• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Kegiatan Belajar 1

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar diharapkan anda dapat: - Menyiapkan perlengkapan kerja mesin penyusun.

- Melakukan penyetelan bagian-bagian mesin penyusun.

- Melakukan penyusunan lembar cetakan dengan mesin penyusun.

b. Uraian Materi

MENYUSUN GABUNG LEMBAR CETAKAN DENGAN MESIN

1) Persiapan Perlengkapan Pekerjaan Penyusunan

Persiapan perlengkapan kerja menyusun gabung lembar cetakan dengan mesin penyusun sangat dibutuhkan karena dengan persiapan berarti kita sudah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan dari awal sampai akhir hingga diperoleh hasil yang diinginkan sebagai tujuannya. Adapun kelengkapan yang dipersiapkan adalah sebagai berikut:

a. Mesin penyusun

Mesin penyusun/pengumpul mempunyai konstruksi yang lebih sederhana, terdiri dari meja-meja yang berputar horizontal atau vertikal, atau meja yang bergerak bolak balik. Mesin pengumpul dibedakan dalam mesin pengumpul lembaran lepas dan mesin pengumpul kuras (katern). Pada dasarnya mesin pengumpul

modern terdiri dari dua bagian yaitu: unit pengumpulan dan unit pengeluaran. Unit pengumpulan terdiri dari 3 atau 4 tahap (stasiun) pengumpulan. Unit ini bersama dengan stasiun pengeluarannya telah merupakan mesin pengumpul kecil. Berdasarkan keperluan mesin dapat diperluas dengan jumlah unit yang dikehendaki yaitu sampai 18, 24 dan 30 stasiun, ini dinamakan mesin pengumpul besar.

b. Kertas

Kertas hasil cetakan merupakan bahan yang akan disusun gabung dengan menggunakan mesin penyusun. Kertas yang disusun dapat berupa lembaran lepas langsung dari hasil cetakan atau kuras (katern) dari hasil pelipatan. Kertas yang akan disusun ditempatkan pada meja penumpukan yang ditata rapi untuk memudahkan dalam pengumpulan.

c. Contoh Blok Buku (dummy).

Sebelum dilakukan penyusunan lembar cetakan dengan mesin operator terlebih dahulu menyiapkan contoh blok buku yang benar untuk dijadikan sebagai pedoman penyusunan yang benar sesuai urutan lembaran atau katern.

2) Prinsip Kerja Mesin Penyusun

Pada mesin pengumpul yang besar dalam pengamatan mula-mula kelihatan sangat rumit, tetapi dalam praktik hal itu tidak begitu rumit karena soal sebenarnya ialah kerjanya satu stasiun dan yang lain semuanya sama saja. Prinsip pengumpul pada mesin secara paling baik dapat dijelaskan dalam gambar sketsa di bawah.

Keterangan: A. tumpukan kuras B. penghisap C. penangkap D. tromol penangkap E. ban pengangkut F. jari pengangkut

Gbr. Prinsip Pengumpulan Lembaran Kuras

Prinsip pengumpulan pada semua mesin pengumpul kuras/katern, lembaran ditarik keluar dari bagian bawah tumpukan. Dengan demikian pada waktu mesin berjalan dapat ditambahkan tumpukan kertas baru dan mesin tidak perlu berhenti waktu penambahan. Ini merupakan keuntungan besar dalam produksi.

Mesin pengumpul lembaran lepas biasanya ditambahi dari atas atau tumpukan yang telah disiapkan sebelumnya, sebagai keseluruhan dibawa dari bawah ke atas. Disini mesin memang harus berhenti. Waktu pendek selama mesin berhenti itu tidak sedemikian penting karena waktu untuk mengumpulkan lembaran tipis yang lepas-lepas jauh lebih lama dari pada untuk kuras yang tebal. Lembaran 4 selalu tiba pada stasiun kosong, lembar 3 selalu tiba di atas lembaran 4, lembaran 2 selalu tiba di atas lembaran 4 dan3 lembaran 1 selalu tiba di atas lembaran 4, 3 dan 2 (lihat gambar diatas). Dengan tiap langkah mesin, tiap stasiun menyerahkan satu lembaran. Jadi itu berarti bahwa dengan tiap langkah mesin, satu buku lengkap dikeluarkan dari mesin.

Gbr. Prinsip Pengumpulan Lembaran Lepas Keterangan gambar:

1. dasar lemari tumpukan

2. pelat dapat digeser untuk memperluas dasarnya 3. penghisap yang menarik lembaran ke bawah 4. lembaran yang ditarik ke bawah oleh penghisap

5. kereta dengan penangkap yang menangkap lembaran pada sisi punggung 6. ban pengangkut

7. pipa untuk udara hembus yang menghembus lembaran menjadi lepas 8. penepat depan pada lemaritumpukan

9. penepat samping pada lemari tumpukan 10. penepat tumpu

11. tumpukan lembaran buku.

3) Bagian-Bagian Mesin Penyusun a. Pemasukan Kuras

Pada garis besarnya pemasukan lembaran buku (kuras/ katern) ke dalam mesin pengumpul, selalu dengan dasar lembaran paling bawah pada tumpukan dihisap ke bawah, ditarik pencekam atau penangkap, dan diletakan dalam pengangkut kumpulan di atas lembaran sebelumnya. Dua perbedaan utama yang terdapat pada prinsip dasar itu ialah:

1. Lembaran buku ditempatkan tegak di atas lintasan pengangkut.

Gbr.A Gbr. B

A. Letak lembaran miring di dalam lemari tumpukan. Lembaran terbawah bergantung beberapa cm melalui pelat bawah. Penghisap ke atas untuk menangkap lembaran.

B. Penghisap telah menangkap lembaran dan menariknya sedikit ke bawah. Kereta datang dengan penangkap terbuka di bawah lembaran. Perhatikan penahan lembaran yang memgang lepas jika kereta penangkap mengambil alih lembaran.

Prinsip penempatan di atas lintasan pengangkut jelas terlihat pada gambar di atas dan tidak memerlukan penjelasan. Tetapi kini makin banyak diterapkan kontruksi yang kurasnya ditempatkan siku di atas arah jalan mesin. Disini mekanik penangkapan kerjanya berputar. Lembaran tiba melalui alat penghantar dalam terusan penyalur. Juga prinsipnya dijelaskan dalam bagan penampang lintang. Gambar di bawah memperlihatkan perbedaan dengan jelas.

Gbr. A Gbr. B

A. alat penangkap pada kereta telah mencekam lembaran di sisinya. Karena kereta tetap berjalan ke depan, lembaran terbawah ditarik keluar dari tumpukan.

b. lembaran sekarang seluruhnya telah ditarik keluar dari tumpukan. Pencekam sudah melepaskan lembaran lagi, hingga tiba diantara kereta dan jatuh pada ban. Penghisap telah kembali lagi pada kedudukan seperti pada gambar pertama.

Pencekam dihubungkan pada kereta pengangkut. Jadi lembaran ditarik keluar dalam gerak ke depan. Pencekam yang dihubungkan pada tromol, menarik lembaran ke bawah keluar dari tumpukan. Dalam kedua hal itu, kuras ditempatkan dengan sisi punggung ke depan di dalam lemari tumpukan. Dasar besi lembar tumpukan membebaskan lembaran kira-kira 1/3 bagian. Jadi sisi punggung lembaran terbawah agak bergantung sedikit. Karena lembaran tipis mungkin dapat bergantung terlalu jauh, di dasar lemari tumpukan ditempatkan pelat yang dapat digeser, hingga dapat diperlebar menurut keperluan dan lembaran memperoleh tumpuan lebih banyak.

c. Udara Hembus dan Hisap

Di bawah lemari tumpukan terdapat sejumlah penghisap yang dapat bergerak naik turun. Penghisap itu ke atas mengenai pinggiran lembaran terbawah ditumpukan yang sebagian bergantung. Alat itu menghisap lembaran dan menariknya kira-kira 3 cm ke bawah. Pada ketingian lembaran terbawah ditempatkan pipa kecil yang memberikan udara hisap dan dari lubang-lubang kecil menghembuskan udara di antara lembaran untuk lebih melepaskannya. Ini besar artinya untuk mengumpulkan lembaran lepas. Udara hembus dan hisap dapat diatur dengan katup (ventil) dalam pompa udara dengan membuka atau menutupnya.Tiap stasiun selain itu masih dapat diatur dengan ceranya sendiri, meskipun dalam batas-batas tertentu. Cepuk itu harus utuh sama sekali karena bila tidak demikian, akan tersihap udara palsu. Cepuk penutup didapat dalam berbagai jenis, misalnya cepuk kecil untuk jenis kertas tipis.

d. Penumpuan dan Pemisahan Lembaran

Untuk mencegah lembaran lebih dari satu bersamaan mening-galkan stasiun, ditempatkan dua alat penumpu sehingga lembaran terpisahkan dari sisa tumpukan, memberikan tumpukan yang diperlukan kepada tumpukan. Alat penumpukan dapat dilihat pada gambar di atas dalam berbagai kedudukannya. Di kedua sisi di samping pipa hembus ditempatkan ujung dengan kaki konsentris. Dengan memutar, kaki itu dpat memberi lembaran suatu tumpukan yang bervariasi dari ¼ sampai 3 atau 4 mm. Jadi penghisap harus menarik lembaran dengan sedikit tahanan melalui kaki, dan ini mencegah ikut sertanya lembaran kedua. Selain itu ujung-ujung tadi dapat disetel lebih tinggi atau lebih rendah. Pada pengumpulan beberapa lembaran tipis, penyetelan ujung itu sangat penting. Pada mesin dengan tromol hisap bundar, terdapat penumpuan lembaran yang meloncat ke depan yang setiap kali melepaskan satu lembaran.

d. Pengangkutan Lembaran

Pada gambar di atas terdapat perbedaan pengangkutan lembaran terlihat jelas. Pada gambar pertama terlihat penjepit begerak ke depan yang menutup untuk menangkap lembaran pada saat setelah penghisap menariknya ke bawah. Bila lembaran sudah bebas seluruhnya dari tumpukan, penjepit itu membuka lagi dan lembaran jatuh pada ban pengangkut dengan mengenai sisi depan kereta angkut berikutnya dan demikian diangkut selanjutnya. Pada gambar kedua terlihat lembaran terletak di bawah ban pengangkut. Disini lembaran diangkut selanjutnya dengan jari pengangkut.

e. Pemeriksaan

Ada kemungkinan bahwa tidak ada atau terlalu banyak lembaran yang datang. Karena itu tiap stasiun mempunyai pengamanan. Di bawah stasiun terdapat alat peraba. Jika tidak ada lembaran ikut serta dalam penjepit, peraba tadi membuat kontak dan mesin menjadi tidak bekerja. Jika terlalu banyak lembaran datang, hal di atas terjadi pula. Stasiun yang terganggu dapat dilihat pada lampu kontrol merah yang menyala. Mula-mula gangguan itu harus diperbaiki dan lampu kontrol merah dimatikan sebelum dapat dikerjakan kembali secara biasa.

CARA KERJA MESIN PENYUSUN LEMBAR CETAKAN

Kiranya tidak mungkin menguraikan cara kerja semua mesin yang ada, tetapi cukup satu jenis mesin dengan keyakinan bila sudah mengenal jenis mesin lain tidak akan banyak memberikan kesulitan. Dengan memutar roda tangan A1 dinding depan saluran B8 distel pada ketinggian lembaran yang akan digarap. Dalam pada itu masih diberikan ruang kira-kira 3 mm. Dengan meletakkan lembaran dalam saluran, dapat diperiksa apakah penyetelan secara tepat telah diperoleh.

1. Penyetelan Penepat. Pada meja peletakan

B4, setelah sekrup penyetel B5 dilepas, pene-pat samping distel pada ketinggi-an lembarketinggi-an.

Penepat B3 digeserkan pada sisi depan lembaran hingga penepat

itu letaknya tertutup di antara empat penepat yaitu kepala, kaki, punggung dan muka.

Gbr. 2 Bagian mesin pengumpul/penyusun

2. Penyetelan Alat Pengeluaran

Dengan roda tangan C1 alat penghubung (kopling) dilepas, selanjutnya pemegang (hendel) C2 dan dengan menggeser seluruh peralatan untuk mengeluarkan blok buku yang telah dikumpulkan, pada skala cm distel ukuran lebar buku atau lembaran yang akan dikumpulkan. Setelah penyetelan itu pemegang (handel) C2 diputar erat lagi.

3. Pemutaran

Kini lembaran diletakkan dalam saluran dan tombol pemutar A2 ditekan. Dengan ini mesin dapat dijalankan dengan tersentak-sentak atau sangat perlahan. Dengan perantaraan rantai pengang-kut, sekarang lembaran dibawa ke bawah alat pengeluaran. Pada rantai dalam mekanik untuk pengeluaran buku ditempatkan jari yang harus distel sedemikian, hingga setelah mencapai titik terendah, dalam gerak baliknya jari itu terletak + 1,5 cm dibela-kang sisi lembaran. Kedudukan ini dapat distel dengan memutar roda tangan C1. Arah putarannya dinyatakan dengan panah pada roda tangan.

4. Penyetelan Pembawa

Dengan mengetuk tombol pemutar A2 memakai jari, lembaran digeserkan oleh jari pembawa pada penumpu D1. Dalam pada itu perlu diperhatikan bahwa penghantar E2 jangan sampai menyentuh blok buku E1. Ini dapat dicapai dengan menekan ke dalam pemegang (handel, tuas) D3 dan dengan pemutar roda tangan D2. Setelah penyetelan pemegang D3 ditarik keluar lagi dan dieratkan.

Gbr. 5 Bagian mesin pengumpul/penyusun

5. Pengaturan Udara Hembus

Dengan penyetelan halus tiap stasiun masing-masing kita mulai dengan yang pertama. Setelah tumpukan lembaran diletakkan di atas meja B4, udara hembus dikerjakan dengan perantaraan saklar A5. Dengan mengetuk saklar A2, mesin dijalankan untuk dapat mengamati lembaran terbawah ditarik ke bawah oleh penghisap. 6. Pelebaran Dasar Lemari Tumpukan

Pada kertas tipis dan lembab, dasar lemari tumpukan harus diperlebar supaya kertas jangan terlalu banyak bergantung. Karenanya sebagian dari dasar itu dapat distel. Pelat logam B6, setelah sekrup kupu B7 dilepas, dapat digeserkan lebih banyak atau lebih sedikit menurut jenis kertasnya.

7. Penyetelan Kaki Penumpu

Beberapa lembar kuras buku yang tipis selain itu masih mendapat penumpuan dari kedua kaki F6. Kaki itu mencegah terbawanya lebih dari satu lembaran bersamaan. Menurut berat kertas, kaki itu distel lebih banyak atau kurang, lebih tinggi atau lebih rendah di

bawah tumpukan kertas. Penyetelan dilakukan memakai sekrup penyetel F1 dengan memutar batang kaki F2 dan sekrup penyetel F3.

Gbr. 6 Bagian mesin pengumpul/penyusun

8. Penyetelan Pipa Hembus

Udara hembus yang datang dari kompresor digunakan untuk menghembus lembaran lepas satu sama lain. Perubahan arah hembus dapat diperoleh dengan mengendorkan sekrup penyetel F5 dan memutar atau menyetel pipa hembus F4 lebih tinggi atau lebih rendah. Kiranya lebih tepat guna, bila lubang-lubang atas pada pipa hembus sama tinggi dengan sisi bawah tumpukan kertas. Setelah penyetelan sekrup penyetel F5 dieratkan lagi.

9. Penyetelan Gaya Hisap Hembus

Penyetelan gaya hisap dan hembus dapat dilakukan dengan memutar ke dalam atau ke luar sekrup ventil G1 dan 2. Dengan ini gaya untuk semua stasiun menjadi berubah.

Gbr. 7 Bagian mesin pengumpul/penyusun

10. Mesin Berjalan Tanpa Gangguan

Mesin dapat berjalan dengan baik terutama tergantung dari penyetelan pada udara hisap dan hembus, kaki-kaki yang menuimpu lembaran di sisi punggung, dan lebar sisi lembaran yang bergantung.

11. Penyetelan Saklar

Jika stasiun telah distel semua, alat kontrol dihubungkan dengan menekan ke dalam dan memutar saklar B1. Panah akan menunjuk ke arah jalan mesin.Pada stasiun yang tidak ditekan, panah tetap menunjuk ke atas. Alat peraba mematikan mesin dan pada stasiun bersangkutan lalu menyala lampu kontrol merah B9.

12. Menjalankan Mesin

Untuk mencoba lampu kontrol stasiun yang dihubungkan, saklar B2 ditekan ke dalam. Maka semua lampu seharusnya menyala. Untuk dapat mengerjakan mesin selanjutnya, mula-mula saklar mrah A3 harus ditekan ke dalam agar lampu-lampu kontrol merah B9 padam. Selanjutnya mesin dapat dijalankan dengan perantaraan saklar A4.

13. Perabaan Ketebalan dengan Tepat

Juga pada akhir ban, jadi kalau blok sudah terkumpulkan seluruhnya, masih dipasang alat kontrol yang meraba buku pada ketebalan tepat. Jika ada suatu kesalahan pada alat pengeluaran, mesin akan berhenti secara otomatis. Menyalalah lampu kontrol putih B10. Untuk dapat menjalankan mesin lagi tombol A3 harus ditekan dulu dan kemudian tombol A4.

Gbr. Mesin pengumpul selengkapnya. Keterangan:

1. Tombol untuk menjalankan stasiun

2. Lampu kontrol merah yang menyala sewaktu ada gangguan. 3. Kereta penangkap

4. Pipa udara hembus

5. Meja untuk meletakkan lembaran yang akan dikumpulkan 6. Dinding depan lemari penumpuk

7. Pelat didasar lemari penumpuk 8. Kota lindung rantai pengangkut

9. Tombol pemutar untuk menjalankan mesin dengan perlahan

10. Tombol saklar untuk menjalankan mesin lagi setelah gangguan diperbaiki 11. Meja untuk koreksi lembaran pada gangguan

12. Roda tangan dengan memutar dengan tenaga tangan 13. Saklar utama

14. Roda tangan untuk penyetelanalat pengeluaran 15. Ban pengeluaran

c. Rangkuman

? Mesin pengumpul dibedakan dalam mesin pengumpul lembaran lepas dan mesin pengumpul kuras (katern).

? Pada dasarnya mesin pengumpul modern terdiri dari dua bagian yaitu unit pengumpulan dan unit pengeluaran.

? Pada semua mesin pengumpul kuras/katern, lembaran ditarik keluar dari bagian bawah tumpukan. Dengan demikian pada waktu mesin berjalan dapat ditambahkan tumpukan kertas baru dan mesin tidak perlu berhenti waktu penambahan.

? Mesin pengumpul lembaran lepas biasanya ditambahi dari atas atau tumpukan yang telah disiapkan sebelumnya, sebagai keseluruhan dibawa dari bawah ke atas.

? Dua perbedaan utama yang terdapat pada prinsip dasar itu (pemasukan kuras) ialah lembaran buku ditempatkan tegak di atas lintasan pengangkut dan siku di atas lintasan pengangkut.

d. Tugas

1. Carilah dan kumpulkan blok buku hasil menyusun gabung lembar cetakan dengan mesin penyusun di tempat anda melaksanakan praktik industri.

e. Tes Formatif

1) Sebutkan unit-unit mesin penyusun!

2) Sebutkan pembagian mesin penyusun menurut konstruksi!

3) Jelaskan system pengambilan lembaran pada meja tumpukan mesin pengumpul kuras/katern!

4) Jelaskan system pengambilan lembaran pada meja tumpukan mesin pengumpul lembaran lepas!

5) Sebutkan persamaan prinsip pengumpulan lembaran pada mesin pengumpul kuras dan lembaran lepas!

6) Jelaskan mekanisme pemindahan lembaran kuras dari meja penumpukan sampai ke kereta penangkap!

7) Jelaskan urutan penyerahan lembaran kuras setiap stasiun untuk 4 stasiun!

8) Sebutkan persyaratan yang dikenakan operator mesin pengumpul! 9) Sebutkan jumlah stasiun pada unit pengumpul mesin besar!

10) Sebutkan dua perbedaan utama yang terdapat pada prinsip dasar pemasukan kuras!

11) Jelaskan bagian penting yang distel agar mesin berjalan tanpa gangguan!

12) Jelaskan cara penyetelan dalam menjalankan mesin pengumpul!

f. Kunci jawaban

1) Unit-unit mesin penyusun adalah unit pengumpulan dan unit pengeluaran.

2) Mesin penyusun menurut konstruksi: Horisontal dan vertikal.

3) Pada mesin pengumpul kuras, lembaran ditarik keluar dari bagian bawah tumpukan.

4) Pada mesin pengumpul lembaran lepas, lembaran dibawa dari bawah ke atas untuk diangkat.

5) Persamaan prinsip pengumpulan mesin pengumpul kuras/katern dan lembaran lepas: penambahan kertas ditumpukkan dari atas tumpukan yang telah sisiapkan sebelumnya.

6) Mekanisme pemindahan lembaran kuras ke kereta penangkap, yakni lembaran bagian bawah tumpukan ditarik oleh penghisap dan ditangkap oleh penangkap yang digerakkan oleh tromol penangkap untuk dipindahkan pada kereta penangkap yang ditarik oleh ban dan jari pengangkut.

7) Urutannya: Lembaran 4 tiba pada stasiun kosong (pertama), lembaran 3 tiba di atas lembaran 4 (kedua), lembaran 2 tiba di atas lembaran 4 dan 3 (ketiga), dan lembaran 1 tiba di atas lembaran 4, 3 dan 2 (keempat).

8) Persyaratan yang dikenakan operator mesin pengumpul adalah: kerapian, kecermatan dan perasaan yang baik tentang mesin. 9) Jumlah stasiun pada unit pengumpul mesin besar: 18, 24 dan 30

stasiun.

10) Dua perbedaan utama yang terdapat pada prinsip dasar pemasukan kuras: Lembaran buku ditempatkan tegak di atas lintasan pengangkut dan siku di atas lintasan pengangkut.

11) Yang distel bagian penting agar mesin berjalan tanpa gangguan: udara hisap dan hembus, kaki-kaki yang menumpu lembaran disisi punggung, dan lebar sisi lembaran yang.

12) Cara penyetelan dalam menjalankan mesin pengumpul: lampu kontrol stasiun yang dihubungkan, saklar ditekan ke dalam. Maka semua lampu seharusnya menyala. Untuk dapat mengerjakan mesin selanjutnya, mula-mula saklar merah harus ditekan ke dalam agar lampu-lampu kontrol merah padam. Selanjutnya mesin dapat dijalankan dengan perantaraan saklar.

g. Lembar Kerja

1). Alat

- 1 unit mesin pengumpul - 1 unit kunci pas

- perlengkapan mesin pengumpul - Alat-alat tulis.

2). Bahan

- majong - Masker - blok buku

3). Keselamatan Kerja

a. Pastikan listrik terhubung dengan mesin pengumpul. b. Gunakan pakaian praktik.

c. Gunakan masker.

d. Gunakan blokir bila terjadi gangguan.

e. Pastikan Semua tombol berfungsi dengan baik.

4). Langkah Kerja

Mengerjakan Susun gabung lembar Cetakan dengan Mesin

a. Menyiapkan kertas yang akan disusun gabung.

b. Penyetelan penepat pemasukan lembar lepas/kuras yang digunakan (depan, samping dan belakang).

c. Menumpuk lembaran lepas/kuras pada meja penumpukan berdasarkan urutan lembaran setiap stasiun.

d. Penyetelan alat pengeluaran e. Pemutaran

f. Penyetelan pembawa g. Pengaturan udara hembus

h. Penyetelan lebar dasar lemari tumpukan i. Penyetelan kaki penumpu

j. Penyetelan pipa hembus

k. Penyetelan gaya hisap hembus l. Mesin berjalan tanpa gangguan m. Penyetelan saklar.

n. Menjalankan mesin

2. Kegiatan Belajar 2

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar diharapkan anda dapat: a. Melakukan penerapan keselamatan kerja.

b. Menggunakan perlengkapan keselamatan kerja. c. Melakukan perawatan mesin penyusun.

b. Uraian Materi

PENERAPAN KESELAMATAN KERJA

Dalam melakukan pekerjaan baik secara manual maupun yang berkaitan dengan penggunakan mesin harus berhati-hati, keselamatan kerja harus diperhatikan meskipun keduanya memiliki resiko yang berbeda. Pekerjaan dengan mesin memiliki resiko yang lebih berat dari pada manual, dengan demikian keselamatan kerja selain diperhatikan juga diaplikasikan (diterapkan) setiap melakukan kegiatannya. Untuk menerapkan keselamatan kerja dalam kegiatan mengerjakan susun gabung lembar cetakan dengan mesin meliputi:

Rambu-Rambu Keselamatan Kerja

Ruang kerja khususnya bengkel penyelesaian harus terpasang tulisan atau gambar atau poster sebagai rambu-rambu yang berfungsi untuk mengingatkan atau menganjurkan kepada semua pekerja yang berada di ruangan untuk berhati-hati dalam bekerja, sebagai contoh gambar: Dilarang merokok, Orang menggunakan masker penutup, Orang terjepit rol atau silinder atau roda gear, Orang menggunakan pakaian kerja dan sebagainya.

Perlengkapan dan Penggunaan Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja selain berupa rambu-rambu/gambar poster yang berfungsi mengingatkan dapat juga berupa peralatan yang berfungsi untuk menangani/mengatasi apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan resiko besar atau kecil pada jiwa maupun harta benda. Adapun peralatan yang digunakan untuk menangani resiko kecelakaan dan penggunaannya adalah:

1) Pemadam Kebakaran

Harus terpasang pada dinding yang mudah dijangkau dengan disertakan petunjuk penggunakan yang biasanya sudah ada pada tabung. Pekerja yang berada di ruang tersebut diharapkan harus dapat menggunakan cara pemakaiannya. Hydrant adalah alat pemadam kebakaran yang memiliki kapasitas pemadaman yang besar yang terpasang di luar ruangan. Dalam penggunaannya hydrant harus selalu dicoba secara berkala sekaligus sebagai training terhadap pekerja untuk mengetahui masih dapat atau tidak berfungsinya hydrant.

2) Masker penutup

Adalah alat penutup hidung dan mulut agar tidak kemasukan debu dari penyusunan kertas lembar lepas/kuras dengan mesin. Cara penggunaannya mudah dengan menutupkan masker tersebut pada muka bagian hidung dan mulut sebagai pernafasan.

3) Pakaian kerja

Seorang pekerja dalam bekerja wajib menggunakan pakaian kerja yang dianjurkan dan menghindari pemakaian yang bukan pakaian kerja, karena dapat menimbulkan gangguan yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.

PERAWATAN MESIN PENYUSUN

Perawatan mesin dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk menjaga agar kondisi mesin dapat berfungsi dengan baik dan lancar. Perawatan dapat dilakukan secara berkala yaitu perawatan harian, mingguan dan bulanan bahkan tahunan.

Dokumen terkait