• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prestasi Diri

B. Potensi Diri untuk Berprestasi

8. Kecerdasan Naturalis

Keterampilan kerja yang dimiliki sesorang yang memiliki kecerdasan natural ialah: peka terhadap kungan alam, mengobservasi ling-kungan alam. Profesi yang relevan dengan kecerdasan tersebut ialah: peneliti, ilmuwan, astronot. Melalui kecerdasan alam tersebut, seorang individu dapat menjadikan wahana untuk dapat mensyukuri atas anuge-rah yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia.

Teori di atas selanjutnya dikembangkan oleh Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence atau kecerdasan emosional. Pelajaran yang dapat kita ambil bahwa orang yang sukses tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual, namun perlu didukung adanya kecerdasan emosional. Terdapat lima kemampuan yang berkaitan dengan kecerdasan emosional yaitu kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta kemampuan membina hubungan. Menurut Reuven Bar-On kecerdasan emosional mengandung lima ranah yaitu: a. Ranah Intrapribadi

Aspek ini berkaitan dengan kemampuan untuk mengenal dan mengendalikan diri sendiri. Ruang lingkupnya meliputi:

1) Kesadaran diri yaitu kemampuan untuk mengenali perasaan dan mengapa kita merasakan seperti itu dan dampak perilaku kita terhadap orang lain. 2) Sikap asertif yaitu kemampuan untuk menyampaikan secara jelas pikiran

dan perasaan kita, membela diri dan mempertahankan pendapat. 3) Kemandirian artinya kemampuan untuk mengarahkan dan

mengen-dalikan diri serta mandiri atau tidak lagi tergantung pada orang lain. 4) Penghargaan diri yaitu kemampuan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan diri kita serta dapat menyenangi diri, walaupun kita memiliki berbagai kelemahan.

Sumber: Tempo, 13 - 19 Februari 2006

Gambar 4.13 Kecerdasan natural banyak dimiliki oleh seorang peneliti.

114 Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs

5) Aktualisasi diri artinya kemampuan untuk mewujudkan potensi yang kita miliki dan merasa puas dengan prestasi yang telah kita raih.

b. Ranah antarpribadi

Aspek ini berkaitan dengan kemampuan kita bergaul atau berinteraksi dengan orang lain. Ranah ini meliputi tiga skala antara lain:

1) Empati merupakan kemampuan untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain serta kemampuan melihat dunia atau jagat raya ini dari sudut pandang orang lain.

2) Tanggung jawab sosial merupakan kemampuan kita untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mau dan mampu bekerja sama serta hidupnya bermanfaat untuk masyarakat.

3) Hubungan antarpribadi merupakan kemampuan untuk mengadakan dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan. Ini ditandai dengan adanya sikap mau memberi dan menerima dari orang lain, tentunya dalam situasi yang harmonis atau dalam kedekatan emosional diantara mereka.

c. Ranah penyesuaian diri

Ranah penyesuaian diri sangat berkaitan dengan kemampuan kita untuk bersikap lentur dan realitis, serta dapat memecahkan masalah yang timbul. Ranah tersebut meliputi tiga skala antara lain:

1) Uji realitas artinya kemampuan kita untuk melihat sesuatu berdasarkan kenyataan bukan yang kita inginkan atau yang kita takuti/tidak kita inginkan.

2) Sikap fleksibel artinya kemampuan kita untuk dapat menyesuaikan dengan perasaan, pikiran bahkan tindakan dengan keadaan yang berubah-ubah. 3) Pemecahan masalah yaitu kemampuan untuk memberikan batasan tentang masalah, melakukan tindakan atau tidak diam dalam rangka mencari solusi atau pemecahannya.

d. Ranah pengendalian stres

Ranah pengendalian stres sangat berkaitan dengan ketahanan menghadapi stres dan mengendalikan inpuls. Kedua skalanya meliputi: 1) Ketahanan menanggung stres artinya ketahanan untuk tetap tenang dan konsentrasi secara konstruktif menghadapi keadaan yang gawat dan tetap tegar menghadapi konflik.

2) Pengendalian inpuls artinya kemampuan untuk menunda atau menahan keinginan bertindak.

Prestasi Diri 115 e. Ranah suasana hati umum

Ranah tersebut memiliki dua skala antara lain:

1) Optimisme yaitu kemampuan untuk mempertahankan sikap positif yang realistis, terutama dalam mengatasi masa-masa sulit.

2) Kebahagiaan adalah kemampuan untuk mensyukuri kehidupan, menyukai diri sendiri dan orang lain, untuk bersemangat dan bergairah dalam melakukan setiap kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas kecer-dasan intelektual maupun emosional yang kita miliki merupakan anu-gerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, kita harus memiliki kecerdasan spiritual yaitu dengan selalu menjalankan segala perintah dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh agama. Harus kita akui bersama bahwa segala upaya yang telah kita lakukan dengan berbagai cara, jika Tuhan tidak meridhoi jangan harap dapat terwujud. Oleh sebab itu, kita sebagai manusia biasa hanya bisa berusaha dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak kalah penting bahkan sangat penting. Dengan berbagai kecerdasan yang telah kita miliki, kita berharap menjadi orang yang sukses dalam hidupnya, baik untuk kepentingan dunia maupun akhirat.

Di atas telah kita uraikan panjang lebar tentang prestasi diri, selanjutnya perlu kita ketahui bersama tentang makna prestasi diri. Menurut kamus besar bahasa Indonesia prestasi diri adalah hasil yang dicapai oleh seseorang. Kita mengenal istilah prestasi akademik yang meliputi prestasi pada mata pelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku. Sedangkan prestasi non akademik adalah prestasi yang berdasarkan pengembangan diri seorang siswa, misalnya meraih juara dalam kegiatan pertandingan pencak silat, MTQ, Pramuka, PMR, Paskibra se-Kota atau Kabupaten.

Sumber: Tempo, 3 - 9 Desember 2001

Gambar 4.14 Manusia hanya berusaha tapi Tuhan yang menentukan. Untuk itu, jangan lupa kita selalu berdoa kepada-Nya.

116 Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP dan MTs K E G I A T A N

4. 2

Perhatikan kasus di bawah ini!

Dalam suatu keluarga yang banyak anaknya, namun memiliki beragam kecerdasan dan prestasi. Hal ini menimbulkan kebahagiaan bagi orang tua yang anaknya berprestasi yang baik, namun kesal juga terhadap anaknya yang berprestasi buruk. Anak tersebut selalu menjengkelkan dan selalu membuat kenakalan baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah.

Coba berikan penilaian terhadap kasus tersebut, kemudian lakukan analisis terhadap munculnya kasus kenakalan anak tersebut agar menjadi anak yang berprestasi, seperti yang lain! (Jawaban ditulis pada kertas kerjamu)

C. Partisipasi Dalam Berbagai Kegiatan untuk