• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDUDUKAN DAN SIFAT PENGURUS IWABRI TINGKAT PUSAT, WILAYAH DAN CABANG

Pasal 2

Kedudukan Pengurus IWABRI Tingkat Pusat, Wilayah Dan Cabang

1. Pengurus IWABRI Tingkat Pusat adalah penanggung jawab tertinggi yang berwenang mewakili organisasi baik secara internal maupun eksternal.

2. Pengurus IWABRI Tingkat Pusat membawahi seluruh organisasi yang ada di bawahnya, serta berwenang untuk memutuskan kepentingan IWABRI sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan AD/ART.

3. Pengurus IWABRI Tingkat Wilayah membawahi Anggota yang dimaksud Pasal 1 Anggaran Dasar IWABRI yang bernaung di Kantor Wilayah dan Kantor Audit Intern Wilayah (AIW) serta Kantor Cabang dan berwenang untuk memutuskan kepentingan IWABRI sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan AD/ART.

4. Pengurus IWABRI Tingkat Cabang membawahi Anggota yang dimaksud Pasal 1 Anggaran Dasar IWABRI yang bernaung di Kantor Cabang yang bersangkutan dan berwenang untuk memutuskan kepentingan IWABRI sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan AD/ART.

16 5. Dalam pelaksanaan tugas-tugas organisasi, pengurus IWABRI

Tingkat Pusat, Wilayah dan Cabang melaporkan pelaksanaan program kerjanya sebagai wujud pertanggungjawaban pada akhir masa jabatannya, pada rapat pengurus dan rapat kerja di masing-masing tingkat untuk kemudian dilaporkan kepada Pembina sesuai tingkatannya.

Pasal 3

Sifat Kepimpinan Pengurus IWABRI Tingkat Pusat, Wilayah Dan Cabang

Kepemimpinan Pengurus IWABRI Tingkat Pusat, Wilayah dan Cabang bersifat kebersamaan dengan cara musyawarah untuk mufakat.

BAB III

KEANGGOTAAN

Pasal 4 Hak Anggota Anggota berhak :

a. Memberikan pendapat dan saran. b. Memilih pengurus.

c. Dipilih untuk menjadi pengurus. Pasal 5 Kewajiban Anggota Anggota berkewajiban untuk :

a. Menjunjung tinggi kehormatan IWABRI, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., bangsa, negara dan pemerintah Republik Indonesia. b. Menjaga persatuan dan kesatuan, memelihara dan meningkatkan

nama baik, mentaati dan melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta ketentuan IWABRI.

17 Pasal 6

Larangan Anggota

Anggota pada semua tingkat organisasi IWABRI dilarang membawa aspirasi politik dan SARA (Suku Agama Ras dan Antar Golongan) di lingkungan IWABRI.

Pasal 7

Sanksi Terhadap Anggota

1. Pengurus Pusat atas usul pengurus masing-masing tingkatan organisasi yang disampaikan secara tertulis dapat menjatuhkan sanksi terhadap Anggota.

2. Alasan pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Ayat (1), antara lain :

a. Melanggar ketentuan AD/ART dan atau peraturan perundang-undangan.

b. Terlibat dalam tindakan yang merugikan IWABRI dan atau PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

c. Melakukan tindakan yang melanggar etika, norma dan atau kepatutan.

d. Dinyatakan bersalah dengan keputusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

e. Alasan lainnya yang dinilai tepat oleh pengurus sesuai dengan kepentingan dan tujuan IWABRI

3. Anggota yang dikenai sanksi mempunyai hak mengajukan pembelaan dirinya kepada Pengurus Pusat atas sanksi yang dijatuhkan.

4. Apabila pembelaan dirinya diterima, pengurus tingkat organisasi yang bersangkutan harus memulihkan hak keanggotaannya.

Pasal 8 Jenis Sanksi 1. Peringatan lisan

2. Peringatan tertulis

18 Pasal 9

Keanggotaan IWABRI berakhir apabila : a. Meninggal dunia.

b. Suami tidak berstatus lagi sebagai Direksi, Direksi Perusahaan Anak dan Pekerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

c. Melanggar ketentuan organisasi dan alasan lain sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 7 Ayat (2) dan telah diputuskan oleh Pengurus IWABRI Tingkat Pusat.

BAB IV

KEPENGURUSAN

BAGIAN PERTAMA IWABRI TINGKAT PUSAT

Pasal 10

Tugas kepengurusan IWABRI Tingkat Pusat adalah :

a. Menetapkan kebijakan umum organisasi pada tingkat nasional sesuai dengan AD/ART dan keputusan rapat kerja tingkat pusat.

b. Memantau dan mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan kebijakan umum yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh unsur pelaksana IWABRI.

c. Melaksanakan pembinaan terhadap organisasi pelaksana IWABRI dalam bentuk penetapan pedoman tata kerja dan petunjuk teknis dalam kegiatan organisasi.

d. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai visi dan misi organisasi.

Pasal 11

1. Pengurus Tingkat Pusat dipilih dari Anggota IWABRI Tingkat Pusat dan ditetapkan oleh Ketua IWABRI Tingkat Pusat.

2. Kesekretariatan dipimpin oleh Sekretaris dan dibantu oleh Koordinator Kesekretariatan dan Anggota.

3. Keuangan dipimpin oleh Bendahara dan dibantu oleh Koordinator Keuangan dan Anggota.

19 4. Bidang-bidang dipimpin oleh Wakil Ketua yang Membawahi Bidang

dan dibantu oleh Koordinator Bidang dan Anggota. Pasal 12

Tugas Ketua Ketua mempunyai tugas :

a. Memimpin, membina, mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan visi dan misi IWABRI.

b. Menetapkan kebijakan umum organisasi, memberikan saran dan pertimbangan yang diperlukan.

c. Melaksanakan keputusan rapat kerja pusat.

d. Memantau dan mengevaluasi kegiatan unsur pelaksana organisasi. Pasal 13

Tugas Wakil Ketua Wakil Ketua mempunyai tugas :

a. Mewakili Ketua dalam hal Ketua berhalangan.

b. Membantu Ketua dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 12.

c. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Ketua. Pasal 14

Tugas Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas :

a. Melaksanakan koordinasi dan pelayanan terhadap kegiatan-kegiatan organisasi terutama di bidang kesekretariatan.

b. Memimpin dan mengarahkan kegiatan-kegiatan administrasi, hukum, humas dan publikasi.

c. Melakukan pengawasan terhadap koordinasi pelaksanaan program kerja dan laporan dari bidang-bidang.

d. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada Ketua.

20 Pasal 15

Tugas Bendahara Bendahara mempunyai tugas :

a. Melaksanakan koordinasi terhadap kebutuhan organisasi dalam bidang keuangan.

b. Memimpin dan mengarahkan pembuatan rekapitulasi Rencana Anggaran Keuangan (RAK) semua bidang dan memberikan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan (LPK) kepada Pembina.

c. Melakukan pengawasan terhadap administrasi keuangan organisasi dan realisasi pelaksanaan program kerja Bendahara serta memberikan laporan kepada rapat kerja.

d. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada Ketua.

Pasal 16

Tugas Wakil Ketua yang Membawahi Bidang Wakil Ketua yang Membawahi Bidang mempunyai tugas :

a. Melaksanakan tugas organisasi sesuai dengan bidang tugasnya. b. Menganalisa dan mengusulkan kebijakan kepada pengurus inti sesuai

dengan bidang tugasnya.

c. Melakukan pengawasan terhadap koordinasi pelaksanaan program kerja dan laporan dari bidang masing-masing.

d. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada Ketua.

Pasal 17

Tugas Koordinator Kesekretariatan Koordinator Kesekretariatan mempunyai tugas :

a. Mewakili Sekretaris dalam hal Sekretaris berhalangan.

b. Membantu Sekretaris dalam mempersiapkan perumusan kebijakan teknis dan operasional serta pelaksanaannya dalam bidang kesekretariatan.

c. Mengkoordinir rencana program kerja dan anggaran keuangan serta laporan pelaksanaan program kerja tahunan dari bidang-bidang. d. Menyusun rencana program kerja dan anggaran tahunan serta laporan

21 e. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada

Sekretaris.

Pasal 18

Tugas Koordinator Keuangan Koordinator Keuangan mempunyai tugas :

a. Mewakili Bendahara dalam hal Bendahara berhalangan.

b. Melaksanakan tertib administasi keuangan organisasi dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan secara rutin dan berkala sesuai ketentuan dan kebutuhan organisasi.

c. Menyusun rencana program kerja dan laporan keuangan tahunan Bendahara.

d. Membuat rekapitulasi Rencana Anggaran Keuangan (RAK) dan rekapitulasi Laporan Pertanggungjawaban Keuangan (LPK) organisasi.

e. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada Bendahara.

Pasal 19

Tugas Koordinator Bidang Koordinator Bidang mempunyai tugas :

a. Mewakili Wakil Ketua yang Membawahi Bidang dalam hal yang bersangkutan berhalangan.

b. Membantu Wakil Ketua yang Membawahi Bidang masing-masing dalam pelaksanaan teknis dan operasional serta melaporkan pelaksanaannya.

c. Menyusun rencana program kerja dan anggaran tahunan serta laporan pelaksanaan program kerja tahunan bidang masing-masing.

d. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada Wakil Ketua yang Membawahi Bidang-bidang.

Pasal 20

Tugas Sekretaris Bidang Sekretaris Bidang mempunyai tugas :

a. Melaksanakan penataan administrasi bidang masing-masing. b. Menyiapkan kebutuhan pertemuan pada bidang masing-masing

c.

Menjadi penghubung dengan bidang lain

22 Pasal 21

Tugas Bendahara Bidang Bendahara Bidang mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana anggaran bidang masing-masing.

b. Melaksanakan pencatatan penerimaan, pengeluaran serta pelaporan keuangan bidang masing-masing.

c. Mengelola rekening bidang masing-masing

d. Menjadi penghubung antara Koordinator Bidangnya dengan Koorditaor Keuangan IWABRI.

Pasal 22

Tugas Anggota Bidang Anggota pada tiap-tiap bidang mempunyai tugas :

a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan di bidang masing-masing. b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas bidang masing-masing. c. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada

Koordinator Bidang masing-masing. BAGIAN KEDUA

IWABRI TINGKAT WILAYAH Pasal 23

Tugas kepengurusan IWABRI Tingkat Wilayah :

a. Menetapkan kebijakan organisasi pada lingkungan masing-masing sesuai dengan AD/ART, keputusan rapat Anggota/rapat kerja serta kebijakan pimpinan organisasi satu tingkat di atasnya.

b. Melaksanakan pembinaan terhadap organisasi unsur pelaksana di lingkungannya.

c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh organisasi unsur pelaksana di lingkungannya.

d. Memantau pelaksanaan kegiatan program kerja pada pengurus IWABRI satu tingkat di bawahnya.

e. Mengesahkan susunan pengurus IWABRI di masing-masing tingkat, kemudian dilaporkan ke pengurus IWABRI satu tingkat di atasnya. f. Melaksanakan program dan kegiatan sesuai situasi dan kondisi.

23 Pasal 24

1. Ketua IWABRI Tingkat Wilayah :

a. Ketua IWABRI Tingkat Wilayah dipilih di antara istri Pemimpin Wilayah dan istri Kepala Audit Intern Wilayah (AIW) yang dijabat secara bergiliran untuk masa jabatan 1 (satu) tahun. b. Jabatan Ketua IWABRI Tingkat Wilayah pada Ayat (1) Huruf a

di atas efektif terhitung sejak tanggal 1 Januari setiap tahun berjalan.

2. Pengurus Tingkat Wilayah dipilih dari Anggota IWABRI Tingkat Wilayah ditetapkan oleh Ketua IWABRI Tingkat Wilayah.

3. Apabila diperlukan, pembentukan pengurus IWABRI Tingkat Wilayah diperbolehkan melibatkan Ketua-ketua IWABRI Tingkat Cabang, namun jumlahnya tidak boleh melebihi jumlah pengurus intern IWABRI Tingkat Wilayah tersebut.

Pasal 25 Tugas Ketua Ketua mempunyai tugas :

a. Memimpin dan membina organisasi IWABRI di Tingkat Wilayah. b. Menetapkan kebijakan umum organisasi, memberikan saran dan

pertimbangan yang diperlukan. c. Melaksanakan keputusan rapat kerja.

d. Memantau dan mengevaluasi kegiatan unsur pelaksana organisasi. Pasal 26

Tugas Wakil Ketua Wakil Ketua mempunyai tugas :

a. Mewakili Ketua apabila Ketua berhalangan.

b. Membantu Ketua dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 25

24 Pasal 27

Tugas Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas :

a. Melaksanakan koordinasi dan pelayanan terhadap kegiatan-kegiatan organisasi terutama di bidang kesekretariatan.

b. Memimpin dan mengarahkan kegiatan-kegiatan administrasi, hukum, humas dan publikasi.

c. Melakukan pengawasan terhadap koordinasi pelaksanaan program kerja dan laporan dari bidang-bidang.

d. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada Ketua.

Pasal 28 Tugas Bendahara Bendahara mempunyai tugas :

a. Melaksanakan koordinasi terhadap kebutuhan organisasi dalam bidang keuangan.

b. Memimpin dan mengarahkan pembuatan rekapitulasi Rencana Anggaran Keuangan (RAK) semua bidang dan memberikan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan (LPK) kepada Pembina.

c. Melakukan pengawasan terhadap administrasi keuangan organisasi dan realisasi pelaksanaan program kerja Bendahara serta memberikan laporan kepada rapat kerja.

d. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada Ketua.

Pasal 29

Tugas Wakil Ketua yang Membawahi Bidang Wakil Ketua yang Membawahi Bidang mempunyai tugas :

a. Melaksanakan tugas organisasi sesuai dengan bidang tugasnya. b. Menganalisa dan mengusulkan kebijakan kepada pengurus inti sesuai

dengan bidang tugasnya.

c. Melakukan pengawasan terhadap koordinasi pelaksanaan program kerja dan laporan dari bidang masing-masing.

d. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada Ketua.

25 Pasal 30

Tugas Koordinator Bidang Koordinator Bidang mempunyai tugas :

a. Mewakili Wakil Ketua yang Membawahi Bidang dalam hal yang bersangkutan berhalangan.

b. Membantu Wakil Ketua yang Membawahi Bidang masing-masing dalam pelaksanaan teknis dan operasional serta melaporkan pelaksanaannya.

c. Menyusun rencana program kerja dan anggaran tahunan serta laporan pelaksanaan program kerja tahunan bidang masing-masing.

d. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada Wakil Ketua yang Membawahi Bidang-bidang.

BAGIAN KETIGA IWABRI TINGKAT CABANG

Pasal 31 Tugas kepengurusan IWABRI Tingkat Cabang :

a. Menetapkan kebijakan organisasi pada lingkungan masing-masing sesuai dengan AD/ART, keputusan rapat Anggota/rapat kerja serta kebijakan pimpinan organisasi satu tingkat di atasnya.

b. Melaksanakan pembinaan terhadap organisasi unsur pelaksana di lingkungannya.

c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh organisasi unsur pelaksana di lingkungannya.

d. Mengesahkan susunan pengurus IWABRI di masing-masing tingkat, kemudian dilaporkan ke pengurus IWABRI satu tingkat di atasnya. e. Melaksanakan program dan kegiatan sesuai situasi dan kondisi.

Pasal 32

Pengurus Tingkat Cabang dipilih dari Anggota IWABRI Tingkat Cabang dan ditetapkan oleh Ketua IWABRI Tingkat Cabang.

26 Pasal 33

Tugas Ketua Ketua mempunyai tugas :

a. Memimpin dan membina organisasi IWABRI di Tingkat Cabang. b. Menetapkan kebijakan umum organisasi, memberikan saran dan

pertimbangan yang diperlukan.. c. Melaksanakan keputusan rapat kerja.

d. Memantau dan mengevaluasi kegiatan unsur pelaksana organisasi. Pasal 34

Tugas Wakil Ketua Wakil Ketua mempunyai tugas :

a. Mewakili Ketua apabila Ketua berhalangan.

b. Membantu Ketua dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 33

c. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Ketua. Pasal 35

Tugas Sekretaris Sekretaris membantu Ketua dalam pengelolaan :

a. Administrasi dan rumah tangga b. Organisasi dan hukum

c. Humas dan Publikasi

Pasal 36 Tugas Bendahara Bendahara mempunyai tugas :

a. Membuat rekapitulasi rencana anggaran semua bidang dan melaporkan pertanggungjawaban kepada Pembina.

b. Melakukan pengawasan terhadap administrasi keuangan organisasi, melakukan rekapitulasi realisasi pelaksanaan program kerja Bendahara dan memberikan laporan kepada rapat kerja.

c. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada Ketua.

27 Pasal 37

Tugas Koordinator Bidang Koordinator Bidang mempunyai tugas :

a. Membantu Ketua/Wakil Ketua dalam pelaksanaan teknis dan operasional serta melaporkan pelaksanaannya.

b. Menyusun rencana program kerja dan anggaran tahunan serta laporan pelaksanaan program kerja tahunan bidang masing-masing.

c. Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada Wakil Ketua yang Membawahi Bidang-bidang.

BAGIAN KEEMPAT

WEWENANG TINGKAT KEPENGURUSAN Pasal 38

Wewenang Pimpinan IWABRI Tingkat Pusat

1. Menegakkan disiplin terhadap pengurus dan Anggota di semua tingkatan organisasi.

2. Melaksanakan koordinasi dan memberikan arahan kepada organisasi di bawahnya.

3. Mengadakan kerjasama dengan badan-badan pemerintah atau swasta baik di dalam maupun di luar negeri, sebagai pelaksanaan program kerja organisasi.

4. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai dengan kewenangan yang diberikan dalam AD/ART.

Pasal 39

Wewenang Pimpinan IWABRI Tingkat Wilayah

1. Menegakkan disiplin terhadap pengurus dan Anggota di wilayah masing-masing.

2. Melaksanakan koordinasi dan memberikan arahan kepada organisasi di bawahnya.

3. Mengadakan kerjasama dengan badan-badan pemerintah atau swasta, sebagai pelaksanaan program kerja organisasi.

4. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai dengan kewenangan yang diberikan dalam AD/ART.

28 Pasal 40

Wewenang Pimpinan IWABRI Tingkat Cabang

1. Menegakkan disiplin terhadap pengurus dan Anggota di masing-masing tingkat.

2. Melaksanakan koordinasi dan memberikan arahan kepada pengurus dan Anggota di bawahnya.

3. Mengadakan kerjasama dengan badan-badan pemerintah atau swasta, sebagai pelaksanaan program kerja organisasi.

4. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai dengan kewenangan yang diberikan dalam AD/ART.

Pasal 41

Wewenang Pengurus Inti dan Pengurus Lengkap di Semua Tingkatan 1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan dan peraturan

organisasi yang bersifat umum.

2. Menyusun dan menetapkan prioritas rencana kerja dan anggaran. 3. Melaksanakan program kerja organisasi.

4. Mengevaluasi pelaksanaan atas keputusan-keputusan organisasi. BAGIAN KELIMA

MASA BAKTI Pasal 42 1. Masa bakti kepengurusan :

a. Masa bakti kepengurusan di Tingkat Pusat adalah sesuai dengan masa jabatan Direktur Utama.

b. Masa bakti kepengurusan di Tingkat Wilayah dan Cabang adalah sesuai dengan jangka waktu SK pekerja pimpinan BRI di masing-masing tingkat.

c. Apabila ada pergantian kepemimpinan, maka kepengurusan yang baru akan ditetapkan dalam rapat pimpinan.

2. Masa bakti pengurus pada semua tingkatan sesuai dengan SK pekerja BRI.

3. Apabila dalam kurun waktu masa bakti pengurus sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) karena satu dan lain hal tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka dilakukan pergantian pengurus antar waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44.

29 BAGIAN KEENAM

PEMBERHENTIAN DARI KEPENGURUSAN Pasal 43

Berhenti dari Pengurus Pengurus diberhentikan karena :

1. Meninggal dunia 2. Atas permintaan sendiri

3. Tidak lagi menjadi istri pekerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

4. Suami tidak lagi menjadi pekerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. atau tidak menjabat sebagai Direktur Utama/Wakil Direktur Utama/Direksi dan jabatan lain yang setingkat di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

5. Alasan lain yang ditetapkan di dalam Rapat Pengurus di masing-masing tingkat.

Pasal 44

Pergantian Pengurus Antar Waktu

1. Penggantian pengurus antar waktu adalah tindakan pengisian kekosongan jabatan pengurus organisasi karena hal-hal sebagaimana dimaksud Pasal 43 ART atau sebab lain yang mengakibatkan kekosongan jabatan tersebut.

2. Pengisian lowongan pengurus antar waktu dilakukan dengan keputusan rapat pengurus di setiap tingkat organisasi yang bersangkutan dan dilaporkan kepada organisasi setingkat diatasnya.

BAGIAN KETUJUH PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 45 1. Dalam menjalankan tugasnya :

a. Ketua IWABRI Tingkat Pusat menyampaikan laporan pertanggungjawaban di dalam rapat kerja tingkat pusat.

b. Ketua IWABRI Tingkat Wilayah menyampaikan laporan pertanggungjawaban di dalam rapat kerja tingkat wilayah.

30 c. Ketua IWABRI Tingkat Cabang menyampaikan laporan

pertanggungjawaban di dalam rapat kerja tingkat cabang.

2. Ketua unsur pelaksana IWABRI memantau kegiatan organisasi satu tingkat di bawahnya.

BAGIAN KEDELAPAN

PENGESAHAN DAN SERAH TERIMA Pasal 46

1. Penggantian ketua diikuti dengan serah terima jabatan yang dituangkan dalam Berita Acara dan ditandatangani oleh Ketua yang lama dan baru, serta penyerahan memori pertanggung jawaban.

2. Penggantian Ketua harus dilaporkan kepada Ketua IWABRI satu tingkat di atasnya.

3. Pengesahan pengurus pada unsur pelaksana di semua tingkatan ditetapkan dengan keputusan Ketua dan dilaporkan kepada IWABRI satu tingkat di atasnya.

BAB V

PEMBINA

KEDUDUKAN, TUGAS DAN MASA BAKTI

Dokumen terkait