• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

A. Deskripsi Data

1. Kecerdasan Emosional

emosional Pengenalan Diri 1, 2, 4 3, 5 5 Pengendalian Diri 6, 7, 8 9, 10 5 Motivasi 11, 12, 13 14, 15, 5 Empati 16, 17, 18, 19 20 5 Kemampuan sosial Sosial 21, 22, 23 24, 25 5

Setiap pertanyaan dalam kuesioner diukur dengan skala Likert.

Tabel 3.2 Skala Likert Jawaban Skor Positif Negatif Sangat setuju 5 1 Setuju 4 2 Netral 3 3 Tidak setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5

2. Variabel Perilaku Belajar

Perilaku belajar merupakan kegiatan yang sengaja dipilih secara

sadar oleh setiap individu, karena seseorang mempunyai tujuan tertentu.

Dimensi perilaku belajar mencakup kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan

memantapkan kuliah, kebiasaan membaca buku, dan kebiasaan

menghadapi ujian. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel

perilaku belajar.

Kuesioner ini sebagian besar dikutif dari penelitian Suryaningsum

(2004) yang meneliti tentang hubungan perilaku belajar mahasiswa dengan

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Perilaku Belajar

1. Perilaku belajar

Favourable Unfavourable Jumlah

Kebiasaan MengikutiPelajaran 1, 2, 3 4, 5 5 Kebiasaan Membaca Buku 6,7,8,9 10 5 Kunjungan Keperpustakaan 11,12,14, 13, 15 5 Kebiasaan Menghadapi Ujian 16,19,20 17, 18 5

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Angket

Angket atau kuosioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui, Arikunto (2006 : 151).

Metode ini bertujuan mengungkapkan data yang menjadi perhatian dalam

penelitian ini yaitu kecerdasan emosional dan perilaku belajar.

b) Dokumentasi

Dokumentasi menurut Arikunto adalah “Barang-barang tertulis”

Metode dokumentasi ini dapat diartikan sebagai metode yang digunakan

untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip buku, surat kabar, majalah, notulen, dan sebagainya, Arikunto

(2006 : 158). Metode ini dipakai untuk memperoleh data mengenai

gambaran umum Universitas, program studi, dan prestasi belajar

c). Wawancara

wawancara adalah metode tanya jawab langsung dengan

responden. Dalam hal ini wawancara ditujukan pada mahasiswa untuk

melengkapi data-data mengenai penelitian.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pengujian validitas

Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya

terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh

peneliti. Data yang valid adalah “ data yang tidak berbeda” antara data

yang dilaporkan dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek

penelitian. (Sugiyono, 2008 : 455 ). Dalam penelitian ini yang akan diuji

adalah butir-butir pertanyaan.

Untuk menguji kesahihan (Validitas ) kuisioner dalam penelitian

ini digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Person ( Arikunto, 2006 : 170 ). Dengan rumus sebagai berikut :

rxy

{ }{ }

( ) ( )

       ∑ −        ∑ − − =

∑ ∑

N N N y x xy

y

y

x

x

2 2 2 2

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y.

xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y.

x = jumlah nilai setiap item.

y = jumlah nilai konstan.

N = jumlah subyek penelitian.

Kuesioner sebagai alat ukur perlu diuji validitasnya untuk menunjukkan

sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur semakin tepat pula alat

pengukur mengenai sasarannya. Sebaliknya semakin rendah validitas alat ukur

semakin jauh pula alat pengukur mengenai sasarannya. Adapun kriteria

validitasnya adalah sebagai berikut :

Jika !"# dengan taraf signifikan ( = 0,05 ) maka butir-butir pertanyaan dikatakan valid.

Jika & !"# dengan taraf signifikan ( = 0,05 ) maka butir-butir pertanyaan dikatakan tidak valid.

Uji validitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 16.0, apabila

diperoleh hasil r hitung untuk setiap butir lebih besar dari r tabel dengan N = 30

dengan taraf signifikan 5% menunjukkan r tabel sebesar 0,361. Maka butir-butir

soal yang telah disusun ke dalam instrumen dinyatakan valid sehingga

a. Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Kecerdasan Emosional

Variabel Pertanyaan no '()*+,- '*./01 Keterangan Kecerdasan Emosional 1 0.685 0.361 VALID 2 0.525 0.361 VALID 3 0.442 0.361 VALID 4 0.556 0.361 VALID 5 0.577 0.361 VALID 6 0.476 0.361 VALID 7 0.553 0.361 VALID 8 0.440 0.361 VALID 9 0.575 0.361 VALID 10 0.459 0.361 VALID 11 0.577 0.361 VALID 12 0.514 0.361 VALID 13 0.570 0.361 VALID 14 0.597 0.361 VALID 15 0.656 0.361 VALID 16 0.784 0.361 VALID

17 0.483 0.361 VALID 18 0.458 0.361 VALID 19 0.413 0.361 VALID 20 0.371 0.361 VALID 21 0.653 0.361 VALID 22 0.643 0.361 VALID 23 0.544 0.361 VALID 24 0.557 0.361 VALID 25 0.648 0.361 VALID

Dari tabel diatas tampak dari 25 item pertanyaan, terdapat 25 item

pertanyaan yang valid atau semua iem dinyatakan valid, karena r hitung lebih

besar dari r tabel, jadi dari 25 item pertanyaan tersebut yang layak digunakan

untuk penelitian.

b. Uji Validitas Variabel Perilaku Belajar

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Perilaku Belajar

Variabel Pertanyaan no '()*+,- '*./01 Keterangan Perilaku Belajar 1 0.731 0.361 VALID 2 0.604 0.361 VALID 3 0.527 0.361 VALID 4 0.525 0.361 VALID

5 0.666 0.361 VALID 6 0.534 0.361 VALID 7 0.527 0.361 VALID 8 0.468 0.361 VALID 9 0.632 0.361 VALID 10 0.519 0.361 VALID 11 0.625 0.361 VALID 12 0.417 0.361 VALID 13 0.432 0.361 VALID 14 0.633 0.361 VALID 15 0.461 0.361 VALID 16 0.782 0.361 VALID 17 0.395 0.361 VALID 18 0.414 0.361 VALID 19 0.472 0.361 VALID 20 0.439 0.361 VALID

Dari tabel di atas tampak dari 20 item pertanyaan semuanya dinyatakan

valid, karen r hitung lebih besar dari r tabel, jadi dari 20 item pertanyaan tersebut

2. Pengujian reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,

maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok

yang sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Azwar, 2000 : 3). Dalam penelitian

ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha

Cronbach. Rumus : α =       ∑ − − S x j S k k 2 2 1 1 Keterangan :

α = koefisien reliabilitas alpha

k = jumlah item

j

S2 = varians responden untuk item J

x

S2 = jumlah varians skor total

Besar r dapat dihitung dengan uji statistik Alpha Cronbach. Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Alpha Cronbach lebih

besar dari 0,60 ( Ghozali, 2002 : 133 ).

Taraf signifikansi ( ) yang digunakan adalah 5% jika !"# , maka instrumen ( pertanyaan-pertanyaan ) yang diberikan pada responden dapat

Uji reliablitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 16.0, dari

hasil analisis tersebut diperoleh hasil uji reliabilitas seperti pada tabel di bawah ini

:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Nomor Variabel Koefisien Alpha

1 Kecerdasan Emosional 0.921

2 Perilaku Belajar 0.904

Pada penelitian ini menginterprestasikan hasil uji coba instrumen

menggunakan pedoman dari (Arikunto, 2002 : 254 ) sebagai berikut :

0,800 – 1,000 = Sangat tinggi 0,600 – 0,799 = Tinggi 0,400 – 0,599 = Cukup 0,200 – 0,399 = Rendah

0,000 – 0,199 = Sangat Rendah

Berdasarkan tabel di atas maka, apabila dilihat dari hasil pengujian

reliabilitas variabel kecerdasan emosional, dengan nilai alpha 0,921

termasuk dalam kategori sangat tinggi dan hasil pengujian reliabilitas

perilaku belajar, dengan nilai alpha 0,904 termasuk dalam kategori sangat

H. Teknik Analisa Data

a. Deskripsi Data dan Variabel Data

Pada bagian ini peneliti mendeskripsikan data hasil observasi yang

sudah didapat dari penelitian dan variabel penelitian yang meliputi

kecerdasan emosional, perilaku belajar dan prestasi belajar.

b. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini ada dua rumusan hipotesis. Pengujian kedua

hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengujian hipotesis pertama

Ho1 : tidak ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan `

emosional dengan prestasi belajar mahasiswa.

Ha1 : ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan

emosional dengan prestasi belajar mahasiswa.

2. Pengujian hipotesis kedua

Ho2 : tidak ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar

dengan prestasi belajar.

Ha2 : ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar

c. Metode analisis data

Teknik analisa yang dilakukan adalah melalui tahapan-tahapan

sebagai berikut :

1. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner terlebih dahulu diubah

menjadi data ordinal dalam bentuk rangking atau peringkat dengan

menggunakan tabel penolong untuk menghitung koefisien korelasi

spearman rank.

2. Kemudian, hasil yang telah diperoleh dari perhitungan dalam tabel

penolong tersebut (tepatnya pada kolom terakhir) dimasukkan

dalam rumus koefisien korelasi spearman rank yang dikemukakan oleh ( Santoso, 2010 : 236) sebagai berikut :

ρ atau rs = 1 – 6 ∑di2

n (n2 – 1)

Keterangan :

ρ atau rs = Koefisien korelasi Spearman rank. di2 = Determinan.

n = Jumlah data/sampel.

3. Setelah nilai ρ didapat, selanjutnya untuk mengetahui apakah nilai

koefisien korelasi spearman rank tersebut (nilai ρ) signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan nilai pada tabel ρ (tabel rho

atau tabel nilai kritik koefisien korelasi peringkat spearman) pada taraf kesalahan tertentu (5 % dan 1 %).

4. Menyimpulkan hasil pengujian hipotesa berdasarkan

Syarat pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

• Jika ρhitung > ρtabel , maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima (tolak Ho, terima Ha).

• Jika ρhitung < ρtabel , maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak (terima Ho, tolak Ha).

52

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Ulasan gambaran umum berikut ini bersumber dari website www.usd.ac.id dan data dokumentasi referensi lainnya.

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma

1. PTPG Sanata Dharma (1955-1958)

Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG)

oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan

Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam

Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat

S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1

Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H.

Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang

dikelola oleh Pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.

Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya

Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat

Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi

dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan

diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu

Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi

Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang

waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan

Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma”

sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma” yang artinya “kebaktian yang

sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu

ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal

ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang

perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan

November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas

Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma

berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK

Menteri PTIP No.1/1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No.77/1962 tanggal

11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara

3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universita

Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata

Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma

berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP

No.237/B-Swt/U/1965. Surat keputusan itu berlaku mulai tanggal 1

September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana

Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk

mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika,

Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai

program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka

program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993 Sampai Sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan

masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan

SK Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan

menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.

Dengan perkembangan ini, USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem

pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas,

Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program

dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan),

Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata

Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3

Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Khusus

Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata

Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik

(gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi

(sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung),

peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada

masyarakat.

5. Nama-nama yang pernah menjabat Rektor Universitas Sanata

Dharma:

a. Prof. Dr. N. Drijarkara, S.J. (1955-1967)

b. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984)

d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988)

e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993)

f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001)

g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001-2006)

B. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma

1. Visi

Universitas Sanata Dharma (USD) didirikan oleh Serikat Yesus

Provinsi Indonesia bersama dengan rekan imam dan awam Katolik untuk

berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat

manusia dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai

kemanusiaan.

a. Universitas Sanata Dharma terdorong untuk terus mencari,

menemukan, dan mengungkapkan kebenaran secara obyektif dengan

kebebasannya. Hal itu didasarkan pada pengakuan akan kebaikan

hakiki dunia sebagai ciptaan Allah yang harus dipelajari, diselidiki,

dan direnungkan maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi

kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Allah yang lebih besar.

b. Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa

depan bangsa Indonesia. Universitas Sanata Dharma merasa terpanggil

untuk memberikan sumbangan positif kepada usaha bersama dalam

pengembangan pikiran, hati, dan kehendak kaum muda, dengan

maksud membangkitkan potensi mereka untuk secara aktif dan kreatif

ikut membangun masyarakat pluralistic yang adil, demokratis, dan

sejahtera.

c. Usaha pengembangan itu didasarkan pada nilai kebangsaan dan

kebudayaan nasional seperti terungkap dalam Pancasila dan UUD

Allah, tanggung jawab sosialnya serta tujuannya yang luhur dan pada

spiritualitas Ignatian yang terwujud dalam arah pendidikan Serikat

Yesus seperti “menjadi manusia bagi sesama” (men and women for and with others), perhatian pribadi (cura personalis), serta semangat keunggulan (magis) dan dialogis.

2. Misi

a. Mengembangkan sistem pendidikan yang dapat memadukan

keunggulan akademik dan nilai kemanusiaan.

b. Mengembangkan universitas yang dapat menjadi hati nurani kritis

masyarakat.

c. Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali secara

kritis kebenaran manusiawi dan mengembangkan martabat manusia.

d. Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk

dapat menemukan kebenaran berdasarkan pada etika keilmuan.

e. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat

dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan

spiritual secara terpadu.

f. Membantu mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan

dapat berguna bagi masyarakat.

g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus membantu

mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan sosial terhadap

h. Mempersiapkan tenaga yang professional, baik dalam bidang keilmuan

maupun dalam bidang kependidikan.

3. Tujuan Pendidikan

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri

bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai

humanistic yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan

cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga

memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan

integritas kepribadian yang tinggi.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat penting peranannya demi mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dalam struktur organisasi dapat terlihat jelas

batas-batas tugas dan tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaannya

masing-masing.

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain sebagai berikut:

1. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di

tingkat fakultas yang memiliki wewenang dalam menjabarkan kebijakan

dan peraturan universitas untuk fakultas.

2. Dekan FKIP memimpin FKIP dibantu oleh WD I (Wakil Dekan I bidang

bidang keuangan). Tugas Dekan dan Wakil Dekan (Staf Dekanat) adalah

sebagai berikut:

a. Dekan bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran,

penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga

kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan bertanggung jawab

kepada Rektor.

b. Wakil Dekan I (WD I) bertugas membantu dekan dalam memimpin

pelaksanaan kegiatan di bidang akademik yang meliputi pengajaran,

penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

c. Wakil Dekan II (WD II) bertugas membantu Dekan dalam memimpin

pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan.

d. Tugas yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan di bidang

pendidikan yang bersifat kokurikuler dan ekstrakurikuler serta

kemahasiswaan menjadi tanggung jawab bersama Staf Dekanat,

sedangkan urusan yang berhubungan dengan keuangan kegiatan

kemahasiswaan tingkat fakultas dikelola oleh WD II.

3. Unit MKK Fakultas (MKDK) bertugas mengatur dan mengkoordinasikan

penyelenggaraan Mata Kuliah Keahlian (MKK) fakultas atau Mata Kuliah

Dasar Keahlian (MKDK) di lingkup fakultas. Unit ini dipimpin oleh WD I

yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

4. Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4) bertugas membantu dan

mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pelayanan pendidikan kepada

dosen-dosen yang terkait dalam koordinasi dengan dekanat FKIP. P4 dipimpin

oleh kepala P4.

5. Unit tata usaha menyelenggarakan administrasi kegiatan akademik pada

tiap-tiap program studi. Unit tata usaha dalam menjalankan tugasnya

berada di bawah koordinasi Wakil Dekan II. Unit tata usaha FKIP

dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha (KTU) yang bertanggung jawab

langsung kepada WD II.

6. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan

PPL mahasiswa dalam lingkup fakultas dan mengelola Laboratorium

Micro Teaching fakultas. Unit PPL fakultas dipimpin oleh seorang ketua unit PPL yang sekaligus menjadi koordinator Laboratorium Micro Teaching fakultas dan bertanggung jawab langsung kepada dekan.

7. Ketua Jurusan (kajur) bertugas memimpin jurusan, dibantu oleh sekretaris

jurusan (sekjur).

8. Ketua program studi (kaprodi) bertugas memimpin prodi, dibantu oleh

seorang wakil ketua program studi (wakaprodi). Prodi adalah satuan

pelaksana pendidikan yang bertugas melaksanakan satuan kurikulum

untuk satu keahlian tertentu.

9. Dosen tetap FKIP USD terdiri dari dosen yang diangkat oleh Yayasan

Sanata Dharma dan dosen PNS yang diperbantukan pada USD menjadi

pegawai tetap di lingkup FKIP dengan tugas untuk mengajar, mengadakan

dosen tetap di lingkup FKIP diindukkan pada suatu prodi sesuai dengan

bidang keahlian yang dimilikinya.

10.Dosen tidak tetap (DTT) FKIP USD adalah tenaga pendidik yang

mendapat surat tugas dari rektor USD dengan tugas untuk mengajar di

suatu prodi di lingkup FKIP USD untuk jangka waktu tertentu.

11.Mahasiswa FKIP USD adalah orang yang terdaftar sebagai peserta didik di

suatu program studi yang diselenggarakan oleh suatu jurusan atau prodi di

lingkup FKIP USD.

D. Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FKIP yang sekarang ini merupakan salah satu fakultas dari Universitas

Sanata Dharma, yang dulu pernah populer dengan sebutan IKIP Sanata

Dharma, mulanya adalah sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG)

yang berdiri pada tanggal 17 Desember 1955. Mulai bulan November tahun

1958, pemerintah mengubah nama PTPG menjadi FKIP. Berkaitan dengan itu,

nama PTPG Sanata Dharma berganti menjadi FKIP Sanata Dharma yang

merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia. Kemudian mulai 1

September 1965, Presiden Soekarno membentuk IKIP yang merupakan

gabungan dari FKIP dan IPG. Sehingga berdasarkan SK

No.237/B-SWTU/1965, FKIP Sanata Dharma berganti nama menjadi IKIP Sanata

Dharma.

Akhirnya, seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, melalui SK

universitas. Universitas Sanata Dharma (USD). Dengan demikian, IKIP yang

dulu merupakan lembaga yang berdiri sendiri, sekarang merupakan sebuah

fakultas dari USD. Pada tahun 1998, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Katolik

(FIPA) menggabung dengan FKIP menjadi Prodi IPPAK, Jurusan Ilmu

Pendidikan.

FKIP USD mempunyai 4 jurusan dengan 11 program studi untuk gelar

S1, 1 program studi nongelar.

1. Jurusan Ilmu Pendidikan (JIP)

a. Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK)

b. Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

(IPPAK)

c. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS)

a. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)

b. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

(PBSID)

3. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS)

a. Program Studi Pendidikan Ekonomi (PE) terdiri dari

1). Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

2). Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

b. Pendidikan Sejarah (PSej)

4. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA)

b. Program Studi Pendidikan Matematika (PMat)

c. Program Studi Pendidikan Biologi (PBio)

Secara umum, FKIP USD bertujuan untuk menyiapkan tenaga

kependidikan yang professional, humanistik, memiliki semangat dialogis, dan

menghargai serta mengembangkan kebebasan dan kejujuran akademik dalam

proses pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, FKIP USD didukung oleh

tenaga-tenaga pendidikan yang telah berpengalaman serta fasilitas-fasilitas

yang sangat memadai.

E. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

1. Visi

Penyiapan tenaga kependidikan/guru yang kompeten dengan

dilandasi nilai-nilai Pancasila dan cinta kasih melalui penyelenggaraan

pendidikan yang berkualitas.

2. Misi

a. Menyiapkan tenaga kependidikan/guru yang kompeten, yang berciri

sebagai berikut:

1) Memiliki integritas moral dan kepribadian.

2) Menguasai bidang kependidikan/keguruan

3) Mempunyai kompetensi pada bidang ilmu yang menjadi

keahliannya.

b. Menjalin kemitraan dengan masyarakat (nasional dan internasional)

dan pemerintah untuk memberikan kontribusi pada peningkatan

kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan.

F. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

(BKK) Pendidikan Akuntansi

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Pendidikan

Akuntansi merupakan salah satu program studi di bawah Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma (JPIPS-FKIP-USD). Program studi ini merupakan

kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka tanggal 17 Desember 1955

ketika Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) didirikan atas desakan

Menteri Pendidikan Muhammad Yamin untuk menanggapi perlunya

pendidikan calon guru SLTP dan SMA. Pendirian Sanata Dharma dilandasi

oleh semangat untuk membantu masyarakat yang pada waktu itu sangat

membutuhkan tenaga guru sekolah menengah yang baik di berbagai bidang.

Pada waktu berdirinya (1958), Program studi Pendidikan Ekonomi

menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya

berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28

Januari 1985, Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan

Pendidikan Dunia Usaha yang memiliki 2 (dua) jalur, yaitu PS Pendidikan

Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei 1986 berdasarkan

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0363/0/1986.

Sejak IKIP Sanata Dharma berubah menjadi Universitas Sanata

Dharma berdasarkan SK Dirjen Dikti No.266/Dikti/Kep/1993, PS Pendidikan

Dokumen terkait