• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Manajemen Risiko (lanjutan)

Dalam dokumen PT Indosat Tbk dan Entitas Anak (Halaman 152-156)

Risiko nilai tukar mata uang asing

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar Grup terutama berasal dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi, piutang usaha, akrual dan hutang pengadaan dalam mata uang dolar A.S.

Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing dan kontrak forward valuta asing dan instrumen lainnya yang di perbolehkan. Kontrak ini dicatat sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai, dimana perubahan nilai wajar dikreditkan atau dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan.

Hutang pengadaan Grup terutama merupakan hutang dalam mata uang asing kepada pemasok dan kontraktor untuk pengadaan dan pembangunan atau pemasangan aset tetap, sedangkan sebagian besar akun piutang usaha Grup merupakan tagihan dalam mata uang rupiah Indonesia dari penyelenggara telekomunikasi dalam negeri.

Apabila penurunan nilai tukar mata uang rupiah Indonesia berlanjut melemah dari nilai tukar yang berlaku pada tanggal 30 September 2012, liabilitas Grup berupa hutang jangka panjang dan hutang obligasi, hutang usaha, akrual dan hutang pengadaan akan meningkat dalam mata uang rupiah Indonesia. Namun, kenaikan liabilitas ini akan dihapus oleh peningkatan nilai deposito berjangka dan piutang usaha dalam mata uang asing. Pada tanggal 30 September 2012, sebanyak 18,74% dari hutang Grup dalam mata uang dolar A.S. dilindungi dari risiko nilai tukar mata uang asing dengan menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing dan kontrak

forward valuta asing.

Tabel berikut menunjukkan aset dan liabilitas konsolidasian Grup dalam mata uang dolar A.S. pada tanggal 30 September 2012:

Dolar A.S. Rupiah *

Aset:

Kas dan setara kas 317.905 3.048.077

Piutang usaha 108.631 1.041.546

Aset derivative 3.083 29.557

Aset keuangan lancar lainnya - bersih 433 4.155

Piutang pihak-pihak berelasi 105 1.012

Aset keuangan tidak lancar lainnya - bersih 1.164 11.155

Jumlah aset 431.321 4.135.502

a. Manajemen Risiko (lanjutan)

Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)

Dolar A.S. Rupiah *

Liabilitas:

Hutang usaha 6.421 61.561

Hutang pengadaan 97.294 932.856

Akrual 27.255 261.319

Uang muka pelanggan 2.376 22.778

Liabilitas derivatif 12.173 116.715

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 1.120 10.738

Liabilitas jangka pendek lainnya 6.326 60.658

Hutang pihak-pihak berelasi 124 1.194

Hutang jangka panjang (termasuk bagian jangka pendek) 606.650 5.816.553

Hutang obligasi (termasuk bagian jangka pendek) 650.000 6.232.200

Liabilitas jangka panjang lainnya 8.730 83.706

Jumlah liabilitas 1.418.469 13.600.278

Posisi liabilitas bersih 987.148 9.464.776

* Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan dolar A.S. ke rupiah adalah sebesar Rp9.588 per AS$1 (dalam angka penuh) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2012.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar mata uang dolar A.S., dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian Grup untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012:

Perubahan dalam nilai tukar dolar A.S. 1,02%

Dampak terhadap laba konsolidasian periode berjalan (Rp72.555) Manajemen melakukan survei di antara bank-bank Grup untuk mendapatkan perkiraan mengenai

nilai tukar mata uang dolar A.S. sampai dengan tanggal pelaporan Grup berikutnya pada tanggal 31 Desember 2012. Perkiraan tersebut adalah bahwa nilai tukar mata uang dolar A.S. dapat menguat sebesar 1,02% dibandingkan dengan nilai tukar pada tanggal 30 September 2012.

38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Manajemen Risiko (lanjutan)

Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)

Jika nilai tukar mata uang dolar A.S. menguat sebesar 1,02% dibandingkan dengan nilai tukar pada tanggal 30 September 2012, dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, maka

pendapatan komprehensif bersih Grup untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 akan menjadi Rp1.787.756, yang lebih rendah dari hasil aktual terutama

disebabkan rugi selisih kurs - bersih konsolidasian atas penjabaran liabilitas bersih dalam mata uang dolar A.S.

Risiko harga ekuitas

Investasi jangka panjang Grup terutama terdiri dari investasi minoritas dalam ekuitas perusahaan swasta Indonesia dan perusahaan asing. Sehubungan dengan perusahaan Indonesia dimana Grup memiliki investasi, kinerja keuangan perusahaan tersebut kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia.

Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut.

Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang ragu-ragu.

Tabel di bawah menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit untuk komponen dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2012:

Eksposur

Maksimum (1)

Pinjaman yang diberikan dan piutang:

Kas dan setara kas 4.348.046

Piutang

Usaha - bersih 1.944.398

Lain-lain - bersih 26.803

Aset keuangan lancar lainnya - bersih 32.397

Piutang sewa pembiayaan 85.876

Piutang pihak-pihak berelasi - bersih 9.361

Aset keuangan tidak lancar lainnya - lain-lain 88.660

Kelompok diperdagangkan:

Swap valuta asing 25.781

Forward valuta asing 3.776

Investasi tersedia-untuk-dijual:

Aset keuangan tidak lancar lainnya -

investasi jangka panjang lainnya - bersih 1.069.957

a. Manajemen Risiko (lanjutan) Risiko likuiditas

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.

Kebutuhan likuiditas Grup secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal terkait dengan perluasan bisnis telekomunikasi. Bisnis telekomunikasi Grup membutuhkan modal yang substansial untuk membangun dan memperluas infrastruktur selular dan jaringan data dan untuk mendanai operasional, khususnya pada tahap pengembangan jaringan.

Meskipun Grup memiliki jaringan infrastruktur yang substansial, Grup berharap untuk menambah pengeluaran barang modal terutama berfokus pada pengembangan jaringan selular di daerah yang diantisipasi mereka sebagai daerah dengan pertumbuhan tinggi, serta untuk meningkatkan kualitas dan cakupan jaringan yang ada.

Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo hutang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank, ekuitas hutang dan penerbitan ekuitas pasar modal.

Tabel di bawah ini merupakan jadual jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan.

Akan jatuh tempo pada tanggal 30 September,

Diskon/

beban emisi Nilai tercatat

hutang dan pada tanggal

2017 dan biaya 30 September

2013 2014 2015 2016 sesudahnya Jumlah solicitation 2012

Hutang usaha 300.947 - - - - 300.947 - 300.947 Hutang pengadaan 2.217.993 - - - - 2.217.993 - 2.217.993 Akrual 1.648.735 - - - - 1.648.735 - 1.648.735 Uang muka pelanggan 39.749 - - - - 39.749 - 39.749 Liabilitas derivatif 116.715 - - - - 116.715 - 116.715 Liabilitas keuangan

jangka pendek lainnya 141.206 - - - - 141.206 - 141.206 Hutang pihak-pihak berelasi - 17.443 - - - 17.443 - 17.443 Kewajiban sewa pembiayaan - 115.539 132.257 325.184 578.349 1.151.329 - 1.151.329 Hutang jangka panjang

Dalam rupiah - 700.000 - - - 700.000 (1.056) 698.944 Dalam dolar A.S. 2.998.113 663.435 663.435 663.435 828.135 5.816.553 (125.932 ) 5.690.621

Jumlah hutang jangka

panjang 2.998.113 1.363.435 663.435 663.435 828.135 6.516.553 (126.988 ) 6.389.565

Hutang obligasi

Dalam rupiah 1.530.000 1.630.000 1.048.000 - 5.142.000 9.350.000 (24.689 ) 9.325.311 Dalam dolar A.S. - - - - 6.232.200 6.232.200 (99.612 ) 6.132.588

Jumlah hutang obligasi 1.530.000 1.630.000 1.048.000 - 11.374.200 15.582.200 (124.301 ) 15.457.899

Jumlah 8.993.458 3.126.417 1.843.692 988.619 12.780.684 27.732.870 (251.289 ) 27.481.581

38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Dalam dokumen PT Indosat Tbk dan Entitas Anak (Halaman 152-156)