• Tidak ada hasil yang ditemukan

SASARAN POKOK, ARAH KEBIJAKAN DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN REMBANG

B. Arah Kebijakan

1. Terwujudnya Sumberdaya Manusia yang Berkualitas

Terwujudnya sumberdaya manusia yang berkualitas dicapai melalui kebijakan sebagai berikut:

a. Peningkatan ketaqwaan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam melaksanakan ajaran agamanya.

b. Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi, sarana dan prasarana pendidikan pendidikan dan peningkatan tatakelola dan pencitraan publik pendidikan. c. Peningkatan kesehatan diarahkan pada terwujudnya peningkatan derajat

kesehatan sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM.

d. Peningkatan keluarga kecil, bahagia, sejahtera melalui pengendalian laju pertumbuhan, persebaran penduduk dan peningkatan kesejahteraan masyarakat..

e. Peningkatan kualitas, komptensi dan daya saing tenaga kerja; pengembangan kesempatan kerja, pengurangan pengangguran dan meningkatkan kualitas keharmonisan hubungan industrial.

f. Peningkatan kesejahteraan sosial diarahkan pada peningkatan kualitas kehidupan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

g. Peningkatan minat baca masyarakat, kesadaran masyarakat tentang serah simpan karya cetak/karya rekam dan pengembangan sarana/prasarana perpustakaan.

h. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

i. Pengembangan dan pembangunan jati diri bangsa untuk mewujudkan karakter dan identitas bangsa yang terbuka dan berakar pada aktualisasi nilai-nilai budaya setempat.

j. Penurunan jumlah penduduk miskin melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan akses kualitas hidup berbasis keluarga.

k. Peningkatan kualitas Pemuda yang mandiri, kreatif dan inovatif yang memiliki karakter kebangsaan (nation building) serta memiliki wawasan kebangsaan dan berkepribadian bangsa Indonesia dan peningkatan kualitas olahraga untuk menciptakan SDM suportif dan berprestasi.

l. Pelestarian nilai-nilai budaya yang mampu merespon secara positif dan produktif perkembangan modernisasi yang terjadi di masyarakat.

m. Peningkatan kualitas penyelenggaraan transmigrasi dan meningkatkan jumlah transmigran

2. Terwujudnya Perekonomian Daerah yang Maju dan Berdaya Saing

Terwujudnya perekonomian daerah yang maju dan berdaya saing dicapai melalui kebijakan sebagai berikut:

a. Pemantapan pertumbuhan ekonomi melalui penguatan struktur

perekonomian daerah berbasis sektor primer yang didukung oleh sektor sekunder dan tersier

b. Pengembangan agrobisnis, melalui pengembangan dan penguatan keterkaitan subsistem antara hulu dan hilir guna meningkatkan nilai tambah produk pertanian yang berdaya saing sesuai dengan permintaan pasar

c. Pengembangan sistem informasi pertanian dan deseminasi inovasi teknologi

d. Peningkatan kemampuan kapasitas SDM pertanian dalam peningkatan produktivitas pertanian

e. Pemantapan ketersediaan dan cadangan pangan yang memenuhi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas bagi masyarakat serta diversifikasi produk pangan. f. Penguatan Struktur Industri yang diarahkan pada pengembangan sektor

agroindustri berbasis industri kecil dan menengah melalui kemitraan yang sehat dengan usaha-usaha ekonomi lokal sebagai leading sektor dalam perekonomian Kabupaten Rembang

g. Optimalisasi perdagangan melalui peningkatan sarana prasarana perdagangan, sistem distribusi dan informasi pasar untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau, dan penguatan akses jaringan perdagangan ekspor.

h. Pemberdayaan koperasi dan UMKM melalui penumbuhan wirausaha baru, peningkatan kompetensi dan perkuatan kewirausahaan, peningkatan produktivitas, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi dalam iklim usaha yang sehat.

i. Optimalisasi peran lembaga keuangan dan perbankan melalui peningkatan peran sertanya dalam pengembangan agrobisnis, penyediaan permodalan bagi koperasi dan UMKM

j. Peningkatan realisasi penanaman modal diarahkan untuk meningkatkan iklim investasi yang semakin kondusif dengan mendorong terwujudnya kepercayaan dunia usaha melalui penguatan dan penyederhanaan pelayanan penanaman modal, mengembangkan kebijakan pro penanaman modal, peningkatan infrastruktur ekonomi yang baik, dan menekan ekonomi

biaya tinggi .

k. Pengembangan Pariwisata yang diarahkan melalui peningkatan obyek wisata, pelestarian peninggalan budaya, tradisi, serta kesenian, dalam rangka membentuk karakteristik budaya masyarakat serta daya tarik kunjungan wisata

3. Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur yang Memadai

Terwujudnya pembangunan infrastruktur yang memadai dicapai melalui kebijakan sebagai berikut:

a. Peningkatan pelayanan transportasi untuk mendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan, pemerataan dan keberlanjutan pembangunan daerah.

b. Peningkatan pengelolaan sumberdaya air permukaan yang memberikan keadilan, kemanfaatan dan keselarasan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan di dalam dan antar kawasan serta antar kepentingan melalui konservasi sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya air dan pengendalian daya rusak air.Pengenbangan konservasi sumberdaya air untuk melestarikan kuantitas air dan memelihara kualitas air.

c. Peningkatan pemenuhan kebutuhan rumah dan terciptanya lingkungan permukiman yang sehat, aman, nyaman dan lestari sesuai dengan peruntukan dan fungsinya melalui menumbuhkembangkan potensi pembiayaan yang berasal dari swadaya masyarakat, kredit mikro perumahan serta pemerataan pembangunan prasarana sarana dasar permukiman.

d. Perwujudan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten melalui pembangunan dan pengembangan infrastruktur wilayah.

e. Perwujudan kawasan agropolitan sebagai pusat agrobisnis yang berdaya saing dan berkelanjutan melalui percepatan pembangunan prasarana sarana,

4. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dicapai melalui kebijakan sebagai berikut:

a. Perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, melalui peningkatan kompetensi aparatur dan pelayanan publik serta penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan prinsip good governance.

b. Peningkatan pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah melalui peningkatan kemandirian keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel, transparan, efisiensi, dan efektif.

c. Perwujudan masyarakat yang demokratis melalui peningkatan peran partai politik, lembaga perwakilan rakyat dan partisipasi politik masyarakat yang tinggi dalam pemerintahan dan pembangunan.

d. Peningkatan Pembangunan komunikasi dan informasi melalui perwujudan masyarakat sadar informasi dan terjaminnya hak masyarakat terhadap informasi yang luas dan transparan.

e. Peningkatan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat untuk mewujudkan suasana kondusif bagi pelaksanaan pembangunan.

f. Peningkatan Sistem Administrasi Kearsipan secara efisien melalui pengelolaan arsip secara profesional dengan didukung teknologi informasi yang memadai.

g. Peningkatan sarana dan prasarana komunikasi dan keterbukaan informasi publik yang memadai melalui pengembangan sarana dan komunikasi modern berbasis teknologi informasi dan website.

5. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan

Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan, melalui kebijakan sebagai berikut:

a. Pendayagunaan sumberdaya alam terbarukan melalui rehabilitasi dan pemulihan daya dukung lingkungan.

b. Pendayagunaan sumberdaya alam tak terbarukan dengan memperhatikan kelestarian daya dukung lingkungan hidup serta memiliki tanggung jawab sosial terhadap kesejahteraan masyarakat lokal

c. Peningkatan kualitas penanganan bencana dan pengendalian kerusakan lingkungan melalui berbagai upaya mitigasi bencana dan konservasi lahan dan air

d. Pengembangan energi melalui diversifikasi energi utama maupun energi terbarukan untuk pemerataan dan pemenuhan distribusi energi

e. Peningkatan nilai tambah dan manfaat usaha pertambangan dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan hidup.

f. Pengelolaan hutan secara lestari melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian hutan.

g. Pengembangan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan berdasarkan pengelolaan sumber daya laut yang berbasis ekosistem dan kelestarian daya dukung lingkungan.

h. Optimalisasi tata guna lahan melalui peningkatan kualitas pelayanan administrasi pertanahan, penegakkan hukum pertanahan serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam rangka tertib administrasi pertanahan untuk mempertahankan daya dukung lingkungan