• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecepatan makan:

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM BUBUT (Halaman 38-45)

. N d  vc   

()()

    ⁄

Kecepatan makan:  N   f   v f   .

 ()()    ⁄

Menentukan kecepatan putar spindel dan gerak makan pada mesin bubut sangat tergantung pada jenis mesin bubut masing-masing. Pada daerah bed di bawah headstock terdapat kenop-kenop dan tabel yang menjadi acuan menentukan kecepatan putar spindel dan gerak makan. Pada mesin bubut yang kami gunakan, untuk mengatur kecepatan putar spindel digunakan dua kenop yang menunjukkan indeks tertentu. Sedangkan tabelnya menunjukkan besaran kecepatan hasil kombinasi kedua kenop tersebut. Untuk menentukan gerak makan pada mesin bubut ini digunakan empat buah kenop, tiga buah kenop dengan tiga indeks dan satu kenop dengan delapan indeks. Cara menentukannya

tidak berbeda dengan menentukan kecepatan putar spindel yakni dengan menggunakan tabel yang menunjukkan besaran-besaran hasil kombinasi kenop-kenop tersebut.

5. Bagaimanakan bentuk penampang geram yang terjadi pada proses bubut reduksi  permukaan? Gambarkan dan jelaskan!

Bentuk geram hasil proses bubut reduksi diameter adalah serpihan spiral tipis yang diskontinu. Hal ini disebabkan karena arah gerak pahat adalah tegak lurus dengan sumbu  benda kerja yang penampangnya berbentuk lingkaran sedangkan benda kerja berputar.

Benny Jhanson (13111046)

1. Tuliskan nama dan fungsi dari komponen mesin bubut yang digunakan  pada pratikum!

Kepala Diam (head stock) berfungsi untuk memutar benda kerja, memiliki spindel, chuck (pencekam) untuk memegang benda kerja dan rem listrik untuk memulai, mengakhiri, dan menyentakkan benda.

Poros Utama (spindle) berfungsi untuk mencengkram benda kerja agar  posisinya stabil.

Alas (bed) berfungsi untuk menunjang gerak translasi kereta

Dudukan Pahat (tool post) merupakan tempat pahat dipasang, berada di atas carriage

Penumpu Dudukan Pahat (Compound Rest) berfungsi sebagai tempat tumpuan pahat, posisinya menempel pada cross slide.

Peluncur Silang (cross slide) berfungsi untuk mengatur kedalaman  potong pahat dan berfungsi saat membubut muka ( facing ).

Kepala Gerak (tail stock) berfungsi untuk mencekram benda kerja dan memberikan gerak makan pada pahat.

Ulir Penggerak (lead screw) berfungsi menahan carriage agar dapat tetap stabil.

Batang Penggerak (feed rod) berfungsi untuk menunjang pergerakan carriage

2. Jelaskan mengenai proses-proses bubut yang telah dilakukan dan kegunaannya!

a. Proses meratakan permukaan (Facing)

Memasang benda kerja terlebih dahulu pada poros utama

Mengatur posisi pahat hingga berada pada ketinggian yang sama dengan sumbu putar benda kerja.

Menentukan kedalaman potong serta arah gerak makan melintang Melakukan proses pembubutan secara manual (menggunakan tangan)  b. Proses reduksi diameter

Mengukur diameter benda kerja

Ujung benda kerja dilubangi dengan pahat drill pada tailstock untuk menumpu ujung benda kerja

Posisi pahat diatur (centering) dan menentukan zero setting

Menentukan arah dan kecepatan makan dengan mengatur tuas pemilih gerak makan sesuai dengan dimensi dari hasil bubut yang diinginkan. Menentukan kedalaman potong yang diinginkan

Reduksi dilakukan secara bertahap hingga mencapai dimensi yang diinginkan

Mengukur diameter akhir benda kerja c. Proses pembuatan ulir (threading)

Mengganti pahat menjadi pahat ulir dan mengatur posisi Melakukan centering dan zero setting

Melakukan grooving dengan tujuan membuat batas akhir untuk proses threading.

Menentukan besarnya pitch dengan mengatur tuas.

Memeriksa lead screw untukmemastikan roda gigi sesuai denganspesifikasi yang tertera di table pengatur ulir 

Melakukan proses pembubutan sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi yang telah kita tentukan sebelumnya.

3. Gambarkan bentuk pahat bubut dan tunjukkan macam  –   macam sudut  bidangnya!

Tipe-tipe pahat :

Tipe AL dan AR untuk untuk proses boring, chamfering dan bubut yang memungkinkan sudut 900

Tipe BL dan BR untuk turning, boring dan chamfering, cocok untuk roughing. Mempunyai lead angle 150

Tipe C mempunyai ujung yang berbentuk kotak, untuk penggunaan umu pada turning, boring dan chamfering

Tipe D mempunyai sudut 800  dan mempunyai angle tool untuk undercutting O.D/I.D chamfering

Tipe E merupakan pahat standar dengan sudut 600 yang bisa digunakan untuk V-grooving, chamfering, boring, turning, facing

Tipe EL dan ER mempunnyai sudut 600 untuk offset bagian yang sulit dicapai. Bisa juga untuk V-grooving

Tipe FL dan FR umumnya digunakan pada msin lathe turret untuk straddle facing, tetapi dapat juga digunakan untuk lathe konvensional

Tipe GL dan GR untuk facing yang dekat dengan chuck jaws

Tipe CTL dan CTR untuk cut-off untuk diameter kecil atau untuk groving

Tipe TSA untuk boring dengan sudut boring bar 900

Tipe TSC untuk boring dengan sudut boring bar 300

Tipe TSE untuk boring dengan sudut boring 450

4. Hitung kecepatan potong dan makan yang diperlukan untuk mereduksi  permukaan silinder pada percobaan yang telah dilakukan dan bagaimana

mengatur susunan tuas kecepatan spindel dan gerak makan pada mesin  bubut! Data –  data : d = 22,3 mm  N = 370 rev/min f = 0,1 mm/rev kecepatan potong = 1000 . . N d  vc   

()()

    ⁄

Kecepatan makan =  N   f   v f   .

 ()()    ⁄

Untuk mengatur susunan tuas kecepatan spindle yaitu dengan melihat tabel yang sudah tersedia pada mesin bubut di bagian atas. Pada tabel tersebut berisi beberapa kecepatan spindle yang bisa dilakukan mesin bubut. Cara memilihnya adalah memutar 2 knob pemilih dimana satu knob untuk kolom table dan satunya lagi untuk baris pada table.

Begitu juga untuk mengatur gerak makan adalah melihat tabel yang sudah tersedia pada mesin bubut bagian depan agak ke bawah. Pada tabel tersebut gerak makan yang tersedia dinyatakan dengan 4 kode. Untuk memilih gerak makan disediakan 4 knob pemilih. Cara memilihnya adalah memutar knob-knob yang tersedia sesuai kode gerak makan yang diinginkan. Contoh : jika ingin melakukan gerak makan secepat 0,05 mm/rev, pada tabel tertera kode AS8W maka pilih knob sesuai kode tersebut.

5. Bagaimanakah bentuk penampang geram yang terjadi dari proses bubut reduksi permukaan ? Gambarkan dan jelaskan!

Bentuk geram yang dihasilkan pada proses bubut reduksi permukaan adalah serpihan serbuk tipis. Hal ini dikarenakan gerak mata pahat tegak lurus sumbu benda kerja sedangkan benda kerja gerak berputar.

Perstson Sihombing (13111048) Muhammad Akbar P. (13111049)

Brilliant Dwinata (13111050)

1. Bagian bagian utama mesin bubut

Kepala diam (headstock), bagian ini dapat memutar benda kerja sesuai dengan porosnya. Bagian-bagian dari head stock yaitu spindle,  pencekam untuk menguatkan posisi benda kerja, transmisi gigi

mengatur kecepatan putar benda kerja.

Alas (bed) yang menunjang pergeseran yang terjadi di carriage,

Kepala gerak (tail stock) dapat menumpu benda kerja yang berputar saat melakukan bubut between center. Dapat juga memegang dan memberikan gerak makan pada pahat.

Peluncur silang (cross slide) berfungsi saat mesin membubut muka (facing). Melekat pada carriage dan dapat mengatur kedalaman potong. Dudukan pahat (tool post) tempat pahat potong dipasang

Penumpu dudukan pahat (compound rest) dapat melakukan gerak translasi bersama peluncur silang kereta.

Batang penggerak (fed rod) memfasilitasi gerakan carriage dan cross slide.

Blir penggerak (lead screw) digunakan saat pembuatan ulir.

Spindle mempunyai check jaw yang mencengkram benda kerja agar  posisi stabil, berbentuk silinder.

Rel sebagai tempat carriage dan toolpost bergerak.

2. Proses yang bisa dilakukan dengan mesin bubut : Facing = menghaluskan permukaan

Chamfering = membuat chamfer dagn sudut 600 Threading = membuat alur

Centering = menandai bagian tengah benda kerja supaya bisa ditopang tailstock

3. 4. Diketahui : D = 22,3 mm = 370 Rpm f = 0.1   Kecepatan potong :







  





Kecepatan makan :

 

      



Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM BUBUT (Halaman 38-45)

Dokumen terkait