• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Umum APBD

Dalam dokumen Matrik Permendagri 13-2006 sd 21-2011 (Halaman 53-57)

serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

-

Paragraf 1 Kebijakan Umum APBD

Pasal 83 Pasal 83 -

(1) Kepala daerah menyusun rancangan KUA berdasarkan RKPD dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun.

(1) Kepala daerah menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS berdasarkan RKPD dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun.

-

(2) Pedoman penyusunan APBD sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) memuat antara lain: (2) Tetap -

a. pokok-pokok kebijakan yang memuat sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan pemerintah daerah; b. prinsip dan kebijakan penyusunan APBD tahun anggaran

berkenaan;

c. teknis penyusunan APBD; dan d. hal-hal khusus lainnya.

Pasal 84 Pasal 84 -

(1) Rancangan KUA memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah,

(1) Dalam menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS sebagaimana dimaksud Pasal 83 ayat (1), kepala daerah dibantu oleh TAPD yang dipimpin oleh sekretaris daerah.

sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya.

(2) Program-program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselaraskan dengan prioritas pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah.

(2) Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaiakan oleh sekretaris daerah selaku ketua TAPD kepada kepala daerah, paling lambat pada minggu pertama bulan Juni.

-

(3) Asumsi yang mendasari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yakni mempertimbangkan perkembangan ekonomi makro dan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pasal 85 Pasal 85 -

(1) Dalam menyusun rancangan KUA sebagaimana dimaksud Pasal 83 ayat (1), kepala daerah dibantu oleh TAPD yang dipimpin oleh sekretaris daerah.

(1) Rancangan KUA memuat kondisi ekonomi makro daerah, asumsi penyusunan APBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan daerah, dan strategi pencapaiannya.

-

(2) Rancangan KUA yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan oleh sekretaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah kepada kepala daerah, paling lambat pada awal bulan Juni.

(2) Strategi pencapaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat langkah-langkah kongkrit dalam mencapai target.

-

11. Ketentuan Pasal 86 huruf b diubah, sehingga Pasal 86 berbunyi

sebagai berikut :

Pasal 86 Pasal 86 Pasal 86

(1) Rancangan KUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ayat (2) disampaikan kepala daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.

Rancangan PPAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1)

disusun dengan tahapan sebagai berikut : Rancangan PPAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1)disusun dengan tahapan sebagai berikut :

a. menentukan skala proritas pembangunan daerah; a. menentukan skala proritas pembangunan daerah; b. menentukan prioritas program untuk masing-masing

urusan; dan

b. menentukan prioritas program untuk masing-masing urusan yang disinkronisasikan dengan prioritas dan program nasional yang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah setiap tahun; dan

c. menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-

masing program/kegiatan. c. menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masingprogram/kegiatan. (2) Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

oleh TAPD bersama panitia anggaran DPRD.

(3) Rancangan KUA yang telah dibahas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya disepakati menjadi KUA paling lambat minggu pertama bulan Juli tahun anggaran berjalan.

(4) Format KUA tercantum dalam Lampiran A.X peraturan menteri ini.

Paragraf 2

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara 12. Ketentuan Pasal 87 ayat (2) diubah, sehingga Pasal 87 berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 87 Pasal 87 Pasal 87

(1) Berdasarkan KUA yang telah disepakati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (3), pemerintah daerah menyusun rancangan PPAS.

(1) Rancangan KUA dan rancangan PPAS sebagaimana dimaksud pada Pasal 84 ayat (2) disampaikan kepala daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.

(1) Rancangan KUA dan rancangan PPAS sebagaimana dimaksud pada Pasal 84 ayat (2) disampaikan kepala daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.

(2) Rancangan PPAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan tahapan sebagai berikut:

(2) Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh TAPD bersama panitia anggaran DPRD.

(2) Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh TAPD bersama Badan Anggaran DPRD. a. menentukan skala prioritas untuk urusan wajib dan urusan

pilihan;

b. menentukan urutan program untuk masing-masing urusan; dan

c. menyusun plafon anggaran sementara untuk masing- masing program.

(3) Kepala daerah menyampaikan rancangan PPAS yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada DPRD untuk dibahas paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran berjalan.

(3) Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah dibahas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya disepakati menjadi KUA dan PPAS paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berjalan.

(3) Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah dibahas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya disepakati menjadi KUA dan PPAS paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berjalan.

(4) Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh TAPD bersama panitia anggaran DPRD.

(4) Format KUA dan PPAS tercantum dalam Lampiran A.X.a dan A.XI.a peraturan menteri ini.

(4) Format KUA dan PPAS tercantum dalam Lampiran A.X.a dan A.XI.a peraturan menteri ini.

(5) Rancangan PPAS yang telah dibahas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) selanjutnya disepakati menjadi PPA paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berjalan.

- -

(6) Format PPAS tercantum dalam Lampiran A.XIperaturan menteri ini.

- -

Pasal 88 Pasal 88 -

(1) KUA serta PPA yang telah disepakati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (3) dan Pasal 87 ayat (5), masing-masing dituangkan ke dalam nota kesepakatan yang ditandatangani bersama antara kepala daerah dengan pimpinan DPRD.

(1) KUA dan PPAS yang telah disepakati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (3) masing-masing dituangkan ke dalam nota kesepakatan yang ditandatangani bersama antara kepala daerah dengan pimpinan DPRD dalam waktu bersamaan

-

menunjuk pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani nota kepakatan KUA dan PPA.

dapat menunjuk pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani nota kepakatan KUA dan PPAS.

(3) Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap, penandatanganan nota kepakatan KUA dan PPA dilakukan oleh penjabat yang ditunjuk oleh pejabat berwenang.

(3) Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap, penandatanganan nota kepakatan KUA dan PPAS dilakukan oleh penjabat yang ditunjuk oleh pejabat berwenang.

-

(4) Format nota kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran A.XII peraturan menteri ini.

(4) Format nota kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran A.XII.a peraturan menteri ini.

-

Bagian Keempat - -

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD - -

20. Ketentuan Pasal 89 ayat (2) huruf a, huruf b, diubah dan huruf d dihapus, sehingga Pasal 89 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 89 Pasal 89 -

(1) Berdasarkan nota kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 ayat (1), TAPD menyiapkan rancangan surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagai acuan kepala SKPD dalam menyusun RKA-SKPD.

(1) Tetap -

(2) Rancangan surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup :

(2) Rancangan surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup :

-

a. PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan dan pembiayaan.

a. prioritas pembangunan daerah dan program/ kegiatan yang terkait;

b. sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan;

b. alokasi plafon anggaran sementara untuk setiap program/kegiatan SKPD;

c. batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD; c. tetap

d. hal-hal lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dari SKPD terkait dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, tranparansi dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja; dan

d. dihapus

e. dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-SKPD, standar analisa belanja dan standar satuan harga.

e. dokumen sebagai lampiran surat edaran meliputi KUA, PPAS, analisis standar belanja dan standar satuan harga.

(3) Surat edaran kepala daerah perihal pedoman penyusunan RKA- SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan paling lambat awal bulan Agustus tahun anggaran berjalan.

(3) Tetap -

Bagian Kelima - -

Pasal 90 - -

Dalam dokumen Matrik Permendagri 13-2006 sd 21-2011 (Halaman 53-57)