• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Ruang Lingkup Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

3. Kebudayaan Nasional dan Kebudayaan Daerah

a. Pengertian Kebudayaan Nasional

Kebudayaan Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa berlaku di semua daerah di Negara tersebut walaupun tidak semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut.

21

Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan“bhineka tunggal ika”.

Menurut Suseno (1992) Kebudayaan Nasional Indonesia secara hakiki terdiri dari semua budaya yang terdapat dalam wilayah Republik Indonesia. Tanpa budaya-budaya itu tak ada Kebudayaan Nasional. Itu tidak berarti Kebudayaan Nasional sekadar penjumlahan semua budaya lokal di seantero Nusantara. Kebudayan Nasional merupakan realitas, karena kesatuan nasional merupakan realitas. Kebudayaan Nasional akan mantap apabila di satu pihak budaya-budaya Nusantara asli tetap mantap, dan di lain pihak kehidupan nasional dapat dihayati sebagai bermakna oleh seluruh warga masyarakat Indonesia.

Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni: Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.

Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan.

22

Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa manapun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. (Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”).

Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan- kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.

Berdasarkan berbagai kutipan diatas maka kebudayaan nasional adalah gabungan dari seluruh kebudayaan dari berbagai daerah, yang di jadikan sebagai identitas bangsa yang harus di pertahankan dan dilestarikan keberadaannya.

23

b. Kebudayaan nasional Indonesia

Bila dicermati pandangan masyarakat Indonesia tentang kebudayaan Indonesia, ada dua kelompok pandangan.

1. Kelompok pertama yang mengatakan kebudayaan Nasional Indonesia belum jelas, yang ada baru unsur pendukungnya yaitu kebudayaan etnik dan kebudayaan asing. Kebudayaan Indonesia itu sendiri sedang dalam proses pencarian.

2. Kelompok kedua yang mengatakan mengatakan Kebudayaan Nasional Indonesia sudah ada. pendukung kelompok ketiga ini antara lain adalah Sastrosupono. Sastrosupono mencontohkan, Pancasila, bahasa Indonesia, undang-undang dasar 1945, moderenisasi dan pembangunan (1982:68-72).

Adanya pandangan yang mengatakan Kebudayaan Nasional Indonesia belum ada atau sedang dalam proses mencari, adalah akibat dari :

1) tidak jelasnya konsep kebudayaan yang dianut dan pahami

2) akibat pemahaman mereka tentang kebudayaan hanya misalnya sebatas seni, apakah itu seni sastra, tari, drama, musik, patung, lukis dan sebagainya. Mereka tidak memahami bahwa iptek, juga adalah produk manusia, dan ini termasuk ke dalam kebudayaan.

24

c. Kebudayaan Daerah di Indonesia

Kebudayaan Daerah adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain. Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan-kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu sama lain.

Kebudayaan daerah diartikan sebagai kebudayaan yang khas yang terdapat pada wilayah tersebut. Kebudayaan daerah di Indonesia sangatlah beragam. Menurut Koentjaraningrat ( 2000: 198-200) kebudayaan daerah sama dengan konsep bangsa. Suatu kebudayaan tidak terlepas dari pola kegiatan masyarakat. Keragaman budaya daerah bergantung pada factor geografis. Semakin besar wilayahnya, maka makin komplek perbedaan kebudayaan satu dengan yang lain. Jika kita melihat dari ujung pulau Sumatra sampai ke pulau irian tercatat sekitar 300 suku bangsa dengan bahasa,adat-istiadat dan agama yang berbeda.

Konsep suku bangsa / kebudayaan Daerah. Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat yang dapat berwujud sebagai komunitas desa, sebagai kota, sebagai kelompok kekerabatan, atau kelompok adat yang lain, bisa menampilkan suatu corak yang khas yang terutama terlihat orang luar yang bukan anggota masyarakat yang bersangkutan. Sebaliknya, terhadap kebudayaan tetangganya ia dapat melihat corak

25

khasnya terutama unsur-unsur yang berbeda menyolok dengan kebudayaannya sendiri. Pola khas tersebut berupa wujud sistem sosial dan sistem kebendaan. Pola khas dari suatu kebudayaan bisa tampil karena kebudayaan itu menghasilkan suatu unsur yang kecil berupa suatu unsur kebudayaan fisik dengan bentuk yang khusus yang tidak terdapat pada kebudayaan lain.

Kriteria yang menentukan batas-batas dari masyarakat suku bangsa yang menjadi pokok dan lokasi nyata suatu uraian tentang kebudayaan daerah atau suku bangsa (etnografi) adalah sebagai berikut :

1. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.

2. Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk sendiri. 3. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.

4. Kesatuan masyarakat dengan penduduk mempunyai pengalaman sejarah yang sama.

5. Kesatuan penduduk yang interaksi di antara mereka sangat dalam. 6. kesatuan masyarakat dengan system sosial yang seragam.

26

d. Kebudayaan daerah di Lampung

Propinsi Lampung terletak di pulau Sumatra Indonesia. Lampung memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang menjadi bagian dari kekayaan budaya di Indonesia. Ada berbagai ciri khas kebudayaan daerah Lampung:

1. Rumah adat Lampung

Lampung memiliki rumah adat yang sangat khas berbentuk panggung, atapnya terbuat dari anyaman ilalang, lebih banyak unsur kayu dikarenakan untuk kaenghindari serangan hewan buas dan lebih kokoh bila terjadi gempa. Rumah ini disebut SESAT.

2. Musik

Lampung memiliki beraneka ragam musik, dari yang tradisional hingga modern. Adapun jenis musik yang masih bertahan hingga sekarang adalah Klasik Lampung. Jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan budaya Islam dan budaya asli itu sendiri

3. Tari

Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung. Tari yang terkenal salah satu tari yang terkenal adalah tari sembah dan tari malinting. Ritual tari sembah biasanya diadakan oleh masyarakat lampung untuk menyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang, mungkin bolehlah dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Selain sebagai ritual penyambutan, tari sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan masyarakan Lampung.

27

4. Pakaian adat

Pakaian adat khas lampung adalah tapis, baju teluk belanga, kikat (tutup kepala).

5. Bahasa Lampung

Bahasa Lampung terdiri dari dua dialeg, yang pertama dialeg O yang di gunakan masyarakat Lampung Menggala dan Abung. Yang kedua adalah dialeg api yang digunakan masyarakat pesisir pantai dan Waykanan.

Selain keberagaman budaya di atas, masyarakat lampung juga memiliki pandangan hidup yang dikenal dengan “pi’il pesenggiri”. Menurut Hilman hadikesuma (2001:36), “Pi’il” artinya pendirian, perasaan, sikap. “Pi’il pesenggiri” ialah rasa harga diri, rasa malu dengan orang lain. Karena pi’il seseorang sering mengasingkan diri dari kerabat untuk berusaha, mencari pengetahuan dan pengalaman, sehingga pada suatu saat ia muncul kembali dengan membawa nama baik (keberhasilan). Elemen-elemen adapt budaya yang berkaitan erat dengan pi’il pesenggiri dalam praktek kehidupan masyarakat adalah juluk- adek, Nemuinyimah, nengah-nyappur, dan sakay sambayan. Elemen-elemen budaya adat inilah yang dikaji dalam rangka menjelaskan dan menarik benang merah dari pi’il pesenggiri.

Dokumen terkait