• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDATANGAN NABI ISA

Misteri Kaum ‘Ad yang Kedua

Dalam salah satu tulisannya, Dr. Musthafa Mahmud menyebutkan bahwa pada akhir zaman akan terdapat “kaum ‘Ad yang kedua”. Allah berfirman dalam Alqur’an,

Dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum ‘Ad yang pertama, dan kaum Tsamud, maka tidak seorang pun yang ditinggalkannya. (al-Najm: 50- 51).

Secara logika ayat di atas ketika menyebutkan kata “kaum ‘Ad yang pertama” mengisyaratkan bahwa suatu hari kelak akan tiba kedatangan kaum ‘Ad ‘yang kedua’, yaitu sebuah kekuatan adikuasa tanpa tertandingi dimuka bumi. Sementara yang terjadi sekarang adalah langkah awal dari semua itu...” Demikianlah Dr. Musthafa Mahmud menulis.

Tulisan tersebut sangat menarik perhatian saya dalam penelitian ini. Kita tidak memperhatikan bahwa Alqur’an pernah menyebutkan kata-kata “kaum ‘Ad pertama”. Dengan kata lain, Allah ingin mengatakan bahwa akan datang kaum ‘Ad kedua. Saya tidak ingin melewatkan begitu saja hal yang menurut saya sangat penting ini.

Saya melakukan beberapa penelitian tentang kaum yang dimaksudkan Alqur’an ini, dan saya berusaha untuk menyimpulkannya. Setelah melalui proses penelitian dan analisa yang mendalam, saya berhasil membuat konklusi atas semua fenomena tersebut. Bahwa, kaum ‘Ad kedua—sebagaimana dimaksud dalam Alqur’an—tak lain adalah Amerika Serikat dewasa ini.

Sebagaimana Alqur’an menyebutnya dengan kata kaum ‘Ad kedua, itu memiliki arti bahwa kehancuran Amerika Serikat terjadi pada tahun 2019. Amerika Serikat akan dihancurkan oleh peristiwa alam seperti badai dan topan yang sangat dahsyat, sebagaimana Allah (Swt) pernah menghancurkan kaum ‘Ad pertama dengan bencana yang serupa. Allah (Swt) berfirman:

Adapun kaum ‘Ad, maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar, dan berkata, “siapakah yang lebih besar kekuatannya dibanding kami?” Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka (adalah) lebih besar., maka Kami meniupkan angin yang kuat kepada mereka dalam beberapa hari, Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan, sedangkan mereka tidak diberi pertolongan (Al-Fushilat: 15-16).

Saya telah coba menghitung jumlah kata (

دﺎﻋ

) yang artinya adalah kaum ‘Ad dalam Alqur’an. Ternyata kata itu disebutkan sebanyak 24 kali dalam 23 ayat. Berikut ini rinciannya:

1.Al-A’raf ayat 65 12. Shad ayat 12 2. Al-A’raf 74 13. Al-Ghafir ayat 31 3. Al-Taubah ayat 70 14. Al-Fushilat ayat 13 4. Hud ayat 50 15. Al-Fushilat ayat 15 5. Hud ayat 59 16. Al-Ahqaf ayat 21 6. Hud ayat 60 (dua kali) 17. Qaf ayat 13

7. Ibrahim ayat 9 18. Al-Zariyat ayat 41 8. Al-Haj ayat 42 19. Al-Najm ayat 50 9. Al-Furqan ayat 38 20. Al-Qamar ayat 18 10. Al-Syu’ara ayat 123 21. Al-Haqah ayat 4 11. Al-Ankabut ayat 38 22. Al-Haqah ayat 6

23. Al-Fajr ayat 6

Allah telah menyebutkan kata ‘Ad dalam semua surat di atas, kecuali surat al- Ahqaf ayat 21 yang menyebutkan (

ٍدﺎَﻋ

ﺎَﺧَأ

) yang artinya saudara kaum ‘Ad.

Dan ingatlah saudara kaum ‘Ad yaitu ketika mereka memberi peringatan kepada kaumnya di Alahqaf dan sesungguhnya telah berlalu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya, “janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kalian akan ditimpa azab dihari yang besar” (al-Ahqaf: 21)

“Saudara dari kaum ‘Ad” dalam ayat tersebut ialah Nabi Isa (as), yang akan diturunkan Allah (Swt) ke muka bumi untuk memberikan peringatan kepada para penganut agama Nasrani yang dominan berdomisili di Eropa dan Amerika Serikat.

Ayat tersebut berbicara tentang peringatan Nabi Isa al-Masih (as) kepada umatnya. Sedang kalimat “dan telah berlalu beberapa pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya” maksudnya mengisyaratkan bahwa sesungguhnya gelar kenabian telah diakhiri dengan Muhammad (saw), dan tak akan ada lagi Nabi setelah beliau.

Nabi Isa (as) menyerukan kepada umatnya untuk masuk ke dalam agama Islam dan meninggalkan agama yang mempersekutukan Allah (Swt) dengan selain- Nya. Jika saja mereka tak mengikuti seruannya, maka beliau mengancam dengan azab Allah yang pedih pada hari Kiamat nanti. Jika mereka tak menghiraukan ajakan Isa al-Masih (as), maka Allah (Swt) akan mengirimkan topan dahsyat sebagaimana Dia (Swt) pernah mengirimkannya kepada kaum ‘Ad dan Tsamud,

َدﻮُﻤَﺙَو

ٍدﺎَﻋ

ِﺔَﻘِﻋﺎَﺻ

َﻞْﺜِﻡ

ًﺔَﻘِﻋﺎَﺻ

ْﻢُﻜُﺗْرَﺬْﻧَأ

ْﻞُﻘَﻓ

اﻮُﺿَﺮْﻋَأ

ْنِﺈَﻓ

Jika mereka menentang (maka) katakanlah, aku peringatkan kepada kalian azab badai seperti yang pernah diterima oleh kaum ‘Ad dan Tsamud (al-Fushilat: 13).

Ayat di atas secara jelas mengisyaratkan sebuah azab yang terjadi di masa depan. Mengapa begitu? Sebab Allah (Swt) telah menyinggungnya dengan menggunakan kalimat (

ِﺔَﻘِﻋﺎَﺻ

َﻞْﺜِﻡ

ًﺔَﻘِﻋﺎَﺻ

). Kata (

ﻞﺜﻡ

) yang artinya seperti, memiliki makna bahwa kejadian serupa akan terjadi pada masa mendatang. Ada sebuah kemiripan antara kejadian pertama yang terjadi di masa lampau, dengan kejadian kedua yang akan terjadi pada masa mendatang. Inilah makna dari ayat di atas. Jadi, Allah (Swt) akan mengirim topan dahsyat seperti yang pernah dikirimkan- Nya kepada kaum ‘Ad dan Tsamud pada masa lampau. Topan dahsyat ini mengakhiri masa-masa kejayaan mereka.

Jika Nabi Isa (as) telah turun ke bumi, namun mereka tak mengikuti seruan kepada ajaran Islam, maka ganjaran yang setimpal akan diberikan Allah sebagaimana tercantum dalam firman-Nya yang berbunyi,

Dan tidak ada seorang ahli kitab pun kecuali beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya, dan di hari Kiamat nanti ia (Isa) akan menjadi saksi bagi mereka (an-Nisa: 159).

Kalimat (

ِﻪِﺗْﻮَﻡ

َﻞْﺒَﻗ

) yang artinya “sebelum kematiannya (Isa)” menunjukan bahwa beliau (as) akan muncul pada akhir zaman.29 Allah berfirman dalam Alqur’an:

Ketika Allah berfirman: “hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir dan menjadikan pengikutmu di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat, kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, lalu Aku putuskan di antaramu hal-hal yang selalu kamu perselisihkan (Ali Imran: 55).

Nabi Isa (as) akan datang kembali ke muka bumi ini. Beliau (as) akan mendirikan shalat di belakang Imam Mahdi, sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadistt Nabi (saw). Nabi Isa (as) akan menyerukan kepada umatnya untuk membantu Imam Mahdi dalam menumpas kezaliman. Situasi seperti inilah yang akan mempercepat keruntuhan para penguasa zalim. Atas himbauan al-Masih (as), mereka menolak untuk melakukan perlawanan terhadap Imam Mahdi. Adapun penguasa yang melawan ajakan Imam Mahdi dan menentang seruan Nabi Isa (as) tersebut, akan kehilangan pendukung. Hal itu tentunya akan mempercepat proses kekalahan penguasa tersebut. Coba perhatikan ayat yang mensifati kaum ‘Ad dengan kesombongan,

Adapun kaum ‘Ad, mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar. Mereka berkata “siapakah yang lebih kuat dari kami?” (al-Fushilat: 15).

Perilaku dan sifat sebagaimana dimiliki oleh kaum ‘Ad di atas, sangat mirip dengan sifat, tingkah laku dan sepak terjang yang ditunjukkan oleh Negara Amerika Serikat di tengah-tengah kiprah internasionalnya selama ini. Kesombongan yang tiada batas dan selalu memaksakan kehendaknya kepada bangsa lain menjadi ciri khas pemerintah Amerika Serikat selama ini, Amerika Serikat selalu merasa harus mendapatkan apa yang diinginkannya.—apapun itu. Tak ada Negara yang dapat

29

Karena Islam meyakini bahwa Nabi Isa (as) tidak mati pada tiang salib melainkan diangkat Allah ke langit dan akan muncul pada akhir zaman, oleh karena itu kata-kata “sebelum kematiannya” yang disebut dalam Alqur’an mengundang perhatian penulis.

menghalanginya. Bahkan Rusia, Jerman, Perancis, atau Cina yang nota bene merupakan Negara besar dan kuat Tidak mampu berbuat sesuatu.

Amerika adalah satu-satunya Negara yang tindakan politiknya tak dapat dibendung oleh Negara manapun. Contohnya teraktual adalah apa yang menimpa Irak. Ketika Amerika Serikat memiliki kemauan politik untuk menjatuhkan kekuasaan Saddam Husein,, maka meskipun mayoritas negara di dunia menentangnya, hal itu tidak menghalangi niatnya tersebut. Dan terbukti, dengan kekuatan militer yang dimilikinya, Amerika Serikat berhasil meruntuhkan rezim Saddam Husein. Seandainya Negara lain yang melakukan itu, niscaya tidak akan berhasil sebagaimana yang telah dilakukan pemerintah Amerika Serikat. Bahkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa, yang notabene mewakili kepentingan semua negara di dunia, hanya bisa mengikuti aturan main yang diciptakan oleh Amerika Serikat. Inilah sepak terjang serta kiprah politik yang dimainkan oleh Amerika Serikat di panggung politik dunia dalam beberapa tahun ini. Jika memiliki sebuah obsesi serta tujuan politik tertentu,, maka tidak boleh dan tidak ada yang dapat menghalanginya.

Jika melakukan penggambaran atas sepak terjang yang dimiliki oleh kaum ‘Ad pertama, maka kurang lebih Amerika mewakili kekuatan seperti itu untuk kali keduanya. Dengan kata lain, Amerika Serikat memiliki tabiat, sikap dan tindak- tanduk yang sama miripnya dengan yang pernah dilakukan oleh kaum ‘Ad di masa lalu. Kesewenang-wenangannya serta arogansinya, sama dengan yang dimiliki oleh kaum ‘Ad, sebagaimana dikisahkan dalam Alqur’an.

Kaum Tsamud Yang Kedua

Seperti diketahui, dalam banyak ayat-Nya, Allah (Swt) selalu menyertakan antara kaum ‘Ad dengan kaum Tsamud. Keduanya sering dipasang secara bersamaan dalam beberapa ayat Alqur’an.

Lalu, jika Amerika Serikat adalah kaum ‘Ad-nya, siapakah kiranya yang pantas disebut sebagai kaum Tsamudnya untuk zaman ini, sebagaimana dikisahkan dalam Alqur’an?

Tanpa melakukan pertimbangan mendetail, siapa pun mampu menunjuk sebuah Negara yang memiliki karakteristik kaum ini. Yaitu Inggris. Ya, selama ini Negara itu telah menjadi punggawa bagi hegemoni Amerika. Banyak alasan

politisnya, tapi yang perlu diketahui bahwa orang-orang Amerika memang berasal dari orang-orang Inggris buangan. Mereka memiliki asal usul, bahasa, perawakan, ideologi, termasuk cita-cita yang sama.

Mengacu pada karakteristik penggandengan antara kaum ‘Ad dan Tsamud dalam beberapa ayat Alqur’an, secara faktual negara Inggris adalah sekutu yang paling setia mendampingi setiap rencana Amerika Serikat untuk menjajah negara dan bangsa lain. Berbeda dengan Negara lain. Misalnya Prancis, Italia, dan Jerman, walaupun dahulu telah membentuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, namun dalam berbagai hal, mereka kerap melakukan penentangan atau bersikap abstain atas rencana Amerika. Contohnya saja pada kasus Irak. Berbeda dengan Inggris. Negara ini tidak pernah melakukan hal itu, kecuali dalam rangka bermain sandiwara saja.

Selain yang kami sebutkan diatas, ada sebuah catatan sejarah yang ternyata menjelaskan kepada kita bahwa, adanya persamaan lain berkenaan persekutuan yang terjalin antara Amerika dan Inggris, tepatnya ketika mereka menduduki Irak dengan persekutuan yang dijalin antara kerajaan Mongolia dan Tartar. Mongolia dan Tartar menduduki Irak (Baghdad) pada tahun 656 H, dengan keterangan sebagai berikut:

• Kerajaan Mongolia menduduki Khawarizmi (Afghanistan) sebelum menduduki Baghdad.

Amerika menduduki Afghanistan sebelum menyerang Irak.

• Kerajaan Mongolia dan Tartar bersekutu untuk menduduki Baghdad

Amerika dan Inggris bersekutu untuk menjajah Irak

• Kerajaan mongolia dan Tartar menutup akses untuk masuk ke Baghdad dari timur dan barat.

Amerika dan Inggris menutup akses untuk masuk ke Baghdad dari timur dan barat.

• Kerajaan Mongolia dan tartar mulai menyerang Baghdad pada tanggal 16 Muharam 656 H

Amerika dan Inggris mulai menyerang Irak pada tanggal 16 Muharam 1424 H.

• Tentara Mongolia dan Tartar berhasil menggulingkan kekuasaan di Baghdad, setelah penyerangan selama 21 hari.

Tentara Amerika dan Inggris berhasil menggulingkan rezim yang berkuasa di irak setelah penyerangan selama 21 hari.

• Pada saat penyerangan tentara Mongol dan Tartar, Irak dikuasi oleh penguasa zalim, dinasti Abbasiah.

Pada saat penyerangan tentara Amerika dan Inggris, Irak dikuasi oleh penguasa zalim, partai Bath.

• Tentara Mongolia dan Tartar memperbolehkan semua orang dari seluruh negara untuk merampas, membakar perpustakaan dan membunuh orang-orang tua, anak kecil dan para wanita.

Amerika dan Inggris memperbolehkan para agen-agennya (Al Qaeda) untuk merampas, membakar gudang-gudang ilmu, membunuh para ulama, anak kecil, orang tua dan para wanita, mereka juga melakukan fitnah untuk menghancurkan Irak dari dalam.

• Tentara mongolia meneruskan penjajahannya ke Syam (suriah).

Amerika mulai melontarkan berbagai ancaman kepada Suriah.

Luar biasa bukan? Perputaran sejarah terjadi begitu sempurna. Persamaan-persamaan diatas tentunya membuat kita semua terhenyak. Sebelumnya tidak ada seorang pun dari kita yang sadar akan hal ini. Sekali lagi saya tidak mereka-reka persamaan diatas, tetapi fakta memang berbicara demikian.

Azab Akhir Zaman

Di atas dijelaskan bahwa ayat yang mengisahkan tentang peringatan al-Masih kepada umatnya adalah ayat 21 surat al Ahqaf. Jika kita coba menghitung ayat tersebut berdasarkan perhitungan al-jumal al-taqlidi, tepatnya pada kata (

ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ

ٍﻢْﻴِﻈَﻋ

ٍمْﻮَی

َباَﺬَﻋ

) yang artinya kalian akan ditimpa azab di hari yang besar, maka nilainya adalah 2019. Perinciannya sebagai berikut:

ع

+

ل

+

ي

+

ك

+

م

+

ع

+

ذ

+

ا

+

ب

+

ي

+

و

+

م

+

ع

+

ظ

+

ي

+

م

70 + 30 + 10 + 20 + 40 + 70 + 700 + 1 + 2 + 40 + 70 + 900 + 10 + 40 = 2019 Secara logis, angka di atas tentu mengacu pada sebuah kejadian yang akan terjadi di masa mendatang. Kejadian yang dimaksud, tentu berkaitan dengan sebuah

musibah yang akan menimpa sebuah bangsa, sebagaimana yang menjadi tema utama kisah dalam ayat tersebut.

Setelah melalui beberapa analisa, akhirnya saya sampai pada keismpulan bahwa angka di atas menunjukkan pada sebuah tahun tertentu, yaitu tahun 2019. Itulah tahun dimana Amerika Serikat akan menerima azab dari Allah (Swt). Berarti bahwa azab yang akan ditimpakan Allah (Swt) kepada Amerika Serikat akan terjadi di tahun 2019. Azab itu berupa kejadian alam yang dahsyat, semacam sambaran halilintar yang akan membinasakan segala sesuatu sebagaimana yang telah dijelaskan Allah dalam Alqur’an.

Maka Kami meniupkan angin yang amat kuat pada mereka dalam beberapa hari yang naas, karena Kami hendak jadikan mereka merasakan siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan, sedang mereka tidak diberi pertolongan (Fushshilat: 16).

Pembaca yang budiman, satu hal yang menarik dan akan mengagetkan Anda bahwa saya telah berusaha menemukan informasi mengenai beberapa kejadian penting yang akan terjadi pada tahun 2019. Fakta yang diketemukan adalah semua macam tragedi atau azab yang telah disebutkan dalam Alqur’an, benar-benar akan terjadi pada tahun 2019. Sungguh mengagumkan!

Pada tahun 2019 akan ada Asteroid yang akan menuju bumi dan berpotensi menabrak planet Bumi. Jika sampai terjadi benturan antara keduanya, maka akan terjadi kerusakan fatal pada planet Bumi. Asteroid tersebut diperkirakan akan jatuh pada 1 Februari 2019 M, seperti yang dilansir dalam website BBC, NASA, dan juga beberapa situs jaringan lain. Berikut ini saya berikan situs-situs yang dimaksud, agar pembaca dapat merujuk dan membuktikannya sendiri.

http://news.bbc.co.uk/hi/arabic/news/newsid 2147000/2147991.stm

Asteroid NT 7 adalah Asteroid yang paling berbahaya bagi Bumi.

Beberapa waktu yang lalu, para Astrolog telah menemukan sebuah Asteroid yang meluncur ke arah Bumi. Dari beberapa hasil penelitian telah diungkapkan, Asteroid yang diberi nama NT 7 tersebut mengambang di angkasa, dan akan membentur Bumi sekitar awal bulan Februari 2019.

Meskipun demikian, para ilmuwan masih banyak yang meragukan akan terjadinya benturan tersebut. Mereka memperkirakan Asteroid tersebut memiliki diameter sekitar dua kilometer dan memiliki bentuk yang cukup besar untuk membuat kerusakan parah dan sanggup untuk menghancurkan sebuah benua. Sampai saat ini para ilmuwan masih melakukan penelitian serta pengintaian secara seksama terhadap pergerakannya.

Para ilmuwan tersebut mengharapkan penelitian selanjutnya akan membuktikan bahwa benda tersebut tidak sedang bergerak menuju Bumi. Pusat Pengintaian Linear yang berada di daerah New Meksiko di selatan Amerika, telah mampu mengambil foto Asteroid tersebut. Setelah foto itu tersebar, pusat-pusat pengintaian di seluruh dunia mulai memusatkan perhatian padanya. Mereka pun berhasil mengumpulkan beberapa data yang berkaitan dengannya.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC online, Dr Benny J Peiser, seorang peneliti pada Universitas John Moores di kota Liverpool, Inggris, mengungkapkan bahwa Asteroid ini adalah yang paling berbahaya sepanjang sejarah observasi benda-benda luar angkasa. Yang paling berbahaya dan paling mengancam kehidupan manusia.

Asteroid NT 7 mengelilingi matahari setiap 837 hari dan beredar pada garis edar yang melenceng antara planet Mars dan bumi. Para ahli memperkirakan Asteroid ini akan membentur Bumi pada awal Februari tahun 2019 M dengan kecepatan sekitar 28 kilometer perdetik. Itu adalah kecepatan yang cukup untuk membinasakan satu benua. Peristiwa ini juga akan mengubah iklim Bumi secara radikal. Namun, Dr. Peiser mengatakan bahwa penelitian-penelitian pada masa depan akan dapat mengubah prediksi kemungkinan terjadinya benturan antara keduanya. Para peneliti mengatakan dua tahun ke depan akan menjadi lebih mudah untuk dapat mengintai dan mengawasi pergerakan benda tersebut. Kita buktikan saja.

Untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang persoalan itu, saya sarankan untuk mengunjungi situ-situs berita di bawah ini. Hal itu akan memprekuat keyakinan Anda pada apa yang saya uraikan di atas.

http://www.alriyadh.com/Contents/26-07-2002/Mainpage/MIS_38.php

Prediksi titik pertemuan Asteroid dan Bumi

Bom Nuklir

Beberapa ilmuwan antariksa mengusulkan penggunaan bom nuklir untuk menghancurkan Asteroid ini. Jika usulan itu terealisasi, maka hal ini persis seperti cerita dalam sebuah film. Seorang ilmuwan antariksa asal Australia mengusulkan penggunaan bom nuklir untuk mengubah jalur peredarannya, sehingga tidak menabrak bumi. Jika hal itu tidak dilakukan, maka kemungkinan terjadinya benturan antara Bumi dengan Asteroid NT 7 tersebut, tetap ada dan terbuka.

Dr. Vince Ford, seorang peneliti di Pusat Penelitian Stromelo, dekat kota Canberra, memperingatkan bahwa jika kita tak bertindak dengan cepat, maka

terjadinya benturan antara Bumi dan Asteroid tersebut bisa saja terjadi yang akan mengakibatkan kehancuran fatal pada kehidupan manusia. Kepada televisi Australia, Channel Seven, Dr.Ford mengatakan, penggunaan senjata nuklir adalah jalan terbaik untuk menghindari bahaya benturan.

“Janganlah kalian berfikir kita akan mengutus Bruce Willis untuk menanam bom nuklir, karena itu mustahil dilakukan. Yang perlu dilakukan ialah menabrakkan bom nuklir yang diletakan di hadapan Asteroid tersebut, agar ia melenceng dari peredarannya”, demikian Dr. Ford menjelaskan.

Namun sebagian ilmuwan tidak mempercayai pendapat yang mengatakan bahwa Asteroid “NT 7-2002” akan menabrak Bumi. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan bahwa terlalu dini untuk menyimpulkan penggunaan cara-cara seperti di film Armageddon. Dalam film itu, Bruce Willis yang berperan sebagai seorang ahli pengeboran minyak, membuat lubang besar dan meletakan bom nuklir di dalam Asteroid tersebut (yang diperkirakan sebesar kota Texas), agar Asteroid tersebut terbelah menjadi dua dan melenceng dari peredarannya. “Waktu yang mereka miliki di dalam film itu hanya 18 hari, sementara kita sekarang memiliki waktu yang panjang untuk memikirkan cara yang lebih tepat. Waktu yang kita miliki adalah 17 tahun”. Demikian DR. Ford mengatakan.

jika kita kembali ke mimpi yang dialami oleh Raja Babylonia, Nabukadnezar, dalam sebuah tulisan yang ditafsirkan oleh Nabi Daniel (as), diketahui bahwa berhala besar yang congkak, yang berdiri di depan Raja Babylonia adalah Amerika. Sementara batu yang dilemparkan tanpa melalui tangan manusia (yakni dari kekuasaan Allah) adalah Asteroid yang akan datang pada tanggal 1/2/2019 yaitu bertepatan dengan Hari Nairuz menurut bangsa Cina. Allah (Swt) adalah zat yang Maha Kuasa untuk menghancurkan kecongkakan orang-orang zalim.

Sementara Asteroid yang diperkirakan datang pada tahun 2019 akan jatuh di wilayah pesisir pantai Amerika. Itu akan menimbulkan gelombang tsunami dan badai topan yang diperkirakan akan menenggelamkan seluruh wilayahnya, termasuk menghancurkan infrastruktur dan sendi-sendi kehidupan didalamnya. Peristiwa ini akan melumpuhkan jalannya sistem pemerintahan di Amerika Serikat. Seperti yang dilansir dalam Alqur’an di surat al-Ahqaf ayat 21 sampai 26, dan surat al-Fushilat ayat 13 sampai 16.

Amerika telah mewaspadai dan mempersiapkan jika semua kemungkinan tersebut terjadi. Mereka merancang pembuatan berbagai film seperti Deep Impact

yang menceritakan tentang kemampuan mereka untuk menanggulangi jatuhnya Asteroid di wilayah Amerika. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mentalitas rakyat Amerika ketika berhadapan dengan bencana dengan skala besar seperti itu.

Mengejutkannya, mereka memberi judul film itu dengan nama Armageddon. Kata ini berasal dari bahasa Ibrani yang terdiri dari dua kata, yaitu kata “AR” yang berarti gunung, dan kata MAGEDDON yang merupakan nama sebuah bukit di Palestina. Kata ini juga termaktub dalam kitab Injil dan Taurat. ARMAGEDDON merupakan nama peperangan di akhir zaman yang akan terjadi di Palestina. Hal ini membuktikan bahwa mereka sebenarnya mengetahui kedatangan Asteroid pada tahun 2019 yang merupakan permulaan terjadinya perang Armageddon, atau kita menyebutkan dengan “Peperangan Hari Kiamat” (Janji Akhir).

Film yang menujukkan adanya kekhawatiran terhadap benda-benda langit

Di sini saya akan memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan datangnya Asteroid pada tahun 2014 M dan 2019 M.

Kita telah memaparkan sebelumnya bahwa Imam Mahdi memangku jabatan sebagai seorang Imam setelah wafatnya ayahanda beliau, Hasan al-Askari, pada tahun 874 M, yang dilanjutkan dengan peristiwa Gaib Kecil pada tahun 879 M. Jika kita menghitung jumlah tahun semenjak beliau memegang tampuk kepemimpinan pada tahun 874 M, hingga tahun 2014 M yaitu kedatangan Asteroid yang pertama, maka kita akan mendapatkan hasil 1140 tahun.

2014 – 874 = 1140

Begitupula jika kita menghitung bilangan tahun semenjak Gaib Kecil pada tahun 879 M, hingga tahun 2019 M yaitu kedatangan Asteroid yang kedua, maka

Dokumen terkait