas spp for control of root knot nematode, Meloidogyue incognita on tomato. Nematotropica. 40: 289-299

Akila.R, L. Rajendran, S. Harish, K. Saveetha, T. Raguchanderand R. Samiyappan . 2011. Combined application of botanical formulations and biocontrol agents for the management of Fusarium oxysporum f. sp. cubense (Foc) causing Fusarium wilt in banana. Department of Plant Pathology, Centre for Plant Protection Studies, Tamil Nadu Agricultural University, Lawley Road, Coimbatore 641 003, TamilNadu, India

Aspiras, R.B. and A.R. de La.Cruz. 1985. Potential Biological Control of Bacterial Wilt in Tomato and Potato with Bacillus polymyxa FU6 and Pseudomonas fluorescens. Proceedings of an International Workshop PCARRD, Los Banos, Philippines 8-10 October 1985. 89-92.

Chrisnawati. 1999. Uji Daya Kendali Minyak Serai Wangi dan Komponennya Terhadap Pertumbuhan Fusarium Oxysporum f. sp. vanilae Secara in vitro. Tesis Pasca Sarjana. Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan Program Pasca Sarjana Universitas Andalas. Padang.

Chrisnawati dan Helti Andraini. 2000. Studi efektifitas beberapa fraksi minyak serai wangi terhadap Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici penyebab penyakit layu fusarium tanaman tomat. Laporan penelitian dosen muda. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan nasional Tahun 2000.(No.104/P2IPT/DM/ VI/1999). Fakultas Pertanian Universitas Mahaputra Muhammad Yamin. Solok. p.26

Chrisnawati, 2003. Studi efektifitas pestisida nabati sitronelal terhadap Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici penyebab penyakit layu fusarium tanaman tomat secara in planta. Laporan Penelitian Dosen Muda. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2002 (No. 149/LIT/BPPK-SDM/IV/2002). p 30.

Chrisnawati. 2004. Studi Efikasi Formula Pestisida Nabati Sitronelal terhadapFusarium oxysporum f.sp. lycopersici Penyebab Penyakit Layu Fusarium Tomat secara in vitro. Laporan Penelitian Dosen Muda Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan nasional (Kontrak No. 304/P4T/DPPM/DM, SKW,

Chrisnawati, Nasrun dan Triiwidodo. A. 2009. Pengendalian Penyakit Layu Bakteri Nilam Menggunakan Bacillus spp dan Pseudomonad fluoresen. Jurnal Penelitian Tanaman Industri. Bogor , Vol, 15.(3): 116-123.

Cook, R.J. and K.F. Baker. 1989. The Nature and Practice of Biological Control of Plant Pathogens. APS Press, St.Paul, Minnesota. 505p.

Duamkhanmane,R. 2002. Effect of Essential oil from some Herbal Plant Extract on Colletotrichum gloesporioides (Penz) Sacc. Summary the first International Conference on Tropical and Sub tropical Plant diseases. Chiang Mai. Thailand

Dai-Soo Kim, . Cook, R,J., and Weller, D.M,. 1997. Bacillus sp L324-92 for biological control of three root disease of wheat grown with reduced tillage. Phytopathology 87: 551-558

Gunawan, O.S., 1995. Pengaruh Mikroorganisme Antagonis dalam Mengendalikan Bakteri Layu Pseudomonas solanacearum pada Tanaman Kentang. Risalah Kongres Nasional dan Seminar Ilmiah PFI XII, Mataram.

Han, D.Y., D.L. Bauer., W.D.Bauer and H.A.J. Hoitink., 1994. A Rapid biossay for Screening Rhizosphere Microorganisms for Their Ability to Induce systemic resistance. Phytopatholgy. 90: 327-332.

Haryono. 1989.Penyakit –Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah Mada Press. 8911166-C2E. ISBN 979-420-107-3.

Hoffland.E., J.Hakulinen., and J.A. van Pelt. 1996. Comparison of systemic resistance induced by avirulen and nonpathogenic Pseudomonas species.. Phytopathology 86: 757-762

Kelment., Z., K.Rudolph and D.C. Sands. 1990. Methods in Phytobacteriology. Academiai Klado. Budafest..

Knobloch, K.A.,B.Paul.,H.Ilber., Weigand and W.Weil.1989. Antibacterial and Antifungal properties of essential oil components. J.Ess-Oil.1:119-128.

Maurhofer.M., C. Reimmann., P. Schmiddli-Sacherer., S.Heeb., D.Hans., and G.Dafago., 1998. Salicylic Acid biosynthetic Genes Expressed in Pseudomonas fluoresens Strain P3 Improve the Induction of Systemic Resistance in Tobacco Against Tobacco necrosis virus. Phytopathology 88: 678-684.

Mulya, K., and S. Tsuyuma. 2001. Some Physiological Factor Influencing Antibiotic Production by Pseudomonas fluorescens PfG32. Jurnal Biotechnologi Pertanian 3 (1): 23-28

Nasun, Jamalius dan Nurmansyah, 1993. Pengaruh minyak atsiri sebagai antifungal dalam menekan perkembangan beberapa patogen tanah. Proseding

Seminar Mikrobiologi Se Sumatera. Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia Di Padang.

Nasrun, 1997. Pengujian ekstrak daun serai wangi terhadap Scelrotium rolfsii penyebab penyakait busuk batang tanaman cabai. Kongres Nasional ke XIV dan Seminr Ilmiah PFI , di Palembang.

Nasrun., S. Christanti.., T. Arwiyanto., dan I.Mariska., 2004. Seleksi antagonistik pseudomonad fluoresen terhadap Ralstonoa solanacearum penyebab penyakit layu bakteri nilam secara in vitro. Jurnal Stigma. XII (2): 228-231. Nasrun, Christanti, T.Arwiyanto, dan I.Mariska., 2005. Pengendalian Penyakit Layu

Bakteri Nilam Menggunakan Pseudomonad fluoresen. Jurnal Penelitian Tanaman Industri. (11 (1): 19-24.

Nasrun 2005. Studi Pengendalian Hayati Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) Nilam dengan Pseudomonad fluoresen. Disertasi Doktoral Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. 129 p (Tidak publikasi) Nasrun, Christanti, T.Arwiyanto, dan I.Mariska, 2007. Karakteristik Fisiologis

Ralstonia solanacearum Penyebab Penyakit Layu Bakteri Nilam. Jurnal Penelitian Tanaman Industri (Industrial Crops Research Journal). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.. Volume 13 No.2; 43-48

Nasrun,Nurmansyah dan Burhanudin, 2009. Pemanfaatan Pseudomonad fluoresen Sebagai Agens Pengimbas Ketahanan Tanaman Dalam Mengendalikan Penyakit Budog Nilam Laporan Akhir Program Insentif Diknas Tahun Anggaran 2009. Diknas dan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. 2008. 49pp.(Tidak Pubilikasi)

Nurmansyah dan H, Syamsu. 2001. Pengaruh minyak atsiri beberapa klon unggul seraiwangi terhadap pathogen penyebab penyakit layu dan busuk pangkal batang tanaman cabai. Stigma. Vol IV No4. Faperta Universitas Andal;as Padang

Nurmansyah, Nasrun dan Jamalius. 2008. Pengujian pestisida nabati seraiwangi terhadap hama dan penyakit 473-479.

Premono. E. 1998. Mikroba Pelarut Fosfat untuk Mengefesienkan Pupuk Fosfat dan Prospeknya di Indonesia. Hayati. Vol 11 pp 13-23.

Sait,S. 1991. Potensi minyak atsiiri daun Indonesia sebagai sumber bahan obat. Proseding Forum Komunikasi Ilmiah Pengembangan Atsiri di Sumatera, Bukit Tinggi. Balittro Bogor.

Schippers, B., B. Lugtenberg, and P.J. Weisbeek. 1987. Plant Growth Control by Fluorescent pseudomonads. Innovative Approaches to Plant Disease Control 30-34.

Semangun,H. 1989. Penyakit-penyakit tanaman perkebunan di Indonesia, Yayasan Pembina Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yokyakarta.

Souza,D,T,M and R,H,N, Couto. 2004. Efficiency of n-octyl acetat, 2-heptanone and citronellal in repelling Bees from Basil (Ocimum sellowii-labiatae). Brazilian Archives of Biology and Technology. Vol 47. no 1. Printed in Brazil p 121-125 Sumardiyono, C., S.M. Widyastuti., and Y.Assi., 2001. Pengimbasan ketahanan

pisang terhadap penyakit layu Fusarium dengan Pseudomonas fluorescens. Prosiding Kongres XVI dan Seminar Nasional Perhimpunan Fitopatologi Indonesia. 22 -24 Agustus 2001. Bogor p 257-259.

Tombe.M. 2008. Pemanfaatan Pestisida nabati fungisida nabati dan agensia hayati Untuk

Mengendalikan Penyakit Busuk Jamur akar putih pada jambu mete. Bul.Littro. Vol XIX No.1: Hal 68-77

Dalam dokumen I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Halaman 37-46)

Dokumen terkait