• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASI L PENELI TI AN DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan Hasil Penelitian

2. Kebiasaan Belajar di Rumah

Data yang diperoleh melalui angket Kebiasaan Belajar Siswa di Rumah dapat diketahui hasil menggunakan analisis deskriptif bahwa data Kebiasaan Belajar di Rumah siswa kelas XI I SMK N 2 Klaten Program Keahlian Teknik I nstalasi Tenaga

63

Listrik sebagian besar 56% termasuk kategori kurang, 44% termasuk dalam kategori cukup, 0% kategori tinggi, kemudian 0% kategori rendah. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa secara umum Kebiasaan Belajar di Rumah siswa kelas XI I tidak berpengaruh terhadap prestasi dikarenakan lebih dari setengah siswa berada di kategori kurang. Pembuktian hipotesis ke 2 menghasilkan R square = 0.001 yang memiliki arti variabel bebas (kebiasaan belajar siswa di rumah) hanya memiliki pengaruh 0.1% terhadap variabel terikat (prestasi belajar siswa) serta rumus regresi Y = 80.537 + (-0.028)X menunjukkan ketika poin kebiasaan penambahannya sangat sedikit sekali bahkan minus, sehingga dapat dikatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi dengan kebiasaan belajar siswa. Penyebaran kategori data variabel dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Diagram Pie Kebiasaan Belajar di Rumah Tidak ada pengaruh dari kebiasaan belajar dikarenakan butir angket

kebiasaan belajar no 4, 9 dan 20 tentang relasi antar anggota keluarga; butir no 5, 7 dan 15 tentang latar kebudayaan siswa; butir no 13 tentang cara orang tua mendidik; dan butir no 8 tentang suasana rumah, lebih dari 14 siswa menjawab tidak setuju pada angket. Tidak ada pengaruh kebiasaan belajar siswa dirumah

64

juga disebabkan karena tidak sesuai dengan kajian pustaka yang digunakan pada penelitian ini. Slameto (2013) menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi kebiasaan belajar di rumah adalah : a) Cara Orang Tua Mendidik, b) Relasi Antara Anggota Keluarga, c) Suasana Rumah, d) Keadaan ekonomi keluarga, e) Pengetian orang tua, f) Latar belakang kebudayaan. Empat dari enam faktor tersebut tidak terpenuhi pada kondisi di lapangan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh kebiasaan belajar siswa di rumah terhadap prestasi belajar dikarenakan faktor yang mempengaruhi kebiasaan belajar tersebut tidak terpenuhi. Kebiasaan belajar siswa di rumah dapat berpengaruh terhadap prestasi apabila faktor-faktor tersebut terpenuhi ataupun siswa berusaha untuk memenuhinya serta memiliki kepedulian untuk mencukupi hal tersebut.

3. Diskusi

Perbedaan tingkatan prestasi hasil belajar siswa antara metode yang menggunakan mind mapping untuk mata pelajaran pneumatic dengan metode konvensiolan (penggunaan pembelajaran metode ceramah dapat dilakukan dengan cara membandingkan presentase tingkat kelulusan terhadap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk kelas eksperimen dan kontrol. KKM untuk mata pelajaran pneumatik di SMK N 2 Klaten yaitu 76.

Perbandingan prestasi hasil belajar dengan nilai KKM untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol :

65

Tabel 10. Perbandingan prestasi hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terhadap KKM

Kelompok Tes Jumlah

Sisw a Kriteria Kelulusan Minimum ( KKM) 76 Presentase Kelulusan Lulus Belum lulus Kontrol Pretest 25 siswa 1 24 4% Posttest 25 siswa 13 12 52% Eksperimen Pretest 25 siswa 1 24 4% Posttest 25 siswa 19 11 76%

Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa siswa yang lulus KKM pada kelas eksperimen sebanyak 76% sedangkan siswa yang lulus KKM pada kelas kontrol hanya sebanyak 52% . Penilitian ini dilakukan dengan menilai perbedaan prestasi hasil belajar dari nilai yang diperoleh dari siswa. Hasil prestasi belajar dari kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen berbeda, dimana prestasi hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol, hal ini dilihat dengan menggunakan perbandingan nilai yang didapat dari selisih rata-rata posttest dan pretest pada tiap kelompok. Nilai yang didapat dari kelompok eksperimen adalah 18,52 dari nilai rerata posttest 79,2 dan nilai rerata pretest 60,68 sedangkan nilai dari kelompok kontrol adalah 12,12 dari nilai rerata posttest 73 dan nilai rerata pretest 60,88 sehingga dapat dilihat bahwa ada

66

selisih perbedaan prestasi sebesar 6,4% ((18,52 - 12,12)* 100% ) dari kelompok eksperimen terhadap kelompok kontrol.

Gambar 8. Diagram Batang Perbandingan Rata-rata Prestest dan Posttest Pembelajaran menggunakan mind mapping terhadap mata pelajaran pneumatic di SMK N 2 Klaten merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi siswa terhadap mata pelajaran tersebut. Mind mapping dalam pembelajarannya membuat siswa menjadi lebih aktif dan menjadi lebih cepat paham akan materi yang disampaikan. Mind mapping dalam penggunaannya juga dapat mempersingkat waktu dalam penyampaian materi sehingga materi yang seharusnya disampaikan pada pertemuan berikutnya dapat disampaikan pada hari itu juga. Hasil penelitian dibuktikan dari data yang sudah disebutkan diatas, dimana peranan pembelajaran menggunakan mind mapping berpengaruh terhadap prestasi hasil belajar siswa dan ditunjukkan dengan hasil perhitungan sumbangan efektif dan relative (lampiran 5.p) sebesar 10,5% dipengaruhi oleh pembelajaran menggunakan mind mapping (sumbangan efektif) dan sisanya 80,95% dipengaruhi oleh faktor lain (sumbangan relatif).

67

Sumbangan relatif yang tentu diharapkan adalah kebiasaan belajar siswa di rumah, namun dalam realitanya kebiasaan belajar di rumah tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap prestasi belajar siswa. Pengujian hipotesis kedua menunjukkan nilai R square = 0.001 yang memiliki arti variabel bebas (kebiasaan belajar siswa di rumah) hanya memiliki pengaruh 0.1% terhadap variabel terikat (prestasi belajar siswa) serta rumus regresi Y = 80.537 + (-0.028)X menunjukkan ketika poin kebiasaan penambahannya sangat sedikit sekali bahkan minus, sehingga dapat dikatakan bahwa kebiasaan belajar di rumah tidak memiliki pengaruh terhadap peningkatan prestasi siswa. Tidak ada pengaruh kebiasaan belajar siswa dirumah, seperti yang telah diuraikan diatas disebabkan karena tidak sesuai dengan kajian pustaka yang digunakan pada penelitian ini. Slameto (2013) menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi kebiasaan belajar di rumah adalah : a) Cara Orang Tua Mendidik, b) Relasi Antara Anggota Keluarga, c) Suasana Rumah, d) Keadaan ekonomi keluarga, e) Pengetian orang tua, f) Latar belakang kebudayaan. Empat dari enam faktor tersebut tidak terpenuhi pada kondisi di lapangan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh kebiasaan belajar siswa di rumah terhadap prestasi belajar dikarenakan faktor yang mempengaruhi kebiasaan belajar tersebut tidak terpenuhi. Kebiasaan belajar siswa di rumah dapat berpengaruh terhadap prestasi apabila faktor-faktor tersebut terpenuhi ataupun siswa berusaha untuk memenuhinya serta memiliki kepedulian untuk mencukupi hal tersebut.

68 BAB V

Dokumen terkait