• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

HR 1. Ketersediaan dan 1 Tingkat objektivitas penilaian

5. Kecukupan frekuensi sosialisasi dan evaluas

penerapan kompetensi SDM pada seluruh jajaran unit kerja dan setiap individu SDM.

ada)

b. Rencana tahunan (annual plan) yang dicanangkan korporasi / unit bisnis. c. Semangat perubahan,

improvement atau

kebutuhan atual korporasi. 2. Kesesuaian penetapan kriteria

kompetensi dasar, kompetensi level, dan kompetensi pekerjaan SDM dengan kesimpulan hasil HR

Assesment and Mapping. 3. Rentang perbedaan persepsi

antarunit kerja dalam mengartikan setiap kompetensi (dasar, level) pada penilaian kinerja SDM (performance evaluating). 4. Keselarasan hasil penilaian

kinerja terkait target (KPI) individu dengan penilaian terkait kompetensi (dasar, level, pekerjaan) HR Coaching and Counseling 1. Ketersediaan mekanisme internal, fasilitas fisik (seperti ruang khusus konseling, tenaga ahli) di HRD Dept, untuk merealisasikan pelayanan

Coaching and Counseling

bagi semua level SDM korporasi.

2. Efektifitas sosialisasi keberadaan fasilitas

Coaching and Counseling

di HRD.

3. Kelengkapan data hasil

Coaching and Counseling

yang pernah dilakukan, termasuk hasil pemantauan paska Coaching and

1. Keteraturan dan efektivitas pemberian Coaching melalui berbagai bentuk/media (seperti Training/Workshop Internal; kuesioner; sayembara dan reward; sharing artikel kisah sukses, motivasi, informasi umum terkait kompetensi dasar/ level, dan sebagainya)

2. Tingkat converage fungsi konseling terhadap permasalahan pemenuhan kompetensi oleh karyawan secara individu, antara lain: a. Yang mendapatkan surat

peringatan / surat teguran. b. Yang pencapaian nilai

Tabel 2.2 Audit Terkait Pengembangan Kompetensi SDM Lingkup

Audit Compliance Audit Substantive Audit

Counseling. kompetensinya atau target

(KPI) di bawah rata-rata atau persyaratan minimum.

c. Yang memiliki masalah hubungan interpersonal dalam unit kerjanya. d. Yang tidak pernah

mencapai level lebih tinggi setelah sekian tahun di perusahaan. 3. Efektivitas sinergi dengan

setiap unit kerja dalam

penanganan SDM

„bermasalah‟. HR Training 1. Kelengkapan data Training

Needs Analysis (TNA),

kurikulum dan Internal

Training Program,

prosedur, serta publikasi terkait training di HRD. 2. Profil dari semua lembaga

eksternal yang pernah memberikan jasa pelatihan, baik inhouse ataupun

outhouse yang pernah diikuti secara individu. 3. Profil dari semua internal

trainer yang dipakai HRD. 4. Data terkait laporan evaluasi

training, baik internal maupun ekseternal yang diikuti setiap karyawan. 5. Pemuktahiran dara profill

HR setiap SDM terkait sertifikasi ataupun training yang pernah diikuti.

6. Data anggaran dan realisasi biaya terkait HR Training maupun biaya pelatihan setiap unit kerjanya.

1. Konsistensi pembuatan TNA dan keselarasan antara

analysis setting serta hasil TNA dengan:

a. Visi, misi dan strategi korporasi (termasuk

corporate culture)

b. Kompensasi yang berlaku dan kebutuhan aktual berbagai pengguna. c. Kurikulum dan program

pelatihan yang ditawarkan ke seluruh unit kerja. 2. Evaluasi terhadap efektivitas

hasil training bagi peningkatan kompetensi setiap individu peserta, baik oleh internal maupun pihak eksternal.

3. Tingkat pengendalian biaya training (misalnya, dikomparasikan dengan frekuensi penyelenggaraan, jumlah peserta, dan sebagainya.

Tabel 2.2 Audit Terkait Pengembangan Kompetensi SDM Lingkup

Audit Compliance Audit Substantive Audit

and

Punishment

kewajiban SDM,

penghargaan, dan sanksi pada peraturan perusahaan (PP), atau perjanjian kerja bersama (PKB), bila berlaku serikat pekerja.

2. Efektivitas sosialisasi dan implementasi setiap prosedur perusahaan terkait: a. Rotasi, mutasi, dan

promosi karyawan. b. Pemberian sanksi sesuai

tingkatan kesalahan SDM.

3. Pemuktahiran data HR Profile setiap SDM terkait penghargaan dan sanksi yang diterima.

terhadap regulasi pemerintah yang berlaku (terkait hak dan kewajiban perusahaan atau SDM) , juga sinkronisasi PP/PKB dengan prosedur (terkait reward dan

punishment).

2. Tingkat konsistensi penerapan PP/PKB terkait dengan pemenuhan hak dan kewajiban perusahaan maupun setiap SDM.

3. Pengukuran efektivitas: a. Rotasi dan promosi SDM

terhadap produktivitas unit kerja.

b. Kontribusi SDM yang dimutasi

c. Pemberian sanksi kepada SDM.

4. Kememadaian penerapan prinsip-prinsip Merit System

dalam pelaksanaan: a. Promosi

kepangkatan/jabatan b. Pemberian sanksi

Audit Terhadap Penggajian Dan Tunjangan SDM (Audit on HR Payroll

and Benefit) : Menjamin hak karyawan

Ada dua hal yang menjadi fokusInternal Audit yaitu:

a. Transparency atau keterbukaan informasi terkait persyaratan, hak dan pemotongan hak terkait Payroll and Benefits.

b. Accurancy atau ketepatan perhitungan hak dan pemotongan hak terkait Payroll and Benefits.

Gambar 2.4 berikut adalah gambar yang menunjukan aktivitas penggajian dan tunjangan bagi SDM:

Gambar 2.4 Aktivitas Penggajian dan Tunjangan SDM Sumber : Audit Internal, Kumaat

Tabel 2.3 memaparkan mengenai ruang lingkup audit terkait dengan rekruitmen, penempatan dan retensi SDM dalam sebuah perusahaan:

Tabel 2.3 Audit Terkait Penggajian dan Tunjangan SDM

Compliance Audit Substantive Audit

1. Kemuktahiran informasi HRD terkait Regulasi Pemerintah (UU Naker dan UU PPh serta PerMen terkait mengatur lebih lanjut, Perda terkait UMP/UMK, dan sebagainya).

2. Kelengkapan dokumen Peraturan Perusahaan (PP) serta prosedur/kebijakan terkait Payroll and Benefits, (seperti terkait absensi, insentif, tunjangan dan

1. Keselarasan antaran PP dan Regulasi Pemerintah maupun prosedur/kebijakan yang berdampak terhadap Payroll

serta konsistensi implementasinya (seperti pengaruh dari berbagai ketentuan terhadap kalkulasi komponen gaji).

2. Validasi terhadap kebenaran sistem kalkulasi (atau verifikasi HR Track Record HR Target PAYROLL & BENEFITS MANAGEMENT HR PERSONNEL ADMINISTRATION HR PERFORMANCE HR BENEFITS HR Score Card HR Budget HR PAYROLL

Tabel 2.3 Audit Terkait Penggajian dan Tunjangan SDM

Compliance Audit Substantive Audit

potongan rutin bulanan/harian) serta kememadaian sosialisasinya kepada seluruh karyawan.

3. Kememadaian fasiliras pada sistem aplikasi IT pendukung untuk Payroll dalam hal:

a. Adanya fungsi untuk mengedit formula terkait komponen gaji yang bersifat variabel (seperti tunjangan makan, transportasi) b. Kelengkapan data yang dapat

diakses oleh setiap karyawan. 4. Kelengkapan arsip pendukung

terkait Payroll and Benefits

perkaryawan (seperti slip gaji bulanan, bukti pemotongan PPh, dokumen pengikatan terkait pemberian fasilitas kepada karyawan).

5. Informasi yang diperlukan dan hasil evaluasi terkait komparasi remunerasi pada skala bisnis atau kelompok industry sejenis.

secara sampling) berbagai jenis pemotongan hak karyawan terkait Payroll and Benefits

(absensi, sisa hak cuti, angsuran pinjaman, dan lain-lain).

3. Evaluasi terhadap efektivitas pelayanan HRD terkait Payroll and Benefits (seperti penyerahan slip gaji, penanganan komplain karyawan terkait Payroll and Benefits).