• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan, Kendala dan Prioritas Pembangunan Daerah

Dalam dokumen 1. BAB I s.d. IV 2015 CTK (Halaman 40-54)

2. Kebijakan Anggaran Belanja Langsung

2.2.4. Kebijakan, Kendala dan Prioritas Pembangunan Daerah

A. Kebijakan Pembangunan Daerah

Dengan memperhatikan isu strategis, serta arah kebijakan nacional dan provinsi Jawa Tengah, maka pembangunan Kabupaten Purworejo tahun 2015 merupakan Tahap perwujudan Masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera, dengan tema: “Menuju Masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera Berbasis Agribisnis”. Pada tahap ini lebih mengupayakan ketercapaian dua hal yaitu peningkatkan keberdayaan masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan, dan meningkatkan kerja sama masyarakat dan pemerintah untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

41 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

1) Percepatan iklim investasi dan iklim usaha yang mendukung daya saing daerah 2) Percepatan pengurangan angka kemiskinan

3) Peningkatan akses dan kualitas ketersediaan pendidikan dan kesehatan

4) Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pengembangan Agribisnis yang berdaya saing 5) Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang Pro Investasi dan Berkelanjutan

6) Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Baik (Good Governance) dan Reformasi Birokrasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

B. Kendala Yang Dihadapi

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan daerah tahun 2015 dicerminkan dengan Permasalahan pembangunan Kabupaten Purworejo yang teridentifikasi dalam setiap penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan daerah, sebagai berikut:

Urusan Wajib Pendidikan

1) Masih rendahnya kesesuaian kualifikasi tenaga pendidik PAUD.

2) Belum terwujudnya penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.

3) Belum optimalnya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan (Manajemen Pengelolaan Sekolah).

4) Belum terpenuhinya ekspektasi kebutuhan pasar tenaga kerja dengan substansi pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal.

5) Masih terdapat tenaga pendidik yang tidak memenuhi kesesuaian bidang keahliannya. 6) Masih kurangnya Pendidikan berbasis teknologi informasi dan pendidikan berbasis

kearifan lokal yang berwawasan global.

7) Belum terciptanya atmosfir yang kondusif dan infrastruktur pendidikan yang berkualitas bagi proses pendidikan, penelitian, dan pengembangan wawasan keilmuan.

8) Belum mantapnya penuntasan wajib belajar 9 tahun dan mengembangkan wajib belajar 12 tahun.

9) Masih perlu ditingkatkan daya saing pendidikan di semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

10) Belum memadai dan meratanya fasilitas/sarana penunjang pendidikan di setiap jenjang pendidikan termasuk pengembangan perpustakaan dan laboratorium sebagai sarana minat dan budaya baca.

11) Belum meratanya distribusi tenaga pendidik dan kependidikan

12) Masih terdapat angka putus sekolah yang belum tertampung dalam pendidikan formal dan non formal.

13) Masih tingginya disparitas mutu disemua jenjang pendidikan 14) Belum meratanya cakupan layanan pendidikan non formal.

Kesehatan

1) Masih perlu ditingkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan.

2) Pada tahun 2011 terjadi peningkatan penyakit menular sehingga tidak dapat terlayani semua.

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

42 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

3) Realisasi anggaran Jamkesda tidak mencapai target karena metoda yang digunakan adalah sistem klaim.

4) Pasien JKN/BPJS untuk dapat dilayani di poli rawat jalan harus melalui dua tahapan pendaftaran (Loket BPJS dan Loket pendaftaran RSUD);

5) Waktu tunggu pasien rawat jalan lama baik di pelayanan poliklinik maupun pelayanan penunjang (Farmasi,

6) Ruang tunggu yang tersedia tidak sesuai lagi dengan jumlah pasien yang berkunjung di rawat jalan sehingga pasien tidak nyaman;

7) Adanya beberapa jenis peralatan kesehatan yang harus dilengkapi untuk pelayanan Rawat Jalan.

8) BOR tidak sehat karena standar ideal BOR yang sehat 60-80% sehingga tidak dapat dilakukan sterilisasi ruang dan adanya antrian pelayanan di IGD.

9) Beberapa pasien yang akan dirawat inap tidak dapat langsung masuk ke ruang rawat inap ( harus menunggu di ruang IGD sampai beberapa hari), sehingga menyulitkan rumah sakit dalam membersihkan dan mensterilisasi ruangan rawat inap yang akan digunakan;

10) Adanya beberapa sarana yang belum tersedia sesuai yang di amanahkan oleh Permenkes Nomor 56 tahun 2014;

11) Adanya beberapa jenis peralatan kesehatan yang harus dilengkapi untuk pelayanan Rawat Inap, IBS, ICU,PICU/NICU sesuai Permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;

12) Pembangunan Gedung Rawat Inap 2 lantai belum dapat dilaksanakan pada tahun 2013 dan hanya baru dilaksanakan Pengadaan Dokumen Perencanaan karena Pagu Anggaran yang tersedia tidak mencukupi.

13) Rencana fungsi pembangunan rawat inap 2 lantai yaitu Lantai 1 untuk pelayanan rawat inap dan Lantai 2 untuk pelayanan penunjang yaitu Ruang arsip Rekam Medik dan Kegiatan Rumah Sakit Pendidikan

14) Adanya beberapa jenis ruangan yang diperlukan ruang IGD ( perlu setting ulang ruangan di IGD untuk bedah minor, laboratorium, Depo farmasi ) sesuai Permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

15) Adanya beberapa jenis peralatan kesehatan yang harus dilengkapi untuk pelayanan IGD. 16) Kompetensi SDM/Petugas IGD ada yang masa sertifikasi telah habis masa berlakunya. 17) Belum tersedianya dokter spesialis yang on set di IGD 24 jam.

18) Kelengkapan peralatan penunjang medik yang belum memenuhi kebutuhan dalam pelayanan kesehatan.

19) Adanya beberapa jenis peralatan kesehatan yang harus dilengkapi untuk pelayanan (Radiologi, Laboratorium, CSSD, Rehabilitasi Medik sesuai Permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit

20) Belum memadainya sarana prasarana kesehatan.

21) Kurangnya SDM kesehatan baik kualitas maupun kuantitas. 22) Rendahnya manajemen kesehatan,

23) Masih rendahnya akses pelayanan kesehatan yang menjangkau masyarakat pedesaan. 24) Lemahnya pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

43 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

Pekerjaan Umum

1) Tantangan universal access 100% (akses air minum) – 0% (permukiman kumuh)–100% (akses sanitasi).

2) Status pelayanan air minum masih 77,76% rumah tangga telah memiliki akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak, dengan cakupan di perkotaan dan perdesaan.

3) Status pelayanan sanitasi kabupaten purworejo masih 77,35 % rumah tangga telah memiliki akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan

4) Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik masih 72,83 % 5) Prosentase jembatan dalam kondisi baik 96,54 %

6) Perlunya antisipasi jalan alternative untuk mengantisipasi kemacetan jalan utama Kutoarjo – Purworejo.

7) Perlunya pembangunan jalan lingkar timur Purworejo. 8) Perlunya peningkatan status jalan dan jembatan poros desa. 9) Prosentase saluran irigasi dalam kondisi berfungsi masih 29,98% 10) Prosentase bendung dalam kondisi berfungsi masih 34,57%

11) Jumlah panjang saluran serta infrastruktur drainase lain yang telah direncanakan untuk dibangun dalam rencana induk sistem drainase yang tercantum dalam perencanaan kota/kabupaten masih 247.955 m. Jumlah panjang saluran yang telah dibangun dan mampu dikelola “O/P” nya masih 54.132 m

12) Prosentase saluran drainase dalam kondisi baik baru mencapai 21,83%

13) Isu penanganan air bersih Non PDAM berkutatnya pada permasalahan ketersediaan air baku, masalah sarana dan prasarana, lemahnya manajeman pengelolaan.

14) Masih tingginya resiko longsor pada jalur jalan di wilayah Bruno dan Kaligesing 15) Perlunya penangangan khusus irigasi di kawasan perbatasan

16) Perlunya penanganan drainase irigasi di kawasan bonorowo. 17) Masih tingginya jumlah desa rawan air bersih dan kekeringan. 18) Masih rendahnya penanganan sampah dan air limbah.

Perumahan Rakyat

1) Prosentase Ketersediaan rumah (KK) masih 76,79%

2) Masih terdapatnya kawasan kumuh seluas 197,41 Ha pada 11 lokasi.

3) Masih tingginya Backlog rumah untuk penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Penataan Ruang

1) Perlunya revisi Perda RTRW yang berkualitas sesuai dengan dinamika pembangunan.

Perencanaan Pembangunan

1) Pagu indikatif agar bisa ditetapkan pada masing – masing SKPD selaras dengan program yang direncanakan.

2) Kegiatan musrenbang agar tidak seremonial tapi mengkoordinir partisipasi / keinginan masyarakat.

3) Masih perlunya peningkatan pemerataan pembangunan antar wilayah.

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

44 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

5) Masih minimnya kesiapan daerah dalam rangka menyambut bandara Kulonprogo. 6) Perlu dibuat feasibility study, masterplan, roadmap/bluprint dalam setiap pembangunan

yang berdampak luas.

7) Masih perlunya upaya peningkatan penataan kota.

8) Masih perlunya peningkatan kualitas produk perencanaan daerah.

9) Belum tersedianya SDM fungsional perencana 10) Belum berkembangnya budaya inovasi di masyarakat

11) Belum adanya kerangka regulasi, kelembagaan dan infrastruktur untuk mendukung SIDa

12) Belum berkembangnya penelitian dan pengembangan bidang urusan kewenangan daerah.

13) Belum optimalnya pemanfaatan hasil kajian litbang

Perhubungan

1) Cakupan ketersediaan APILL masih 63% 2) Cakupan ketersediaan rambu masih 84 %

3) Masih kurangnya zona selamat sekolah pada SD, SMP.

4) Masih adanya wilayah-wilayah yang belum terjangkau akses angkutan umum. yang secara ekonomis kurang layak diselenggarakan oleh masyarakat.

5) Perlunya evaluasi uji jaringan trayek

6) Masih banyak kendaraan yang terlambat diujikan kembali

7) Belum optimalnya pengaturan arus lalu lintas dalam kota Purworejo

Lingkungan Hidup

1) Masih rendahnya Rumah Tangga yg menerapkan 3R (13,78%) 2) Volume sampah yg tertangani 3R masih 87.840 m3

3) Belum optimalnya Bank Sampah

4) Masih banyaknya perusahaan dan instalansi pemerintahan yang belum memiliki dokumen lingkungan

5) Masih rendahnya Pelestarian LH di kawasan pesisir

Pertanahan

1)

Masih adanya konflik-konflik pertanahan

2)

Masih lemahnya database tanah

3)

Masih perlu ditertibkannya penangangan perijinan dibidang pertanahan.

Kependudukan dan Catatan Sipil

1) Kurangnya kesadaran penduduk tentang arti penting dokumen kependudukan. 2) Belum semua pendududk memiliki dokumen kependudukan.

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

45 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

3) Belum validnya data kependudukan (adanya data ganda dan akte sebelum tahun 2007 belum masuk database).

4) Masih perlu ditingkatkannya pengelolaan dan penataan arsip/dokumen adminduk. 5) Masih perlu ditingkatkannya kualitas pelayanan adminduk.

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1) Masih adanya ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender, 2) Masih adanya kekerasan pada perempuan dan anak

3) Budaya patriaki yang masih melekat di masyarakat

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

1)

Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk,

2)

Masih Rendahnya kesadaran laki-laki untuk ber-KB.

3)

Masih banyaknya keluarga yang belum sejahtera.

Sosial

1) Belum optimalnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial khususnya. 2) Masih banyaknya penduduk miskin,

Ketenagakerjaan

1) Masih terdapatnya penduduk yang menganggur. 2) Belum optimalnya pemanfaatan bursa kerja on line

3) Masih kurangnya perhatian yang memadahi dari semua pihak tentang K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)

4) Masih adanya perusahaan yang tidak mengikutsertakan tenaga kerjanya di BPJS Ketenagakerjaan.

5) Masih adanya tenaga kerja yang diberikan di bawah upah UMK, 6) Rendahnya tingkat ketrampilan dan produktivitas tenaga kerja.

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1)

Masih kurangnya sarana dan prasarana untuk Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil.

2)

Masih kurangnya Pendampingan Usaha Mikro dan Kecil dari awal sampai pemasaran

3)

Lemahnya produk Usaha Mikro dan Kecil yang memenuhi syarat ( SNI, PIRT )

4)

Menurunnya jumlah koperasi aktif dan sehat

5)

Masih kurangnya pemeriksaan dan pengawasan koperasi

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

46 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

1) Masih sedikitnya investor yang masuk purworejo 2) Kurangnya sarana dan prasarana pendukung investasi

3) Kurangnya SDM yang berkompeten 4) Kurangnya promosi penanaman modal

5) Belum optimalnya Pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu 1 (satu) pintu (OSS).

6) Belum terlaksananya Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)

Kebudayaan

1) Belum optimalnya pengelolaan kebudayaan daerah.

Kepemudaan dan Olahraga

1) Kurang optimalnya pembinaan pengembangan prestasi olahraga dan kepemudaan. 2) Kurangnya Sarana Prasarana penunjang pembinaan dalam keolahragaan dan

kepemudaan.

3) Belum optimalnya Pembinaan dan pengembangan organisasi kepramukaan.

4) Kurangnya even-event sebagai wahana pengembangan diri bidang kepemudaan dan olahraga.

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

1)

Sikap Apatis masyarakat yang timbul karena tidak terakomodirnya kepentingan pemilih, kinerja partai politik, lembaga legislative, pejabat publik dan jalannya pemerintahan.

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

1) Kurang optimalnya sumber-sumber pendapatan daerah 2) Belum proporsionalnya komposisi belanja daerah. 3) Belum sesuainyastandar harga sesuai perkembangan 4) Belum tepatnya redistribusi dan distribusi PNS daerah.

5) Masih lemahnyapengembangan kompetensi SDM aparatur sipil Negara.

6) Belum adanya kebijakan anggaran terfokus untuk peningkatankapasitas SDM ASN. 7) Belum memadainya sarana dan prasarana kerja Aparatur.

8) Minimnya media pengaduan masyarakat atas pelaksanaan pembangunan.

9) Belum optimalnya Peran APIP sebagai consultant, catalyst dan quality assurance

10) Belum maksimalnya penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan 11) Masih lemahnya fungsi koordinasi di tingkat pemerintah daerah.

12) Peningkatan profesionalisme dan kapasitas pegawai dari tingkat desa sampai dengankabupaten dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

47 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

14) Belum disesuaikannya kelembagaan perangkat daerah dengan Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah.

15) Belum terintegrasinya gerakan revolusi mental di kalangan birokrasi 16) Masih perlu optimalisasi fungsi DPRD.

17) Masih perlunya peningkatan kapasitas alat kelengkapan DPRD dan sekretariat DPRD

18) Beban tugas aparatur kecamatan besar sementara jumlah aparatur kurang 19) Belum terlaksananya implementasi Sistim Informasi Desa

20) Belum memadainya kapasitas pelayanan public kecamatan.

21) Besarnya jangkauan rentang kendali ke desa oleh Camat. 22) Belum optimalnya penyelenggaraan persandian daerah

23) Belum terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana penanggulangan bencana yang dimiliki 24) Dokumen dan kajian terkait bencana masih banyak yang perlu disusun.

25) Banyaknya pelanggaran Pedagang Kaki Lima (PKL) diluar zona yang diijinkan.

26) Masih sering munculnya permasalahan Pengemis gelandangan Orang Terlantar (PGOT), PSK, remaja jalanan.

27) Masih adanya pertambangan illegal yang perlu dikoordinasikan dalam penertibannya. 28) Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas personil Satpol PP dan PPNS serta sarana

prasarananya.

Ketahanan Pangan

1) Masih banyak desa rawan pangan ( 45 desa )

2) Belum optimalnya fungsi lumbung pangan sebagai cadangan pangan di desa 3) Masih banyaknya lahan bero.

4) Tingginya laju alih fungsi lahan.

5) Kurangnya penganekaragaman konsumsi pangan 6) Adanya isu nasional tentang kedaulatan pangan, 7) Masih lemahnya ketersediaan data tentang pangan. 8) Masih terbatasnya tenaga penguji mutu pangan.

9) Belum terpenuhinya indeks pembangunan lumbung pangan minimal 1 desa/kelurahan 1 lumbung untuk memperkuat cadangan pangan di masyarakat.

10)Masih minimnya diversifikasi pangan di masyarakat yang beragam, bergizi , seimbang dan aman.

11)Minimnya luasan lahan ditingkat petani. 12)Kurangnya ketercukupan air irigasi.

13)Terjadinya degradasi lahan sebagai akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida berlebihan

14)Tidak meratanya distribusi pupuk bersubsidi. 15)Adanya Anomali iklim (banjir/kekeringan)

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

48 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

Pemberdayaan Masyarakat Desa

1) Belum optimalnya tingkat pastisipasi dan swadaya masyarakat.

2) Masih lemahnya tata kelola pemerintahan desa.

3) Belum ditetapkannya kawasan perdesaan untuk menunjang pembangunan desa dan kawasan.

Statistik

1)

Sub urusan Statistik Dasar menjadi kewenangan pemerintah pusat (BPS). Data statistic dasar, time realesenya kurang dapat tepat waktu.

2)

Masih lemahnya data sektoral pada Perangkat Daerah.

Kearsipan

1) Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kearsipan ada masalah pada jaringan dan sarana prasarana di semua PD

2) Pengelolaan arsip di PD belum optimal sesuai dengan regulasi 3) Depo arsip belum representative

4) Masih minimnya Khasanah kearsipan

Komunikasi dan Informatika

1) Pemanfaatan media informasi masih kurang

2) Masih kurangnya pengetahuan/ kemampuan SDM dalam pemanfaatan TIK dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public

3) Belum ada aturan baku yang mengatur urusan bidang komunikasi dan informatika seperti website, hosting dan colocation, dll

4) Masih belum terpenuhi/ sinkronisasi rencana induk tata kelola TIK (perpres no. 81 tahun 2010 tentang grand design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025

Keperpustakaan

1) Belum optimalnya peran perpustakaan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat 2) Terbatasnya koleksi bahan pustaka untuk desa

3) Teknologi belum dikuasai (tenaga otomasi perpustakaan hanya 2 orang) 4) Belum tersedianya perpustakaan yang representatif

Urusan Pilihan Pertanian

1) Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya rencana pola dan tata tanam. 2) Belum adanya data dan pemetaan untuk jaringan irigasi tersier

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

49 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

4) Kurang tepatnya pengembangan komoditas pertanian yang memiliki keunggulan kompetitif.

5) Masih belum berkembangnya kegiatan Agribisnis. 6) Masih rendahnya pendapatan petani

Kehutanan

1) Belum optimalnya penanganan Lahan kritis

2) Kurangnya upaya Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

Energi dan sumberdaya mineral

1) Isu Kedaulatan energi belum optimal ditindaklanjuti dengan penerapan energy baru terbarukan.

2) Masih lemahnya penegakan aturan dalam penertiban pertambangan liar. 3) Terbatasnya personil dibidang energi sumber daya.

4) Masih kurangnya koordinasi antara instasi terkait penertiban pertambangan liar yang ada 5) Masyarakat masih belum mengetahui/memahami akan pentingnya penghematan energi 6) Masih adanya kegiatan penambangan tanpa izin,

7) Masih adanya kegiatan pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah yang belum berizin atau sudah habis masa izinnya,

8) Masih kurangnya sumur resapan di daerah tangkapan air, 9) Masih adanya rumah tangga yang belum berlistrik.

10) Belum adanya data detail dan lengkap mengenai potensi energi baru terbarukan

Pariwisata

1) Potensi wisata religius perlu didukung jalan/infrastruktur 2) Kurangnya aksesibilitas infrastruktur penunjang pariwisata

3) Sumberdaya manusia dan kelembagaan pengelolaan pariwisata yang berbasis masyarakat belum terlatih

4) Kurangnya promosi pariwisata yang melibatkan semua pihak.

Perikanan dan Kelautan

1) Belum optimalnya produksi ikan.

Perdagangan

1) Distribusi arus barang dan jasa yang tidak stabil

2) Kurangnya promosi perdagangan sehingga kurang dapat bersaing di pasar global 3) Tertib niaga dan perlindungan konsumen sangat lemah

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

50 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

5) Masih banyak kondisi pasar yang rusak 6) Minimnya pemasaran berbasis IT

7) Lemahnya pengawasan distribusi produk 8) Belum dibangunnya Pasar Baledono 9) Belum adanya system Resi Gudang

10) Pasar kurang memadai untuk perdagangan produk local 11) Belum optimalnya jaringan kerjasama perdagangan

12) Lembaga perlindungan konsumen masih lemah dalam menjamin keamanan produk.

13) Lemahnya distribusi penyediaan kebutuhan pokok masyarakat dan pemantauan harga di tingkat desa

Industri

1) Belum adanya Rencana Pembangunan Industri 2) Belum tersedianya sistim IT manajemen perindustrian

3) Kualitas produk yang belum mampu bersaing dengan produk luar daerah. 4) Terbatasnya SDM perindustrian terutama tenaga fungsional industri 5) Terbatasnya Sarpras Pembinaan Industri

6) Belum optimalnya Agroindustri

7) Sulitnya mengurus perijinan dikarenakan persyaratan terlalu rumit terutama untuk industri kecil, menengah

8) Sulitnya pengurusan legalitas pengolahan produk industry

Ketransmigrasian

1) Jumlah alokasi penempatan transmigrasi ditentukan oleh pemerintah pusat sehingga sering tidak sesuai dengan besarnya animo/minat dari pendaftar calon transmigran. 2) Sedikitnya jumlah alokasi yang diterima daerah tidak sebanding dengan jumlah calon

transmigran yang terdaftar.

C. Strategi dan Prioritas Pembangunan Daerah

Visi pembangunan Kabupaten Purworejo tahun 2011-2015 dalam dokumen RPJMD Kabupaten Purworejo Tahun 2011-2015 adalah:

“Menuju masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera dengan meningkatkan kemandirian serta daya saing, melalui penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah, dan kemasyarakatan yang aspiratif bertumpu pada agribisnis, yang didukung birokrasi professional dan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta peran serta aktif sektor swasta dan masyarakat pada umumnya”.

Dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan, dilaksanakan dengan 5 (lima) misi yaitu :

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan politik melalui pemberdayaan masyarakat serta penjaringan aspirasi masyarakat dengan memanfaatkan mekanisme politik yang sehat dan dinamis.

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

51 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

b. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian dalam arti luas.

c. Mewujudkan iklim yang kondusif serta ketersediaan infrastruktur untuk menarik investasi dalam mewujudkan industri jasa dan perdagangan guna mendorong kemajuan daerah berbasis agribisnis.

d. Meningkatkan pendapatan daerah untuk mendukung pembangunan daerah yang semakin luas dan berkualitas.

e. Mewujudkan profesionalisme aparatur dan pemerintahan yang amanah, bersih, bebas dari KKN dan demokratis, dengan mengutamakan penegakan hukum, jaminan keselamatan dan ketertiban umum didukung oleh partisipasi masyarakat yang tinggi. Berdasarkan penterjemahan visi tersebut maka dapat dibagi menjadi tiga (3) tema-tema tahapan pembangunan yaitu :

a. Tahap perkuatan fondasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah, dan kemasyarakatan yang aspiratif, bertumpu pada agribisnis, yang didukung birokrasi profesional dan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta peran serta aktif sektor swasta dan masyarakat pada umumnya (Tahun 2011-2013), dengan tema: “Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Baik (Good Governance) dalam Rangka Pengembangan Agribisnis”.

Tema tahap ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan good governance yang tidak lepas dari 3 unsur penting penyusun yaitu pemerintah yang amanah (good goverment), potensi ekonomi lokal (agri/pertanian), dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan (partisipatif). Tahapan ini sebagai wadah (pedoman arah) untuk mendukung (fokus utama) pada tercapainya tujuh (7) butir tujuan meliputi :

1) Meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah dari segi kelembagaan, sumberdaya aparat, dan keuangan daerah dalam rangka pelayanan publik yang prima

2) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

3) Meningkatkan keberdayaan, perlindungan dan keamanan masyarakat 4) Meningkatkan produktivitas pertanian dalam arti luas

5) Mewujudkan peningkatan ketahanan pangan

6) Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang mendukung investasi dan kemajuan daerah

7) Meningkatkan iklim investasi yang sehat dan berwawasan lingkungan

b. Tahap percepatan pencapaian kesesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kemandirian serta daya saing (Tahun 2014), dengan tema: “Kemandirian dan Daya Saing Menuju Daerah Agribisnis”.

Tahapan ini sebagai wadah (pedoman arah) untuk mendukung (fokus) pada tercapainya dua (2) butir tujuan meliputi;

1) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah untuk mendukung pembangunan daerah

2) Meningkatkan daya saing daerah sehingga dapat memberikan konstribusi untuk pendapatan daerah.

c. Tahap perwujudan Masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera (Tahun 2015), dengan tema: “Menuju Masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera Berbasis Agribisnis”.

Tahapan ini sebagai wadah (pedoman arah) untuk mendukung (fokus) pada tercapainya dua (2) butir tujuan meliputi;

Pemerintah Kabupaten Purworejo

`

52 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015

1) Meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan. 2) Meningkatkan kerja sama masyarakat dan pemerintah untuk menjaga keamanan

dan ketertiban dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan daerah sesuai arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka prioritas pembangunan Kabupaten Purworejo Tahun 2015 diarahkan pada:

a. Penurunan angka kemiskinan b. Pendidikan

c. Kesehatan

d. Ketahanan Pangan dan Pengembangan Agribisnis

e. Iklim investasi dan iklim usaha yang mendukung daya saing daerah f. Pembangunan Infrastruktur yang berkelanjutan

g. Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Baik (Good Governance) dan Reformasi Birokrasi

Adapun penjabaran dari prioritas pembangunan daerah tersebut mengarah pada perwujudan Masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera berbasis agribisnis dengan fokus sebagai berikut :

1)

Peningkatan peran aktif masyarakat dalam membangun desa melalui pendayagunaan modal sosial masyarakat.

2)

Optimalisasi pembangunan ideologi bangsa dan pembangunan politik diarahkan untuk mewujudkan karakter dan identitas bangsa yang luhur berdasarkan dan nilai-nilai demokrasi berdasarkan dasar negara.

3)

Peningkatan upaya untuk menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat dalam

Dalam dokumen 1. BAB I s.d. IV 2015 CTK (Halaman 40-54)

Dokumen terkait